Ketika Paulus hendak dibawa masuk ke markas,<x id="r" /> ia berkata kepada kepala pasukan itu: "Bolehkah aku mengatakan sesuatu kepadamu?" Jawabnya: "Tahukah engkau bahasa Yunani?

Lalu katanya: Allah nenek moyang<x id="v" /> kita telah menetapkan engkau untuk mengetahui kehendak-Nya, untuk melihat<x id="w" /> Yang Benar<x id="x" /> dan untuk mendengar suara yang keluar dari mulut-Nya.

Membalas itu Paulus berkata kepadanya: "Allah akan menampar engkau, hai tembok yang dikapur putih-putih!<x id="b" /> Engkau duduk di sini untuk menghakimi aku menurut hukum Taurat, namun engkau melanggar hukum Taurat oleh perintahmu untuk menampar<x id="c" /> aku."

Maka terjadilah perpecahan besar, sehingga kepala pasukan takut, kalau-kalau mereka akan mengoyak-ngoyak Paulus. Karena itu ia memerintahkan pasukan untuk turun ke bawah dan mengambil Paulus dari tengah-tengah mereka dan membawanya ke markas.<x id="m" />

Perwira itu membawanya kepada kepala pasukan dan berkata: "Paulus orang tahanan itu,<x id="u" /> memanggil aku dan meminta, supaya aku membawa anak muda ini kepadamu, sebab ada yang perlu diberitahukannya kepadamu."

Tetapi sesudah genap dua tahun, Feliks digantikan oleh Perkius Festus,<x id="f" /> dan untuk mengambil hati orang Yahudi,<x id="g" /> ia membiarkan Paulus tetap dalam penjara.<x id="h" />

Maka kembalilah rasul-rasul itu ke Yerusalem<x id="w" /> dari bukit yang disebut Bukit Zaitun,<x id="x" /> yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya dari Yerusalem.

Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu dan yang kena undi adalah Matias dan dengan demikian ia ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul itu.<x id="s" />

Tetapi dengan jalan demikian Allah telah menggenapi<x id="h" /> apa yang telah difirmankan-Nya dahulu<x id="i" /> dengan perantaraan nabi-nabi-Nya,<x id="j" /> yaitu bahwa Mesias yang diutus-Nya harus menderita.<x id="k" />

dengan Imam Besar Hanas dan Kayafas,<x id="e" /> Yohanes dan Aleksander dan semua orang lain yang termasuk keturunan Imam Besar.

Sebab orang yang disembuhkan oleh mujizat itu sudah lebih dari empat puluh tahun umurnya.

Akhirnya mulailah Imam Besar dan pengikut-pengikutnya, yaitu orang-orang dari mazhab<x id="t" /> Saduki,<x id="u" /> bertindak sebab mereka sangat iri hati.

Allah nenek moyang<x id="j" /> kita telah membangkitkan<x id="k" /> Yesus, yang kamu gantungkan pada kayu salib<x id="l" /> dan kamu bunuh.

Karena iri hati, bapa-bapa leluhur kita menjual Yusuf<x id="u" /> ke tanah Mesir,<x id="v" /> tetapi Allah menyertai dia,<x id="w" />

Tetapi orang yang berbuat salah kepada temannya itu menolak Musa dan berkata: Siapakah yang mengangkat engkau menjadi pemimpin dan hakim atas kami?<x id="m" />

Musa heran tentang penglihatan itu, dan ketika ia pergi ke situ untuk melihatnya dari dekat, datanglah suara<x id="o" /> Tuhan kepadanya:

Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan membunuh murid-murid<x id="f" /> Tuhan. Ia menghadap Imam Besar,

Jawab Saulus: "Siapakah Engkau, Tuhan?" Kata-Nya: <span class="red">"Akulah Yesus yang kauaniaya itu.span>

<span class="red">Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat.<x id="k" />"span>

Ketika itu juga ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat,<x id="e" /> dan mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah.<x id="f" />