Dan kepada mereka masing-masing diberikan sehelai jubah putih,<x id="c" /> dan kepada mereka dikatakan, bahwa mereka harus beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap<x id="d" /> jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh<n id="1" /> sama seperti mereka.

Oleh ketiga malapetaka ini dibunuh<x id="h" /> sepertiga<x id="i" /> dari umat manusia, yaitu oleh api, dan asap dan belerang<n id="1" />,<x id="j" /> yang keluar dari mulutnya.

Dan jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, keluarlah api dari mulut mereka menghanguskan semua musuh<x id="c" /> mereka. Dan jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, maka orang itu harus mati<x id="d" /> secara itu.

Dan apabila mereka telah menyelesaikan kesaksian mereka, maka binatang<x id="h" /> yang muncul dari jurang maut,<x id="i" /> akan memerangi mereka<x id="j" /> dan mengalahkan serta membunuh mereka<n id="1" />.

Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah<x id="q" /> patung binatang itu, dibunuh<n id="1" />.<x id="r" />

Dan semua orang lain dibunuh<n id="1" /> dengan pedang,<x id="m" /> yang keluar dari mulut Penunggang kuda<x id="n" /> itu; dan semua burung<x id="o" /> kenyang oleh daging mereka.

<span class="red">Aku tahu di mana engkau diam, yaitu di sana, di tempat takhta Iblis<n id="1" />; dan engkau berpegang kepada nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku,<x id="s" /> juga tidak pada zaman Antipas, saksi-Ku, yang setia<x id="t" /> kepada-Ku, yang dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis diam.<x id="u" />span>

Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hijau kuning<n id="1" /><x id="q" /> dan orang yang menungganginya bernama Maut dan kerajaan maut<x id="r" /> mengikutinya. Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang, dan dengan kelaparan dan sampar, dan dengan binatang-binatang buas yang di bumi.<x id="s" />

Tetapi manusia lain, yang tidak mati oleh malapetaka itu, tidak juga bertobat<n id="1" /><x id="k" /> dari perbuatan tangan<x id="l" /> mereka: mereka tidak berhenti menyembah roh-roh jahat<x id="m" /> dan berhala-berhala dari emas dan perak, dari tembaga, batu dan kayu yang tidak dapat melihat atau mendengar atau berjalan,<x id="n" />

Pada saat itu terjadilah gempa bumi<x id="v" /> yang dahsyat dan sepersepuluh bagian dari kota itu rubuh, dan tujuh ribu orang mati oleh gempa bumi itu dan orang-orang lain sangat ketakutan, lalu memuliakan<x id="w" /> Allah yang di sorga.<x id="x" />