Siapa yang makan, janganlah menghina<x id="n" /> orang yang tidak makan, dan siapa yang tidak makan, janganlah menghakimi<x id="o" /> orang yang makan, sebab Allah telah menerima orang itu.

Tetapi engkau, mengapakah engkau menghakimi saudaramu? Atau mengapakah engkau menghina<x id="w" /> saudaramu? Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan<x id="x" /> Allah.

Berpeganglah pada keyakinan yang engkau miliki itu, bagi dirimu sendiri di hadapan Allah. Berbahagialah dia, yang tidak menghukum<x id="s" /> dirinya sendiri dalam apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan.

Sebab aku, sekalipun secara badani tidak hadir, tetapi secara rohani<x id="o" /> hadir, aku--sama seperti aku hadir--telah menjatuhkan hukuman atas dia, yang telah melakukan hal yang semacam itu.

Yang aku maksudkan dengan keberatan-keberatan bukanlah keberatan-keberatan hati nuranimu sendiri, tetapi keberatan-keberatan hati nurani orang lain itu. Mungkin ada orang yang berkata: "Mengapa kebebasanku<x id="f" /> harus ditentukan oleh keberatan-keberatan hati nurani orang lain?

Sebab kasih Kristus yang menguasai kami, karena kami telah mengerti, bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati.<x id="i" />

Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati,<x id="r" /> aku berpesan<x id="s" /> dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya<x id="t" /> dan demi Kerajaan-Nya:

Hanya ada satu Pembuat hukum dan Hakim,<x id="c" /> yaitu Dia yang berkuasa menyelamatkan dan membinasakan.<x id="d" /> Tetapi siapakah engkau, sehingga engkau mau menghakimi sesamamu manusia?<x id="e" />

Saudara-saudara,<x id="c" /> janganlah kamu bersungut-sungut dan saling mempersalahkan, supaya kamu jangan dihukum. Sesungguhnya Hakim<x id="d" /> telah berdiri di ambang pintu<n id="1" />.<x id="e" />

Dan jika kamu menyebut-Nya Bapa,<x id="x" /> yaitu Dia yang tanpa memandang muka<x id="y" /> menghakimi<n id="1" /> semua orang menurut perbuatannya,<x id="z" /> maka hendaklah kamu hidup dalam ketakutan<n id="2" /><x id="a" /> selama kamu menumpang<x id="b" /> di dunia ini.

Dan aku mendengar malaikat yang berkuasa atas air itu berkata: "Adil<x id="p" /> Engkau, Engkau yang ada dan yang sudah ada,<x id="q" /> Engkau yang kudus,<x id="r" /> yang telah menjatuhkan hukuman ini.<x id="s" />

Bersukacitalah atas dia<n id="1" />, hai sorga,<x id="k" /> dan kamu, hai orang-orang kudus, rasul-rasul dan nabi-nabi, karena Allah telah menjatuhkan hukuman atas dia karena kamu.<x id="l" />"

<span class="red">Katanya kepada orang itu: Hai hamba yang jahat, aku akan menghakimi engkau menurut perkataanmu<x id="k" /> sendiri. Engkau sudah tahu bahwa aku adalah orang yang keras, yang mengambil apa yang tidak pernah aku taruh dan menuai apa yang tidak aku tabur.<x id="l" />span>

<span class="red">Aku tidak dapat berbuat apa-apa<x id="a" /> dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil,<x id="b" /> sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.<x id="c" />span>

<span class="red">Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar,<x id="x" /> dan apa yang Kudengar dari pada-Nya, itu yang Kukatakan kepada dunia.<x id="y" />"span>

Kata Pilatus kepada mereka: "Ambillah Dia dan hakimilah Dia menurut hukum Tauratmu." Kata orang-orang Yahudi itu: "Kami tidak diperbolehkan membunuh seseorang."

Allah Abraham, Ishak dan Yakub,<x id="t" /> Allah nenek moyang<x id="u" /> kita telah memuliakan Hamba-Nya, yaitu Yesus yang kamu serahkan<x id="v" /> dan tolak di depan Pilatus,<x id="w" /> walaupun Pilatus berpendapat, bahwa Ia harus dilepaskan.<x id="x" />

Sebab penduduk Yerusalem dan pemimpin-pemimpinnya tidak mengakui Yesus.<x id="d" /> Dengan menjatuhkan hukuman mati atas Dia, mereka menggenapi perkataan nabi-nabi<x id="e" /> yang dibacakan setiap hari Sabat.

Sesudah ia dibaptis<x id="p" /> bersama-sama dengan seisi rumahnya,<x id="q" /> ia mengajak kami, katanya: "Jika kamu berpendapat, bahwa aku sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, marilah menumpang di rumahku." Ia mendesak sampai kami menerimanya.

Karena Ia telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil<x id="x" /> akan menghakimi<x id="y" /> dunia<n id="1" /> oleh seorang yang telah ditentukan-Nya,<x id="z" /> sesudah Ia memberikan kepada semua orang suatu bukti tentang hal itu dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati.<x id="a" />"