Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya.<x id="t" /> Perintah-perintah-Nya itu tidak berat,<x id="u" />

Dan inilah keberanian percaya<x id="k" /> kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita,<x id="l" /> jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya<n id="1" />.

Dan jikalau kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu,<x id="m" /> bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta kepada-Nya.<x id="n" />

Apa yang telah ada sejak semula,<x id="a" /> yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami,<x id="b" /> yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba<x id="c" /> dengan tangan kami tentang Firman hidup--itulah yang kami tuliskan kepada kamu.

Tetapi jika kita hidup di dalam terang<n id="1" /><x id="o" /> sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.<x id="p" />

Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak.<x id="x" />

Lihatlah, betapa besarnya kasih<x id="m" /> yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah<n id="1" />, dan memang kita adalah anak-anak Allah.<x id="n" /> Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia.<x id="o" />

Saudara-saudaraku<x id="p" /> yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah,<x id="q" /> tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan<x id="r" /> diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia,<x id="s" /> sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.<x id="t" />

Setiap orang yang lahir dari Allah,<x id="i" /> tidak berbuat dosa lagi<n id="1" />;<x id="j" /> sebab benih ilahi<x id="k" /> tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.

Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita<x id="n" /> dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.<x id="o" />

Dalam hal inilah kasih Allah sempurna<x id="c" /> di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya<x id="d" /> pada hari penghakiman<n id="1" />,<x id="e" /> karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.

Setiap orang yang percaya,<x id="n" /> bahwa Yesus adalah Kristus,<x id="o" /> lahir dari Allah;<x id="p" /> dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi<n id="1" /> juga Dia yang lahir dari pada-Nya.<x id="q" />

sebab semua yang lahir dari Allah,<x id="v" /> mengalahkan<x id="w" /> dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita<n id="1" />.

Kalau ada seorang melihat saudaranya berbuat dosa, yaitu dosa yang tidak mendatangkan maut, hendaklah ia berdoa kepada Allah dan Dia akan memberikan hidup kepadanya<n id="1" />,<x id="o" /> yaitu mereka, yang berbuat dosa yang tidak mendatangkan maut.<x id="p" /> Ada dosa yang mendatangkan maut: tentang itu tidak kukatakan, bahwa ia harus berdoa.<x id="q" />

Kita tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Allah,<x id="t" /> tidak berbuat dosa; tetapi Dia yang lahir dari Allah melindunginya, dan si jahat<x id="u" /> tidak dapat menjamahnya.<x id="v" />

Kami berasal dari Allah: barangsiapa mengenal Allah, ia mendengarkan kami; barangsiapa tidak berasal dari Allah, ia tidak mendengarkan kami.<x id="e" /> Itulah tandanya Roh kebenaran<x id="f" /> dan roh yang menyesatkan.<x id="g" />

Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya,<x id="h" /> maka ia adalah pendusta,<x id="i" /> karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya,<x id="j" /> tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.<x id="k" />