Sebab jika kita sengaja berbuat dosa<n id="1" />,<x id="g" /> sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran,<x id="h" /> maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.

Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman<x id="l" /> Allah<n id="1" />, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.

Dan sangat mengerikan pemandangan itu, sehingga Musa berkata: "Aku sangat ketakutan dan sangat gemetar.<x id="o" />"

Kita mempunyai suatu mezbah dan orang-orang yang melayani kemah<x id="c" /> tidak boleh makan<x id="d" /> dari apa yang di dalamnya.

Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara<x id="a" /> berbicara<x id="b" /> kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi,<x id="c" />

Karena kepada kita diberitakan juga kabar kesukaan sama seperti kepada mereka, tetapi firman pemberitaan itu tidak berguna bagi mereka, karena tidak bertumbuh bersama-sama oleh iman<x id="x" /> dengan mereka yang mendengarnya.

Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk<n id="1" /> ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorangpun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan<x id="h" /> itu juga.

Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya,<x id="n" /> sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.

supaya oleh dua kenyataan yang tidak berubah-ubah, tentang mana Allah tidak mungkin berdusta<n id="1" />,<x id="z" /> kita yang mencari perlindungan, beroleh dorongan yang kuat untuk menjangkau pengharapan<x id="a" /> yang terletak di depan kita.

Sebab Imam Besar<x id="i" /> yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa<x id="j" /> dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga,<x id="k" />

Inti segala yang kita bicarakan itu ialah: kita mempunyai Imam Besar<x id="s" /> yang demikian<n id="1" />, yang duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di sorga,<x id="t" />

Sebab Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan manusia yang hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya,<x id="x" /> tetapi ke dalam sorga sendiri<x id="y" /> untuk menghadap hadirat<x id="z" /> Allah guna kepentingan kita.

Dan kemudian kata-Nya: "Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu.<x id="b" />" Yang pertama Ia hapuskan, supaya menegakkan yang kedua.

Karena itu marilah kita menghadap<n id="1" /> Allah<x id="v" /> dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman<x id="w" /> yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani<x id="x" /> yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air<x id="y" /> yang murni.

Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan<n id="1" />, dan janganlah putus asa<x id="p" /> apabila engkau diperingatkan-Nya;

Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban<x id="n" /> syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir<x id="o" /> yang memuliakan nama-Nya.

Maka Allah damai sejahtera,<x id="w" /> yang oleh darah perjanjian<x id="x" /> yang kekal telah membawa kembali dari antara orang mati<x id="y" /> Gembala Agung segala domba,<x id="z" /> yaitu Yesus, Tuhan kita,

segala sesuatu telah Engkau taklukkan di bawah kaki-Nya.<x id="u" />" Sebab dalam menaklukkan segala sesuatu kepada-Nya, tidak ada suatupun yang Ia kecualikan, yang tidak takluk kepada-Nya. Tetapi sekarang ini belum kita lihat, bahwa segala sesuatu telah ditaklukkan<n id="1" /> kepada-Nya.

Tetapi Dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita lihat, yang oleh karena penderitaan maut,<x id="v" /> dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat,<x id="w" /> supaya oleh kasih karunia Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia<n id="1" />.<x id="x" />

Sebab itu marilah kita tinggalkan<x id="y" /> asas-asas pertama dari ajaran<x id="z" /> tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia,<x id="a" /> dan dasar kepercayaan kepada Allah,