(0.67) | (Hos 5:8) | (jerusalem) Bagian ini (mungkin sekali sampai dengan Hos 6:6) agaknya bersangkutan dengan perang saudara antara Israel-Siria dan Yehuda (th 735-734 seb Mas), bdk 2Ra 16:5+. |
(0.67) | (Hos 14:3) | (jerusalem: buatan tangan kami) Ialah berhala-berhala. Menolak berhala juga berarti: menolak pemujaan berhala yang tidak kecuali percaya pada perjanjian-perjanjian dengan negara-negara asing (Asyur) dan pada kekuatan militer (kuda, ialah pasukan kereta perang). Dahulu memang kepercayaan pada Tuhan diganti dengan kepercayaan pada "dewa" semacam itu. Tetapi hanya Tuhan saja Penyelamatan Israel. Bdk Hos 8:9+; Yes 30:1-5; 31:1-3. |
(0.67) | (Hos 11:1) |
(sh: Iman padang gurun (Rabu, 11 Desember 2002)) Iman padang gurun
Iman padang gurun.
Renungkan: |
(0.67) | (Hos 12:1) |
(sh: Pertolongan di luar Allah = sia-sia! (Kamis, 12 Desember 2002)) Pertolongan di luar Allah = sia-sia!
Pertolongan di luar Allah = sia-sia! Persoalannya dengan bangsa kita ialah, apakah segala usaha baik di bidang politik, ekonomi, maupun sosial yang telah dirintis saat ini sudah merupakan usaha yang ‘cukup’ untuk menyelamatkan kita dari krisis multidimensi bangsa ini? Tentu saja tidak! Bangsa ini juga harus belajar dari kebaikan, keadilan dan kebenaran Allah yang tentu sangat menjunjung tinggi nilai-nilai moral yang baik. Artinya, kita harus memiliki nilai-nilai luhur seperti kejujuran, ketulusan, kesediaan untuk berkorban, menghargai nilai-nilai luhur kemanusiaan, tidak mementingkan diri sendiri atau kelompok, dll.
Renungkan: |
(0.67) | (Hos 4:1) |
(sh: Dosa-dosa Israel dirinci (Rabu, 4 Desember 2002)) Dosa-dosa Israel dirinci
Dosa-dosa Israel dirinci. Allah tidak tinggal diam melihat sikap penolakan umat terhadap Diri- Nya. Allah tidak hanya menghakimi tetapi juga menghukum! Rakyat Israel dan para pejabat agama akan mendapat hukuman yang sama dari Allah (ayat 9,10). Namun, dibalik penghukuman itu ada juga berita pengharapan (ayat 15).
Renungkan: |
(0.67) | (Hos 4:1) |
(sh: Ibarat pasir hanyut dalam arus air (Sabtu, 6 November 2004)) Ibarat pasir hanyut dalam arus airIbarat pasir hanyut dalam arus air. Dosa yang tidak dibereskan akan menenggelamkan kita. Setiap orang yang berdosa harus mempertanggungjawabkan perbuatan dosanya di hadapan Allah. Israel adalah umat yang dikasihi Allah. Bangsa yang memiliki ikatan perjanjian dengan-Nya. Namun, Israel berlaku seolah-olah tidak mengenal hukum Allah dan tidak memiliki ikatan perjanjian apa pun dengan diri-Nya (ayat 1). Itu sebabnya, Allah menggugat (Ibr.: rib) Israel. Akibat dari tidak mau menjalankan ketetapan Allah Israel jatuh ke dalam dosa amoral (ayat 2). Hukum Taurat bagi Israel tidak ada artinya dan tidak berfungsi sama sekali untuk mengatur hidup mereka. Para pemimpin agama, yang seharusnya menjadi panutan moral justru adalah pelaku-pelaku kejahatan yang melanggar norma kebenaran. Mereka menggunakan nama dan kepentingan agama sebagai kedok untuk menipu dan memeras rakyat dengan tujuan memperkaya diri (ayat bersama-sama+dengan+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">4, 7-8). Selain dosa pelanggaran moral, Israel juga berdosa menyembah ilah-ilah (ayat 12-13). Seakan belum cukup, dalam menjalankan praktek penyembahan berhala itu, Israel juga menajiskan diri dengan melakukan pelacuran bakti (ayat 13-14). Semua perbuatan dosa Israel ini ialah perzinaan rohani. Penyangkalan terhadap Allah selalu bergandengan dengan pelanggaran terhadap norma sosial dan susila. Apa yang terjadi pada bangsa Israel waktu itu, kini sedang menimpa masyarakat Indonesia. Perbuatan amoral yang menjurus pada perilaku seksual yang salah, percintaan sesama jenis kelamin, percabulan terhadap anak-anak, dan perselingkuhan banyak terjadi. Meremehkan hukum Allah, selalu berjalan seiring dengan kegiatan agamawi yang dilakukan secara lahiriahnya saja. Akibatnya, kekerasan dan kemunafikan tetap merajalela. Pada akhirnya, keadaan inilah yang justru menghancurkan bangsa kita. Ikatkan diri Anda kepada Tuhan. Jangan menjadi sama dengan dunia ini. Jangan menjadi pasir yang hanyut. Tugas kita: Mari, ingatkan anak Tuhan di sekitar kita untuk tidak ikut arus dosa pelanggaran moral. Jauhi sikap munafik. Nyatakan identitas kekristenan kita melalui perbuatan bukan dalam bentuk simbolis keagamaan saja. |
(0.67) | (Hos 13:1) |
(sh: Menyimpang dari Allah, berarti mati! (Jumat, 13 Desember 2002)) Menyimpang dari Allah, berarti mati!
Menyimpang dari Allah, berarti mati! Kehidupan yang didasarkan pada kasih Allah, Sang Sumber Kehidupan, hanya akan terjalin kembali apabila Allah sendiri berinisiatif penuh untuk memulihkan hubungan-Nya dengan umat. Pemulihan hubungan itu telah sering Allah lakukan, tetapi Israel terus menerus menolak Allah. Bila kita belajar dari sikap Israel terhadap Allah, maka kita pun harus dengan penuh kesadaran mengakui bahwa kita tidak lebih baik daripada umat Israel. Sebab seandainya ada seorang saja di bumi ini yang betul-betul setia kepada Allah, maka Allah tidak perlu berinisiatif melalui Yesus Kristus, datang ke dunia. Tetapi, karena satu orang saja tidak ditemukan, maka damai Natal itu harus datang ke dunia, berada di antara kita, dan memulihkan kembali relasi manusia dengan Allah.
Renungkan: |
(0.67) | (Hos 7:8) |
(full: MENCAMPURKAN DIRINYA DI ANTARA BANGSA-BANGSA.
) Nas : Hos 7:8 Orang Israel telah bersekutu secara akrab dengan orang tidak percaya, serta menerima banyak kebiasaan mereka; akibatnya kini mereka sama sekali tidak berguna seperti kue yang setengah matang. Memang benar bahwa Allah memanggil kita untuk bersaksi kepada yang terhilang dan membantu mereka sebatas kemampuan kita, tetapi kita tidak boleh mengadakan persekutuan akrab dengan dunia, karena ada risiko kita akan menerima berbagai cara dan sikap mereka sehingga berpaling kepada dosa dan menjauh dari Allah (bd. Yud 1:23; lihat art. PEMISAHAN ROHANI ORANG PERCAYA; dan lihat art. HUBUNGAN ORANG KRISTEN DENGAN DUNIA). |
(0.67) | (Hos 1:2) | (jerusalem: kawinlah seorang perempuan) Seperti nabi-nabi lain melakukan tindakan-tindakan yang merupakan lambang dan nubuat, bdk Yer 18:1+, demikian hidup nabi Hosea menjadi lambang yang menyingkapkan rahasia rencana Allah. Hosea sampai dua kali mencintai seorang perempuan yang hanya menanggapi cinta kasih nabi dengan ketidaksetiaan. Begitu juga Tuhan terus mengasihi umatNya, Israel, isteriNya yang tidak setia. Tuhan mencobai Israel, tetapi kemudian menganugerahkan kepadanya kebahagiaan kasih pertama itu dam membuat kasih isteriNya menjadi bertahan tak tergoncang lagi (bab 1-3). Agaknya di masa sebelum nabi Hosea orang sudah menyebut ibadat kepada dewa-dewa yang diadakan penduduk negeri Kanaan sebagai "persundalan", oleh karena memang dalam ibadat itu persundalan bakti dipraktekkan (Kel 34:15). Dengan meniru ibadat penduduk Kanaan Israelpun bersundal (Kel 34:16). Tetapi nabi Hosea adalah nabi pertama yang membandingkan persatuan Allah dengan Israel berdasarkan perjanjian yang diikat di gunung Sinai, dengan perkawinan. Karena itu nabi Hosea tidak hanya menyebut pemujaan dewa-dewa sebagai persundalan, tetapi sebagai zinah. Dengan mengikuti nabi Hosea nabi-nabi lain juga berkata demikian, Yes 1:21; Yer 2:2; 3:1; 3:6-12. Nabi Yehezkiel sampai dua kali mengutarakan pikiran itu dalam kiasan yang panjang terperinci, Yeh 16:23. Kitab Deutero-yesaya membandingkan pemulihan umat Israel di masa sesudah pembuangan dengan rujuk isteri yang tidak setia, Yes 50:1; 54:6-7; bdk Yes 62:4-5. Kidung Agung barangkali juga menggambarkan hubungan Allah dengan Israel sebagai hubungan suami-isteri. Dalam Perjanjian Baru Yesus membandingkan kebahagiaan di zaman Mesias dengan pernikahan, Mat 22:1-14; 25:1-13. Ia sendiri adalah mempelai-suami, Mat 9:15; bdk Yoh 3:29. Dengan jalan itu Yesus mengajar bahwa di dalam diriNya sendiri terikatlah perjanjian nikah, Pulau juga memanfaatkan lambang itu, 2Ko 11:2; Efe 5:25-33; bdk 1Ko 6:15-17. Akhirnya kitab Wahyu berkata tentang pernikahan Yerusalem sorgawi, Wah 21:2. - Bab 1-3 kitab Hosea merupakan suatu kesatuan tersendiri. Bab-bab ini dapat dibagi menjadi tiga bagian, masing-masing terdiri atas sejumlah ayat yang mengenai mata sekarang di mana Allah mengecam Israel oleh karena dosanya, dan sejumlah ayat yang mengenai masa depan yang bahagia, Hos 1:2-9,10-11; 2:1-12; 2:13-22; 3:1-4; 3:5 |
(0.67) | (Hos 6:2) | (jerusalem: pada hari yang ketiga ia akan membangkitkan kita) Bdk Yeh 37. Ungkapan "pada hari yang ketiga" (bdk Ams 1:3 karena tiga perbuatan jahat Damsyik, bahkan empat) berarti: jangka waktu yang pendek. Mulai dengan Tertulianus tradisi Kristen mengetrapkan ayat ini pada kebangkitan Yesus "pada hari yang ketiga". Tetapi Perjanjian baru tidak mengutip ayat ini. Berhubungan kebangkitan Yesus Perjanjian baru mengutip Yunus (Yun 2:1; Mat 12:40) yang tiga hari lamanya tinggal dalam perut ikan. Namun demikian mungkin pemberitaan semula dan syahadat pada rasul yang berkata tentang kebangkitan Yesus pada hari ketiga "sesuai dengan Kitab Suci" (1Ko 15:4; bdk Luk 24:46) berpikir kepada Hos 6:2 yang ditafsirkan sesuai dengan patokan ilmu tafsir di zaman itu. |
(0.67) | (Hos 5:15) |
(sh: Pertobatan sesaat (Jumat, 6 Desember 2002)) Pertobatan sesaat
Pertobatan sesaat. Allah menghendaki pertobatan yang sungguh-sungguh. Kasih Allah kepada umat-Nya kekal, bukan sesaat. Karena itu, mestinya umat perjanjian Allah harus berespons kepada kasih Allah kekal dengan sikap taat yang tidak berkesudahan pula. Seluruh hidup dalam seluruh waktu seharusnya memperlihatkan sikap hidup yang penuh pengenalan dan kasih kepada Allah.
Renungkan: |
(0.67) | (Hos 7:3) |
(sh: Persekongkolan dalam kejahatan (Sabtu, 7 Desember 2002)) Persekongkolan dalam kejahatan
Persekongkolan dalam kejahatan. Kita semua tentu pernah atau bahkan sedang mengalami krisis yang luar biasa dalam kehidupan kita, baik sebagai bangsa, masyarakat, gereja, atau pun dalam keluarga. Tanyakan pada diri kita apakah dalam mengupayakan penyelesaiannya kita sudah menempatkan Allah sebagai yang sentral?
Renungkan: |
(0.67) | (Hos 4:11) |
(full: ANGGUR DAN AIR ANGGUR
) Nas : Hos 4:11 (versi Inggris NIV -- anggur lama dan baru). Roh persundalan, apakah terkait dengan anggur yang lama atau yang baru, sedang merusak akal sehat dan pengenalan akan jalan-jalan Allah. Air anggur baru yang tidak di fermentasi (yaitu tirosh) itu sendiri adalah berkat (lihat cat. --> Yes 65:8), [atau ref. Yes 65:8] tetapi itu berhenti menjadi berkat apabila dikaitkan dengan aneka kebiasaan jahat seperti persundalan dan penyembahan berhala (ayat Hos 4:12; lihat art. ANGGUR PADA ZAMAN PERJANJIAN LAMA). |
(0.67) | (Hos 5:6) |
(full: IA TELAH MENARIK DIRI.
) Nas : Hos 5:6 Orang Israel sedang datang dengan ternak dan kawanan domba mereka untuk mempersembahan korban dan mencari Tuhan, tetapi mereka tidak akan menemukan Dia. Ia telah menarik diri dari mereka karena perbuatan-perbuatan mereka itu jahat. Tidak ada kasih, iman, kesetiaan dan pertobatan sejati; hati mereka terlibat dalam kesenangan berdosa. Kadang-kadang apabila orang mencari pertolongan dari Tuhan, mereka tidak memperolehnya karena mereka terus berpegang pada daya tarik dunia yang amoral dan penuh dosa (bd. Yak 4:1-4; lihat art. BERDOA DENGAN EFEKTIF). |
(0.67) | (Hos 8:11) |
(full: MEZBAH-MEZBAH ITU MENJADIKAN MEREKA BERDOSA
) Nas : Hos 8:11 (versi Inggris NIV -- mezbah-mezbah untuk berbuat dosa). Mezbah-mezbah yang didirikan Israel di utara tidak diperintahkan Allah; korban-korban mereka dengan demikian menyatakan ambisi dan keinginan mereka sendiri. Ibadah kita kepada Tuhan harus dilandaskan pada ajaran Alkitab dan mengikuti kebiasaan gereja PB. Penyembahan palsu mungkin kelihatan indah bagi perasaan kita dan mungkin juga menghibur kita, tetapi itu masih berdosa karena menggantikan penyembahan yang benar di dalam Roh Allah dengan cara-cara duniawi (bd. Yoh 4:23-24; lihat art. IBADAH). |
(0.67) | (Hos 9:7) |
(full: NABI ADALAH SEORANG PANDIR.
) Nas : Hos 9:7 Banyak orang Israel menganggap nabi-nabi Allah itu sebagai pandir dan tidak waras (bd. 2Raj 9:1-3,11). Mereka bermusuhan terhadap setiap nabi yang berkhotbah menentang dosa-dosa mereka serta memperingatkan mereka tentang hukuman yang akan datang dari Allah. Dewasa ini sering kali para hamba Tuhan yang menentang gaya hidup anggota gereja dan memperhadapkan mereka dengan penyesuaian diri dengan dunia ternyata akan ditertawai oleh beberapa orang di dalam gereja. |
(0.67) | (Hos 14:9) |
(full: SIAPA YANG BIJAKSANA?
) Nas : Hos 14:10 Hikmat sejati mencakup pengenalan akan Allah dan jalan-jalan-Nya ini; terungkap dalam gaya hidup yang sesuai dengan standar-standar kebenaran-Nya (Ul 4:3-9; Mazm 111:10; Ams 1:7; 8:10,32-36). Hikmat dalam Alkitab tidak pernah sekadar memiliki kecerdasan intelektual saja; hikmat selalu praktis dan mencakup hubungan yang benar dengan Tuhan (lihat cat. --> Ams 1:2). [atau ref. Ams 1:2] |
(0.67) | (Hos 1:9) | (jerusalem: Lo-Ami) Nama Ibrani ini berarti: Bukan umatKu. Nama ketiga anak Hosea itu memperlihatkan sikap Allah yang bertambah keras. Kini hubungan Allah dengan Israel terputus sama sekali |
(0.67) | (Hos 13:14) | (jerusalem: kuasa dunia orang mati) Bdk Maz 6:6+; Maz 18:5+; Bil 16:33+. Dalam konteks nubuat Hosea ayat ini jelas berupa ancaman. Kedua pertanyaan pertama mesti dijawab dengan: Tidak! Kedua pertanyaan berikut mengajak dunia orang mati dan maut untuk melepaskan bencananya menimpa umat yang durhaka. Bagian kedua ayat ini dikutip Paulus, 1Ko 15:55, tetapi diartikannya dengan memakai kebiasaan ilmu tafsir di zamannya yang tidak segan melepaskan sebuah ayat dari konteksnya. Begitu Paulus dapat menemukan suatu arti yang lain sekali dari arti aseli ayat ini. |