Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 61 - 80 dari 583 ayat untuk banyaknya kata-kata doanya (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.70) (2Sam 12:10) (jerusalem: pedang tidak akan menyingkir...) Kata-kata ini menyinggung pembunuhan atas diri Amnon, Absalom dan Adonia, tiga anak Daud.
(0.70) (2Sam 15:27) (jerusalem: dan Abyatar) Rupanya kata-kata ini hilang dari naskah Ibrani. Ditambahkan supaya kalimat cocok dengan yang berikut.
(0.70) (Pkh 9:2) (jerusalem: maupun orang yang fasik) Kata-kata ini hilang dari naskah Ibrani, tetapi terdapat dalam terjemahan-terjemahan kuno.
(0.70) (Yes 33:8) (jerusalem: saksi-saksi) Ini menurut naskah dari Qumran (1 QIsa). Dalam naskah-naskah lain tertulis: kata-kata.
(0.70) (Mat 22:35) (jerusalem: seorang ahli Taurat) Sejumlah naskah tidak memuat kata-kata ini; kiranya berasal dari Luk 10:25.
(0.70) (Mrk 1:6) (jerusalem: dan ikat pinggang kulit) Sejumlah naskah tidak memuat kata-kata ini, bdk Mat 3:4.
(0.66) (Mzm 57:1) (sh: Dalam naungan sayap-Mu aku akan berlindung (Rabu, 3 Oktober 2001))
Dalam naungan sayap-Mu aku akan berlindung

Mazmur ini disusun sekitar tahun 1060 s.M setelah Daud lolos dari kota Gat dan selanjutnya mencari pertahanan diri di gua Adulam (ayat 1Sam. 22:1-5; 2Sam. 23:13-14). Baik tema maupun gaya penulisan syair ini mirip dengan mazmur sebelumnya. Keduanya dimulai dengan kata-kata serupa, terbagi dalam dua bagian, masing- masing disusul dengan refrein (ayat banyaknya+kata-kata+doanya&tab=notes" ver="">6, 12), berbicara tentang penindasan yang sama (ayat 56:2, 3; 57:4) serta mengungkapkan kepercayaan yang dalam terhadap Allah.

Pemazmur di dalam doanya menyamakan citra dirinya seperti seekor anak burung muda yang secara naluri mencari perlindungan di bawah naungan sayap induknya (ayat banyaknya+kata-kata+doanya&tab=notes" ver="">2). Isi doanya dipanjatkan kepada Allah yang Maha Tinggi. Ia yakin Allah akan segera mengirim kasih setia dan kebenaran-Nya (ayat banyaknya+kata-kata+doanya&tab=notes" ver="">11) dan menolong dia dari pengejaran musuh yang akan menginjak-injak dirinya (ayat banyaknya+kata-kata+doanya&tab=notes" ver="">3-4). Bahaya yang mengincarnya begitu dekat sampai pemazmur harus tidur di tempat yang sangat tersembunyi, sementara para musuh yang hujatannya setajam senjata sedang mencari dirinya di sekitar persembunyiannya (ayat banyaknya+kata-kata+doanya&tab=notes" ver="">5). Usai mengumpamakan dirinya dikejar-kejar oleh binatang buas, kini ia mengubah gambaran tentang orang-orang yang memasang jaring terhadap binatang yang diburu. Keyakinannya akan Allah membuat mata rohaninya dapat melihat bahwa rancangan sindikat kejahatan itu akan menimpa para musuh itu sendiri (ayat banyaknya+kata-kata+doanya&tab=notes" ver="">7).

Setelah menuntaskan doanya, kini hati pemazmur kembali meluap dengan sukacita surgawi (ayat banyaknya+kata-kata+doanya&tab=notes" ver="">8). Dalam ucapan syukurnya ia mengajak dirinya sendiri diiringi musik untuk bangkit mengatasi pergumulannya (ayat banyaknya+kata-kata+doanya&tab=notes" ver="">9). Ketika merenungkan mazmur ini, Calvin berkomentar bahwa ada musim tertentu ketika kita diizinkan untuk menikmati lembutnya fajar kemakmuran, namun ada kalanya di dalam kehidupan kita mungkin juga tiba-tiba disusul oleh badai kemalangan yang seringkali datang secara beruntun, dan kita harus yakin bahwa Allah akan melindungi kita dengan kekuatan sayap-Nya.

Renungkan: Kristen yang sejati boleh menangis di dalam kesedihan, boleh juga ketakutan di dalam penganiayaan, namun semua itu hanyalah warnasari untuk memperindah dan memberi pertumbuhan bagi kepercayaan kita bila kita tetap bergayut aman di dalam keperkasaan kepak sayap-Nya.

(0.65) (Mzm 12:1) (sh: Dusta manusia dan kebenaran firman Allah (Jumat, 10 Januari 2003))
Dusta manusia dan kebenaran firman Allah

Ketika semakin banyak orang melakukan kejahatan, kita merasa tersudut sendirian tanpa daya melawan arus dosa massal teramat dahsyat. Perasaan demikian pernah dialami oleh hamba Tuhan seperti Elia, kini juga dialami oleh pemazmur. Dengan memperdalam pemahamannya tentang arti dan makna firman Allah, pemazmur dapat mengatasi pergumulan berat jenis ini.

Dosa sorotan mazmur ini adalah dosa kata-kata. Kata-kata mutlak perlu bagi berbagai segi kehidupan kemanusiaan kita. Tanpa kata, tak mungkin kita berkomunikasi membangun hubungan-hubungan. Dalam kehidupan agama pun, kata-kata berperanan normatif. Kebiasaan religius, norma etis, petunjuk ibadah, semuanya diatur melalui kata-kata. Dalam iman Kristen, hal itu bersumber pada kata-kata Allah di dalam Alkitab. Apabila kata-kata vital peranannya, dosa kata-kata fatal akibatnya. Bayangkan apa yang terjadi apabila kebanyakan orang menerima dusta sebagai hal yang wajar, dan apabila semua kata yang orang komunikasikan lahir dari pikiran dan hati bercabang dua. Mungkinkah mempertahankan masyarakat manusia yang seluruh sendinya goyah?

Dosa dalam kata-kata tidak benar, dusta, bibir manis, namun bercabang arti, cakap besar, dan alat kata untuk menjatuhkan orang lain, dilawan pemazmur dengan serius. Ia minta agar Tuhan bertindak tegas supaya mereka yang berdosa kata seolah Tuhan tidak ada, disadarkan bahwa Tuhan ada (ayat banyaknya+kata-kata+doanya&tab=notes" vsf="TB" ver="">4,5). Melawan kejahatan tidak cukup secara negatif saja, harus juga positif. Kata-kata dusta dan keji tidak cukup ditolak dan dihukum. Kata- kata benar yang murni teruji dan yang mengandung janji-janji yang membangun harus dijunjung tinggi. Kata-kata berkualitas demikian hanya ada di dalam kata-kata Allah sendiri, yaitu firman-Nya.

Renungkan: Kita harus menjunjung tinggi firman Allah dengan menyerasikan kata-kata kita dengan kebenaran dan keindahannya.

(0.60) (Kel 34:6) (ende)

Jang menjerukan sabda-sabda ini adalah Jahwe sendiri (lihat Kel 33:19 dan Kel 20:5-6). Menurut keterangan lain, ini kata-kata Musa.

(0.60) (Ul 4:38) (ende)

Penulis berbitjara dengan orang-orang dari djamannja sendiri. Bajangan bahwa seakan-akan ini semua merupakan kata-kata telah dilupakan.

(0.60) (Ul 29:29) (ende: hal-hal jang sudah terbuka)

Kata-kata ini jang dimaksudkan ialah kehendak dan hukum Allah: jang diwahjukan kepada bangsa Israil.

(0.60) (Kej 6:16) (jerusalem: sampai sehasta dari atas) Kata-kata Ibrani kurang jelas artinya. Menurut terjemahan ini antara dinding bahtera dan atapnya ada celah sekeliling.
(0.60) (Kel 19:9) (jerusalem: Lalu Musa.... kepada TUHAN) Kata-kata ini berupa tambahan yang mengulangi bagian terakhir Kel 19:8 dan dimaksudkan sebagai peralihan kepada bagian berikutnya.
(0.60) (Im 20:22) (jerusalem) Istilah dan kata-kata yang dipakai dalam bagian ini adalah sama dengan yang dipergunakan dalam Ima 18:24-30. Ima 20:27 berupa sisipan.
(0.60) (Bil 11:25) (jerusalem: tetapi sesudah itu tidak lagi) Jadi mereka hanya menerima kurnia kenabian untuk sementara waktu saja. Tetapi kata-kata Ibrani juga dapat diterjemahkan: dan tidak lagi dapat berhenti.
(0.60) (Ayb 9:9) (jerusalem: bintang Biduk...) Tidak pasti juga bahwa kata-kata Ibrani yang dipakai menunjuk kepada nama-nama bintang-bintang itu.
(0.60) (Ams 19:27) (jerusalem: Hai anakku....) Maksud ayat ini tidak jelas. Terjemahan lain: Hai anakku, jika engkau berhenti mendengarkan didikan, niscaya engkau menghindar dari kata-kata yang berpengetahuan.
(0.60) (Yes 52:1) (jerusalem) Kata-kata pembukaan bagian ini, Yes 52:1, sama dengan Yes 51:9. Tetapi sekarang nabi langsung berkata kepada Yerusalem.
(0.60) (Yeh 28:13) (jerusalem: Tempat tatahannya...emas) Terjemahan ini tidak pasti. Kata-kata Ibrani yang dipakai agaknya istilah dari kalangan para pandai logam mulia.


TIP #08: Klik ikon untuk memisahkan teks alkitab dan catatan secara horisontal atau vertikal. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA