Juga bani Benyamin maju menyerang dari Gibea dan menggugurkan ke bumi dua puluh dua ribu orang dari antara orang Israel<x id="t" /> pada hari itu.

maka pada hari kedua itu majulah suku Benyamin dari Gibea menyerbu mereka, dan digugurkannya pula ke bumi delapan belas ribu orang di antara orang-orang Israel;<x id="y" /> semuanya orang-orang yang bersenjatakan pedang.

Pada hari ketiga majulah orang-orang Israel melawan bani Benyamin dan mengatur barisannya melawan Gibea seperti yang sudah-sudah.

Jadi orang Israel bangun dari tempatnya dan mengatur barisannya di Baal-Tamar, sedang orang Israel yang menghadang itu tiba-tiba keluar dari tempatnya,<x id="n" /> yakni tempat terbuka dekat Geba,

dan sampai di depan Gibea, sebanyak sepuluh ribu orang pilihan dari seluruh Israel. Pertempuran itu dahsyat, tetapi bani Benyamin tidak tahu<x id="o" /> bahwa malapetaka<x id="p" /> datang menimpa mereka.

maka segeralah penghadang-penghadang itu menyerbu Gibea. Mereka bergerak maju dan memukul seluruh kota itu dengan mata pedang.<x id="t" />

Ketika mereka sampai di Gibea dari sana, maka bertemulah ia dengan serombongan nabi; Roh<x id="h" /> Allah berkuasa atasnya dan Saul turut kepenuhan<x id="i" /> seperti nabi di tengah-tengah mereka.

Kemudian berangkatlah Samuel dan pergi dari Gilgal ke Gibea<x id="f" /> Benyamin. Tetapi Saul memeriksa barisan rakyat yang ada bersama-sama dengan dia itu: kira-kira enam ratus<x id="g" /> orang banyaknya.

Saul dan Yonatan, anaknya, dan rakyat yang ada bersama-sama dengan mereka, tinggal di Geba<x id="h" />-Benyamin, sedang orang Filistin berkemah di Mikhmas.

Adapun Saul duduk<x id="s" /> di ujung Gibea<x id="t" /> di bawah pohon delima<x id="u" /> yang di Migron.<x id="v" /> Dan rakyat yang ada bersama-sama dengan dia itu, kira-kira enam ratus orang banyaknya.

Datanglah orang Zif<x id="i" /> kepada Saul di Gibea serta berkata: "Daud menyembunyikan<x id="j" /> diri di bukit Hakhila di padang belantara.<x id="k" />"

Amnon mempunyai seorang sahabat bernama Yonadab, anak Simea<x id="d" /> kakak Daud. Yonadab itu seorang yang sangat cerdik.

Perempuan Tekoa itu berkata kepada raja: "Aku dan keluargaku<x id="h" /> akan menanggung kesalahan<x id="i" /> itu, ya tuanku raja, tetapi raja dan takhtanya tak bersalah.<x id="j" />"

Juga Yerobeam bin Nebat, seorang Efraim dari Zereda, seorang pegawai Salomo, nama ibunya Zerua, seorang janda, memberontak<x id="t" /> terhadap raja.

Perempuan itu melahirkan juga Saaf, bapa Madmana,<x id="d" /> dan Sewa, bapa Makhbena dan bapa Gibea; anak perempuan Kaleb ialah Akhsa.<x id="e" />

Inilah yang lahir bagi dia di Yerusalem: Simea, Sobab, Natan dan Salomo, empat orang dari Batsyua<x id="t" /> binti Amiel,

Anak-anak Simei ialah Yahat, Ziza, Yeush dan Beria; itulah anak-anak Simei, empat orang.

Yahat ialah kepala dan Ziza orang kedua, tetapi Yeush dan Beria tidak mempunyai banyak anak, maka mereka merupakan hanya satu puak dengan satu jabatan.

Tiga tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Mikhaya,<x id="c" /> anak Uriel dari Gibea. Dan ada perang antara Abia<x id="d" /> dan Yerobeam.<x id="e" />

(9-19) Mereka mencakup ke sebelah kanan, tetapi masih lapar,<x id="o" /> mereka memakan<x id="p" /> ke sebelah kiri, tetapi tidak kenyang, setiap orang memakan daging temannya: