Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 61 - 80 dari 10954 ayat untuk Kauperlakukan dengan buruk (0.002 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.38) (Kej 29:28) (full: LABAN MEMBERIKAN KEPADANYA RAHEL, ANAKNYA ITU, MENJADI ISTERINYA. )

Nas : Kej 29:28

Pernikahan Yakub dengan dua orang bersaudara bertentangan dengan peraturan ciptaan Allah bahwa pernikahan hanya boleh terdiri dari satu orang laki-laki dan satu orang perempuan

(lihat cat. --> Kej 2:24;

[atau ref. Kej 2:24]

bd. Kel 20:17; Ul 5:21). Kemudian, di dalam Hukum Musa, Allah secara khusus melarang bentuk pernikahan Yakub (Im 18:18). PB memandang monogami (satu istri dan satu suami) sebagai satu-satunya bentuk pernikahan yang sah (Mat 19:4-6; Mr 10:4-9). Allah mungkin membiarkan poligami dalam PL karena mereka tidak memahami sepenuhnya kehendak Allah mengenai pernikahan dan karena hati mereka keras. Berbagai dampak buruk dari poligami digambarkan dalam ayat Kej 29:30; 30:1; 35:22; 1Raj 11:1-12.

(0.38) (Neh 13:25) (full: AKU MENYESALI MEREKA. )

Nas : Neh 13:25

Adakalanya ketika para pemimpin, apabila mereka sungguh-sungguh menjadi hamba Allah, harus menyatakan kemarahan yang kudus terhadap ketidakbenaran dan mengambil langkah-langkah drastis untuk memperbaiki situasi yang buruk. Kelembutan dan kehalusan di hadapan sikap mengabaikan yang terbuka dan terang-terangan terhadap kehendak Allah di dalam gereja, sebenarnya adalah kelemahan dan kompromi. Perbaikan yang dilakukan Nehemia menunjukkan semangat bagi Allah yang serupa dengan tindakan Kristus ketika Ia dengan cemeti mengusir para penukar uang dari bait Allah di Yerusalem (Mat 21:12-13; Yoh 2:13-16;

lihat cat. --> Luk 19:45).

[atau ref. Luk 19:45]

(0.38) (Kis 5:5) (full: REBAHLAH ANANIAS DAN PUTUSLAH NYAWANYA. )

Nas : Kis 5:5

Allah dengan tegas menghukum Ananias dan Safira (ayat Kis 5:5,10) supaya menunjukkan kebencian-Nya terhadap semua penipuan dan ketidakjujuran dalam kerajaan Allah. Salah satu dosa yang paling buruk ialah menipu umat Allah mengenai hubungan saudara dengan Yesus Kristus, pekerjaan saudara bagi Dia dan luasnya pelayananmu. Bertindak secara munafik ini berarti menggunakan darah Kristus yang sudah tercurah untuk mempermuliakan diri di hadapan orang lain. Dosa ini mengabaikan maksudnya Kristus menderita dan mati (Ef 1:4; Ibr 13:12), yang menunjukkan bahwa kita tidak takut akan Allah (ayat Kis 5:5,11) dan tidak menghormati Roh Kudus (ayat Kis 5:3); jelas sikap itu layak menerima hukuman Allah yang adil (bd. Ul 6:1,2).

(0.38) (2Sam 7:14) (jerusalem: Aku akan menjadi Bapanya...) Ini sebuah rumusan yang lazim dipakai orang dalam mengangkat seseorang menjadi anak angkat. Rumusan itupun terdapat dalam Maz 2:7 dan Maz 110:3 (menurut terjemahan Yunani). Tetapi dalam 2Sa 7:14 ini juga untuk pertama kalinya terungkap pengharapan akan raja penyelamat terakhir (Mesias). Sebab setiap raja keturunan Daud hanya gambar tak sempurna dari raja yang dicita-citakan itu, bdk akhir ayat ini dan Maz 89:31-34. Dalam 1Ta 17:13 ayat ini diterapkan pada Mesias dan karena itu bagian kedua 2Sa 7:14 ini dihilangkan
(0.38) (Kej 19:1) (sh: Penghukuman dan anugerah (Jumat, 7 Mei 2004))
Penghukuman dan anugerah

Betapa mudahnya seorang meniru dan mempraktikkan perbuatan dan perkataan buruk daripada meniru perbuatan dan perkataan yang baik. Betapa terkejutnya kami, ketika anak-anak kami yang masih usia SD bermain dengan saling memaki dengan kata-kata kasar yang didapatnya dari salah satu sinetron yang mereka tonton tanpa kami dampingi. Sungguh berdosa kami membiarkan mereka dirasuki hal-hal buruk tanpa saringan iman dan hati nurani yang diisi oleh firman Tuhan.

Betapa lebih parah lagi kehidupan Lot dan keluarganya yang tinggal di tengah-tengah lingkungan yang sangat tidak bermoral. Setiap hari mereka melihat, mendengar, dan bahkan mungkin ikut 'menikmati' tanpa sadar segala tingkah laku kebinatangan yang dilakukan penduduk Sodom. Ciri hidup hedonisme, materialisme seperti itu rupanya sedikit banyak sudah terserap oleh keluarga Lot. Buktinya, ketika mereka diperintahkan untuk meninggalkan Sodom karena Tuhan akan menghancurkan kota itu, Lot berlambat-lambat (ayat Kauperlakukan+dengan+buruk&tab=notes" ver="">15-16). Mungkin ia tidak percaya bahwa Tuhan akan menghan-curkan Sodom, mungkin pula sayang meninggalkan kekayaan dan kenikmatan hidup di situ. Yang jelas istri Lot binasa karena hatinya tidak bisa lepas dari Sodom (ayat Kauperlakukan+dengan+buruk&tab=notes" ver="">26).

Hanya oleh anugerah Allah, Lot dan kedua putrinya luput dari penghukuman Allah. Sebaliknya, Sodom dan Gomora menerima hukuman yang sesuai dengan keberdosaan mereka.

Kadang memang kita tidak dapat memilih lingkungan yang lebih baik. Bahkan, mungkin kita dipanggil untuk menjadi saksi di lingkungan yang memerlukan kasih Tuhan. Yang penting bagi kita adalah selalu waspada, dan tetap memelihara persekutuan dengan Tuhan dalam firman dan doa.

Bersyukurlah: Kita sekarang memiliki Roh Kudus yang tinggal di hati, boleh mengingatkan kita untuk tidak hanyut mengikuti pengaruh jahat lingkungan kita.

(0.38) (2Raj 8:16) (sh: Pergaulan yang mengundang hukuman Allah (Sabtu, 27 Mei 2000))
Pergaulan yang mengundang hukuman Allah

Paulus pernah menasihatkan jemaat Korintus bahwa pergaulan yang buruk merusakan kebiasaan yang baik (1Kor. 15:33). Rupanya Paulus melihat bahwa pergaulan itu mempunyai kekuatan konstruktif (bersifat membangun) dan sekaligus destruktif (bersifat merusak). Kekuatan konstruktif ada di dalam persekutuan (koinonia) anak-anak Allah sedangkan kekuatan destruktif ada di dalam pergaulan dimana norma-norma Kristiani tidak menjadi norma utama. Maka Paulus menasihatkan agar Kristen menghindari pergaulan yang demikian.

Yoram menantu Ahab serta anaknya Ahazia adalah contoh dari umat Allah yang hidup dan kariernya sebagai raja Israel digilas oleh kekuatan destruktif dari pergaulan buruk. Hubungan Yoram dan Ahazia dengan anak-anak Ahab bukan sekadar bersosialisasi dengan sesama manusia namun hubungan yang sudah disahkan oleh hukum dan norma-norma sosial masyarakat masing-masing pihak. Berarti dua dinasti Israel yang memerintah di Utara dan Selatan sudah dihubungkan oleh darah dan ideologi. Dalam kualitas dan tingkat kedekatan hubungan yang demikianlah maka pengadopsian norma dan etika oleh satu pihak atas pihak yang lain pasti terjadi, demi menjaga kelanggengan hubungan itu. Pengadopsian ini biasanya terjadi secara bertahap, dimulai dengan rasa sungkan dan solidaritas yang menghalalkan kompromi. Kemudian berkembang menjadi kebiasaan dan akhirnya tidak sekadar mengambil, namun juga menyetujui norma-norma dan etika pihak lain.

Buah yang dihasilkan sangat ironis. Seharusnya penggabungan dua dinasti itu akan menghasilkan kekuatan yang dahsyat dan berlipat ganda. Namun justru Edom dan Libna berani memberontak terhadap Yehuda. Ahazia pun tidak mampu menaklukkan Aram meskipun sudah dibantu oleh Yoram. Sebab kekuatan mereka adalah kekuatan destruktif yang akan menghancurkan diri sendiri. Allah di belakang semua itu sebab Ia menentang penggabungan mereka.

Renungkan: Keberadaan dan identitas Kristen dapat terimbas kekuatan destruktif dari sebuah jalinan hubungan yang salah. Kristen memang harus bersosialisasi dengan siapa saja namun juga harus selektif. Ini meliputi tidak hanya perkawinan, namun juga rekanan bisnis, asosiasi-asosiasi, dan klub-klub.

(0.38) (Luk 7:36) (sh: Pemulihan total karena pengampunan (Jumat, 14 Januari 2000))
Pemulihan total karena pengampunan

Melalui peristiwa dalam kisah ini kita melihat contoh betapa sulitnya masyarakat menerima kehadiran seorang yang bereputasi buruk di tengah-tengah mereka. Seorang perempuan yang dikenal umum berprofesi sebagai perempuan sundal dianggap berdosa dan sangat tidak layak berada di tengah-tengah orang Farisi. Bahkan orang Farisi tersebut menginginkan agar Yesus memiliki pandangan yang sama. Respons Yesus justru sebaliknya kepada perempuan berdosa yang menghampiri dan meminyaki kaki-Nya dengan minyak wangi yang mahal dan menyeka dengan rambutnya. Yesus melihat bahwa dari sikap dan kesungguhan hatinya, terpancar cinta kasihnya kepada Tuhan dan keinginan untuk meninggalkan dosa-dosanya, bertobat dari kehidupan lamanya.

Memang sulit bagi orang-orang yang dicap bereputasi buruk seperti mantan narapidana, wanita tuna susila, dlsb., untuk memperbaiki atau mengubah citra mereka di tengah-tengah masyarakat. Fakta ini tidak selalu disebabkan oleh tidak adanya kemauan orang tersebut untuk berubah, tetapi disebabkan oleh sikap masyarakat yang sukar untuk mengubah pandangan yang telah ada. Yesus mengubah cara pandang seperti ini. Bila masyarakat menganggap orang-orang berdosa adalah orang yang tidak layak berada di tengah masyarakat, berbeda dengan Yesus. Ia selalu menyediakan tempat bagi orang-orang yang ingin berubah, meninggalkan dosa-dosanya dan memperbaiki diri. Justru orang-orang berdosa yang ingin berubah inilah yang mendapat prioritas utama di mata Yesus. Demikianlah Yesus mengangkat harkat dan martabat perempuan itu.

Renungkan: Sikap Yesus menerima orang yang ingin pengampunan dari dosa-dosanya dengan hati terbuka, seharusnya menjadi sikap bagi gereja dalam menerima dan melayani setiap warga jemaatnya. Banyak warga jemaat telah meninggalkan masa lalunya dan belajar menjalani hidup sebagai Kristen. Mereka ingin diterima, dilayani, diangkat harkat dan kehormatannya oleh Gereja, dan ingin memulai hidup baru, bagaimana respons Gereja? Pada warga jemaat inilah Gereja merealisasikan ajaran firman Tuhan yang selalu didengungkan. Karenanya Gereja harus menentukan sikap positif menghadapi mereka. Realisasikanlah kebutuhan warga jemaat tersebut melalui program-program Diakonia, Koinonia, dan Marturia.

(0.37) (Yes 48:12) (sh: Ketika Allah yang menamai umat-Nya (Senin, 8 Agustus 2005))
Ketika Allah yang menamai umat-Nya

Pengakuan Israel tentang jati diri mereka sebagai Israel, keturunan Yehuda, dan milik Allah adalah kosong sebab tidak ditunjang oleh ketaatan dan integritas (ayat Kauperlakukan+dengan+buruk&tab=notes" ver="">1). Akan tetapi, kini Allah sendiri memanggil mereka dengan nama Israel (ayat Kauperlakukan+dengan+buruk&tab=notes" ver="">12). Seperti halnya ketika Allah mencipta, semua yang Dia panggil menjadi kenyataan, demikian pula sebutan umat dari Allah kepada Israel tidak pernah merupakan panggilan kosong (ayat Kauperlakukan+dengan+buruk&tab=notes" ver="">13). Ia yang memanggil teguh, kukuh, dan tak berubah. Panggilan-Nya pun tak berubah dan pasti menjadi kenyataan.

Umat Allah harus belajar menerima rencana Allah dan taat kepada keputusan-keputusan-Nya. Seluruh umat Israel diundang untuk sehati menerima Koresy sebagai alat Tuhan yang ditetapkan-Nya untuk mengurus Babel demi menyelamatkan Israel. Israel harus belajar menerima Koresy sebagai "mesias" (ayat Kauperlakukan+dengan+buruk&tab=notes" ver="">16b). Tujuan akhir keputusan Allah ini adalah mendidik dan membuat mereka mengalami kebaikan dan syalom dari Allah (ayat Kauperlakukan+dengan+buruk&tab=notes" ver="">17-19). Kini Israel diminta untuk bertindak. Perintah untuk berlari keluar dari Babel dan janji bahwa Allah akan memimpin mereka dengan jaminan pemeliharaan-Nya, menggemakan saat nenek moyang mereka mengalami peristiwa keluaran dari Mesir (ayat Kauperlakukan+dengan+buruk&tab=notes" ver="">20). Ketika Allah menamai umat-Nya, peristiwa keluaran akan terus-menerus terjadi!

Penamaan kita sebagai "Kristen" lebih ajaib daripada penamaan Israel. Dengan panggilan itu, orang Kristen diberi status, jati diri, hak, dan tanggung jawab sebagai bagian dari Kristus sendiri. Peringatan Allah terhadap Israel yang nama dan pengakuannya hampa, perlu kita camkan. Hanya jika kita hidup dalam panggilan-Nya dan mengalami dampak kehadiran pembaruan Kristus, kekristenan kita akan menjadi nyata. Jika tidak, kita hanya akan mengecewakan Tuhan dan membawa kesaksian buruk di tengah masyarakat.

Ingat: Nama Kristen berarti pengikut Kristus. Perbuatan buruk yang kita lakukan hanya akan mempermalukan nama Kristus.

(0.36) (Kis 27:9) (bis: Hari Raya Pendamaian)

Hari Raya Pendamaian: Hari itu dirayakan menjelang akhir September atau awal Oktober yaitu pada waktu cuaca begitu buruk sehingga membahayakan pelayaran.

(0.36) (Rm 3:9) (bis: kedudukan kita ... lebih baik daripada ... bangsa lain? Sekali-kali tidak!)

kedudukan kita ... lebih baik daripada ... bangsa lain? Sekali-kali tidak!: atau kedudukan kita ... lebih buruk daripada ... bangsa lain? Tidak selalu begitu.

(0.36) (Rat 3:37) (ende)

Segala apa jang terdjadi, baik dan buruk (=segala sesuatu), achirnja datang daripada Jahwe. Maka itu orang tidak boleh mengeluh, melainkan haruslah ia menaklukkan diri kepada penjelenggaraan Tuhan sadja.

(0.36) (Rat 3:40) (ende)

Oleh sebab dihukum, maka baiklah orang mentjari sebab-musababja dalam kelakuannja sendiri jang buruk. Lalu haruslah ia bertobat sebulat-bulatnja.

(0.36) (Mat 24:20) (ende)

Pada musim dingin biasanja djalan-djalan buruk sekali karena banjak hudjan.

Pada Sabat orang Jahudi tidak boleh berdjalan lebih dari 200 langkah.

(0.36) (Why 16:13) (ende: Kodok-kodok)

Binatang-binatang ini melambangkan roh-roh buruk jang disuruh oleh sjaitan mengumpulkan radja-radja dari segala pelosok bumi, untuk pertempuran jang terachir.

(0.36) (Bil 22:32) (jerusalem: pada pemandanganKu menuju kepada kebinasaan) Naskah Ibrani kurang jelas. Terjemahan lain: tidak berkenan di hadapanKu, atau: Aku anggap buruk.
(0.36) (2Sam 18:25) (jerusalem: kabar yang baiklah disampaikannya) Kalau kabarnya buruk, pasti dibawa oleh serombongan orang pelarian. Maka yang datang seorang diri adalah pewarta yang baik.
(0.36) (Mat 12:36) (jerusalem: kata sia-sia) Ini bukan kata yang hanya sia-sia dan kosong saja, melainkan kata buruk yang tidak mempunyai dasar, fitnah.
(0.36) (1Kor 15:33) (jerusalem: Pergaulan yang buruk) Ini sebuah kutipan dari penyair Yunani Menander pada abad IV seb. Mas. Barangkali ayat ini sudah menjadi suatu peribahasa yang lazim.
(0.36) (Kej 3:22) (full: TAHU TENTANG YANG BAIK DAN YANG JAHAT. )

Nas : Kej 3:22

Adam dan Hawa telah berusaha untuk menyejajarkan diri mereka dengan Allah dan menentukan sendiri norma-norma mereka

(lihat cat. --> Kej 3:5).

[atau ref. Kej 3:5]

Karena kejatuhan, manusia dalam arti tertentu terlepas dari Allah dan mulai membedakan sendiri antara yang baik dan jahat.

  1. 1) Di dalam dunia ini, penilaian manusia yang tidak sempurna dan sesat sering kali menentukan apa yang baik dan yang buruk. Ini tidak pernah dikehendaki Allah, karena Ia bermaksud agar kita mengetahui yang baik dalam ketergantungan kepada Dia dan firman-Nya.
  2. 2) Semua yang mengakui Kristus sebagai Tuhan kembali kepada maksud Allah semula bagi umat manusia. Mereka bergantung pada firman Allah untuk menentukan apa yang baik.
(0.36) (2Raj 8:11) (full: MENANGISLAH ABDI ALLAH ITU. )

Nas : 2Raj 8:11-12

Di dalam suatu penglihatan dari Roh penyataan, Elisa melihat bahwa Hazael akan menjadi raja Aram dan melakukan kejahatan yang dahsyat terhadap Israel (ayat 2Raj 8:12-13). Elisa menangis karena apa yang akan menimpa Israel sebagai akibat kemurtadan mereka. Sebagai abdi Allah yang sejati, ia merasakan kesedihan yang mendalam baik untuk Allah yang telah ditinggalkan oleh umat-Nya, maupun untuk umat itu yang kini harus menderita hukuman berat karena dosa-dosa mereka. Dengan cara yang sama Yesus menangisi Yerusalem (Luk 19:41) dan Paulus menangisi gereja (Kis 20:28-31). Kata-kata Elisa tidak membenarkan kekejaman Hazael di kemudian hari, tetapi hanya menguraikan perbuatan-perbuatan buruk yang dilakukan orang bejat akhlak pada masa perang (bd. Yes 13:15; Hos 10:14).



TIP #30: Klik ikon pada popup untuk memperkecil ukuran huruf, ikon pada popup untuk memperbesar ukuran huruf. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA