Aku mengumpulkan bagiku juga perak dan emas, ^d  harta benda raja-raja dan daerah-daerah. ^e  Aku mencari bagiku biduan-biduan dan biduanita-biduanita, ^f  dan yang menyenangkan anak-anak manusia, yakni banyak gundik.

Sebab, kalau ada orang berlelah-lelah dengan hikmat, pengetahuan dan kecakapan, maka ia harus meninggalkan bahagiannya kepada orang yang tidak berlelah-lelah untuk itu. Inipun kesia-siaan dan kemalangan yang besar.

Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut ^h  yang ditanam;

Apakah untung pekerja dari yang dikerjakannya dengan berjerih payah? ^k 

Ketika aku memberi perhatianku untuk memahami hikmat ^s  dan melihat kegiatan yang dilakukan orang di dunia ^t  tanpa mengantuk siang malam,

Aku tujukan perhatianku untuk memahami, menyelidiki, dan mencari hikmat dan kesimpulan, ^y  serta untuk mengetahui bahwa kefasikan itu kebodohan dan kebebalan ^z  itu kegilaan.

Aku telah melihat pekerjaan yang diberikan Allah kepada anak-anak manusia ^l  untuk melelahkan dirinya.

Sesungguhnya, semua ini telah kuperhatikan, semua ini telah kuperiksa, yakni bahwa orang-orang yang benar dan orang-orang yang berhikmat dan perbuatan-perbuatan mereka, baik kasih maupun kebencian, ada di tangan Allah; manusia tidak mengetahui apapun yang dihadapinya. ^w 

Apakah gunanya manusia berusaha dengan jerih payah di bawah matahari? ^d 

Perhatikanlah pekerjaan ^k  Allah! Siapakah dapat meluruskan apa yang telah dibengkokkan-Nya? ^l 

Untuk tertawa orang menghidangkan makanan; anggur ^p  meriangkan hidup dan uang memungkinkan semuanya itu.

ada seorang sendirian, ia tidak mempunyai anak laki-laki atau saudara laki-laki, dan tidak henti-hentinya ia berlelah-lelah, matanyapun tidak puas ^m  dengan kekayaan; --untuk siapa aku berlelah-lelah dan menolak kesenangan? --Inipun kesia-siaan dan hal yang menyusahkan.

Aku, Pengkhotbah, ^l  adalah raja atas Israel di Yerusalem. ^m 

Aku berkata dalam hati: "Mari, aku hendak menguji kegirangan! ^w  Nikmatilah kesenangan! Tetapi lihat, juga itupun sia-sia ¹ ."

Aku melihat semua orang yang hidup di bawah matahari berjalan bersama-sama dengan orang muda tadi, yang akan menjadi pengganti raja itu.

Oleh karena hukuman terhadap perbuatan jahat tidak segera dilaksanakan, maka hati manusia penuh niat untuk berbuat jahat.

Hikmat ^x  lebih baik dari pada alat-alat perang, tetapi satu orang yang keliru dapat merusakkan banyak hal yang baik.

Juga kalau ia berjalan di lorong orang bodoh itu tumpul pikirannya, dan ia berkata kepada setiap orang: ^z  "Orang itu bodoh!"

Karena makin banyak kata-kata, makin banyak kesia-siaan. Apakah faedahnya untuk manusia?

Nikmatilah hidup dengan isteri ⁱ  yang kaukasihi seumur hidupmu yang sia-sia, yang dikaruniakan TUHAN kepadamu di bawah matahari, karena itulah bahagianmu ^j  dalam hidup dan dalam usaha yang engkau lakukan dengan jerih payah di bawah matahari.