Karena itu Ia adalah Pengantara<x id="j" /> dari suatu perjanjian<x id="k" /> yang baru<n id="1" />, supaya mereka yang telah terpanggil<x id="l" /> dapat menerima bagian<x id="m" /> kekal yang dijanjikan,<x id="n" /> sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian<x id="o" /> yang pertama.

Ibadah yang murni dan yang tak bercacat<n id="1" /> di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi<x id="q" /> yatim piatu dan janda-janda<x id="r" /> dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.<x id="s" />

Hai kamu, orang-orang yang tidak setia!<x id="l" /> Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia<x id="m" /> adalah permusuhan dengan Allah<n id="1" />?<x id="n" /> Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.<x id="o" />

yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar<x id="m" /> waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya,<x id="n" /> di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang,<x id="o" /> yang diselamatkan<x id="p" /> oleh air bah itu.

Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepada-Nya suara dari Yang Mahamulia, yang mengatakan: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.<x id="i" />"

Hal itu dibuatnya dalam semua suratnya, apabila ia berbicara tentang perkara-perkara ini. Dalam surat-suratnya itu ada hal-hal yang sukar difahami, sehingga orang-orang yang tidak memahaminya dan yang tidak teguh imannya,<x id="m" /> memutarbalikkannya<x id="n" /> menjadi kebinasaan mereka sendiri, sama seperti yang juga mereka buat dengan tulisan-tulisan<x id="o" /> yang lain<n id="1" />.

Tetapi jika kita hidup di dalam terang<n id="1" /><x id="o" /> sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.<x id="p" />

Saudara-saudara<x id="k" /> yang kekasih, bukan perintah baru yang kutuliskan kepada kamu, melainkan perintah lama yang telah ada padamu dari mulanya.<x id="l" /> Perintah lama itu ialah firman yang telah kamu dengar.

Namun perintah baru<x id="m" /> juga yang kutuliskan kepada kamu, telah ternyata benar di dalam Dia dan di dalam kamu; sebab kegelapan sedang lenyap<x id="n" /> dan terang<x id="o" /> yang benar telah bercahaya.<x id="p" />

Tetapi barangsiapa membenci saudaranya,<x id="u" /> ia berada di dalam kegelapan<x id="v" /> dan hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana ia pergi, karena kegelapan itu telah membutakan matanya.<x id="w" />

Saudara-saudaraku<x id="p" /> yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah,<x id="q" /> tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan<x id="r" /> diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia,<x id="s" /> sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.<x id="t" />

barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis,<x id="f" /> sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah<x id="g" /> menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu.<x id="h" />

Dan inilah perintah-Nya itu: supaya kita percaya<x id="m" /> akan nama Yesus Kristus,<x id="n" /> Anak-Nya, dan supaya kita saling mengasihi sesuai dengan perintah yang diberikan Kristus kepada kita.<x id="o" />

Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi<n id="1" />,<x id="h" /> sebab kasih itu berasal dari Allah<x id="i" />; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.<x id="j" />

Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita<x id="n" /> dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.<x id="o" />

Dalam hal inilah kasih Allah sempurna<x id="c" /> di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya<x id="d" /> pada hari penghakiman<n id="1" />,<x id="e" /> karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.

Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan;<x id="f" /> sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.

Setiap orang yang percaya,<x id="n" /> bahwa Yesus adalah Kristus,<x id="o" /> lahir dari Allah;<x id="p" /> dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi<n id="1" /> juga Dia yang lahir dari pada-Nya.<x id="q" />

sebab semua yang lahir dari Allah,<x id="v" /> mengalahkan<x id="w" /> dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita<n id="1" />.

Kalau ada seorang melihat saudaranya berbuat dosa, yaitu dosa yang tidak mendatangkan maut, hendaklah ia berdoa kepada Allah dan Dia akan memberikan hidup kepadanya<n id="1" />,<x id="o" /> yaitu mereka, yang berbuat dosa yang tidak mendatangkan maut.<x id="p" /> Ada dosa yang mendatangkan maut: tentang itu tidak kukatakan, bahwa ia harus berdoa.<x id="q" />