Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 761 - 780 dari 5284 ayat untuk TUHAN (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.35) (Yl 2:30) (jerusalem: mujizat-mujizat) mujizat-mujizat itu ialah pertanda penghakiman terakhir, Hari Tuhan bdk Yoe 1:15; 2:1-2; Ams 8:9+.
(0.35) (Am 2:12) (jerusalem: Jangan kamu bernubuat) Seluruh nubuat melawan Israel tidak menganggap kesalahan umat sebagai pelanggaran hukum saja, tetapi terlebih sebagai suatu sikap yang menolak panggilan dan kebaikan Tuhan.
(0.35) (Hab 2:16) (jerusalem: terhuyung-huyunglah) Dalam naskah Ibrani terbaca: tunjukkanlah kulupmu. Orang Kasdim memang tidak bersunat
(0.35) (Za 3:9) (jerusalem: Sebab sesungguhnya.... firman TUHAN semesta alam) Bagian ayat ini sebaik-baiknya ditempatkan antara Zak 3:7 dan Zak 3:8.
(0.35) (Za 14:16) (jerusalem: hari raya Pondok Daun) Bdk Kel 23:14+. Hari raya itu dipilih oleh karena pada hari itu umat meluhurkan Tuhan sebagai Raja dunia semesta.
(0.35) (Mal 4:1) (jerusalem: seperti perapian) Mengenai api pada "Hari Tuhan" bdk Yes 10:16 dst; Yes 30:27; Zef 3:8; Yer 21:14.
(0.35) (Mat 26:27) (jerusalem: mengucap syukur) Kata Yunaninya berbunyi: eukharisto. Dari kata kerja itu berasallah kata benda "Ekaristi", pengucapan syukur. Dalam tradisi Kristen kata itu menjadi istilah yang menunjuk Perjamuan Tuhan.
(0.35) (Kis 10:19) (jerusalem: Roh) Peranan Roh itu sama dengan peranan malaikat Tuhan, bdk Kis 8:26,29
(0.35) (1Kor 7:33) (jerusalem: Orang yang beristeri) Var: Ada perbedaan antar perempuan yang bersuami dan perawan. Perempuan yang tidak bersuami memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan.
(0.35) (1Kor 11:21) (jerusalem: makanannya sendiri) Ini diperlawankan dengan "perjamuan Tuhan" (Kis 11:20) yang menuntut perayaan bersama dan tidak mengizinkan orang mengadakan perjamuan sendiri-sendiri berdasarkan egoisme belaka.
(0.35) (1Kor 16:2) (jerusalem: hari pertama) Ialah "hari Tuhan", bdk Kis 20:7; Wah 1:10; Mat 28:1, atau hari Minggu.
(0.35) (1Tes 1:1) (jerusalem: damai-sejahtera) Sejumlah naskah menambah: dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus, bdk 2Te 1:2.
(0.35) (Kel 35:30) (sh: Keahlian manusia dan urapan Allah. (Senin, 22 September 1997))
Keahlian manusia dan urapan Allah.

Tidak ada benda ciptaan tangan manusia yang dapat melukiskan keindahan dan kemuliaan Tuhan. Meski demikian, adalah wajar bila kemah pertemuan itu dibangun dan dilengkapi alat dan perkakas yang indah serta mulia. Itu merupakan ungkapan hormat dan bakti umat kepada Tuhan mereka. Bila prinsip ini sudah dipahami benar, adalah suatu kehormatan bahwa keahlian seni boleh dipakai untuk kepentingan ibadah. Keahlian seni selain bakat dan hasil latihan, juga adalah karunia dan urapan Allah. Semua dapat dipakai untuk memuliakan Allah, asal dikuduskan dan diurapi oleh-Nya.

Keagungan Tuhan dinyatakan. Tuhan menentang penyembahan berhala yaitu kecenderungan manusia menganggap sesuatu sebagai Tuhan. Namun karena seluruh isi alam ini adalah ciptaan Tuhan, hal-hal itu dapat memancarkan kemuliaan Tuhan. Demikian pun dalam diri manusia terdapat kemampuan sebagai gambar Allah untuk mencerminkan kemuliaan-Nya melalui karya-karya yang manusia buat.

Renungkan: Jika kemah atau gedung tempat umat beribadah harus teliti mencerminkan kemuliaan Tuhan, terlebih tubuh dan hidup kita yang adalah Bait Allah yang hidup.

Doa: Jadikanlah hidup kami suatu ungkapan kebesaran-Mu, Tuhan.

(0.35) (Bil 3:40) (sh: Sisakan untuk Tuhan (Senin, 9 Agustus 1999))
Sisakan untuk Tuhan

Salah satu konsep yang keliru, yang telah tersebar luas di kalangan Kristen adalah Tuhan tidak berkeberatan menerima yang "sisa". Konsep ini sungguh salah! Dari bacaan hari ini kita dapat melihat bagaimana seriusnya Allah menuntut hak-Nya, yakni anak sulung Israel yang kemudian digantikan oleh bani Lewi dan persembahan penebusan. Demikian pula dalam hal perawatan barang-barang yang digunakan dalam ibadah, Tuhan menuntut perlakuan yang khusus. Kulit yang digunakan adalah kulit halus yang terbuat dari lumba-lumba, agar dapat melindungi barang-barang itu dari panas terik dan hujan. Kain yang dipakai untuk menutupi barang-barang itu berwarna ungu, yang merupakan lambang Kerajaan Allah. Tuhan meminta yang pertama dan utama dari umat-Nya.

Mendahulukan Tuhan. Kita hanya bisa mempersembahkan bagi Tuhan yang pertama dan utama, jika kita menyadari bahwa semua yang kita miliki adalah dari Dia. Anak sulung adalah pemberian Tuhan dan semua harta milik Israel adalah pemberian Tuhan melalui bangsa Mesir. Demikian pula dengan kita. Adakalanya kita beranggapan bahwa semua yang ada pada kita adalah hak milik pribadi. Apabila semua adalah milik-Nya, maka selayaknyalah kita memberikan kembali milik-Nya itu sebagai yang pertama dan terutama.

(0.35) (Bil 36:1) (sh: Persoalan dan petunjuk Tuhan (Senin, 29 November 1999))
Persoalan dan petunjuk Tuhan

Meskipun peraturan tentang hak warisan anak-anak perempuan telah diatur sebelumnya (lih. Bil. 27), namun kini timbul persoalan ketika mereka menikah dengan suku lain. Warisan yang menjadi bagian mereka, akan menjadi milik pihak suami dari suku lain. Hal ini tidak dikehendaki oleh Tuhan (7, 9), karena hak waris/milik pusaka tidak boleh beralih dari satu suku ke suku yang lain. Namun demikian, persoalan baru dapat saja muncul dalam hidup. Akan tetapi Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang menaruh perhatian pada setiap aspek kehidupan umat-Nya. Apabila kita mau terbuka pada petunjuk dan pimpinan-Nya, maka kehidupan kita akan terarah dan benar.

Teladan putri-putri Zelafehad. Peraturan yang sempurna tidak akan ada gunanya apabila tidak dipatuhi. Ketaatan lima putri Zelafehad dalam melakukan petunjuk Tuhan dan perhatian akan hak warisan yang mereka terima dari Tuhan adalah suatu teladan yang baik. Mereka melakukan hal itu, karena mereka tahu apa artinya menaati Tuhan dan menghargai anugerah-Nya.

Renungkan: Firman Tuhan adalah petunjuk, perintah, peringatan, dan penuntun bagi Kristen, untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Demikianlah Allah memimpin hidup kita.

(0.35) (Hak 2:17) (sh: Mengabaikan kepedulian Tuhan. (Jumat, 3 Oktober 1997))
Mengabaikan kepedulian Tuhan.

Tuhan baik kepada Israel. Tiap kali mereka ditindas bangsa lain, Tuhan membangkitkan seorang hakim yang membebaskan. Tuhan berbuat demikian karena berbelas kasihan terhadap ratapan mereka. Namun baik penderitaan yang mereka alami maupun kebaikan Tuhan itu, tidak membuat mereka bertobat sungguh. Pertobatan mereka hanya sebatas seorang hakim masih hidup. Betapa gelap hati mereka. Tidak sedikit pun tampak rasa syukur dan hormat kepada Allah dalam sikap hidup mereka.

Ketegasan Allah. Dalam murka-Nya, Tuhan memutuskan untuk tidak menghalau musuh-musuh Israel. Kehadiran bangsa-bangsa itu di sekitar Israel akan memperlihatkan bagaimana sikap Israel selanjutnya. Apakah mereka akan kompromi menyembah allah lain atau mendengarkan Tuhan. Tuhan yang Maha Kudus menuntut mereka bersikap tegas dalam kesetiaan mereka kepada Allah. Ketegasan mencerminkan keyakinan iman dan kesetiaan yang kuat. Tanpa ketegasan tentang "Siapa" yang disembah dan diimani, nyata bahwa orang itu tidak beriman.

Renungkan: Iman yang hidup tidak melahirkan sikap dan pendirian yang plin-plan.

Doakan: Bagi mereka yang ragu.

(0.35) (1Sam 2:1) (sh: Berkat terbesar. (Jumat, 21 November 1997))
Berkat terbesar.

Banyaknya berkat yang Hana terima dari Allah merupakan alasan untuk memuji Allah. Tuhan telah memperhatikannya; Tuhan memberikannya seorang anak, bahkan memakai anaknya itu kelak menjadi hamba-Nya. Tetapi berkat terbesar yang dialami Hana ialah ia makin dekat dan makin jelas mengenal Tuhan. Itu tampak dalam ungkapan doanya yang sarat dengan kebenaran teologis tentang Allah dan perbuatan-Nya. Keesaan dan keunikan Allah dengan jelas disyukuri Hana (ayat 2). Ia menyadari bahwa Tuhanlah yang menentukan seluruh kehidupan manusia (ayat 6-10).

Hitunglah berkat Tuhan dalam hidup Anda. Bila kita belajar menghitung berkat-berkat yang kita terima dari Tuhan selama ini, kita akan malu sendiri. Mengapa? Karena kita kurang memuji dan kurang mensyukuri Dia. Kita cenderung mudah bersungut dan meragukan kebaikan Allah. Saat topan keras melanda hidupmu, saat putus asa dan letih lesu, hitunglah berkat Tuhan satu-satu. Niscaya engkau kagum oleh kasih-Nya. Syair Kidung Jemaat No. 439 patut kita endapkan dalam sanubari kita.

Renungkan: Mana lebih Anda utamakan? Memohon berkat agar mengenal Tuhan atau mengenal Tuhan merupakan berkat besar?

Doa: Tolongku memiliki rohani yang benar, Tuhan.

(0.35) (2Sam 12:1) (sh: Berita dari Natan. (Jumat, 26 Juni 1998))
Berita dari Natan.

Nabi Natan membuat cerita (bukan kejadian sesungguhnya) tentang perlakuan seorang kaya terhadap seorang miskin. Tujuannya untuk mengusik nurani dan kepekaan akan keadilan dalam diri Daud agar sesudah itu ia sadar akan dosanya terhadap Uria dan istrinya. Perumpamaan itu sangat tajam. Daud menilai bahwa orang kaya itu sangat jahat dan harus dihukum berat. Dengan cerita ini Nabi Natan menyadarkan Daud akan dosanya. Kecaman keras Natan mengoyak hati Daud yang dikuasai dosa. Begitulah, firman Tuhan menusuk langsung hati manusia yang digelapkan dosa.

Berita dari Tuhan. Berita dari Tuhan kepada Daud berisi penghukuman. Walaupun Daud adalah orang yang diurapi dan dikasihi Tuhan, tetapi Tuhan harus berlaku adil. Yang bersalah harus mempertanggungjawabkan kesalahannya dan dihukum. Vonis Tuhan adalah: Daud dan keluarganya akan mati karena pedang, bahkan Daud akan dipermalukan di depan orang banyak. Daud mengakui dosanya. Kasih Tuhan terhadap orang yang bertobat jauh lebih besar dari penghukuman. Ini membuktikan Tuhan kita itu adil dalam kasih-Nya.

Renungkan: Kasih Tuhan mengampuni dan menyertai kita dengan setia agar kita bisa setia kepada sifat dan kebenaran-Nya.

Doakan: Orang yang diperlakukan tidak adil oleh sesamanya.

(0.35) (Ayb 15:1) (sh: Ada penghakiman bagi orang yang fasik (Minggu, 28 Juli 2002))
Ada penghakiman bagi orang yang fasik

Untuk kedua kalinya Elifas berbicara kepada Ayub. Isi pembicaraannya sedikit lebih pendek dari nasihat pertamanya, namun tetap dengan keyakinan yang sama: Ayub telah berdosa dan Tuhan sedang menghukumnya! Elifas malah menegur Ayub dengan keras. Sayangnya, teguran yang keras ini tidak mengenai sasaran dan malah makin memperdalam luka pada hati Ayub.

Ayub bukanlah orang yang sempurna, namun ia bukanlah orang yang tidak takut kepada Allah. Sewaktu ia berseru pada Allah bahwa ia tidak bersalah, ia bukannya sedang mengklaim dirinya suci, bersih tanpa dosa. Ayub hanya ingin mengatakan bahwa penderitaan yang sedang dialaminya tidak sebanding dengan perbuatan dosanya. Ayub telah berusaha untuk hidup takut kepada Tuhan dan tidak bermulut licik.

Walau salah sasaran, teguran Elifas mengandung kebenaran yang harus dipahami oleh orang percaya, yaitu bahwa orang yang tidak takut akan Tuhan "tidak akan luput dari kegelapan" (ayat 15:30). Mungkin, kita yang selalu berusaha dan mencoba agar hidup benar di hadapan Tuhan sering kali merasa terganggu oleh orang yang hidup tidak takut kepada Tuhan. Kita marah kepada mereka yang berhati jahat dan bermulut licik. Kita berharap agar keadilan ditegakkan dan hukuman dijatuhkan kepada mereka sesuai dengan perbuatannya.

Renungkan: Tuhan tidak buta dan tidak tuli; Ia melihat dan mendengar segalanya. Orang yang tidak takut akan Tuhan sesungguhnya sedang menantikan gilirannya untuk menerima ganjaran Tuhan. Ada dua hal yang patut kita ingat: Tuhan itu adil dan Ia tidak salah menghakimi kita!

(0.35) (Mzm 44:1) (sh: Puji Tuhan! Allah mengasihi kami! (Minggu, 8 Februari 2004))
Puji Tuhan! Allah mengasihi kami!

Demikianlah seruan pemazmur pada bagian pertama mazmur ini. Pemazmur mulai dengan mengaminkan pengalaman bangsanya pada masa lampau. Allah telah menopang nenek moyangnya dengan tangan kanan-Nya yang perkasa melawan musuh-musuh Israel. Semuanya itu perbuatan besar Allah (ayat 2-4).

Pemazmur juga menyatakan kepercayaannya bahwa pada masa kini pun Allah adalah raja Israel yang telah memberikan kemenangan demi kemenangan untuk mereka. Oleh karena itu pujian dan syukur dikumandangkan bagi Allah.

Namun, segera mazmur pujian ini berubah menjadi ratapan. Tuhan telah menyerahkan mereka ke tangan para musuh mereka. Bagi pemazmur, segala yang menimpa mereka ini adalah perbuatan tangan Allah sendiri melawan mereka (ayat 10-17).

Pemazmur mewakili umat Israel memeriksa diri, kalau-kalau ada dosa yang menyebabkan Allah berpaling melawan mereka. Setelah yakin tidak ada, pemazmur kembali menyatakan kesetiaan bangsanya kepada Tuhan. Mereka menerima hajaran tangan Tuhan dengan tetap memegang ikatan perjanjian yang pernah nenek moyang mereka adakan dengan Tuhan.

Akhirnya, dengan keyakinan bahwa Tuhanlah di balik semua penderitaan mereka, pemazmur memohon agar Tuhan jugalah yang menolong mereka dengan segera. Pemazmur mengingatkan Tuhan akan kasih setia-Nya, supaya Tuhan menolong umat-Nya.

Renungkan: Saat penderitaan menimpa Anda, percayalah Allah masih peduli pada Anda.



TIP #35: Beritahu teman untuk menjadi rekan pelayanan dengan gunakan Alkitab SABDA™ di situs Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA