| (0.30926986666667) | (Ibr 9:11) |
(ende: Harta-harta keselamatan kita) warisan kita jang abadi. |
| (0.30926986666667) | (Ibr 10:12) |
(ende: Tetap duduk) Duduk, tetapi tetap djuga melandjutkan pengurbananNja disalib sebagai "leiturgos" didalam kemah Allah disurga. Ia tunggu sampai hasil pengurbananNja penuh. Bdl. Ibr 7:24-25; 9-24 dan Rom 8:34. |
| (0.30926986666667) | (Ibr 10:14) |
(ende: Menjempurnakan) Dari pihak Kristus penjelamatan umat manusia selesai, tetapi belum dalam masing-masing manusia. Mereka masih harus dikuduskan terus-menerus dengan rahmat jang dianugerahkan sebagai buah hasil kurban Jesus disalib. |
| (0.30926986666667) | (Ibr 11:10) |
(ende: Kota jang kukuh beralas) Maksudnja tempat kediaman jang tetap dan indah, ganti perkemahan. Pengarang ingat akan Jerusalem, tetapi memandangnja disini sebagai lambang Jerusalem abadi, ialah surga. Bdl. Ibr 12:22. |
| (0.30926986666667) | (Ibr 12:15) |
(ende: Mengundurkan diri) tidak turut serta lagi sebab merasa perdjuangan atau perlombaan terlalu berat. Akibatnja mereka tak akan sampai pada kemenangan. |
| (0.30926986666667) | (2Ptr 1:1) |
(ende) SURAT KEDUA SANTU PETRUS KATA PENGANTAR Pengarang dan waktu ia menulis Keaslian daripada surat ini djauh lebih banjak dipersoalkan dari pada surat- surat lainnja dalam Perdjandjian Baru. Sepintas lalu, pertentangan ini seperti tak ada alasannja. Surat dibuka dengan utjapan selamat dari ,Simon Petrus, abdi dan rasul Jesus Kristus". Pengarang menjatakan dirinja penjaksi mata terhadap peristiwa Kristus berubah rupa digunung Tabor (1:16-18), suatu pernjataan tak langsung tetapi djelas dimaksudkan Petrus (Mk. 9:2). Dan dalam 3:1 penulis menegaskan babwa inilah "surat kedua jang kutulis untuk kamu", suatu penegasan, jang menurut konteks, hanja dapat dikenakan kepada surat I Petr. Kalau bukan Petrus, siapakah pengarang sebenarnja? Kemungkinan adanja seorang pengarang lain disarankan oleh mereka jang berpendapat bahwa surat ini ditulis kemudian dari masa rasul-rasul. Pada tempat pertama, terang-terangan bahwa dikalangan Para pembatja terdapat orang-orang jang mulai bimbang akan kedatangan-kedua dari Kristus (3:3). Dikalangan orang kristen purba ada hidup suatu kejakinan bahwa kerobohan Jerusalem dan achirat dunia itu berhubungan erat (Mt. 24:2). Tak akan ada keragu-raguan mengenai kedatangan Kristus kedua, andaikata hal itu tak dituturkan djustru berdampingan dengan kerobohan Jerusalem. Ini menundjukkan bahwa sekurang-kurangnja sudah beberapa tahun lewat sedjak robohnja kota Jerusalem pada tahun 70. Tetapi Petrus sudah wafat sebelum peristiwa itu terdjadi. Penulis menampik kritik itu dengan menundjukkan tak pastinja kedatangan-kedua Kristus (3:8-10). Akan tetapi penulis dari surat pertama Petrus merasa tak perlu memperkatakan soal itu. Untuk dia, seperti djuga untuk banjak orang kristen purba "achirat dari segala sesuatu itu sudah dekat" (I Petr. 4:7,17). Penulis surat II Petr. ternjata hidup pada periode jang lebih kemudian. Tambahan pula, dalam II Petr 3:4 "bapa-bapa" kepada siapa ia alamatkan suratnja "sudah tidur njenjak" atau mati. Ini dapat dikenakan kepada generasi pertama dari orang kristen purba, dan telah dibuat djauh lebih dahulu daripada achir masa rasul-rasul. Serupa dengan itu ialah penjebutan nabi-nabi dan"rasul- rasulmu" (jakni mereka jang telah mengabarkan Indjil kepada para pembatja) jang kedua-duanja adalah manusia-manusia penghuni masa jang sudah lampau (3:2). Dalam 3:15-16 Pengarang berbitjara tentang "segala surat" St. Paulus. Ini menundjukkan bahwa sekurang-kurangnja sebagian besar daripada surat-surat jang kita kenal sekarang ini telah ditulis dan dipandang sebagai Kitab Kudus. Dan rupanja tertulis sezaman dengan Kitab-Kitab Kudus jang diwahjukan sebelum kematian rasul tsb. Achirnja, menilik masa penulisannja, surat ini seakan-akan banjak bergantung kepada surat Judas. Djika surat Judas ditulis sesudah tahun 70 (dan rupanja demikian), maka rasul Petrus tak pernah sudah dapat menulis surat ini. Sebab-sebab mengapa orang berpendapat bahwa surat kedua Petrus ini ditulis kemudian, dan bukan oleh Petrus sendiri, banjak sedikitnja diperteguh oleh perbandingan gajabahasanja dengan Surat Pertama Petrus. Kedua surat itu sudah terang tidak berasal dari tangan jang sama. Sekalipun penggunaan djurutulis- djurutulis jang berlainan bisa membatalkan dugaan ini, toh tak dapat ia merobah dugaan akan adanja pengarang jang berbeda. Bagaimana sekalipun berlainan pendapat orang tentang penulis surat ini, namun kesimpulan jang dapat kita ambil ialah surat ini ditulis beberapa waktu setelah- tahun 70, oleh seorang djurutulis jang dengan tepat dan teliti menuliskan buah pikiran gurunja. Pembatja dan peristiwa Djika Petrus sendirilah penulis surat ini, maka pembatja-pembatjanja terdiri dari umat beriman jang disebut dalam Surat Pertama Petrus (I Petr. 1:1), karena ia menegaskan bahwa kini buat kedua kalinja ia bersurat kepada mereka (3:1). Tetapi andaikata penulisnja bukan Petrus, maka akan tak djelas siapakah pembatja-pembatjanja, selain daripada bahwa pembatja-pembatja itu orang kristen (1:1), dan Peristiwa dan maksud surat ini djuga tidak dapat menentukan umat untuk siapa surat itu ditulis. Penulis mengadjak pembatjanja untuk menilai tinggi imannja, akan memiliki kebadjikan-kebadjikan, dan menghindarkan dosa serta adjaran-adjaran sesat. Nasehat jang achir ini agak penting, karena disini disinggung adjaran daripada beberapa pengadiar palsu, jang oleh adjaran dan kehidupan dan hidupnja jang tak susila, menjebabkan banjak orang kristen "mengikuti perbuatan mereka jang sesat", dan memperkosa "djalan kebenaran" (2:2). Meradjalelanja bahaja ini, jang rupanja tjukup umum dimasa ini memberi kesempatan istimewa untuk menulis surat ini. Tidak ada tanda-tanda jang menundjukkan tempat, dimana surat itu ditulis. Gaja bahasa Surat ini dibuka dengan suatu salam dan beberapa utjapan pribadi pengarang (1:16-18; 3:1,15). Bagaimanapun djuga, ada kemungkinan bahwa pengarang mempergunahan bentuk surat, dengan maksud membentangkan buah pikirannja tentang beberapa soal besar jang dihadapi umat beriman masa itu. Surat ini -- menilik bentuknja -- berupa suatu kotbah. Ini diperkuat lagi oleh penutup kotbah itu jang tak dikenakan kepada suatu pribadi tertentu. (3:17-18). Adjaran didalamnja Karena ditulis djauh kemudian, isi surat ini mengemukakan adjaran Kristus dan
misterinja setjara lebih bagus dan mendalam. Disini setjara singkat kita
sebutkan beberapa misteri: Dahulunja terselubung dalam dosa dan kesesatan ( Inilah Penjelamat itu, jang sudah memberi bantuan kepada manusia untuk mengambil bahagian dalam djandjian ilahinja (1:4; 3:4,9,13), dan dalam wudjud ilahi itu sendiri (1:4). Jang terpenting antara anugerah-anugerah ilahi ini ialah iman (1:1), jang berlandaskan pengetahuan akan Kristus (1:2), jang semakin bertambah djua berkat latihan kebadjikan (1:5-8; 3:18). Orang harus tekun berusaha dalam hal ini (1:10; 3:18,14,17) supaja ia bisa mentjapai keselamatan abadi disurga (1:11). Pada pihak lain, berdosa (2:2,10) dan menjangkali Kristus (2:1) ahan membawa orang kepada siksa kekal (2:3,9,17). Siksa kekal ini telah dialami oleh para machluk jang durhaka (2:4) dan orang-orang djahat dimasa lampau (2:5-91). Salah satu motip terkuat jang mendorong manusia untuk hidup baik ialah kepastian tentang kedatangan jang kedua Kristus (1:16; 3:11-14). Sekalipun beberapa orang bimbang akan hal itu (3:3) namun penjaksian rasul (1:16-18) dan sabda nabi (1:19) merupakan djaminan jang tjukup. Kitab Kudus, diwahjukan oleh Roh Kudus dan tentang kedatangan jang kedua Kristus (1:16; 3:11-14). Sekalipun beberapa orang bimbang akan hal itu (3:3) namun penjaksian rasul (1:16-18) dan sabda nabi (1:19) merupakan djaminan jang tjukup. Kitab Kudus, diwahjukan oleh Roh Kudus dan berisikan sabda Allah sendiri, tidak dapat berdusta (1:20-21). Ketakpastian kedatangan jang kedua Kristus itu (3:10) tidak berarti bahwa itu tidak benar. Tambahan lagi, tjorak dugaan manusia itu lain daripada dugaan Allah (5:8). Tjukuplah halau orang kristen merenungkan kemuliaan hari itu (5:10-13). |
| (0.30926986666667) | (2Ptr 2:18) |
(ende) Adjaran mereka jang akan lenjap seperti kabut, dan sebagai sumber jang tak punja daja penjedjuk itu, bisa mendjebak banjak orang serani jang baru sadja bertobat dari kekafirannja, dan belum mempunjai pengalaman banjak dalam seluk-beluk agama kristen. |
| (0.30926986666667) | (2Yoh 1:13) |
(ende: Saudaramu) gelar geredja dimana St. Joanes tinggal, dan St. Joanes memperhubungkan atau memperbandingkan geredja-geredja itu sebagai bersaudara. |
| (0.30926986666667) | (3Yoh 1:1) |
(ende) SURAT KETIGA Bentuk surat dan penulisnja Sama seperti surat kedua. Tetapi disini dialamatkan kepada orang lain. Waktu/tempat dan tudjuannja Tudjuannja, ditulis kepada Gajus, barangkali untuk memudji Gajus karena perlakuan jang ramah-tamah terhadap orang-orang serani. Serta mentjela Diotrophes, karena sikap dan perilakunja jang tidak baik. Mengenai waktu dan tempat, memang tidak pasti, tetapi karena banjak persamaannja dengan surat kedua, maka diduga, djuga telah ditulis di Efesus dan pada achir abad pertama. |
| (0.30926986666667) | (Why 5:8) |
(ende) Kristus sebagai Anak domba disembelih seperti Allah. Oleh keempat binatang atas nama seluruh djagat raja; oleh orang tua-tua atas nama segala orang sutji diatas bumi, jang doa-doanja mereka persembahkan kepada anak-domba. |
| (0.30926986666667) | (Why 8:3) |
(ende: Doa-doa para orang sutji) jaitu dari para pengabdi Allah dibumi. Mengenai malapetaka-malapetaka inipun, urutan pernjataannja tidak dimaksudkan sebagai urutan waktu dia akan terlangsung dalam sedjarah atau diachir zaman. |
| (0.30926986666667) | (Why 12:6) |
(ende: Kepadang gurun) Padang gurun antara Palestina dan Mesir banjak digunakan sebagai tempat pengungsian jang aman. Penulis tentu chususnja djuga ingat akan perlindungan dan pemeliharaan Allah terhadap umat Israel, pada perdjalanan mereka dari Mesir ke Palestina. |
| (0.30926986666667) | (Why 15:1) |
(ende) Ada pertanda bahwa tak lama lagi hukuman Allah akan dilangsungkan dengan segenapnja, maka penghuni-penghuni surga jang telah menang sebagai martir dan saksi iman bergembira memuliakan kebesaran dan keadilan Allah. |
| (0.30926986666667) | (Why 18:4) |
(ende) Ajat ini adalah suatu sisipan sebagai peringatan Allah kepada orang-orang pilihanNja, supaja mereka mengungsi pada waktunja. artinja mendjauhkan segala kedjahatan agar meluput dari segala hukuman. |
| (0.30926986666667) | (Mzm 138:1) |
(endetn: Jahwe) ditambahkan menurut beberapa terdjemahan kuno. "sebab Engkau.... dst." Demikianlah terdjemahan Junani dan Latin (Vlg.). |
| (0.30926986666667) | (Mzm 3:3) |
(full: ENGKAU ... PERISAI ... ENGKAULAH KEMULIAANKU.
) Nas : Mazm 3:4 Orang percaya yang hidup sesuai dengan kehendak Allah, tetapi sedang menghadapi kesusahan dan pertentangan (ayat Mazm 3:2-3; lih. 2Sam 15:12-30) dapat berseru kepada Allah dengan keyakinan bahwa Dia akan bertindak demi kepentingan mereka sesuai dengan maksud ilahi-Nya.
|
| (0.30926986666667) | (Kid 7:13) |
(full: BUAH DUDAIM.
) Nas : Kid 7:13 Tanaman ini dianggap sebagai obat perangsang, yaitu obat untuk membangkitkan nafsu berahi (bd. Kej 30:14-17). |
| (0.30926986666667) | (Kol 2:18) |
(full: BERIBADAH KEPADA MALAIKAT.
) Nas : Kol 2:18 Guru-guru palsu mengatakan bahwa mereka harus memohon kepada para malaikat dan menyembahnya sebagai perantara agar manusia dapat berhubungan dengan Allah. Paulus menanggapi hal memohon kepada malaikat sebagai menggantikan Yesus Kristus sebagai Kepala Gereja yang tertinggi dan mampu (ayat Kol 2:19); karenanya ia memperingatkan mereka terhadap hal itu. Dewasa ini kepercayaan bahwa Yesus Kristus bukanlah satu-satunya perantara di antara Allah dan manusia dimajukan dalam kebiasaan untuk beribadah dan berdoa kepada orang kudus yang sudah meninggal, yang bertindak sebagai pelindung dan perantara. Kebiasaan ini merampas keunggulan Kristus dan kedudukan inti-Nya dalam rencana penebusan Allah. Penyembahan dan doa kepada siapa saja selain Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus tidaklah alkitabiah dan harus ditolak (lihat cat. --> Kol 1:2; [atau ref. Kol 1:2] lihat art. IBADAH). |
| (0.30926986666667) | (Kej 1:4) | (jerusalem: gelap) Allah menciptakan terang. Tetapi gelap, ialah kebalikan dari terang, tidak diciptakanNya. Terang disebut sebagai ciptaan pertama, oleh karena seluruh kisah ini disusun menurut urutan siang dan malam yang silih berganti. |
| (0.30926986666667) | (Kej 1:6) | (jerusalem: cakrawala) Cakrawala dipikirkan sebagai semacam kubah kokoh yang menahan air yang ada di atasnya. Melalui tingkap-tingkap di cakrawala itu turunlah air yang menyebabkan air bah, Kej 7:11. |



untuk mendengarkan pasal yang sedang Anda tampilkan. [