Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 741 - 760 dari 1303 ayat untuk berbuat lagi AND book:[1 TO 39] (0.000 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.18) (Hak 2:20) (jerusalem) Menurut keterangan yang tercantum dalam Hak 2:11-15 (bdk juga Hak 2:3) bangsa-bangsa asing dibiarkan Allah di negeri Kanaan untuk menghukum ketidaksetiaan Israel. Di sini bangsa-bangsa itu menjadi alat di tangan Tuhan untuk mencobai kesetiaan umatNya, Hak 2:22-23; 3:1 dan Hak 4. Sisipan yang terdapat dalam Hak 3:2 masih menyajikan keterangan lain: maksud tinggalnya bangsa-bangsa itu ialah mempertahankan semangat berjuang. Keterangan-keterangan lain lagi disajikan dalam Kel 23:29 dan Ula 7:22, yaitu: tanah tidak boleh dibiarkan kepada binatang-binatang liar. Wis 12:3-22 menjelaskan bahwa Allah mau memberikan kepada bangsa-bangsa itu kesempatan untuk bertobat.
(0.18) (1Sam 2:28) (jerusalem: baju efod) Harafiah: (membawa) efod. Efod yang kiranya dimaksud di sini bukanlah "baju efod", seperti dalam 1Sa 2:18+, tetapi sebuah benda yang "dibawa" atau "dibawakan kepada seseorang", seperti (secara harafiah) dikatakan dalam 1Sa 14:3; 23:6; 30:7. Benda itu memuat "buah undi suci" yang dipakai untuk menanyakan Tuhan 1Sa 14:18 dst; 1Sa 23:9 dst; 1Sa 30:8; lih 1Sa 14:41+. Efod itu sudah disebut di zaman para hakim, Hak 17:5; 18:14 dst (efod Gideon, Hak 8:26 dst, dikutuk sebagai penyembah berhala). Di zaman sesudah masa pemerintahan Daud efod itu tidak lagi disebut (Hos 3:4 barangkali menyinggung efod itu).
(0.18) (1Sam 19:18) (jerusalem) Ceritera ini tidak bersangkutan dengan yang mendahului atau yang menyusul. Agaknya ceritera ini jauh kemudian barulah dimasukkan ke dalam kisah mengenai Saul dan Daud. Isi ceritera ini juga bertentangan dengan 1Sa 15:35 di mana dikatakan bahwa Samuel dan Saul tidak bertemu lagi. Sebenarnya 1Sa 19:18-24 sebuah ceritera yang sejalan dengan 1Sa 10:10-12.
(0.18) (1Raj 18:19) (jerusalem: nabi-nabi Asyera yang empat ratus itu) Ini rupanya sebuah sisipan, sebab dalam ceritera selanjutnya nabi-nabi itu tidak lagi disebut. Adapun "nabi-nabi Baal" ialah bukannya orang yang disuruh (Allah atau) dewa itu, tetapi itu orang yang sebulat-bulatnya membaktikan diri kepada (Allah atau) dewa, misalnya Baal, serta pemujaannya. Secara fanatik mereka berbakti kepada dewanya. Dengan memakai berbagai sarana (menari, musik, menoreh dirinya dsb) mereka masuk ekstase lalu dianggap kerasukan dewanya. Pada bangsa-bangsa tetangga Israel ada nabi-nabi semacam itu, Yer 27:9 dst, dan mereka sering kali membentuk kelompok-kelompok yang besar jumlahnya. Kelompok-kelompok yang serupa tetapi bagi Tuhan juga ada pada bangsa Israel, 1Ra 18:4. Nabi-nabi Baal yang disebut dalam 1Ra 18:19 ini ialah nabi-nabi dewa Tirus, Baal, yang oleh permaisuri, Izebel dipanggil dan diberi nafkah. Mengenai Baal bdk Hak 2:13+.
(0.18) (2Taw 19:4) (jerusalem) Kitab Raja-raja tidak berkata apa-apa tentang pembaharuan tata kehakiman yang diadakan raja Yosafat ini. Namun berita ini dapat dipercaya, kalaupun ceriteranya terpengaruh oleh tradisi Ulangan dan keadaan nyata pada masa si Muwarikh sendiri. Di samping pengadilan-pengadilan setempat diciptakan pengadilan pusat, Mahkamah Agung. Begitu bukannya raja lagi yang menjadi hakim tertinggi, meskipun dahulu justru itulah tugas utamanya. Pembaharuan yang diadakan Yosafat itu barangkali mempengaruhi ceritera mengenai Musa yang mengambil tindakan yang serupa, bdk Kel 18:13+. Pembaharuan itu juga menjadi landasan untuk hukum-hukum yang termaktub dalam Ula 16:18-20; 17:8-13. Tindakan di bidang kehakiman itu termasuk ke dalam pembaharuan di bidang agama, 2Ta 19:4; para hakim memang memutuskan hukum atas nama Tuhan, 2Ta 19:6,8 dan berwewenang dalam perkara agama, 2Ta 19:10-11
(0.18) (Ayb 14:13) (jerusalem: kemudian mengingat aku pulang) Tidak dikatakan dengan jelas bahwa tingginya Ayub dunia orang mati menyusul kematiannya atau bahwa Ayub akan kembali ke hidup di dunia ini. Ayub hanya membayangkan suatu keadaan yang menyarankan hal semacam itu: Ayub putus asa dan dengan nekad mengharapkan sebuah tempat persembunyian di dunia orang mati, satu-satunya tempat yang dapat dipikirkan Ayub di luar dunia ini, sebab sorga adalah kediaman Allah melulu, Maz 115:16. Andai kata Ayub dapat bersembunyi sebentar, yaitu selama murka Allah berkecamuk, maka kemudian ia kembali akan berjumpa dengan Allah yang rela dan murah hati. Keadaan baru yang dibayangkan Ayub lebih jauh diuraikan dalam Ayu 14:14-17 di satu pihak ada Ayub yang menunggu sampai tiba "gilirannya", ialah gilirannya untuk dilepas dari "pergumulan" (dinas tentara, bdk Ayu 7:1+); di lain pihak Allah yang rindu berjumpa dengan Ayub. Dalam keadaan baru itu dosa tidak dipersoalkan lagi, sebab semua diampuni sudah.
(0.18) (Ayb 16:18) (jerusalem: janganlah menutupi darahku) Selama darah (orang yang terbunuh) belum ditutup tanah, ia berteriak kepada Allah minta balasan, Kej 4:10; 37:26; Yes 26:21; Yeh 24:8. Ayub yang hampir mati ingin bahwa tetap ada yang menyerukan pembalasan atas kelalilam yang dialaminya, bdk Maz 5:11+; di bumi tetap harus ada darahnya yang berteriak-teriak dan di hadapan Allah doanya berteriak-teriak dan di hadapan Allah doanya berteriak minta pembalasan. Doa itu dipribadikan dan begitu di depan Allah menjadi "saksi" dan pembela yang memberikan kesaksian, Ayu 16:19. Tetapi naskah Ibrani dapat juga dimengerti (seperti penterjemah Indonesia mengertinya) begitu rupa sehingga Allah sendiri menjadi Saksi dan Pembela. Allah adalah setia dan baik hati, sehingga Ayub tiba-tiba mendapat pengharapan lagi, berseru kepada Dia. Boleh jadi juga bahwa "saksi" dan "pembela" itu adalah seorang perantara, entah siapa.
(0.18) (Mzm 79:1) (jerusalem: Doa umat yang terancam) Ratapan umat ini jelas diciptakan setelah kota Yerusalem direbut dan bait Allah dihancurkan. Lagu ini dikutip dalam 1Ma 7:17. Maka kira-kira ratapan ini mengenai pemusnahan bait Allah oleh orang Babel dalam th 586 seb Mas. bagian pertama, Maz 79:1-9, berupa keluhan dan permohonan, supaya Tuhan mengasihi umatNya dan membalas keganasan musuh. Kemudian menyusul sebuah doa lagi, Maz 79:10-12, agar Tuhan membalas juga bangsa Moab dan Edom yang mencedera, bdk Maz 44:14; 80:7; 137:7; 2Ra 25:9. Kalau permohonan dikabulkan, maka umat akan bersyukur kepada Tuhan dan turun-temurun memujiNya, Maz 79:13.
(0.18) (Kid 3:1) (jerusalem) Ayat-ayat ini merupakan sebuah kesatuan. Padanya ditambah, Kid 3:5, sebuah ulangan yang terdapat pula dalam Kid 2:7 dan Kid 8:4. Bagian ini dapat dibubuhi dengan judul: Kekasih yang hilang, tetapi ditemukan kembali. Jadi temanya sama dengan tema dalam Kid 1:7-8; 5:2-8: mempelai perempuan mencari kekasihnya. Adegan Kid 3:1-4 ini terjadi di dalam kota di waktu malam hari. Seorang gadis yang di tengah malam berkeliling di kota dan yang nekat membawa kekasihnya kepada ibunya, tentu saja tidak sesuai dengan adat-istiadat bangsa Ibrani. Maka ada, misalnya penterjemah Indonesia, yang berkata bahwa apa yang dimaksud ialah sebuah mimpi gadis itu. Tetapi baik para pesajak maupun orang yang jatuh cinta suka mengkhayal hal yang tidak masuk akal. Nekatnya dalam mencari kekasih dan tidak maunya melepaskannya lagi sebenarnya cinta yang berkobar-kobar.
(0.18) (Kid 5:2) (jerusalem) Bagian ini menjadi syair yang keempat. Tampil sebagai pelaku: mempelai perempuan Kid 5:2-8; iringan Kid 5:9 mempelai perempuan, Kid 5:10-16; iringan Kid 6:1 mempelai perempuan, Kid 6:2-3.
(0.18) (Yes 11:11) (jerusalem) Sajak ini diciptakan menjelang akhir masa pembuangan di Babel. Ia dimasukkan di sini ke dalam kitab Yesaya oleh karena nubuat, Yes 11:1-9(10) diharapkan akan terwujud nanti. KalauYes berbuat+lagi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">11:10 termasuk bagian ini, maka disebutnya "taruk dari pangkal Isai" menghubungkan sajak ini dengan nubuat Yesaya, bdk Yes 11:1.
(0.18) (Yer 31:38) (jerusalem) Reruntuhan yang ditinggalkan orang Babel akan dibangun kembali: Menara Hananeel yang pada tembok di sebelah timur laut kota, Neh 3:1; Pintu Gerbang Sudut di sebelah barat laut, 2Ra 14:13; Pintu Gerbang Kuda di sisi barat daya, Neh 3:28. Bukit Gareb tidak disebut lagi dalam Alkitab. Goa juga hanya disebut di sini, tetapi mungkin terletak di tempat penggabungan lembah Ben Hinom, lembah Kidron dan lembah Tiropeum. Lembah dengan mayat-mayat dan abu korbannya (bdk Ima 1:16; 4:12; 6:10-11) ialah lembah Ben Hinom (Gehenna), Yer 7:31; 19:6, yang terbentang di sebelah barat daya kota. Lembah Kidron membentang di sisi barat kota. Gambar tentang Yerusalem yang dibangun kembali ini sudah mendahulukan gambar yang disajikan nabi Yehezkiel.
(0.18) (Yer 49:1) (jerusalem: bani Amon) Wilayah bangsa Amon di daerah di seberang sungai Yordan dan di sini utara wilayah bangsa Moab. Ibu kotanya bernama Raba, Yer 49:2, atau Rabat-Amon. Sekarang kota itu disebut Aman. Waktu bangsa Israel memasuki negeri Kanaan wilayah itu diberikan kepada suku Gad, bdk Bil 32; Yos 13:24-28. Tetapi bangsa Amon sesudah th 734 dan sekali lagi pada th 721 telah merebut daerah itu dengan memperkosa hak bangsa Israel. Dewa utara bangsa Amon ialah Milkom. Memang dalam naskah Ibrani tertulis, baik dalam Yer 49:1 maupun dalam Yer 49:3, malkam, artinya: raja mereka. Tetapi dalam terjemahan-terjemahan kuno terbaca: Milkom; bdk 1Ra 11:5,7,33; 2Ra 23:13.
(0.18) (Yeh 40:6) (jerusalem: pintu gerbang yang menghadap ke timur) Pada pelataran luar bait Allah ada tiga pintu gerbang yang sama bentuk dan bangunannya. Hanya pintu gerbang di sisi timur dibicarakan secara terperinci. Dalam apa yang dikatakan Yehezkiel ada beberapa hal yang maksudnya tidak jelas lagi bagi kita. Naskah Ibrani ternyata agak rusak dan keterangan-keterangan yang disajikan cukup tidak keruan juga. Namun jelaslah bahwa bangunan pintu-pintu gerbang bait Allah itu serupa dengan pintu-pintu gerbang berbenteng seperti yang ada pada kota Megido, Hazor dan Gezer. Pintu-pintu gerbang macam itu mulai dibangun sejak masa pemerintahan Salomo. Nabi jelas masih ingat akan kota Yerusalem pada masa sebelum pembuangan
(0.18) (Hab 1:2) (jerusalem: Berapa lama lagi) Atas nama umat, bdk Yer 10:23-25; 14:2-9,19-22; Yes 59:9-14, nabi mengeluh pada Tuhan, Hab 1:2-4,12-17, oleh karena kemalangan yang melanda umat. Keluhuran itu agak serupa dengan mazmur-mazmur ratapan dan beberapa bagian kitab Yeremia. Kalau diambil dari konteksnya keluhan pertama dapat berhubungan dengan pergolakan dalam masyarakat Yahudi sendiri. Tetapi mengingat Hab 1:12-17 jelaslah nabi berpikir kepada penindasan umat Allah oleh orang Kasdim (Babel). Soal nabi ialah: Bagaimana Allah yang adil dan baik hati (serta kudus, Hab 1:13) dapat membiarkan orang fasik menjadi jaya/ Sebab seorang kafirlah yang berkuasa sedangkan bangsa Yehuda, kalaupun berdosa, tetap "benar' oleh karena mengenal Allah sejati. Masalah itu hendaklah dipecahkan oleh Tuhan sendiri, bdk Hab 2:1.
(0.18) (Ul 12:2) (ende)

Kitab ini dimulai dengan beberapa ketetapan ibadat dan lebih-lebih dimulai dengan reaksi jang kuat terhadap kundjungan pada berbagai kuil setempat, jang kerap kali diambil alih dari bangsa Kanaan. Mula-mula pada saat sesudah pendudukan negeri Kanaan, maka pembangunan tempat-tempat ibadat diberbagai daerah suku dipandang sebagai hal jang biasa dan tak terlarang. Akan tetapi hal itu oleh Deut. dipandang sebagai pelanggaran terhadap perintah Allah jang menjuruh supaja menghantjurkan semua kuil-kuil jang telah ada. Adapun alasannja ialah bahwa kelak orang mengalami bahaja jang berasal dari kultus setempat itu.

Hal itu akan menjeret kearah pertjampuran kepertjajaan dan pengabdian kepada Jahwe dengan berbagai unsur kafir.

Hukum sentralisasi disini dikumpulkan dari tradisi-tradisi jang paralel: ajat Ula 12:2-7 lebih-lebih mengambil ketentuan menghadapi tempat-tempat pemudjaan bangsa Kanaan; ajat Ula 12:8-12 mengemukakan keadaan baru bangsa Israel sebagai alasan bagi sentalisasi itu. Keadaannja aman, tidak ada musuh dan hidup tenteram diwilajahnja sebagai warisan jang diberikan oleh Jahwe. Maka keadaan itu difahami sebagai kesatuan jang berpusat ditempat Jahwe tinggal; djadi bukan lagi sebagai kumpulan suku-suku jang mempunjai kebiasaan ibadat sendiri-sendiri. Achirnja ajat Ula 12:13-19 dan Ula 12:20-28 memuat ketentuan mengenai penjembelihan ternak dan makan dagingnja dirumahnja sendiri sebagai hal jang tidak dianggap sutji lagi.

Dalam bagian ajat Ula 12:13-19 dipergunakan kata panggilan "engkau" (bentuk tunggal). Menurut sementara orang hal itu menundjukkan bentuk jang djauh sangat tua. Dalam Deut. bentuk tunggal dan djamak kerapkali berganti-ganti dipakai, tetapi hal itu tidak selalu menundjuk perbedaan sumber pengambilan teks itu.

(0.18) (Mzm 74:1) (jerusalem: Nyanyian ratapan karena Bait Suci yang rusak) Setelah bait Allah musnah dan dicemarkan musuh, maka umat Allah membawakan ratapan ini. Dilukiskan bagaimana musuh membakar dan merusak Bait Suci serta tempat-tempat ibadat lain, Maz 74:3-8. Umat ragu-ragu dan putus asa karena bencana itu dan Allah tidak lagi memberi petunjuk, Maz 74:9-11. namun umat berseru kepada Tuhan dengan mengingatkan kepadaNya segala sesuatu yang dahulu dikerjakanNya bagi umat, Maz 74:12-15. Kehormatan dan kemuliaan Tuhan sendiri yang dicemarkan, padahal Tuhan kuasa karena menciptakan segala sesuatunya, Maz 74:16-18. Selebihnya Tuhan telah mengikat perjanjian dan menjadikan Israel milikNya yang khusus, Maz 74:1-2,19-21. Maka Tuhan tidak dapat tidak menolong umatNya, Maz 74:22-23. Menurut tradisi Yahudi (Targum) mazmur ini mengenai zaman raja Antiokhus Epifanes (orang bebal dalam Maz 74:22). Memang mazmur ini juga dapat dihubungkan dengan dimusnahkannya bait Allah oleh tentara Babel, 2Ra 25:9; Yes 64:10. Antiokhus Epifanes sebenarnya hanya membakar gerbang-gerbang bait Allah, 1Ma 4:38; 2Ma berbuat+lagi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">1:8, lalu mencemarkan tempat suci, 1Ma 1:21,59; 2Ma berbuat+lagi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">6:5 Sejak masa itu suara nabi tidak terdengar lagi Maz 77:9; Rat 2:9; Yeh 7:26; bdk 1Ma 4:46; 9:27; 14:41.
(0.18) (Hos 2:18) (jerusalem: dengan tenteram) Pemulihan di zaman Mesias mencakup keadilan dan kebenaran, Hos 2:18-19. Sebaliknya Allah tinggal di tengah-tengah umatNya dan melimpahkannya dengan berkatNya, Ima 26:3-13; Ula 28:1-14. Hujan akan turun pada waktunya dan tanah menghasilkan hasil bumi yang bertumpah ruah. Hos 2:21-22; 14:8-9; Ams 9:13; Yer 31:12,14; Yeh 34:26-27,29; 36:29-30; Yes 30:23-26; 49:10; Yoe 2:19,22-24; 3:18; Zak 8:12. Tidak lagi orang kuatir kalau-kalau orang lain datang merampasnya, Ams 9:15; Yes 65:21-23; bdk Ula 28:30-33, sebab umat Israel tidak lagi akan diserbu oleh musuh, Mik 5:4; Yes 32:17-18; Yoe 2:20; Yer 46:27; bdk Yer 4:5-6. (dijelaskan dalam Yer 25:4-5). Allah mengikat suatu perjanjian dengan binatang-binatang buas, Hos 2:17; Yeh 34:25,28. Damai sejahtera akan merangkum segala bangsa, Yes 2:4= Mik 4:3; bdk Yes 11:6-8+; Yes 65:25, di bawah pemerintahan Raja-Mesias, Yes 9:5-6; Zak 9:10. Sukacita mengganti penderitaan dan air mata, Yes 65:18-19; Yer 31:13; Bar 4:23,29; bdk Wah 21:4, dan kematian akan hilang lenyap, Yes 25:7-8.
(0.18) (Kej 4:1) (sh: Harga diri: sebuah kemewahan (Rabu, 5 Februari 2003))
Harga diri: sebuah kemewahan

Kita melihat sebuah perjalanan kebudayaan. Manusia mulai dengan telanjang. Lalu ia berpakaian untuk menutupi ketelanjangannya. Kini, ia perlu menghiasi dirinya dengan ornamen-ornamen untuk makin menutupi ketelanjangannya, yaitu harga diri. Harga diri itu mahal, karena didapatkan dengan harga darah Habel.

Bukankah sesuatu yang indah ketika Hawa melahirkan anak-anaknya? Pertama lahirlah Kain, kemudian Habel menyusul. Mereka berdua mempersembahkan kurban. Habel membawa kurban terbaik, hasil pertama dari apa yang dikerjakannya. Tidak demikian dengan Kain. Tidak diindikasikan bahwa Kain membawa hasil sulung dari apa yang diusahakannya. Maka, Allah menganggap baik apa yang diberikan Habel dan menolak Kain. Penolakan itu sakit. Kain tak mampu menahan emosi dan kebenciannya. Harga dirinya terlalu tinggi untuk membiarkan seorang Habel hidup. Pembunuhan pertama terjadi dalam sejarah manusia. Ketika Tuhan bertanya pun, ia menjawab Tuhan seenaknya. Tidak ada kasih lagi. Kehidupan di luar Eden memang sudah berbeda.

Kain tak bisa lari dari kenyataan. Disertai jaminan pemeliharaan dari Tuhan, Kain pergi. Kini, pakaian Kain dilumuri dengan harga diri yang membuatnya miskin. Apakah kematian Habel menjadi sia- sia? Mungkin iya, jika kita melihat nama "Habel" dalam bahasa Ibrani yang berarti "sia-sia" atau "sementara". Tetapi, sebenarnya tidak, karena Allah mendengar teriakan darah dari tanah itu. Kebenaran dan keadilan akan ditegakkan. Kalau darah Habel berteriak dengan keras dari tanah, terlebih lagi darah Yesus Kristus. Ia adalah korban tak berdosa, namun harus menanggung manusia berdosa. Darah-Nya akan berteriak bagi mereka yang dikasihi-Nya.

Renungkan: Hati-hati dengan harga diri Anda. Ia bisa merampas kasih dan kebahagiaan hidup Anda yang sejati.

(0.18) (Kej 12:10) (sh: Berjudi dengan kalkulasi pribadi (Selasa, 27 April 2004))
Berjudi dengan kalkulasi pribadi

Kadangkala saya merasa bahwa satu masalah dapat saya selesaikan sendiri tanpa bantuan orang lain, padahal orang yang lebih berpengalaman menasihati saya bahwa hal itu harus dikerjakan dalam tim. Tidak jarang, akhirnya bukan beres, pekerjaan itu malah berantakan. Saya berjudi dengan kalkulasi pribadi dan kalah!

Abram juga berjudi dengan kalkulasi pribadi, dan ia kalah! Ketika bala kelaparan menimpa Kanaan, ia memilih mengikuti kalkulasi pribadi daripada beriman kepada TUHAN yang sudah menjanjikan berkat (ayat berbuat+lagi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">10). Memang, di Mesir berlimpah makanan, tetapi masalah justru datang dari pihak lain. Istrinya yang cantik menarik perhatian orang Mesir. Sekali lagi Abram dengan cepat membuat kalkulasi baru. Kali ini, ia menyuruh Sarai mengaku sebagai adiknya kepada orang Mesir (ayat berbuat+lagi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">11-13). Dengan demikian, kalau orang Mesir bermaksud memperistri Sarai, mereka harus bernegosiasi dengan Abram. Maka, akan tersedia waktu untuk melarikan diri. Namun, sekali lagi kalkulasinya meleset. Firaun tertarik kepada Sarai (ayat berbuat+lagi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">15-16). Tentu tidak mungkin bernegosiasi dengan Firaun. Lalu?

TUHAN pun harus turun tangan! Dengan mengirimkan tulah ke istana Firaun, Sarai dilepas, dan masalah yang ditimbulkan oleh perjudian kalkulasi itupun selesailah (ayat berbuat+lagi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">17-20). Puji Tuhan!

Berapa banyak dalam hidup kita oleh karena kenekatan kita berjudi dengan kalkulasi pribadi, mengacaukan kehidupan sendiri? Bukannya dengan setia mengikut Tuhan, dan pada saat-saat susah lebih mendekat kepada Tuhan, justru kita mencoba mencari jalan pintas yang ujungnya semakin menjerat kita. Kiranya melalui kisah Abram ini kita belajar untuk lebih mempercayai Tuhan daripada otak/intuisi kita pribadi.

Tekadku: Saya akan mengandalkan Tuhan dalam setiap masalah hidup saya. Saya tidak akan berjudi dengan spekulasi-spekulasi bodoh!



TIP #26: Perkuat kehidupan spiritual harian Anda dengan Bacaan Alkitab Harian. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA