Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 721 - 740 dari 1243 ayat untuk doa [Pencarian Tepat] (0.003 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.165666) (Bil 17:1) (sh: Tongkat Harun berbunga (Sabtu, 30 Oktober 1999))
Tongkat Harun berbunga

Tongkat Harun berbunga. Kali ini konfirmasi Allah memilih dan menetapkan Harun sebagai pemimpin. Allah memiliki berbagai cara meresponi dan menangani ketidaktaatan manusia. Permasalahan yang terjadi sebenarnya berakar dari kesombongan dan ambisi kuat untuk mengambil alih kepemimpinan, khususnya tentang pengangkatan Harun. Allah bermaksud menghilangkan segala bentuk keraguan Israel sekitar pengangkatan Harun tersebut. Cara Allah unik yaitu dengan memberikan suatu tanda bagi mereka yang tak mungkin salah dan keliru (ayat 2-5). Allah berdaulat, itulah sebabnya dari sekian banyak tongkat para pemimpin suku Israel, tongkat Harunlah yang bertunas serta mengeluarkan bunga dan buah badam (ayat 8). Dan hal itu menandai pemilihan dan penyertaan Allah atasnya. Hanya dengan kuasa Allah saja semua itu dapat terjadi. Allah memiliki berbagai cara. Pemimpin umat yang sah haruslah didasarkan atas konfirmasi Allah. Sebab selain pemimpin tersebut dipanggil, ia juga diurapi dan diteguhkan Allah dengan kuasa dan tanda.

Renungkan: Tuhan berdaulat menegakkan dan meneguhkan kebenaran-Nya bagi umat-Nya.

Doa: Tolong hamba agar tidak menjadi pesungut, melainkan menjadi penurut pimpinan ilahi.

(0.165666) (Bil 21:1) (sh: Tujuan Allah (Jumat, 5 November 1999))
Tujuan Allah

Tujuan Allah. Betapa sukar maju dalam Tuhan. Untuk sesaat Israel berhasil mengalami kemajuan ketika doa dan tekad mereka menumpas bangsa Arad dikabulkan Tuhan. Namun perjalanan panjang yang meletihkan dan membosankan itu kembali membangkitkan keluh-kesah mereka. Konsekuensi bagi semua orang yang menentang kehendak Allah adalah hukuman. Kini ular berbisa dikirim Tuhan untuk menghukum mereka. Penumpasan sampai binasa melambangkan murka Tuhan atas bangsa yang tak bermoral dan tak tahu berterimakasih. Allah adalah Allah atas sejarah, membenci dosa, dan tetap menyatakan kekudusan-Nya.

Allah tidak hanya menghukum. Dosa akibat ketidaktaatan dan ketidakpercayaan umat Israel kepada Allah harus dibayar dengan harga mahal: kematian. Jalan keluar dari dosa hanya satu yaitu bertobat, berbalik dari dosa, dan percaya kepada Allah. Pertobatan mereka diterima Tuhan hanya ketika mereka memandang ular tembaga, tanpa mengusir ular-ular lain. Allah tidak main-main, tetapi bertindak tegas menghukum umat yang memberontak.

Renungkan: Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan oleh umat pilihan-Nya, apalagi disertai dengan sikap meremehkan dan tidak menyembah-Nya.

(0.165666) (Hak 1:1) (sh: Teruskan perjuangan. (Rabu, 1 Oktober 1997))
Teruskan perjuangan.

Teruskan perjuangan.
Yosua sudah mati, namun rencana Allah tidak boleh terhenti. Allah menegaskan kepada suku Yehuda bahwa mereka harus maju memerangi orang Kanaan. Memang Tuhan menjanjikan kemenangan (ayat 2), tetapi janji itu tidak didapat dengan bersantai-santai. Janji kemenangan itu harus mereka sambut dengan cara meraihnya dalam perjuangan. Iman tidak membuang upaya, tetapi membangkitkan dan bejalan bersama. Iman yang diiringi dengan ketaatan menghasilkan kemenangan yang menakjubkan.

Mau enaknya saja. Beberapa suku Israel lainnya tidak mengikuti teladan Yehuda dan Simeon. Mereka tidak menghalau penduduk kota-kota Kanaan. Mereka mau menerima pemberian Allah (tanah Kanaan), tetapi tidak bersedia menaati kehendak-Nya. Padahal firman Allah itu bertujuan untuk melindungi dan menyelamatkan mereka agar sebagai umat pilihan Allah mereka tidak berbaur dengan para penyembah berhala. Di dalam Kristus Allah telah memberikan kita janji-janji kekal melalui korban-Nya di kayu salib. Hanya kepatuhan membuat kita mantap bahwa kita ada di dalam jalan kehendak Allah.

Renungkan: Iman kepada janji Allah akan mendorong kita aktif bertindak dalam ketaatan.

Doa: Ajar kami menyambut berkat-Mu dalam iman dan ketaatan.

(0.165666) (Hak 5:1) (sh: Nyanyian pujian bagi Tuhan. (Selasa, 7 Oktober 1997))
Nyanyian pujian bagi Tuhan.

Nyanyian pujian bagi Tuhan.
Kemenangan Israel adalah dari Tuhan dan oleh Tuhan. Layaklah Debora dan Barak memuji dengan nyanyian pujian dan bermazmur bagi Dia (ayat 3). Debora dan Barak tidak bisa tinggal diam setelah menyaksikan pertolongan Tuhan. Nyanyian pujian yang melimpah dari hati yang menyembah penuh syukur adalah hal yang memperkenan dan menyenangkan hati Tuhan. Menyanyi bagi Tuhan bukan hobbi atau kebiasaan. Bukan juga kebiasaan yang dilakukan ketika umat Tuhan berkumpul berbakti. Menyanyikan pujian adalah ungkapan hati yang meluap dalam suara yang penuh syukur kepada Tuhan.

Seruan untuk memuji Tuhan. Dalam ayat 10-11, Debora menyerukan ajakan untuk menyanyikan perbuatan Tuhan yang adil. Keperkasaan Tuhan, kebaikan dan keadilan-Nya harus diceritakan oleh orang-orang yang sudah mengalami serta mengecapnya. Bagi anak-anak Tuhan, tak ada hari tanpa nyanyian. Nyanyian menjadi ciri khas orang beriman sepanjang masa, sebab pujian adalah ungkapan kasih dan ibadah terdalam bagi Tuhan.

Renungkan: Anak-anak Tuhan memuji Tuhan sebab Tuhan sendiri bersinar sebagai surya hidupnya abadi.

Doa: Tuhan, jadikan kehidupan umat-Mu penuh dengan pujian.

(0.165666) (Hak 5:12) (sh: Tanggapan berbeda. (Rabu, 8 Oktober 1997))
Tanggapan berbeda.

Tanggapan berbeda.
Nyanyian Debora sekaligus adalah kisah pengalamannya ditolong Tuhan dan kisah berbagai reaksi yang ditunjukkan umat Tuhan. Ada dari umat Tuhan itu yang bersemangat, ada yang tak dapat menentukan sikap sebab tiada kesepakatan, ada pula yang sama sekali tidak membantu. Sungguh sedih bahwa dalam perjuangan untuk kepentingan umat bersama, masih juga terdapat ketidaksepakatan. Sebenarnya dalam situasi itu dituntut tiga hal. Pertama, percaya bahwa Tuhan telah memberikan janji kemenangan. Kedua, tanggap dan berbuat. Ketiga, kompak menghadapi musuh. Bermasa bodoh terhadap perintah Tuhan dapat mendatangkan kutuk seperti yang dialami penduduk Meros.

Hanya dengan apa yang ada. Yael seorang ibu tidak pernah dibekali dengan pengetahuan tentang berperang. Juga tidak dipersenjatai. Namun apa yang ada padanya dimanfaatkannya. Pengertiannya bahwa Sisera adalah musuh Israel, kesempatan berada sangat dekat dengannya dan akalnya yang cerdik, tidak disia-siakan. Tuhan dapat memakai siapa saja yang sedia dipakai-Nya.

Renungkan: Allah tidak bergantung pada kehebatan alat, tetapi kepatuhan kepada-Nya yang akan dipakai tangan Allah yang hebat.

Doa: Aku sedia Kau pakai, Tuhan.

(0.165666) (Hak 7:1) (sh: Jumlah atau mutu? (Sabtu, 11 Oktober 1997))
Jumlah atau mutu?

Jumlah atau mutu?
Di medan perang dan di arena politik, biasanya orang berpikir bahwa jumlah adalah hal terpenting. Ternyata tidak! Tiga puluh ribu orang itu disaring berulang kali hingga tersisa tiga ratus orang. Hanya satu persen dari total jumlah semula yang Tuhan pakai untuk menaklukkan orang Midian! Yang penakut, yang bersikap seperti hewan, dan yang tidak siaga pulang kampung saja!(ayat 5-7). Kemenangan tergantung pada kepatuhan kepada kehendak Allah. Allah ingin agar para pelayannya tidak menyombongkan kekuatan maupun sarana perang buatan manusia.

Perang rohani nyata (ayat 15-19). Metode dan strategi terbaik manusia tak laku bagi Allah. Ketiga ratus personalia militer terpilih itu tidak boleh membawa senjata, pedang, tombak, dlsb. Mereka hanya boleh membawa terompet, buyung atau kendi kosong, dan obor. Meski aneh, tugas mereka sebagai pasukan Allah kini adalah taat pada sang komandan. Perang itu adalah perang rohani, maka hanya bisa dimenangkan bukan dengan senjata biasa tetapi dengan iman dan ketaatan!

Renungkan: Mana yang benar? Allah dibatasi oleh sumber daya insani atau sumber daya insani yang tergantung pada Allah?

Doa: Tuhan ajarku untuk taat pada firman-Mu dan bukan banyak tanya terhadap pikiran-Mu.

(0.165666) (Hak 9:1) (sh: Anak gundik (Rabu, 15 Oktober 1997))
Anak gundik

Anak gundik
dalam bacaan hari ini merekayasa segala cara agar menjadi raja. Abimelekh bin Yerubaal (Gideon) dengan kejam dan tipu muslihat membunuh tujuh puluh saudara sedarahnya (ayat 8:29; 9:5-6).

Doyan kekuasaan. Dosa pembunuhan terus menerus terjadi sesudah manusia jatuh ke dalam dosa. Mulai dari Kain (pasal Kej. 4) sampai kiamat kelak, Iblis adalah pembunuh menarik banyak manusia jadi pengikutnya. Abimelekh mengambil kesempatan ketika ayahnya telah mati. Ia memanfaatkan para petualang dan orang-orang nekat. Ia gunakan uang perak kuil berhala untuk mengupah tukang pukul. Dengan tangan orang lain ia meraih kekuasaan sesudah ayahnya meninggal. Ia pakai orang lain untuk merajakannya.

Nubuat kehancuran. Yotam si anak sah Gideon berdiri bernubuat. Mula-mula ia memberi ilustrasi menarik mengenai pemilihan raja dan pengangkatan diri jadi raja. Lalu ia berkata kalau mereka dukung raja (meski ia sendiri yang doyan kuasa) akan ada sukacita. Tetapi bila tidak, penghancuran akan terjadi. Setelah "bernubuat" ia bersembunyi.

Renungkan: Nubuat yang benar dan orang yang mengucapkannya selalu setia menserasikan diri dengan firman kebenaran.

Doa: Hindarkan kami dari tipu muslihat.

(0.165666) (Hak 11:29) (sh: Prajurit Tuhan yang perkasa (Minggu, 19 Oktober 1997))
Prajurit Tuhan yang perkasa

Prajurit Tuhan yang perkasa
Biasanya orang yang telah dirubah Tuhan memiliki kepribadian yang berpendirian dan sifat istimewa. Persis kata Paulus: menjadi ciptaan baru!

Roh Tuhan menjadikan perkasa. Inilah yang diperlukan setiap pahlawan iman. Roh itu menyebabkan orang gagah berani, berserah kepada Tuhan, bahkan berani bernazar kepada-Nya. Keperkasaan rohani menyebabkan orang jadi perkasa jasmani. Di medan perang, dalam usaha, dalam pelayanan, dalam perjuangan rohani, terutama dalam peperangan rohani masa kini kita perlu kuasa dari Roh Tuhan. Bukankah kita ingin berkemenangan?

Yefta bertindak konsekuen. Yefta bersikap konsekuen terhadap Allah. Dalam keadaan yang sangat mengharukan dan memilukan, ia tega bersikap ksatria. Ia membayar nazarnya. Jelas ada hal yang sulit kita pahami dalam peristiwa ini dalam konteks kita sekarang. Terutama dalam terang bahwa Allah menolak pengorbanan manusia dari manusia. Mungkinkah nazar Yefta itu harus kita anggap gegabah? Paling tidak sikap Yefta yang konsekuen yang patut kita kagumi.

Renungkan: Jangan tergesa mengucap janji atau nazar. Allah menginginkan hati yang terbuka pada kehendak-Nya bukan yang meluap-luap oleh semangat diri sendiri.

Doa: RohMu lebih besar dari roh dalam dunia ini maupun dari roh kami sendiri.

(0.165666) (Hak 13:1) (sh: Campur tangan Tuhan. (Selasa, 21 Oktober 1997))
Campur tangan Tuhan.

Campur tangan Tuhan.
Andaikata Tuhan tidak peduli, lengah atau pasif seperti berhala yang mati, habislah riwayat Israel. Empat puluh tahun lamanya mereka ditindas bangsa Filistin. Tetapi Tuhan Allah hidup dan mengendalikan sejarah. Ia sendiri yang menghajar mereka lewat orang Filistin. Ia setia kepada perjanjian-Nya. Lebih ajaib lagi, Ia memberkati istri Manoah yang mandul hingga mengandung bayi yang kelak akan menjadi hakim yang akan dipakai-Nya untuk melepaskan Israel dari orang Filistin.

Bertanya kepada Tuhan. Hati, pikiran, perasaan manusia tak sanggup memahami rencana Allah. Wajar bila mulanya Manoah kurang percaya akan kabar dari istrinya. Tepat pula bila Manoah memohon untuk berjumpa Tuhan dan meminta petunjuk tentang cara mendidik putranya itu kelak. Ketika Malaikat Tuhan itu menolak untuk makan dan tidak memberitahukan Nama-Nya yang kudus, jelas bahwa yang berbicara itu bukan makhluk tetapi Tuhan sendiri. Manoah dan istrinya harus menerima dengan iman yang taat semua petunjuk dan rencana-Nya.

Renungkan: Akui ketidaktahuan Anda dan bertanyalah kepada Allah. Bukankah Ia sumber hikmat?

Doa: Tolong kami mengkhususkan diri kami untuk-Mu agar kami layak Kau pakai untuk tujuan-Mu yang mulia.

(0.165666) (Hak 16:1) (sh: Simson dan Delila. (Jumat, 24 Oktober 1997))
Simson dan Delila.

Simson dan Delila.
Tampaknya Simson bukan saja bertenaga besar tetapi meluap-luap pula dalam soal cinta. Ia mencampuradukkan amanat Tuhan dengan kebutuhannya sebagai laki-laki akan wanita. Seperti dengan wanita Timna ia jadi terancam masalah, dengan Delila pun ia kini melangkah ke dalam masalah besar. Delila adalah pelacur, milik banyak laki-laki. Terlibat cinta dengannya, membuat Simson masuk ke dalam berbagai masalah pelik. Delila segera saja mengkhianati dia. Ia diperdaya, kekuatannya dirampas, matanya tidak lagi dapat melihat hari-hari indah. Lebih celaka, Tuhan meninggalkan dia.

Jauhkan keinginan duniawi. Sekali seseorang masuk ke dalam rencana Allah dan menjadi pelayan Tuhan, kepentingan diri harus ditaklukkan kepada kehendak-Nya. Kalau kita tahu mendahulukan kehendak Allah dan kepentingan Kerajaan-Nya, Tuhan pasti akan mencukupi segala kebutuhan kita. Sebaliknya bila kita menomorduakan kebenaran-Nya karena keinginan kita sendiri, kita akan masuk ke dalam banyak masalah.

Renungkan: Tuhan kenal kita sedalam-dalamnya. Bila kita tetap dalam jalan-Nya, kelemahan kita tak akan menjerumuskan kita.

Doa: Ya Tuhan, tuntunlah aku yang lemah ini. Ingatkanku tatkala aku lengah, agar tetap aku ada dalam pusat kehendak-Mu.

(0.165666) (Hak 16:23) (sh: Pesta menuju kehancuran. (Sabtu, 25 Oktober 1997))
Pesta menuju kehancuran.

Pesta menuju kehancuran.
Pesta besar diadakan orang Filistin. Si raksasa yang pernah membuat mereka tanpa nyali, kini mereka jadikan pelawak. Kegembiraan mereka adalah kegembiraan yang menginjak-injak harga diri Simson sebagai nazir Allah. Bersama dengan itu mereka juga sedang menghina Israel dan Tuhan Allah Israel. Tetapi Tuhan tidak membiarkan semuanya itu. Siapa sangka bahwa pesta lupa diri itu akan berubah menjadi tamatnya riwayat mereka di dalam kubur puing-puing gedung itu. Tuhan mengabulkan permohonan Simson, memulihkan kembali kekuatannya sesaat untuk meruntuhkan gedung itu.

Jangan rendahkan kebenaran-Nya. Kita semua adalah nazir Allah. Kita perlu ingat diri agar hidup dalam kebenaran, melangkah benar menjalani hari-hari kita dengan mengarahkan mata hati ke hari esok yang penuh berkat. Pastikan bahwa kita ada dalam kebenaran-Nya dan berjalan menuju hal-hal yang membuat Nama Tuhan ditinggikan. Bertekadlah dalan anugerah-Nya untuk hidup hati-hati dan benar di mata manusia dan di hadapan Allah.

Renungkan: Bila kita memuliakan Tuhan dalam hidup kita, Tuhan tidak akan membiarkan kita dipermalukan sesama kita.

Doa: Nyatakanlah kemurahan-Mu atas hidupku, Tuhan.

(0.165666) (Hak 18:14) (sh: Merampas berhala. (Rabu, 5 November 1997))
Merampas berhala.

Merampas berhala.
Orang-orang Dan yang tahu bahwa Milkha memiliki beberapa benda penyembahan berhala, bersepakat untuk merampas berhala-berhala tersebut. Sungguh menyedihkan. Biasanya orang menginginkan hal yang benar dengan cara yang salah. Tetapi kini, mereka menginginkan hal yang Tuhan Allah larang yang seharusnya dimusnahkan dari tengah umat Allah. Hal itu kini mereka dapatkan dengan cara merampas. Kisah ini melukiskan betapa gelap keadaan umat Israel waktu itu. Karena tak ada pegangan apa pun, berhala pun mereka rampok.

Dasar yang sesat. Apa yang dicatat dalam Kitab Hakim-hakim ini membuka jalan bagi lembar-lembar lebih gelap dalam sejarah Israel kelak. Dan kemudian hari menjadi pusat penyembahan yang berperan penting. Sesudah Kerajaan Salomo kelak terpecah menjadi dua [931 SM], Dan ditahbiskan menjadi pusat penyembahan resmi dari Raja Yeroboam I yang murtad itu. Dengan kata lain, oleh kitab ini ditelanjangi asal dari penyembahan sesat Israel, yaitu pencurian berhala oleh Dan dan pelayanan yang dilakukan oleh seorang nabi sesat.

Renungkan: Bila kita ingin membangun masa depan yang baik kita perlu meletakkan dasar yang kokoh yang penuh integritas.

Doa: Peganglah kemudiku Tuhan agar tak menyimpang ke kesesatan.

(0.165666) (Hak 19:1) (sh: Moral bejad. (Kamis, 6 November 1997))
Moral bejad.

Moral bejad.
Dalam pasal sebelum ini, kekacauan terjadi dalam masalah agama. Segera kekacauan itu diikuti oleh kekacauan kehidupan moral seperti yang dibentangkan dalam pasal ini. Bila hati jauh dari Tuhan, pastilah kelakuan pun akan menyimpang dari sifat kudus Allah. Orang Lewi itu tidak bersedia bermalam di wilayah orang Kanaan. Ternyata justru di wilayah suku Benyamin sendiri ia bukan saja tidak diberi tumpangan tetapi hampir dijadikan korban homoseksual sampai akhirnya mengorbankan gundiknya untuk diperkosa.

Hancurnya umat Tuhan. Seorang Lewi seharusnya tahu hukum-hukum Tuhan dan taat melakukannya karena mereka adalah suku yang dikhususkan bagi Tuhan. Namun bukan demikian yang kita jumpai dalam orang Lewi ini. Selain punya gundik, dengan tanpa sedikit pun menunjukkan perasaan ia korbankan gundiknya itu dan pergi begitu saja meninggalkan mayatnya sesudah diperkosa semalaman. Bila para rohaniwan sendiri sudah begitu bejad, apalagi umat.

Renungkan: Kritik terhadap berbagai hal yang tidak benar dalam masyarakat, memang sangat diperlukan. Tetapi lebih penting dari kritik ialah kehidupan yang sesuai dengan kebenaran.

Doa: Tolong kami bukan saja kritis terhadap hal di luar kami tetapi lebih lagi terhadap diri kami sendiri, Tuhan.

(0.165666) (Hak 20:1) (sh: Kekacauan masal. (Jumat, 7 November 1997))
Kekacauan masal.

Kekacauan masal.
Bentrokan antar suku dan perang dapat terjadi walaupun awalnya hanya masalah yang menyangkut satu orang. Semua suku-suku Israel marah sebab seorang dari puak Lewi yang mereka hormati diperlakukan secara biadab oleh sekelompok orang Benyamin. Sebenarnya kehancuran itu dapat mereka hindari apabila suku Benyamin mengakui kesalahan orang-orang tersebut dan menyerahkan pelaku perkosaan itu. Sebaliknya mereka memilih untuk melindungi penjahat. Perang antar suku pun terjadilah.

Keutuhan adalah buah kebenaran. Keutuhan dalam berbagai wajahnya seperti kebahagiaan, kedamaian, kerukunan, kemajuan, dlsb. adalah buah dari kebenaran. Kitab Hakim-hakim ini menggambarkan langkah-langkah kemerosotan dan kehancuran yang dialami orang Israel. Akibat dari meninggalkan Tuhan, terjadilah berbagai kejahatan agama, moral, dan kini kehancuran bangsa akibat peperangan saudara. Hanya dengan dekat dan taat Tuhan seseorang, keluarga, suku, bangsa dapat dikaruniai.

Renungkan: Bila pemerintahan Allah ditolak, masyarakat manusia terancam hancur.

Doa: Tuhan terbitkanlah hal baru sesuai kebenaran-Mu dalam kehidupan bangsa kami.

(0.165666) (Rut 1:7) (sh: Bebas memilih (Sabtu, 10 April 1999))
Bebas memilih

Bebas memilih. Ketika Naomi menyampaikan keputusannya untuk pulang ke kampung halamannya di Betlehem, ia memberi kebebasan kepada kedua menantunya, Orpa dan Rut, untuk memilih jalan hidup yang terbaik. Sekalipun Naomi mengakui bahwa Orpa dan Rut adalah juga anak-anaknya, namun ia menyadari bahwa Israel bukanlah tanah mereka. Orpa pun lalu memilih kembali ke Moab. Tetapi Rut memilih untuk ikut serta Naomi, pulang ke Betlehem.

"Bangsamulah bangsaku, Allahmulah Allahku!" Suatu ungkapan keyakinan iman yang datang dari orang yang justru tidak mengenal Allah. Darimana Rut mengenal Tuhan? Tentu bukan karena pelajaran kilat sepanjang perjalanan dengan Naomi. Rupanya, selama 10 tahun sebagai istri Mahlon, dan hidup berdampingan dengan keluarga Elimelekh, Rut menyaksikan betapa keluarga ini memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Tuhan. Kedekatan hubungan itu tercermin melalui pola kehidupan mereka setiap hari. Itu sebabnya, tanpa ragu lagi, ia menyatakan percayanya, serta memutuskan untuk mengikut Naomi.

Renungkan: Melalui keluarga Elimelekh, Rut dimenangkan bagi Tuhan. Bagaimana dengan keluarga Anda? Adakah mencerminkan kehadiran Allah di dalamnya?

Doa: Mampukanlah saya membawa serta kasih-Mu dalam kehidupan ini, agar menjadi berkat bagi orang lain.

(0.165666) (Rut 2:8) (sh: Perhatian Boas (Senin, 12 April 1999))
Perhatian Boas

Perhatian Boas. Keuletan Rut dari pagi hingga sore hari menarik perhatian Boas, sehingga ia menanyakan "siapakah perempuan itu?" Perhatian yang diberikan Boas meluas, mulai dari memberikan izin, menjanjikan perlindungan khusus, sampai makan roti bersama karyawannya, bahkan ia pun diizinkan membawa roti untuk Naomi. Boas sungguh mengagumi kebaikan hati Rut kepada Naomi. Begitu pula sebaliknya, Rut segera memahami bahwa semua perlakuan Boas padanya adalah suatu kehormatan besar. Inilah kesempatan bagi Rut untuk terus bekerja keras sebelum panen berakhir.

Jangan menyia-nyiakan kesempatan. Rut adalah wanita pintar. Ia peka memahami situasi, gesit memanfaatkan kesempatan yang diberikan dengan pertimbangan matang. Kesempatan yang diberikan Boas dimanfaatkannya untuk mengumpulkan gandum; dan Tuhan memberkati kerja keras Rut. Perhatian dan kesempatan yang ada pada kita sering menjadikan kita manusia santai. Belajarlah dari Rut yang menghargai perhatian dan meraih kesempatan dengan berjuang dan kerja keras!

Renungkan: Rut mengawali perjuangan hidupnya dengan kerja keras. Dan, hasilnya sungguh mengherankan!

Doa: Tuhan, tuntunlah tanganku, agar mau bekerja keras. Berilah kepekaan, agar saya mampu melihat kesempatan baik dari Tuhan dengan mata hati saya.

(0.165666) (Rut 3:1) (sh: Naomi, Rut, dan Boas (Selasa, 13 April 1999))
Naomi, Rut, dan Boas

Naomi, Rut, dan Boas. Sulit untuk memahami dan menyelami keputusan Rut untuk melaksanakan anjuran Naomi. Tetapi perintah atau anjuran itu lahir dari seorang ibu mertua yang bijak, mengasihi, memikirkan; bukan saja nasibnya sendiri untuk mendapatkan penerus keluarganya yang telah tiada, tetapi memperhatikan kebahagiaan Rut. Boas, bukan hanya prihatin soal ekonomi, tetapi sedemikian lembut memperlakukan Rut. Naomi, Rut dan Boas adalah tiga tokoh berwatak terpuji yang dipertemukan Allah dalam rencana-Nya.

Pelindung yang tepat. Zaman sekarang bukan lagi zaman Siti Nurbaya, di mana orangtua masih berperan menentukan pasangan hidup bagi anak-anaknya. Bila hal itu masih diberlakukan di kalangan keluarga tertentu, dasar apakah yang kita pakai dalam menilai pilihan cinta anak-anak kita? Pertimbangan apakah yang pemuda masa kini pakai untuk membentuk rumah tangga? Apakah penilaian karakter seperti: kejujuran, kebaikan, kesetiaan, kelembutan hati, iman, perhatian, dlsb. merupakan hal yang lebih diutamakan daripada wajah, harta, usia, kedudukan, dlsb.?

Renungkan: Tuhan memberkati orang-orang yang berani mengambil keputusan dengan benar dan berharap hanya pada pimpinan Tuhan.

Doa: Tuhan, pimpinlah langkah saya dalam setiap keputusan, agar benar dan Kau berkati.

(0.165666) (1Sam 1:1) (sh: Masalah? Datanglah pada Allah (Kamis, 24 April 2014))
Masalah? Datanglah pada Allah

Judul: Masalah? Datanglah pada Allah
Poligami adalah lazim di kalangan Israel. Biasanya itu terjadi karena istri pertama tidak dapat memberikan keturunan. Sekalipun lazim, poligami membawa masalah: kekecewaan yang mendalam dan hubungan yang rusak.

Masalah ini dialami oleh Hana, isteri Elkana. Dia menderita penghinaan karena kemandulannya, dari Penina, isteri kedua Elkana. Kemandulan memang sering dianggap sebagai aib, bahkan hukuman Tuhan. Penderitaan Hana terasa bertambah karena suaminya tidak memahami perasaannya (6-8). Maka ketika berada di rumah Tuhan, Hana memohon kepada Allah agar ia dianugerahi seorang putera. Ia bernazar bahwa anak itu akan dipersembahkan kepada Allah, sejak masa kanak-kanaknya (9-11). Kepedihan hatinya membuat dia begitu lama berdoa tanpa bersuara sehingga Imam Eli menganggapnya sedang mabuk (13-14). Lalu ia menjelaskan persoalannya kepada Eli (15-16). Eli berkata bahwa doa Hana akan dikabulkan Tuhan (17). Benar saja, Tuhan membuat Hana mengandung lalu melahirkan Samuel (19-20). Hana memandang putranya sebagai karunia indah dari Allah. Sebab itu ia memenuhi janjinya untuk mempersembahkan Samuel kepada Tuhan (21-28).

Melalui kisah Hana, kita dapat melihat bahwa orang beriman tidak luput dari berbagai situasi sulit yang harus dihadapi. Dalam situasi demikian, bisa saja kita merasa sedih atau gusar. Namun janganlah putus asa, apalagi mundur dari Tuhan. Pada saat seperti itu, kita harus datang kepada Allah dengan membawa seluruh masalah atau pergumulan kita. Serahkanlah diri kita sepenuhnya kepada Allah, melalui doa-doa kita. Namun yang kita cari di dalam doa kita adalah agar kehendak-Nya dinyatakan di dalam diri kita (bdk. Mat. 6:9-10). Karena doa dimaksudkan untuk memampukan kita melaksanakan maksud-maksud Allah dan bukan hanya meminta Allah melakukan apa yang kita inginkan saja. Selain itu, kita harus berdoa dengan bersungguh-sungguh. Niscaya Allah akan memampukan kita mengalami damai sejahtera dalam setiap pergumulan kita (Flp. 4:6-7).

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

(0.165666) (1Sam 2:1) (sh: Berkat terbesar. (Jumat, 21 November 1997))
Berkat terbesar.

Berkat terbesar.
Banyaknya berkat yang Hana terima dari Allah merupakan alasan untuk memuji Allah. Tuhan telah memperhatikannya; Tuhan memberikannya seorang anak, bahkan memakai anaknya itu kelak menjadi hamba-Nya. Tetapi berkat terbesar yang dialami Hana ialah ia makin dekat dan makin jelas mengenal Tuhan. Itu tampak dalam ungkapan doanya yang sarat dengan kebenaran teologis tentang Allah dan perbuatan-Nya. Keesaan dan keunikan Allah dengan jelas disyukuri Hana (ayat 2). Ia menyadari bahwa Tuhanlah yang menentukan seluruh kehidupan manusia (ayat 6-10).

Hitunglah berkat Tuhan dalam hidup Anda. Bila kita belajar menghitung berkat-berkat yang kita terima dari Tuhan selama ini, kita akan malu sendiri. Mengapa? Karena kita kurang memuji dan kurang mensyukuri Dia. Kita cenderung mudah bersungut dan meragukan kebaikan Allah. Saat topan keras melanda hidupmu, saat putus asa dan letih lesu, hitunglah berkat Tuhan satu-satu. Niscaya engkau kagum oleh kasih-Nya. Syair Kidung Jemaat No. 439 patut kita endapkan dalam sanubari kita.

Renungkan: Mana lebih Anda utamakan? Memohon berkat agar mengenal Tuhan atau mengenal Tuhan merupakan berkat besar?

Doa: Tolongku memiliki rohani yang benar, Tuhan.

(0.165666) (1Sam 2:11) (sh: Anak-anak Imam Allah. (Sabtu, 22 November 1997))
Anak-anak Imam Allah.

Anak-anak Imam Allah.
Hofni dan Pinehas, anak-anak Eli sangat jahat. Hidup mereka dikatakan tidak mengenal Allah (ayat 12 terjemahan literal). Imam Eli gagal membimbing anak-anaknya untuk hidup takut akan Yahwe. Mereka suka korupsi persembahan korban sembelihan (ayat 13-16). Dengan demikian mereka menghina Tuhan yang telah mengatur bagaimana korban harus dipersembahkan dan dimakan (ayat 17). Mereka berzinah (ayat 22). Mengapa bisa terjadi di dalam keluarga yang seharusnya menjadi panutan umat Allah? Karena Eli sendiri tamak dan lebih menyayangi anak-anaknya daripada menghormati Tuhan Allah (ayat 29).

Kesalehan Samuel. Samuel tidak terpengaruh teladan buruk tersebut. Ia tumbuh dalam kesalehan dan memiliki hati yang teguh. Di samping nasihat dan petunjuk Eli, pastilah perhatian dan kesalehan ibunya berpengaruh besar pada dirinya (ayat 19). Kesalehan adalah hal yang penting dan berpengaruh dalam perjalanan hidup manusia. Keluarga Eli hancur karena ketidaksalehan. Demikian juga sejarah umat Israel menurun drastis ketika mereka hidup jahat di hadapan Allah.

Renungkan: Hamba Tuhan harus menerapkan firman lebih dulu dalam hidupnya dan keluarganya, barulah mengajar umat Tuhan.

Doa: Aku dan keluargaku ingin taat dan mengabdi Engkau, o Tuhan.



TIP #32: Gunakan Pencarian Khusus untuk melakukan pencarian Teks Alkitab, Tafsiran/Catatan, Studi Kamus, Ilustrasi, Artikel, Ref. Silang, Leksikon, Pertanyaan-Pertanyaan, Gambar, Himne, Topikal. Anda juga dapat mencari bahan-bahan yang berkaitan dengan ayat-ayat yang anda inginkan melalui pencarian Referensi Ayat. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA