Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 7121 - 7140 dari 7635 ayat untuk untuk apakah (0.004 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 347 348 349 350 351 352 353 354 355 356 357 358 359 360 361 362 363 364 365 366 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.01) (Pkh 2:1) (sh: Kesenangan adalah sia-sia. (Selasa, 26 Mei 1998))
Kesenangan adalah sia-sia.

Pengkhotbah mencoba mencari makna hidup dalam berbagai kesenangan dan kenikmatan. Semua kesenangan fisik yang tersedia dicobanya: makan, minum, rumah dan taman dengan segala isinya yang mewah. Juga para budak, dan berbagai jenis harta kekayaan. Ia juga menyediakan berbagai hiburan seni dalam rumah mewahnya itu. Bahkan banyak istri dan gundik untuk memberikannya kepuasan dari kenikmatan seks pun sudah dicobanya. Akhirnya ia hanya berdesah "segala sesuatu kesia-siaan seperti menjaring angin tak ada keuntungan di bawah matahari" (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">11).

Hikmat dan kebebalan sama sia-sia. Dari hal-hal badani, ia kini berusaha menemukan makna hidup dalam lingkup pikiran manusia (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">12). Sudah pasti orang berhikmat lebih dari orang bodoh. Kesimpulannya pasti kita setujui: orang berhikmat seperti orang yang berjalan dengan mata celik, orang bodoh seperti orang berjalan dalam kegelapan (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">13,14). Disadarinya bahwa dirinya berhikmat (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">15) bukan orang bodoh. Namun nasibnya dan semua orang berhikmat akan sama sama dengan nasib semua orang bodoh. Semua sama akan mati (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">16-17)! Dan sesudah orang mati, apa yang tadinya miliknya menjadi milik orang lain.

Renungkan: Tak ada apa pun dalam hidup ini yang berarti dalam dirinya sendiri. Arti sejati hanya didapat bila di dalam konteks keserasian dengan maksud ilahi.

(0.01) (Pkh 5:1) (sh: Sikap yang mendatangkan hukuman Allah (Minggu, 3 Oktober 2004))
Sikap yang mendatangkan hukuman Allah

Orang mudah mengucapkan sumpah dalam percakapan, pengadilan, janji setia, bahkan ada orang Kristen yang berani bersumpah demi nama Tuhan untuk menutupi kebohongannya atau memperoleh keinginannya.

Sebenarnya, sumpah yang mudah diucapkan berasal dari perkataan berlebihan seperti: ujaran "kotor", sombong, sembrono, fitnah, dll. Kata serupa ini tidak layak diucapkan oleh anak Tuhan sebab mendatangkan hukuman Tuhan (Mat. 12:36-37). Sumpah yang diucapkan dengan menyalahgunakan nama Tuhan demi kepentingan diri menyatakan sikap tidak menghormati Tuhan (Pkh. 5:1-3). Sikap ini dimulai dari hati yang tidak tertuju kepada-Nya (ayat untuk+apakah&tab=notes" vsf="TB" ver="">4:17). Pernahkah Anda membaca tanda peringatan "Awas! Ada anjing galak!" Tanda ini diberikan agar tamu yang berkunjung hati-hati saat masuk rumah itu sebab penghuni rumah memelihara seekor anjing. Cara aman untuk memasuki rumah itu adalah dengan berjalan di samping tuan rumah. Kita pun memerlukan peringatan serupa agar tidak menimbulkan dosa (ayat untuk+apakah&tab=notes" vsf="TB" ver="">5:5). Apabila kita sadar bahwa kita berjalan bersama dengan Tuhan maka kita akan menjadi lebih berhati-hati dengan sumpah, perkataan berlebihan dan semua tindakan (ayat untuk+apakah&tab=notes" vsf="TB" ver="">5:6).

Cara untuk menjaga perkataan dan tindakan kita memperkenan Tuhan adalah berjalan bersama Tuhan. Hiduplah dengan kesadaran penuh bahwa Tuhan melihat dan mengawasi perkataan dan perbuatan kita meskipun Ia tidak hadir secara fisik.

Ingat: Alasi tiap perkataan dan tindakan atas pertimbangan yang cermat.

(0.01) (Pkh 9:1) (sh: Semua akhirnya sama saja. (Rabu, 17 Juni 1998))
Semua akhirnya sama saja.

Semua orang tanpa melihat keadaan, sikap atau perbuatannya akhirnya sama saja. Baik atau jahat, kasih atau benci, benar atau fasik, tahir atau najis, beribadah atau pun tidak, nasib semua orang sama saja. Apanya yang sama? Akhirnya hidup setiap orang ada di tangan Allah (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">1) dan semua manusia pada akhirnya harus mati (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">3). Melihat kenyataan ini pengkhotbah agaknya bukan sedang mensyukuri pemerintahan Allah, tetapi pasrah semata. Seolah yang bagi manusia penting, sama sekali tak penting di mata Allah.

Kelamnya kematian. Kematian adalah kebalikan dari hidup. Dalam alam maut tidak lagi ada apa pun yang dalam hidup ini orang alami. Itu sebabnya pengkhotbah memusatkan perhatian pada bagaimana mengisi hidup agar berarti dan meriah. Itu berarti menikmati hidup, pesta, hubungan suami-isteri, kerja, pengetahuan dengan sepenuhnya dan sebaik mungkin (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">7-12). Di bagian penutup diakuinya bahwa hikmat jauh lebih berguna daripada kuasa yang besar (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">13-18)

Renungkan: Untuk dapat mengisi hidup dengan berarti orang perlu kesanggupan (tanganmu), kesempatan (dijumpai tanganmu) dan kekuatan (sekuat tenaga) (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">10).

Doa: Bila Anda merasa kurang hikmat, mintalah agar Yesus Hikmat Allah menerangi kapasitas pertimbangan Anda.

(0.01) (Pkh 11:9) (sh: Sikap hikmat tentang harta. (Sabtu, 20 Juni 1998))
Sikap hikmat tentang harta.

Bukankah kebanyakan orang berpikir bahwa bersikap kikir adalah bijak dalam zaman yang sulit ecara ekonomi ini? Tidak! Justru dengan bermurah hati, orang akan bebas dari perbudakan harta. Juga dalam pengaturan Tuhan, bisa jadi kemurahan kita kelak menghasilkan sikap murah hati orang lain kepada kita saat kita membutuhkannya.

Aktif jangan pasif. Meskipun hidup ini diatur Tuhan sepenuhnya, tidak berarti orang beriman harus hidup menanti secara pasif. Kita harus bersikap aktif dan mewujudkan iman kita dalam kegiatan bekerja yang sungguh. Selain harus berani berkeringat dan bekerja keras, ita juga perlu melewati hari-hari kita dalam sikap prihatin. Sikap prihatin itu akan meluputkan kita dari sikap lupa diri yang akan membuat kita hidup sia-sia.

Pedoman bagi orang muda. Masa muda adalah saat orang merasakan berbagai potensinya bertumbuh sangat pesat dan kuat. Potensi dan kesukaan masa muda itu hanya akan bermakna dan bertumbuh benar bila masa itu mengalami pembentukan tangan Tuhan. Itulah inti nasihat pengkhotbah kepada kaum muda dalam bagian ini. Ingat Penciptamu. Jangan lewati masa muda dengan hal-hal yang tidak hakiki. Justru masa muda, bukan masa tua, saat untuk mengutamakan Tuhan. Hanya dengan Dia orang muda sungguh mampu bersuka dalam keceriaan kemudaannya.

Doa: Ya Tuhan, beriku perhatian terpusat kepada hal-hal yang sungguh bernilai dalam hidup ini.

(0.01) (Yes 1:21) (sh: Umat Tuhan telah berubah. (Selasa, 15 September 1998))
Umat Tuhan telah berubah.

Sedih membaca bagian ini. Yerusalem yang dulu setia menjadi sundal. Kota yang tadinya penuh keadilan kini sarang pembunuh (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">21). Mereka tidak lagi murni dalam kesetiaan dan kekudusan. Mereka telah berubah dengan mencampurkan kebenaran dan kehormatan dengan dosa. Bagaikan perak penuh noda, bagaikan arak bercampur air, demikianlah keadaan umat Tuhan (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">22). Kita pun dapat berubah, jatuh karena kompromi dengan dosa. Tetapi Allah menjanjikan perubahan ulang, kembali ke status dan kondisi semula.

Hukuman untuk memurnikan. Nabi menubuatkan datangnya hukuman Tuhan (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">24). Penghukuman itu merupakan bagian dari rencana keselamatan Allah. Apa tujuan penghukuman dalam rencana keselamatan Allah itu? Memurnikan kembali kehidupan yang telah ternoda oleh dosa, agar pulih kembali kasih, keadilan, kebenaran dan kejujuran seperti semula (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">25-27). Tetapi hukuman Tuhan akan menghancurkan mereka yang tetap memberontak terhadap-Nya (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">28). Bila Anda dalam keadaan jatuh dari kebenaran Tuhan, terimalah hukuman-Nya yang memurnikan itu. Jangan keraskan hati!

Renungkan: Lebih baik diurus Tuhan, daripada dibuang kelak!

Doa: Tolong kami bercermin pada kekudusanMu dalam tingkah laku agama dan sehari-hari kami.

(0.01) (Yes 5:8) (sh: Celakalah kamu"! (Selasa, 22 September 1998))
Celakalah kamu"!

Ucapan "celaka" adalah teriakan pedih atau derita yang bila datang dari Tuhan berarti hukuman yang membawa malapetaka. Tujuh celaka diteriakkan terhadap berbagai kejahatan berikut: 1) memperluas tanah milik dengan merampas milik orang lain (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">8-10); 2) kehidupan mengikuti nafsu tanpa mempedulikan Tuhan (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">11-17); 3) biasa berbuat jahat sambil menginjak hukuman Allah (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">18-19); 4) menyebut yang baik jahat, dan yang jahat baik (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">20); 5) bergantung pada kebijaksanaan diri bukan penyataan Tuhan (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">21); dan 6) tidak menjalankan tugas-tugas pemerintahan dengan takut akan Tuhan (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">22-24).

Standar siapa? Keenam kejahatan yang mengundang murka Allah itu jelas adalah kelakuan sosial yang memutarbalikkan standar Allah. Orang yang bertindak adil dan benar pada dasarnya adalah orang yang takut akan Allah dan tunduk kepada standar Allah sendiri. Dosa-dosa yang dicela Allah ini sampai saat ini adalah dosa-dosa "biasa", karena lazim dilakukan orang banyak. Itu menegaskan kepada kita, bahwa untuk menjalani hidup yang sesuai standar Allah adalah hal yang berat sebab melawan arus. Meski sukar dan berat, itulah satu-satunya jalan yang membuat kita bisa tidur nyenyak, dalam damai.

Renungkan: Mencari kehendak Tuhan dan bergantung pada-Nya adalah kebutuhan kita tiap saat dalam hidup ini!

(0.01) (Yes 5:25) (sh: Allah berdaulat. (Rabu, 23 September 1998))
Allah berdaulat.

Penyataan firman bahwa Allah adalah Tuhan yang berdaulat mengendalikan segala kekuatan, bukanlah omong kosong. Seluruh unsur dan kekuatan alam ada dalam tangan kuasa-Nya. Demikian juga kekuatan dan sejarah bangsa-bangsa sepenuhnya dikendalikan Tuhan. Ketika umat Allah hidup sesuai kehendak-Nya, Ia dapat membuat bangsa-bangsa melayani umat-Nya. Kini ketika umat itu berbuat hal-hal jahat terhadap Allah, Ia memanggil bangsa-bangsa itu untuk datang menjadi alat hukuman Allah atas Israel (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">26). Serbuan bangsa-bangsa itu akan sangat mengerikan seperti kengerian datangnya bencana alam (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">25, 30).

Belajar dari sejarah. Sebenarnya hanya orang yang melihat campur tangan penuh Allah dalam sejarah dapat memetik pelajaran dari sejarah. Namun demikian diakui atau tidak, dilihat atau tidak, memang demikianlah faktanya menurut firman Allah. Bangun dan jatuhnya kekuatan-kekuatan dunia: Mesir, Asyur, Babil, Roma, Mongolia, Nazi, Marxisme, dlsb. diatur sepenuhnya oleh Tuhan. Sekarang pun kekuatan-kekuatan yang sedang berkibar diatur penuh oleh Tuhan. Karena itu, arahkan takut dan perhitungan kita bukan kepada kekuatan-kekuatan itu tetapi kepada Tuhan Allah dalam Yesus Kristus.

Doa: Berikanlah kepada kami analisis iman yang tajam melihat ke balik peristiwa-peristiwa politik dalam terang firmanMu.

(0.01) (Yes 7:1) (sh: Teguh berpegang pada kuasa Allah. (Jumat, 25 September 1998))
Teguh berpegang pada kuasa Allah.

Takut terhadap ancaman dari luar, cenderung membuat seseorang mencari jalan keluar salah. Itulah yang dibuat Ahaz. Penolakannya untuk bergabung dengan Aram dan Israel melawan Asyur, sudah benar. Tetapi karena takut pada tekanan Aram dan Israel, Ahas meminta bantuan Asyur. Itu salah! Sebelum ia melakukan kesalahan fatal itu, Yesaya menyampaikan pesan Tuhan sendiri agar ia tidak takut (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">4) memohon bantuan Asyur. Alasan yang Tuhan berikan: 1) Aram dan Israel tak bisa mengalahkanNya (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">7-9); 2) Allah akan memberinya anda bahwa Ia menyertai (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">10-16); dan 3) meminta pertolongan Asyur berarti diserang Asyur (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">17).

Pertimbangan sendiri. Orang yang takut dan panik, tak mungkin berpikir jernih. Orang yang berpikir dalam iman yang didasarkan kebenaran firman saja yang mampu membuat pertimbangan yang benar dan jernih. Meski firman telah datang, Ahas tetap saja dalam pertimbangan-pertimbangannya yang tak beriman. Bahkan tawaran agar meminta tanda dari Tuhan pun ditolaknya (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">12). Oleh karena tawaran janji Allah ditolak, maka peringatan hukuman Allah pun harus ditanggung.

Renungkan: Menolak firman Allah berarti menempatkan diri dalam jalan menuju kehancuran.

Doa: Berilah kami hati yang selalu berharap dan memegang janji-Mu.

(0.01) (Yes 8:1) (sh: Tak perlu takut. (Sabtu, 26 September 1998))
Tak perlu takut.

Damsyik dan Samaria menjadi ancaman bagi Yehuda, sebab Yehuda telah menolak ajakan mereka untuk bergabung melawan Asyur. Ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">1-4 adalah pesan simbolis Allah melalui tindakan Yesaya. Pesan itu ditulis pada batu tulis besar agar dapat disimak dengan jelas. Tulisan di atasnya yang juga menjadi nama anak Yesaya menegaskan bahwa ancaman mereka hanya sekejap dan segera berlalu. Mengapa? Karena sebelum anak itu dapat berbicara, Aram dan Samaria telah ditaklukkan.

Pengharapan sia-sia. Berharap kepada manusia adalah sia-sia. Tindakan Yehuda berlindung pada Asyur dari ancaman Israel dan Aram, disamakan dengan menolak aliran sungai Allah yang memberi keselamatan. Akibatnya, Asyur malah akan menjadi gelombang yang menenggelamkan Yehuda (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">5-8). Memang, bergantung dan berharap kepada Allah memerlukan iman. Dan ini biasanya dianggap orang lebih sulit dibandingkan berharap kepada sesuatu yang terlihat seperti kepada kekuatan militer (Asyur) atau kekuatan gaib (roh-roh). Sebenarnya beriman kepada Allah tidaklah sulit, sebab kita hanya perlu memperhitungkan secara serius semua pesan-pesan-Nya yang "besar", nyata dan gamblang itu!

Renungkan: Ketika kita mengalami berbagai masalah dan tekanan hidup, kemanakah kita mencari petunjuk dan pertolongan? Kepada manusia, kepada orang mati, kepada Allah (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">13, 14, 20)?

(0.01) (Yes 13:1) (sh: Allah mengatur bangsa-bangsa. (Sabtu, 03 Oktober 1998))
Allah mengatur bangsa-bangsa.

Pasal untuk+apakah&tab=notes" ver="">13-23 adalah ucapan ilahi gelombang pertama tentang bangsa-bangsa bukan Israel. Karena apa yang dikumandangkan ini dari Tuhan, semuanya benar terjadi. Karena itu pula kita patut mempercayai dan menyimak maknanya. Orang yang dipakai menjadi alat Tuhan untuk menggenapi nubuat ini, Raja Koresy dari Kerajaan Media, Persia, disebut alat yang dikuduskan (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">17). Bila ia yang tak kenal Tuhan disebut alat yang dikuduskan, lebih lagi kita kini harus hidup dalam proses pengudusan dari Tuhan Yesus.

Hari Tuhan. Hari Tuhan di sini dapat diartikan sebagai saat penghukuman Tuhan atas Babel yang telah menindas umat Tuhan. Dalam arti lebih luas Hari Tuhan selalu menunjuk pada hukuman Tuhan atas dosa umat manusia. Kalau pada pasal-pasal sebelumnya Tuhan digambarkan sebagai Raja Damai yang datang memberi kelepasan, bagi orang-orang durhaka, Hari Tuhan adalah hari penghakiman yang sangat dahsyat. Karena kasih-Nya, maka Allah bersedia mengampuni setiap orang yang bertobat dan percaya kepada anak-Nya. Karena keadilan-Nya Allah akan menghukum setiap orang berdosa yang tidak mau bertobat.

Doa: Datanglah segera ya Tuhan. Aku siap menantikan-Mu.

(0.01) (Yes 18:1) (sh: Bila Tuhan di pihak kita. (Jumat, 09 Oktober 1998))
Bila Tuhan di pihak kita.

Dalam keadaan terjepit orang bisa saja menerima bantuan tanpa memperhitungkan baik-buruknya. Etiopia memanfaatkan keberadaan mereka sebagai "kaum yang ditakuti dekat dan jauh ... bangsa yang berkekuatan ulet dan lalim" (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">2), dan menawarkan bantuan kepada Yehuda. Tawaran itu memang jalan keluar yang menarik, tetapi sangat tidak berarti karena Allah sanggup memberikan pertolongan. Setiap bantuan yang mengalihkan umat Tuhan dari Allah sumber pengharapan yang utama, adalah jerat dan harus ditolak!

Penyelamat bangsa-bangsa. Allah menyaksikan dari takhta kudus-Nya ulah bangsa-bangsa di muka bumi ini. Sepak terjang bangsa yang menjungkirbalikkan umat-Nya tak luput dari perhatian-Nya. Allah tidak berdiam diri berpangku tangan. Allah memberikan Firman-Nya untuk meneguhkan iman umat-Nya, meyakinkan akan kuasa dan pemeliharaan-Nya. Kebaikan dan pemeliharaan Allah juga tak hanya milik Israel sepenuhnya. Etiopia yang telah ditegur-Nya pun, suatu hari kelak menjadi bangsa yang termasuk dalam rencana penyelamatan-Nya. Janji Allah kepada Abraham pun dikukuhkan (untuk+apakah&tab=notes" ver="">12:3">Kej. 12:3b), dan telah digenapi di dalam Yesus Kristus.

Doa: Tolong kami mengenalMu dengan intim, agar tak ada hal lain kami jadikan andalan.

(0.01) (Yes 19:1) (sh: Bila Allah bertindak. (Sabtu, 10 Oktober 1998))
Bila Allah bertindak.

Mesir dikenal dengan berbagai ilmu sihir dan penyembahan berhalanya. Ketika Tuhan bertindak semua harapan semu itu akan terbongkar kesia-siannya (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">1). Mesir akan mengalami perang saudara (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">2), yang membuka kesempatan bagi munculnya seorang tiran (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">4). Sungai Nil bukan lagi sumber pemberi hidup karena akan menjadi kering dan busuk (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">5-10). Raja dengan segenap penasehatnya yang memerintah negeri itu pun adalah orang-orang bodoh di mata Tuhan. Jadi, salah besar bila Yehuda mencari bantuan Mesir demi melawan Asyur!

Menjadi berkat atas bumi. Pertobatan Mesir yang terjadi karena kesadaran akan dosa melalui hajaran, dan kemudian berbalik kepada Tuhan adalah sangat penting (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">16-23). Anugerah mengalahkan dosa, kebenaran mengalahkan kesesatan. Tuhan akan menyatakan diri kepada mereka, dan Mesir akan mengenal Tuhan (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">19-22). Hubungan damai akan tercipta antara Asyur, Mesir dan Israel (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">23). Bukankah di dalam Injil Yesus Kristus dikatakan bahwa sebagai akibat pendamaian dengan Allah, bangsa-bangsa dunia diperdamaikan di dalam persekutuan umat Allah yang baru, yaitu Gereja Tuhan Yesus?

Renungkan: Teguran Allah adalah anugerah kasih-Nya.

Doa: Tolong kami untuk terlibat aktif di dalam missi penginjilan tanpa memandang perbedaan suku bangsa.

(0.01) (Yes 19:18) (sh: Keselamatan di balik penghukuman (Minggu, 5 September 2004))
Keselamatan di balik penghukuman

Tidak ada yang menduga kalau pendeta di kapel kecil dalam penjara itu mantan napi. Ia pernah dipenjara selama lima belas tahun. Segala pengalaman getir yang menimpa dirinya di penjara adalah hukuman bagi kejahatannya. Namun, justru di tengah keputusasaan, ia bertemu Kristus.

Hukuman dahsyat yang menimpa Mesir membuahkan hasil yang mengejutkan, yaitu pertobatan (lih. ay. untuk+apakah&tab=notes" ver="">16-17). Lima kota akan mengadopsi bahasa dari tanah Kanaan (negeri Israel) dan menyatakan sumpah setia kepada Tuhan. Mezbah yang didirikan di Mesir menandakan ibadah yang menyertai pertobatan sejati itu. Mesir akan berseru kepada Tuhan dan Dia akan mengirimkan juruselamat (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">20). Bahasa yang dipakai untuk menunjukkan hubungan Mesir dengan Tuhan adalah bahasa Perjanjian Sinai, yaitu "Orang Mesir akan mengenal Tuhan" (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">21), dan "Diberkatilah Mesir, umat-Ku..." (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">25). Mesir akan diperlakukan sama seperti Tuhan memperlakukan Israel (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">22). Bahkan Asyur dan Mesir akan bersama-sama beribadah kepada Tuhan (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">23). Kedudukan Israel, Asyur, dan Mesir akan menjadi setara (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">24-25).

Perikop ini menggambarkan hal yang melampaui sejarah Israel sendiri, yang digenapi dalam Perjanjian Baru tatkala Kristus mempersatukan semua suku, bangsa, ras, dan bahasa di bawah kerajaan-Nya. Puji Tuhan. Kemurahan Tuhan tetap dinyatakan walaupun didahului dengan penghukuman dahsyat.

Renungkan: Berita Injil harus lengkap. Tuhan membenci dosa. Namun, Ia ingin semua orang berdosa dapat bertobat dan diselamatkan.

(0.01) (Yes 21:11) (sh: Peringatan Tuhan. (Selasa, 13 Oktober 1998))
Peringatan Tuhan.

Duma adalah sebuah kota di Edom (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">11-12). Kota itu dipilih sebagai isyarat, sebab dalam bahasa Ibrani dumah berarti 'diam'. Pertanyaan "Hai pengawal, masih lama malam ini?" tidak begitu jelas jawabnya. Tentunya, bertanya tentang waktu adalah hal yang biasa. Tetapi, pertanyaan itu dikaitkan dengan "malam gelap" dari tekanan-tekanan yang datang dari pihak Asyur. Jawab terhadap pertanyaan Edom itu bisa mewakili jawab terhadap orang yang menginginkan kelepasan dari penderitaan. "Pagi" kelepasan itu memang akan datang, tetapi orang harus bertanya kepada Tuhan. Tanpa bertobat dan beriman, tidak ada kelepasan sejati.

Hukuman Tuhan. Allah maha adil dan berkuasa, Ia melakukan apa yang telah ditetapkan-Nya, sehingga tidak ada seorang pun yang dapat terluput daripada-Nya. Bangsa Arab yang terkenal sebagai petualang sejati pun tidak luput dari panasnya api peperangan (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">13-17). Allah menggunakan cara-cara tersendiri untuk menghukum orang yang telah diperingatkan sebelumnya.

Renungkan: Percuma saja bersembunyi atau lari dari Tuhan. Hampirilah Dia, terimalah uluran tangan-Nya. Hajaran-Nya itu akan kita alami sebagai kasih sayang yang memulihkan.

(0.01) (Yes 22:1) (sh: Bangsa yang bebal. (Rabu, 14 Oktober 1998))
Bangsa yang bebal.

Sanherib baru saja mendatangkan kehancuran dahsyat atas Yerusalem. Raja Asyur itu telah menyerbu Yehuda dan menyebabkan kematian di mana-mana. Yerusalem sendiri dipenuhi mayat orang-orang yang mati bukan karena pedang, tetapi karena kelaparan (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">2). Kehancuran sudah sedemikian hebat, namun mereka tidak meratap apalagi bertobat. Para pemimpin mereka malah berpesta gembira tatkala Sanherib mundur meninggalkan Yerusalem (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">2, 13).

Sadar tapi tidak bertobat. Bangsa Yehuda sadar bahwa pertahanan mereka rapuh. Namun sebaliknya mereka berpaling lebih dahulu kepada Tuhan, mereka bertindak sendiri memperbaiki tembok-tembok Yerusalem. Untuk memenuhi kebutuhan air kota, mereka membuka kembali saluran air Siloam (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">11a). Semuanya itu memang hal-hal mendesak, namun yang penting dan yang utama yaitu mencari dan memohon pertolongan dari Allah, tidak mereka lakukan (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">11b). Usaha memulihkan kembali kehidupan ekonomi bangsa kita adalah hal yang perlu dan mendesak. Tanpa reformasi rohani, semua upaya ekonomi dan politis itu akan sia-sia belaka. Bangsa kita perlu bertobat, meninggalkan dosa-dosa yang telah dibuat dan menerima kebenaran Tuhan secara konsekuen.

(0.01) (Yes 22:15) (sh: Kepentingan sendiri. (Kamis, 15 Oktober 1998))
Kepentingan sendiri.

Tak dipungkiri bahwa Sebna, kepala rumah tangga istana, berpengaruh besar terhadap segala keputusan yang diambil raja. Bahkan ada kemungkinan tindakan memberontak terhadap Asyur merupakan usulannya. Sedemikian besar kekuasaannya sampai-sampai ia membangun kuburnya sendiri di tempat yang tinggi (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">16) untuk kepentingan sendiri pula. Allah murka, karena di mata Allah Sebna bukanlah siapa-siapa dan tak punya apa-apa, termasuk hak dan wewenang melakukan semua itu (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">16a).

Hak dan wewenang Allah. Bila Tuhan akan memakai seseorang sebagai pekerja-Nya, maka Tuhan sendirilah yang akan memberikan kuasa, memperlengkapi dengan segala sesuatu (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">21). Elyakim bin Hilkia, pekerja pilihan Tuhan itu akan diperlengkapi dengan segala kemampuan, bahkan diberi kedudukan yang tinggi pula. Bila Sebna diumpamakan seperti bola yang menggelinding (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">18), Elyakim di tangan Tuhan akan seperti kunci yang menentukan atau gantungan yang terpancang kokoh (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">22, 23).

Renungkan: Jangan melayani Tuhan dengan mengandalkan kekuatan sendiri. Layanilah Tuhan di dalam kuasa Allah yang memanggil, menguduskan, menyertai para hamba-Nya.

(0.01) (Yes 25:6) (sh: Janji penyelamatan bangsa-bangsa. (Senin, 16 November 1998))
Janji penyelamatan bangsa-bangsa.

Nubuatan Yesaya kepada bangsa-bangsa tentang janji pengharapan pembebasan dan penyelamatan, diwarnai penghakiman dan penghukuman Tuhan. Hal itu tepat dikatakan semacam saringan yang nantinya mampu menghasilkan suatu bangsa yang kuat dan memuliakan Allah, bangsa yang menyadari kelemahannya. Inilah gambaran suatu bangsa dan umat yang sejati di hadapan Allah.

Gereja harus dinamis dan optimis. Gereja Yesus Kristus merupakan perwujudan nubuatan Yesaya. Sepatutnyalah gereja melaksanakan tugas panggilannya, pantang mundur untuk mencapai sasaran isi dunia ini, supaya bangsa-bangsa memuliakan Allah. Tantangan harus dihadapi dengan sikap antusias dan percaya penuh kepada Tuhan. Dengan demikian kemenangan pasti dikaruniakan Allah dalam hidup gereja (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">9-10). Selain pertobatan terjadi, nubuatan firman Tuhan itu diberitakan dan diperdengarkan sepanjang sejarah, berjalan dalam sejarah dan menggenapi sejarah itu.

Renungkan: Persyaratan agar terhisab dalam kewargaan umat sejati jelas, yaitu bertobat dan beriman kepada Yesus Kristus. Tingkah polah hidup kita di dunia ini, menunjukkan sejati atau semukah iman percaya kita.

(0.01) (Yes 27:1) (sh: Restorasi Israel. (Rabu, 18 November 1998))
Restorasi Israel.

Allah bertindak, mengembalikan umat pada kondisi kehendak-Nya. Syarat mutlak ialah pertobatan; sebab Allah akan menghancurkan segala bentuk kekuatan-kekuatan berhala, membersihkan segala nafsu zinah dengan berhala-berhala tersebut. Hanya satu keinginan Allah yaitu memulihkan umat pilihan-Nya dan tebusan-Nya, mengembalikan umat-Nya dari pembuangan dan membuat umat-Nya bebas dan tulus menyembah Dia. Restorasi dan reformasi total telah Allah lakukan.

Pelajaran bagi hidup kita. Tak habis-habisnya sepak terjang Israel sebagai umat pilihan Allah, memberikan banyak pelajaran menarik untuk dicermati. Tingkah polah Israel adalah cerminan tingkah polah umat manusia secara keseluruhan, kadang percaya, kadang bebal; dan Allah menghajar sekaligus memulihkan. Pengharapan akan datangnya pemulihan akhir pun terus dikumandangkan. Hal ini seharusnya mendorong orang percaya berjuang, mengupayakan kesucian, kebenaran, dan keadilan. Dalam diri harus terus ada keyakinan, bahwa Allah lewat Roh Kudus membantu setiap orang percaya mewujudkan tekad memperjuangkan pembaruan itu.

Doa: Ya Tuhan, ketika kami lemah, turunkanlah anugerah-Mu, agar pembaruan hidup dapat terjadi nyata dalam hidup ini.

(0.01) (Yes 28:1) (sh: Efek negatif kemakmuran. (Kamis, 19 November 1998))
Efek negatif kemakmuran.

Akhir-akhir ini berita surat kabar dan media elektronik membuat hati cemas dan putus asa. Kemunafikan, dusta, mabuk harta, perkosaan, perampokan, pemutarbalikkan fakta, dll. mewarnai kehidupan bangsa kita. Menyedihkan! Dulu semua perbuatan itu dilarang, bahkan dibicarakan saja tabu! Namun, zaman berubah. Etika yang menjunjung tinggi moralitas, seolah tak mampu menghadang perubahan yang memporak-porandakan kualitas rohani manusia. Di katakan bahwa sekarang adalah zaman penuaian kemakmuran. Benarkah? Apa yang dituai? Kebobrokan moral? Perhatikanlah bahwa kondisi sekarang ini tidak jauh berbeda dari bangsa Samaria (Israel) di masa jayanya (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">1, 3-4). Dampaknya adalah kehancuran bangsa: kehidupan imoral dan berakhir pada penghukuman Tuhan.

Pemimpin gereja. Karena tak mengindahkan peringatan Yesaya, bangsa yang seharusnya menjadi berkat, akhirnya tertawan. Pemimpin yang seharusnya menjadi panutan, malah berperan sebaliknya. Karena itu Allah akan menghancurkan segala kebanggaan mereka. Belajar dari kepemimpinan di Samaria, sepatutnyalah pemimpin gereja sekarang tidak bersembunyi di balik kepentingan diri. Mereka adalah alat Tuhan yang dipercayai dan diberi wewenang untuk membina umat-Nya, dalam mengemban penggembalaan.

(0.01) (Yes 30:27) (sh: Murka Allah! (Kamis, 26 November 1998))
Murka Allah!

Tidak selamanya Allah berdiam diri dan membiarkan umat-Nya ditindas oleh bangsa yang tidak mengenal-Nya. Allah sendiri akan bangkit membela umat-Nya. Asyur ditimpa murka yang keluar dari keadilan dan kesucian Allah (ayat untuk+apakah&tab=notes" ver="">27-28). Ketika Allah menghukum Asyur, bangsa fasik yang menindas umat-Nya dan berkeras berontak melawan-Nya, ketika itu pula bangsa Israel menyanyikan pujian karena anugerah pembebasan dari Allah. Dua segi sifat Allah adalah menghukum sekaligus membebaskan. Bila keduanya dihayati benar dan ditempatkan pada porsi penghayatan sungguh maka selalu bersikap hormat, takut, taat, bergantung penuh kepada-Nya menjadi bagian tak terpisahkan dalam hidup kita.

Nyanyian umat. Firman Tuhan menyatakan bahwa kita memiliki Allah yang sekaligus jauh dan dekat. Di satu pihak, Dia tak terhampiri karena kemuliaan-Nya, di pihak lain, Allah yang sama itu datang melawat umat-Nya, hadir dan diam bersama, menyertai umat-Nya. Tidak ada lagi lintasan pertanyaan: "Di manakah Allah?"; karena Allah ada di tengah-tengah kita, memperhatikan kita dan membebaskan kita. Bibir kelu kaku, yang tadinya tidak mampu berucap, kini mampu bernyanyi: "Terpujilah Allah, sebab kasih setia-Nya untuk selama-lamanya!"



TIP #23: Gunakan Studi Kamus dengan menggunakan indeks kata atau kotak pencarian. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA