"Aku telah melenyapkan bangsa-bangsa; menara-menara penjuru mereka telah musnah. Aku telah merusakkan jalan-jalannya, sehingga tidak ada orang yang lewat. Kota-kota mereka telah ditanduskan,<x id="k" /> sehingga tidak ada orang dan tidak ada penduduk.

Berbicaralah mereka kepada Malaikat TUHAN<x id="w" /> yang berdiri di antara pohon-pohon murad itu, katanya: Kami telah menjelajahi bumi, dan sesungguhnya seluruh bumi itu tenang dan aman.<x id="x" />

yang diberi perintah: "Berlarilah, katakanlah kepada orang muda yang di sana itu, demikian: Yerusalem akan tetap tinggal seperti padang terbuka<x id="t" /> oleh karena banyaknya<x id="u" /> manusia dan hewan di dalamnya.<x id="v" />

Beginilah firman TUHAN semesta alam: Akan ada lagi kakek-kakek dan nenek-nenek duduk di jalan-jalan Yerusalem,<x id="i" /> masing-masing memegang tongkat karena lanjut usianya.

Askelon<x id="h" /> akan melihatnya, lalu takut; juga Gaza, lalu gemetar sangat; Ekronpun, sebab harapannya sudah kandas. Dari Gaza raja akan binasa dan Askelon tidak akan didiami lagi.

TUHAN akan pertama-tama memberi kemenangan kepada kemah-kemah Yehuda, supaya keluarga Daud dan penduduk Yerusalem jangan terlalu bermegah-megah terhadap Yehuda.<x id="j" />

Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak;<x id="k" /> dan Ia mentahirkan<x id="l" /> orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak,<x id="m" /> supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar<x id="n" /> kepada TUHAN.

Adapun Elisa, duduk-duduk di rumahnya, dan para tua-tua<x id="g" /> duduk bersama-sama dia. Raja menyuruh seorang berjalan mendahuluinya, tetapi sebelum suruhan itu sampai kepada Elisa, Elisa sudah berkata kepada para tua-tua itu: "Tahukah kamu, bahwa si pembunuh<x id="h" /> itu menyuruh orang untuk memenggal kepalaku?<x id="i" /> Awas-awaslah, apabila suruhan itu datang, segeralah tutup pintu dan tahanlah dia supaya orang itu jangan masuk. Bukankah sudah kedengaran bunyi langkah tuannya di belakangnya?"

Lalu Terah membawa Abram, anaknya<n id="1" />, serta cucunya, Lot,<x id="x" /> yaitu anak Haran, dan Sarai, menantunya,<x id="y" /> isteri Abram, anaknya; ia berangkat bersama-sama dengan mereka dari Ur-Kasdim<x id="z" /> untuk pergi ke tanah Kanaan,<x id="a" /> lalu sampailah mereka ke Haran,<x id="b" /> dan menetap di sana.

Jadi Sarai, isteri Abram itu, mengambil Hagar, hambanya, orang Mesir itu, --yakni ketika Abram telah sepuluh tahun<x id="r" /> tinggal di tanah Kanaan<x id="s" />--,lalu memberikannya kepada Abram, suaminya, untuk menjadi isterinya.

Demikianlah pada waktu Allah memusnahkan kota-kota di Lembah Yordan<x id="h" /> dan menunggangbalikkan kota-kota kediaman Lot, maka Allah ingat<x id="i" /> kepada Abraham, lalu dikeluarkan-Nyalah Lot dari tengah-tengah tempat<x id="j" /> yang ditunggangbalikkan<x id="k" /> itu.

Kata Yakub kepada ayahnya<n id="1" />: "Akulah Esau, anak sulungmu.<x id="f" /> Telah kulakukan, seperti yang bapa katakan kepadaku. Bangunlah, duduklah dan makanlah daging buruan<x id="g" /> masakanku ini, agar bapa memberkati<x id="h" /> aku."

"Orang-orang itu mau hidup damai dengan kita, biarlah mereka tinggal di negeri ini dan menjalaninya<x id="s" /> dengan bebas; bukankah negeri ini cukup luas untuk mereka? Maka kita dapat mengambil gadis-gadis mereka menjadi isteri kita dan kita dapat memberikan gadis-gadis kita<x id="t" /> kepada mereka.

Yakub berkata kepada Simeon dan Lewi: "Kamu telah mencelakakan<x id="n" /> aku dengan membusukkan<x id="o" /> namaku kepada penduduk negeri ini,<x id="p" /> kepada orang Kanaan dan orang Feris, padahal kita ini hanya sedikit jumlahnya;<x id="q" /> apabila mereka bersekutu melawan kita, tentulah mereka akan memukul kita kalah, dan kita akan dipunahkan, aku beserta seisi rumahku."

Allah berfirman kepada Yakub: "Bersiaplah, pergilah ke Betel,<x id="s" /> tinggallah di situ, dan buatlah di situ mezbah<x id="t" /> bagi Allah,<x id="u" /> yang telah menampakkan diri kepadamu,<x id="v" /> ketika engkau lari dari Esau,<x id="w" /> kakakmu."

Kemudian duduklah mereka untuk makan. Ketika mereka mengangkat muka, kelihatanlah kepada mereka suatu kafilah orang Ismael<x id="s" /> datang dari Gilead<x id="t" /> dengan untanya yang membawa damar, balsam<x id="u" /> dan damar ladan,<x id="v" /> dalam perjalanannya mengangkut barang-barang itu ke Mesir.<x id="w" />

maka ditanggalkannyalah pakaian kejandaannya,<x id="v" /> ia bertelekung<x id="w" /> dan berselubung, lalu pergi duduk<x id="x" /> di pintu masuk ke Enaim yang di jalan ke Timna,<x id="y" /> karena dilihatnya, bahwa Syela<x id="z" /> telah menjadi besar, dan dia tidak diberikan juga kepada Syela itu untuk menjadi isterinya.

maka jawablah: Hamba-hambamu<x id="z" /> ini pemelihara ternak, sejak dari kecil sampai sekarang, baik kami maupun nenek moyang kami<x id="a" />--dengan maksud supaya kamu boleh diam<x id="b" /> di tanah Gosyen.<x id="c" />" --Sebab segala gembala kambing domba adalah suatu kekejian<n id="1" /> bagi orang Mesir.<x id="d" />

Lagi kata mereka kepada Firaun: "Kami datang untuk tinggal di negeri ini sebagai orang asing,<x id="k" /> sebab tidak ada lagi padang rumput<x id="l" /> untuk kumpulan ternak hamba-hambamu ini, karena hebat kelaparan itu di tanah Kanaan;<x id="m" /> maka sekarang, izinkanlah hamba-hambamu ini menetap di tanah Gosyen.<x id="n" />"

Ketika penduduk negeri itu, orang-orang Kanaan,<x id="h" /> melihat perkabungan di Goren-Haatad itu, berkatalah mereka: "Inilah perkabungan<x id="i" /> orang Mesir yang amat riuh." Itulah sebabnya tempat itu dinamai Abel-Mizraim, yang letaknya di seberang Yordan.