Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 681 - 700 dari 1733 ayat untuk greek:27 (0.000 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.2498990625) (Kej 27:19) (full: KATA YAKUB KEPADA AYAHNYA. )

Nas : Kej 27:19

Jikalau saja Yakub mempercayai Allah dan menyerahkan hidupnya kepada Tuhan, dia akan memperoleh berkat tersebut pada saatnya Tuhan. Akan tetapi, dia menipu dua kali untuk memperoleh berkat itu dengan caranya sendiri (ayat Kej 27:19-20).

  1. 1) Dia memperoleh apa yang diinginkannya, tetapi harganya sangat mahal. Dia harus lari menyelamatkan diri dan meninggalkan harta milik serta kesenangan hidup di rumahnya. Ia sendiri ditipu (Kej 29:20-25; 31:7; Kej 37:32-36) dan hidup bertahun-tahun dalam pengasingan (Kej 31:41). Sepanjang hidupnya ia mengalami kemalangan demi kemalangan sampai akhirnya ia mengatakan, "Tahun-tahun hidupku itu sedikit saja dan buruk adanya" (Kej 47:9).
  2. 2) Semua tindakan dan pengalaman Yakub harus dipikirkan oleh semua orang yang mengemukakan fakta-fakta yang tidak benar dan menipu orang lain dalam pekerjaan Kerajaan Allah. Keberhasilan rohani hendaknya dicapai dengan cara-cara yang benar, bukan melalui manipulasi dan penipuan.
(0.2498990625) (2Raj 3:27) (full: ANAKNYA YANG SULUNG ... MEMPERSEMBAHKANNYA SEBAGAI KORBAN. )

Nas : 2Raj 3:27

Raja Moab membunuh putra sulungnya sebagai persembahan kepada dewa Kamos (lih. 1Raj 11:7), dalam usahanya untuk membujuk apa yang dianggap sebagai dewa itu membantu tentaranya dalam perang. Korban manusia ini sebenarnya menjadi persembahan kepada Iblis dan roh-roh jahat

(lihat art. SIFAT PENYEMBAHAN BERHALA);

"persembahan mereka adalah persembahan kepada roh-roh jahat" (1Kor 10:20). Para ahli purbakala telah menemukan sebuah batu piagam Moab yang menegaskan bahwa raja Moab memang melakukan perbuatan jahat itu.

(0.2498990625) (Mat 14:27) (full: JANGAN TAKUT. )

Nas : Mat 14:27

Dalam hidup ini ada banyak hal yang dapat ditakuti, namun Yesus ingin agar kita memandang Dia dan tidak takut lagi. Kata-kata-Nya yang membangkitkan semangat dilandaskan pada kuasa-Nya yang tidak terbatas serta kasih pribadi yang sangat kuat kepada semua orang yang benar-benar menjadi milik-Nya. Sering kali dalam Alkitab tercatat bahwa Allah dan Yesus memberi dorongan kepada umat-Nya dengan mengatakan, "Jangan takut." (lih. mis., Yos 1:9; 11:6; 2Raj 19:6; 2Taw 20:15; 32:7; Neh 4:14; Mazm 49:17; 91:5; Yes 10:24; 37:6; 44:8; Mat 17:7; 28:10; Mr 5:36; Luk 12:4; Yoh 14:1,27; Kis 18:9; 1Pet 3:14).

(0.2498990625) (Rm 1:24) (full: ALLAH MENYERAHKAN MEREKA. )

Nas : Rom 1:24

Tanda utama bahwa suatu masyarakat atau umat telah ditinggalkan Allah adalah bahwa mereka terjerumus dalam perbuatan dursila dan penyelewengan seksual.

  1. 1) Istilah "Allah menyerahkan mereka" berarti bahwa Allah meninggalkan mereka kepada nafsu-nafsu yang memalukan. Istilah "keinginan hati" (Yun. _epithumia_) menunjuk kepada nafsu yang menggebu akan kenikmatan seksual yang haram (bd. 2Kor 12:21; Gal 5:19; Ef 5:3).
  2. 2) Ketiga tahap dari keadaan ditinggalkan kepada kecemaran adalah:
    1. (a) Allah menyerahkan mereka kepada keinginan seksual berdosa yang mencemarkan tubuh (ayat Rom 1:24);
    2. (b) Allah menyerahkan mereka pada hawa nafsu berahi yang memalukan pada orang sejenis (ayat Rom 1:26-27); setelah itu,
    3. (c) Allah menyerahkan mereka kepada pikiran yang terkutuk, yaitu pikiran mereka membenarkan tindakan mereka yang berdosa sehingga pikirannya senantiasa terpikat oleh kejahatan dan keinginan dosa seksual itu (ayat Rom 1:28). Ketiga tahap ini terjadi kepada semua orang yang menolak kebenaran penyataan Allah dan mencari kenikmatan dalam kenajisan (ayat Rom 1:18;

      lihat cat. --> Rom 1:27).

      [atau ref. Rom 1:27]

  3. 3) Allah mempunyai dua maksud dengan meninggalkan orang fasik untuk berbuat dosa:
    1. (a) membiarkan dosa dan akibat-akibatnya meningkat sebagai bagian dari hukuman-Nya atas mereka (Rom 2:2), dan
    2. (b) untuk menyadarkan mereka bahwa mereka membutuhkan keselamatan (Rom 2:4).
(0.2498990625) (Flp 2:7) (full: TELAH MENGOSONGKAN DIRI-NYA SENDIRI. )

Nas : Fili 2:7

Hal inilah yang benar-benar dikatakan dalam naskah Yunani, yaitu mengesampingkan kemuliaan (Yoh 17:4), kedudukan (Yoh 5:30; Ibr 5:8), kekayaan (2Kor 8:9), segala hak sorgawi (Luk 22:27; Mat 20:28), dan penggunaan sifat-sifat ilahi-Nya (Yoh 5:19; 8:28; Yoh 14:10). "Pengosongan diri-Nya" ini tidak sekadar berarti secara sukarela menahan diri untuk menggunakan kemampuan dan hak istimewa ilahi-Nya, tetapi juga menerima penderitaan, kesalahpahaman, perlakuan buruk, kebencian, dan kematian yang terkutuk di salib.

(0.2498990625) (Why 21:1) (full: LANGIT YANG BARU DAN BUMI YANG BARU. )

Nas : Wahy 21:1

Sasaran dan pengharapan terakhir dari iman PB ialah suatu dunia baru yang diubah dan ditebus, tempat Kristus tinggal dengan umat-Nya dan kebenaran berdiam dalam kesempurnaan kekudusan (bd. Mazm 102:26-27; Yes 65:17; 66:22; Rom 8:19-22; Ibr 1:12; 12:27; 2Pet 3:13). Untuk menghapus semua bekas dosa, maka bumi, bintang-bintang dan galaksi harus dihancurkan. Langit dan bumi akan digoncangkan (Hag 2:7; Ibr 12:26-28) dan akan lenyap seperti asap (Yes 51:6); bintang-bintang akan dihancurkan (Yes 34:4) dan unsur-unsur dunia akan hangus (2Pet 3:7,10,12). Bumi yang baru itu akan menjadi tempat tinggal manusia dan Allah (ayat Wahy 21:2-3; 22:3-5). Semua orang tebusan akan memiliki tubuh seperti tubuh kebangkitan Kristus, yaitu yang nyata, dapat dilihat dan dapat dijamah, namun tidak dapat rusak dan bersifat abadi (Rom 8:23; 1Kor 15:51-54).

(0.2498990625) (Kej 2:21) (jerusalem: daging) Kata Ibrani basar (daging) sehubungan dengan manusia dan binatang pertama-tama berarti gumpal urat-urat, Kej 41:2-4; Kej 4:7; Ayu 2:5. Tetapi kata basar berarti juga seluruh tubuh, Bil 8:7; 1Ra 21:27; 2Ra 6:30 lalu hubungan darah, Kej 2:23; 29:14; 37:27, malahan seluruh umat manusia dan segala makhluk yang berhayat (segala yang hidup), Kej 6:17,19; Maz 136:25; Yes 40:5-6. Jiwa, Nefesy, Kej 2:7+; Maz 6:5+, atau nyawa, ruah, Kej 6:17+, menjiwai daging, biarpun tidak ditambah kepadanya, dan menjadikan hidup. tetapi kata basar sering juga khususnya menunjuk kefanaan dan kelemahan manusia, Kej 6:3; Maz 56:5; Yes 40:6; Yer 17:5. Lambat laun disadari bahwa kedua segi pada manusia itu sedikit banyak berlawanan satu sama lain, Maz 78:39; Pengk 12:7; Yes 31:3, bdk juga Wis 8:19; 9:15+. Bahasa Ibrani tidak mempunyai sebuah kata yang berarti: tubuh. Dalam Perjanjian Baru kekurangan itu diatasi dengan kata Yunani soma yang dipakai di samping kata sarks (daging), bdk Rom 7:5+; Rom 7:24+.
(0.2498990625) (Kej 14:19) (jerusalem: memberkati Abram) Berkat adalah firman yang sungguh berdaya, Kej 9:25+, dan tidak dibatalkan lagi, Kej 27:33+; Kej 48:18+. Walaupun diucapkan manusia namun berkat itu selalu membawa hasil sesuai dengan isinya, sebab sebenarnya Allah sendirilah yang memberi berkat, Kej 1:27,28; 12; 28:3-4; Maz 67:2; 85:2, dll. Akan tetapi pada gilirannya manusiapun "memberkati" (memuji) Allah. Manusia memuji kebesaran dan kebaikan Allah dan sekaligus ingin menyaksikan bahwa kebesaran dan kebaikan Allah itu dinyatakan dan diperluas serta diperbesar, Kej 24:48; Kej 18:10; Ula 8:10; 1Sa 25:32,39, dll. Ayat 19 ini menggabungkan berkat Allah bagi manusia dengan berkat (pujian) manusia bagi Allah. Ibadat umat Israelpun mencakup kedua "berkat" itu, Bil 6:22; Ula 27:14-26; Maz 103:1-2; 144:1; Dan 2:19-23, dll. Bdk Luk 1:68; 2Ko 1:3; Efe 1:3; 1Pe 1:3.
(0.2498990625) (Mat 11:29) (jerusalem: kuk) "Kuk hukum Taurat" adalah kiasan yang lazim di antara para rabi Yahudi, lihat Zef 3:9 (LXX); Rat 3:27; Yer 2:20; Yer 5:5; bdk Yes 14:25; Sir 6:24-30; Sir 51:26-27 menggunakan kiasan itu (seperti Yesus) sehubungan dengan hikmat yang bebannya ringan dan menyenangkan
(0.2498990625) (Flp 1:27) (sh: Berjuang untuk iman. (Senin, 26 Oktober 1998))
Berjuang untuk iman.

Berjuang untuk iman.
Pesan Paulus kepada Jemaat Filipi adalah supaya mereka terus menerus menyesuaikan hidup mereka dengan Injil Kristus (ayat 27). Dengan jelas Paulus minta supaya setiap orang percaya di Filipi menjadikan Injil Kristus patokan hidup di dunia ini, gaya hidup yang didasarkan pada Injil, semangat yang terpancar dari Injil Kristus. Motivasi dan etos kerjanya didasarkan pada pesan-pesan Injil. Di hadapan dunia, hendaknya jemaat bersatu padu hati dan usaha dalam kepentingan Injil (ayat 27b).

Mempertahankan iman. Paulus sangat yakin bahwa dunia sekeliling orang Filipi tidak mungkin membiarkan iman mereka terus bertumbuh kuat. Bagi dunia yang tidak mengenal dan menolak Injil, ada oposisi, hambatan, jerat-jerat rohani yang ingin melumpuhkan iman Kristen. Itulah sebabnya orang Kristen segala zaman harus berjuang mempertahankan iman kristianinya terhadap ketidakramahan dunia. Tetaplah jujur, bekerja keras, melipatgandakan perbuatan baik dan pekerjaan Tuhan. Menderita di dalam pelayanan Injil adalah wajar, bahkan merupakan karunia Tuhan untuk orang percaya (ayat 28).

Doa: Ya Tuhan, berilah kami kemampuan untuk hidup berpadanan dengan Injil Kristus dalam keluarga, pekerjaan dan lingkungan kami.

(0.2186616875) (Yl 2:28) (ende)

Bagian ini merupakan bagian jang paling penting dalam Kitab Joel. Dilukiskan masa depan; dan harapan Israil akan keselamatan kelak kentara sekali serta dikuatkan oleh nubuat ini. Digambarkan baik kebahagiaan djasmani maupun chususnja kebahagiaan rohani umat terpilih; dan hal itu mengandung djuga kebinasaan segala musuh umat itu, jang karenanja djuga mendjadi musuh Jahwe sendiri.

(0.2186616875) (Mrk 8:34) (full: MEMIKUL SALIBNYA. )

Nas : Mr 8:34

Salib Kristus merupakan lambang penderitaan (1Pet 2:21; 4:13), kematian (Kis 10:39), kehinaan (Ibr 12:2), cemoohan (Mat 27:39), penolakan (1Pet 2:4) serta penyangkalan diri (Mat 16:24). Apabila kita sebagai orang percaya mengangkat salib kita dan mengikut Yesus, maka kita menyangkal diri (Luk 14:26-27) dan mengabdikan diri kepada empat macam pergumulan dan penderitaan:

  1. 1) Kita menderita dalam perjuangan seumur hidup melawan dosa (Rom 6:1-23; 1Pet 4:1-2) dengan menyalibkan semua keinginan yang berdosa (Rom 6:1-23; 8:13; Gal 2:20; 6:14; Tit 2:12; 1Pet 2:11,22-24).
  2. 2) Kita menderita dalam peperangan terhadap Iblis dan kuasa-kuasa kegelapan sewaktu kita memajukan Kerajaan Allah (2Kor 10:4-5; 6:7; Ef 6:12; 1Tim 6:12). Kita mengalami baik perseteruan dari Iblis dengan pasukan setannya (2Kor 6:3-7; 11:23-29; 1Pet 5:8-10) maupun penganiayaan yang datang dari perlawanan kita terhadap para guru palsu yang memutarbalikkan Injil yang benar (Mat 23:1-36; Gal 1:9; Fili 1:15-17).
  3. 3) Kita menanggung kebencian dan ejekan dari dunia (Yoh 15:18-25; Ibr 11:25-26) ketika bersaksi dengan kasih bahwa perbuatannya itu jahat (Yoh 7:7), dengan memisahkan diri kita dari dunia secara moral dan rohani

    (lihat art. PEMISAHAN ROHANI ORANG PERCAYA),

    dan dengan menolak semua norma dan falsafahnya (1Kor 1:21-27).
  4. 4) Seperti Yesus, mungkin kita juga akan menerima ejekan dan penganiayaan dari dunia agama (ayat Mr 8:31;

    lihat cat. --> Mr 8:15).

    [atau ref. Mr 8:15]

(0.2186616875) (Mzm 22:1) (jerusalem: Allahku, mengapa Kautinggalkan aku) Ratapan pribadi yang agak serupa dengan lagu Hamba Tuhan yang bersengsara, Yes 52:12-53:12, rupanya dipakai sebagai iringan korban syukuran, bdk kepala mazmur dan Maz 22:26-27. doa pribadi itu kemudian disesuaikan dengan ibadat umat dengan ditambahkannya Maz 22:24 dan kata penutup, Maz 22:28-31, yang berbicara tentang ditegakkannya pemerintahan Allah sebagai raja dunia semesta habis penderitaan hamba Tuhan yang setia itu, bdk Yes 45:22; 52:10; Zak 14:9; Oba 21. Mazmur sendiri berupa doa seseorang yang tidak bersalah namun secara rohani dan badani sangat dianiaya musuh, Maz 22:2-22. Namun ia tetapi menaruh kepercayaannya pada Tuhan dan ia yakin bahwa akan dapat membayar nazar yang diikrarkannya dalam penderitaan yang hebat itu; banyak orang benar akan ikut serta dalam (perjamuan) korban syukur nanti, Maz 22:23-30. Keturunan pendoa akan terus-menerus memberitakan apa yang secara ajaib dikerjakan Tuhan dengan menyelamatkan hambaNya yang percaya, Maz 22:31. Mazmur ini khususnya mempengaruhi para penginjil (dan tradisi jemaat Kristen) dalam menggambarkan penderitaan Yesus. Maz 22:2 diucapkan oleh Yesus di salib, Mat 27:46, dan penginjil kerap kali menyinggung ayat-ayat dari mazmur ini, Mat 27:35,43,46; Mar 15:34; Yoh 19:24; bdk Ibr 2:12. Maka menurut penginjil Maz 22 dengan satu atau lain cara mengenal Yesus sebagai Mesias.
(0.2186616875) (Zef 2:3) (jerusalem: orang yang rendah hati) Ibraninya: anawim, artinya: orang miskin, hina dina, rendah hati
(0.2186616875) (Mat 14:23) (jerusalem: untuk berdoa) Injil-injil, terutama Lukas, kerap kali memberitahukan bahwa Yesus berdoa seorang diri di tempat sunyi atau di malam hari, Mat 14:23 dsj; Mar 1:35; Luk 5:16, waktu makan, Mat 14:19 dsj; Mat 26:26-27 dsj, dan sehubungan dengan peristiwa-peristiwa penting; waktu dibaptis, Luk 3:21, sebelum memilih keduabelas rasul, Luk 6:12, sebelum mengajar doa "Bapa Kami", Luk 11:1; bdk Mat 6:5+, dan sebelum murid-murid mengakui Yesus sebagai Mesias, Luk 9:18; waktu Yesus dimuliakan di atas sebuah gunung, Luk 9:28-29, di kebun Getsemani, Mat 26:36-44, waktu di salib, Mat 27:46 dsj; Luk 23:46. Yesus mendoakan mereka yang menyalibkanNya, Luk 22:32, semua muridNya dan mereka yang menyusul, Yoh 17:9-24; Iapun mendoakan diriNya sendiri, Mat 26:39 dsj; bdk Yoh 17:1-5; Ibr 5:7. Doa-doa itu menyatakan bahwa Yesus terus menerus berhubungan dengan BapaNya, Mat 11:25-27 dsj, yang tidak pernah membiarkan Yesus seorang diri, Yoh 8:29, dan senantiasa mengabulkan doaNya, Yoh 11:22,42; bdk Mat 26:53. Dengan teladan dan ajaranNya Yesus mau menanamkan ke dalam hati pengikutNya baik perlunya berdoa maupun caranya, Mat 6:5+. Sekarang dalam kemuliaanNya Yesus terus mendoakan pengikut-pengikutNya, Rom 8:34; Ibr 7:25; 1Yo 2:1, sesuai dengan janjiNya, Yoh 14:16.
(0.2186616875) (Im 25:1) (sh: Tahun Sabat dan Yobel bagi tanah? (Sabtu, 28 September 2002))
Tahun Sabat dan Yobel bagi tanah?

Tahun Sabat dan Yobel bagi tanah? Apa yang bias mewakili sekaligus kehidupan social dan pekerjaan Anda, yang tanpanya hidup ini akan menjadi sangat sulit? Sebagaian penduduk kota besar mungkin akan berkata dengan tegas” “handphone!” Yang lain mungkin akan menjawab: komputer, atau kendaraan/transportasi, dlsb. Bagi penduduk Israel zaman itu, dan seharusnya juga bagi kita semua di masa kini, tanahlah yang punya peranan sangat penting dalam kehidupan social dan pekerjaan, yang tanpanya hidup bahkan tidak dapat berlangsung. Karena itu, tidak heran jika Taurat Tuhan juga mengatur tentang tanah, bahkan melalui pelaksanaan tahun Sabat dan Yobel.

Hal ini nyata dari perintah Tuhan untuk mengistirahatkan tanah yang dikerjakan oleh umat pada tahun ketujuh (tahun Sabat, ayat 2-7) dan tahun ke-50 (tahun Yobel, ayat 8-17). Perintah ini menyatakan bagaimana umat Tuhan harus bersikap terhadap alam: alam, dalam hal ini tanah, tidak boleh diperlakukan sewenang-wenang dan diperas sampai batas terakhir kemampuannya, demi keuntungan manusia. Alasan dari hal ini adalah sederhana; walalupun Allah telah memberikan mandate kepada manusia untuk berkuasa atas bumi dan isinya sebagai wakil Allah (Kej. 1:27-28), tetapi tanah tetap saja adalah milik Allah (Im. 25:23). Bagaimana umat memperlakukan tanah menunjukkan sikap umat terhadap Sang Pemilik Tanah (bdk. ayat 17). Bahkan dalam hal jual beli tanah pun (ayat 14-17), umat dituntut untuk bertindak adil kepada orang lain, semata karena Tuhan adalah Allah mereka.

Terakhir, Allah memberikan jawaban terhadap pertanyaan dasar yang harus dijawab ajaran etika social-lingkungan hidup manapun: Jika saya melakukan ini, apa saya dapat hidup dan makan ? Jawaban Allah jelas, berkat Allah akan mencukupi hidup mereka yang taat kepada perintah-Nya untuk tidak sewenang-wenang terhadap alam.

Renungkan: Kerohanian yang alkitabiah seharusnya membuat kita membenci tindakan membuang sampah sembarangan, malu mempunyai kendaraan dengan knalpot berasap hitam tebal karena tak terurus, dll., semata karena tindakan itu mencemari alam milik Allah.

(0.2186616875) (1Sam 2:27) (sh: Yang lebih dari Allah (Kamis, 31 Juli 2003))
Yang lebih dari Allah

Yang lebih dari Allah. Kadang, manusia tidak takut kepada Allah bukan karena tidak percaya akan kemahakuasaan Allah. Ia - seperti saya dan Anda - mungkin percaya sepenuhnya kepada Allah yang maha kuasa, adil, kudus, dll. Hanya saja, ia tidak merasakan Allah yang maha kuasa, adil dan kudus itu relevan dalam hidupnya. Yang 'jelas', ada banyak hal lain lebih mendesak, nyata, dan relevan dalam hidup ketimbang Allah.

Gambaran tadi bisa membantu kita membayangkan kondisi imam Eli sebelum Allah berfirman kepada-Nya. Bagi Eli, keberadaan diri anak-anaknya lebih nyata untuk dimaklumi dan dihidupi. Namun, pada saat seorang abdi Allah datang kepadanya, Eli menghadapi realitas sejati bahwa Allah terus dan selalu relevan dalam kehidupannya. Walaupun penyataan diri Allah terjadi dulu kepada nenek moyang Eli (ayat 27), tetapi Allah tetap relevan karena Ia menyatakan Diri-Nya dengan nyata (ayat 27) dan terus menuntut penghormatan kepada-Nya dalam kekudusan dan ketaatan (ayat 29- 30). Ketidaktaatan mereka berbuahkan penghukuman dari Allah melalui tiadanya lagi keturunan Eli yang akan melayani sebagai imam (ayat 31-33 dan 36, para penafsir menunjuk pembantaian para imam di Nob, ps. 22:6-23 sebagai penggenapan nubuat ini). Tanda firman Tuhan itu adalah matinya kedua anak Eli pada hari yang sama (ayat 34, bdk. 4:11,17).

Mengalami penghukuman dari Tuhan adalah sesuatu yang sangat mengerikan (bdk. Ibr. 10:31). Dosa dan ketidaktaatan tiap orang, bahkan seorang imam atau hamba Tuhan pun pasti akan dihukum Tuhan, baik melalui hukuman yang bersifat punitif (menghukum) maupun yang bersifat pendisiplinan seorang anak. Ingatlah, Ia pengasih, tetapi juga kudus.

Renungkan: Bila kita lupa bergumul dalam doa; bila satu hari berlalu tanpa berjuang untuk mendengar dan menaati kehendak-Nya, saat itu kita dalam bahaya melupakan Allah dan menjadikan-Nya tidak relevan dalam hidup kita.

(0.2186616875) (2Raj 8:16) (sh: Lukisan ilahi di kanvas sejarah (Jumat, 13 Mei 2005))
Lukisan ilahi di kanvas sejarah

Lukisan ilahi di kanvas sejarah
Sejarah kerajaan di kitab Raja melukiskan kasih karunia Allah yang tak putus-putusnya atas umat-Nya meskipun mereka berulang-ulang berkhianat kepada-Nya. Allah tetap setia memelihara dan menopang bangsa Israel, namun mereka tetap harus mengalami konsekuensi perbuatan dosa-dosa mereka.

Yoram, raja Yehuda lebih memilih untuk mengikuti jalan Ahab, mertuanya dengan menyembah Baal dan bukan menyembah Tuhan, Allah Israel yang disembah Yosafat, ayahnya (ayat 18). Pengkhianatan rohani ini harus dibayar mahal dengan terlepasnya Edom dan Libna dari kekuasaan Yehuda (ayat 20-22). Setelah Yoram mati dalam peperangan maka Ahazia, anaknya dari Atalya (putri Ahab) menggantikannya. Ahazia juga meniru jejak ayahnya yang hidup dalam dosa keluarga Ahab (ayat 26-27). Akibatnya, ketika keluarga besar Ahab kelak dimusnahkan oleh Yehu, Ahazia ikut pula dibunuh (ayat 9:27). Meski Yoram dan Ahazia tidak menyembah Allah Israel, Dia tidak menghancurkan kerajaan Yehuda sebab mereka adalah keturunan Daud. Sebagai keturunan Daud, mereka memiliki ikatan perjanjian dengan-Nya untuk duduk di atas takhta kerajaan Israel (ayat 8:19; lihat 2Sam. 7:15-16). Akan tetapi, sesuai dengan isi perjanjian itu juga, kedua raja itu harus mempertanggungjawabkan kesalahan mereka dengan mendapatkan hukuman-Nya (ayat 2Sam. 7:14).

Sejarah gereja juga menggambarkan kesetiaan Allah dan pengkhianatan umat. Acapkali gereja mendewakan kuasa politik. Bahkan tidak jarang kemewahan dan harta dunia pun menjadi tujuan hidup para pemimpinnya. Maka tidak heran kalau perjalanan sejarah gereja dipenuhi kerikil-kerikil masalah sebagai konsekuensi ketidaktaatan pada Allah. Meski demikian, oleh kasih setia dan perlindungan-Nya gereja dan umat-Nya tetap ada sampai kini.

Renungkan: Allah berdaulat atas umat-Nya. Dia ingin kita menorehkan karya iman agar tercipta lukisan indah dalam sejarah umat-Nya.

(0.2186616875) (Yer 47:1) (sh: Peringatan Allah melalui bangsa lain (Minggu, 20 Mei 2001))
Peringatan Allah melalui bangsa lain

Peringatan Allah melalui bangsa lain. Nubuat pendek berbicara tentang malapetaka yang akan menimpa orang Filistin. Malapetaka ini akan segera menimpanya dan menimbulkan kengerian yang luar biasa di antara mereka, sehingga membuat para orang-tua kehilangan akal sehatnya (3) dan hanya dapat menangis dan berkabung karena penderitaan yang tak tertahankan (5). Mengapa?

Pasal ini memang tidak memberitahukan kesalahan Filistin secara jelas. Namun ayat 4 menyatakan bahwa Filistin bersekutu dengan Tirus dan Sidon ketika nubuat ini disampaikan. Yeremia 27:3 menyatakan bahwa pada tahun 594 perwakilan dari Tirus, Sidon, Edom, Moab, dan Amon bertemu di Yerusalem untuk merundingkan pemberontakan melawan Babel. Meskipun Filistin tidak disebutkan dalam Yeremia 27:3, fakta bahwa mereka adalah sekutu Tirus dan Sion dapat mengungkapkan bahwa Filistin pun termasuk salah satu bangsa yang berusaha menghancurkan kekuasaan dan kekuatan Babel. Itulah kesalahan Filistin.

Karena nubuat ini disampaikan oleh Allah melalui Yeremia maka nubuat ini juga merupakan peringatan keras bagi kaum Yehuda bahwa menentang kehendak Allah sama dengan membawa kehancuran bagi dirinya sendiri (27:2-3). Tidak ada kekuatan di dunia yang dapat menghalangi kehancuran yang disebabkan karena penghukuman Allah (6-7).

Renungkan: Bencana yang dialami oleh bangsa lain dapat merupakan peringatan Allah agar umat-Nya mau berjalan di dalam rencana-Nya. Namun seringkali umat Allah terlalu sibuk, sehingga tuli untuk mendengarkan peringatan-Nya. Karena itu mintalah Allah untuk memberikan kepekaan, agar kita dapat mendengar peringatan-Nya melalui peristiwa- peristiwia yang terjadi di dunia yang tidak mungkin didengar oleh orang lain.

Bacaan untuk Minggu Paskah 6

Kisah Para Rasul 10:34-48

I Yohanes 4:1-7

Yohanes 15:9-17

Mazmur 98

Lagu: Kidung Jemaat 57

(0.2186616875) (Mat 8:18) (sh: Mengikut, percaya, motifnya apa? (Selasa, 18 Januari 2005))
Mengikut, percaya, motifnya apa?

Mengikut, percaya, motifnya apa? Beberapa peristiwa yang berurutan dicatat Matius dalam perikop ini. Dengan mudah dapat kita lihat bahwa pesannya masih menyambung perikop yang kita renungkan kemarin. Perikop ini mencatat peristiwa yang kembali menyangkut mukjizat (ayat 23-27), didahului oleh percakapan soal arti dan syarat mengikut Yesus (ayat 18-22). Jadi, peristiwa mukjizat itu adalah dalam rangka mengajar kita tentang arti mengikut Yesus.

Dua macam sikap orang dan dua macam respons Yesus tentang orang yang mengikut Dia, muncul dalam peristiwa pertama. Kepada yang ingin mengikut Dia, dengan tegas Yesus memintanya memperhitungkan konsekuensi menderita bersama Dia (ayat 20). Jangan mengira dengan mengikut Yesus ia akan mendapat keuntungan besar. Kemungkinan besar motivasi ahli Taurat ini justru mencari pengaruh sosial melalui Yesus. Kepada murid-Nya sendiri yang perhatiannya terbagi dua oleh urusan keluarga, Yesus menuntut sikap mendahulukan-Nya di atas semua urusan lain (ayat 22).

Melalui peristiwa ini kita disadarkan bahwa mengikut dan percaya Yesus secara mutlak tanpa motivasi salah adalah hal yang patut kita berikan kepada Yesus. Ia sungguh patut menerima ketaatan dan kesetiaan mutlak itu sebab Ia adalah Tuhan yang berdaulat atas anasir-anasir alam (ayat 23-27). Dalam perikop yang akan kita pelajari esok, anasir-anasir jahat yang membahayakan hidup manusia pun tunduk oleh kuasa-Nya (ayat 28-34). Dia adalah Tuhan atas segala-galanya.

Kepada orang-orang yang ingin mengikut Dia, Yesus dengan sabar dan kasih menegur mereka dan membentuk komitmen mereka. Ia ingin agar para pengikut-Nya bermotivasi benar, berkomitmen kuat, dan memercayai Dia dengan sungguh dalam mengikut Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat.

Responsku: Tidak ada hal yang tidak dapat ditundukkan Yesus oleh wibawa-Nya. Aku ingin ikut dan dekat Dia selalu agar Ia sepenuhnya hidup dalam hidupku.



TIP #07: Klik ikon untuk mendengarkan pasal yang sedang Anda tampilkan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA