Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 661 - 680 dari 932 ayat untuk lama (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.17) (Yes 28:14) (sh: Kesalahan turun-temurun. (Jumat, 20 November 1998))
Kesalahan turun-temurun.

Kesalahan turun-temurun.
Penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan para pemimpin Israel rupa-rupanya sudah mentradisi, dan dilakukan turun-temurun. Bukan saja penyalahgunaan kekuasaan, tetapi juga penyalahgunaan makna perjanjian Allah dengan nenek moyang mereka, Abraham, Ishak, Yakub. Mereka membalut perjanjian kekal dan syarat di dalamnya dengan dusta (ayat 15). Dahulu Allah memilih mereka supaya kudus, hidup dalam kebenaran dan ketaatan terhadap hukum Tuhan. Nyatanya, mereka menghancurleburkan rancangan indah Allah. Akibatnya, Tuhan akan memutuskan tali perjanjian sebagai hukumannya (ayat 18). Suatu kejadian yang tidak asing lagi di mata Tuhan.

Harapan dalam Perjanjian Baru. Keluarga Kristen yang telah berpuluh tahun menjadi Kristen dapat saja kehilangan makna memperTuhankan Kristus, karena terjerumus dalam tradisi. Semangat cinta Tuhan dapat menjadi pudar jika Kristen tidak memperbarui ikatan perjanjian kasih dengan Tuhan terus-menerus. Perjanjian baru di dalam Kristus memiliki makna berbeda dari perjanjian lama. Kristus memberikan kita harapan baru dan jaminan baru yang tidak didasarkan pada sifat perjanjian melalui keturunan melainkan perjanjian dalam keadilan Tuhan (ayat 17). Sifat adil Tuhan tercermin dalam tindakan-Nya yang rela mengorbankan putra-Nya

(0.17) (Yes 29:17) (sh: Tuhan menjanjikan keselamatan. (Senin, 23 November 1998))
Tuhan menjanjikan keselamatan.

Tuhan menjanjikan keselamatan.
"Orang tuli akan mendengar ... Yakub tidak akan mendapat malu" adalah bagian janji Tuhan Allah kepada umat-Nya. Melalui Yesaya, Tuhan menyatakan, bahwa di tengah kehidupan makmur Libanon, bangsa yang menjajah mereka (ayat 1), Tuhan sedang mempersiapkan keselamatan bagi umat-Nya. Mereka akan memperoleh kembali kesempatan untuk beribadah dan memanggil nama Tuhan (ayat 23). Bahkan Tuhan juga akan menyatakan keadilan-Nya, yaitu ketika yang sengsara bersukacita, dan yang berniat jahat dilenyapkan. Umat Tuhan akan kembali menikmati kebebasannya setelah sekian lama diterpa penderitaan.

Reformasi di dalam dan bersama Kristus. Reformasi total tidak akan pernah terjadi tanpa memusatkan perhatian kepada Tuhan, Sang Penguasa hidup. Sulit untuk memikirkan reformasi moral, tanpa mengikutsertakan Tuhan Yesus Kristus di dalamnya; sebab Dialah satu-satunya yang dapat memperbarui kehidupan seluruh ciptaan-Nya. Menerima Kristus, berarti mengakui bahwa hanya bersama dengan Kristuslah, hidup mengalami perubahan dan pembaruan.

Renungkan: "Tinggallah dalam Yesus, jadilah murid-Nya; belajarlah firman Tuhan, taatlah kepada-Nya; tinggallah di dalam-Nya dan andalkan kuasa-Nya; hidup berlimpah kurnia hanya pada Dia."

(0.17) (Yes 43:8) (sh: Saksi Tuhan (Sabtu, 06 Februari 1999))
Saksi Tuhan

Saksi Tuhan. Dalam sebuah proses persidangan, salah satu faktor penentu bersalah atau tidaknya seorang terdakwa adalah kesaksian para saksi. Karena itu sebelum bersaksi, seorang saksi diangkat sumpahnya agar mengatakan yang sebenarnya. Seorang saksi haruslah jujur mengatakan hal-hal yang didengar dan dilihatnya. Bangsa Israel dipilih Allah untuk menjadi saksi-Nya. Memberitakan tentang kemahakuasaan Allah sampai ke seluruh bumi. Dipilihnya Israel sebagai saksi mengandung pengertian bahwa bangsa Israel dipercaya sebagai saksi-Nya, dan suatu pernyataan kasih Allah kepada umat yang meskipun telah menyakiti hati-Nya, tetap memperoleh pengampunan-Nya.

Tuhan sudah mengampuni kita. Dia tidak mengingat-ingat dosa kita lagi. Karena itu seharusnyalah kita juga tidak terus menodai diri sendiri dengan berpaut pada dosa-dosa yang telah diampuni. Yang lama sudah berlalu, yang baru sudah datang. Yesus telah menjadikan kita ciptaan baru (2Kor. 5:17). Marilah kita hidup dalam pembaruan yang telah diadakan-Nya, hidup dalam terang kebenaran-Nya dan jadi saksi yang memberitakan kebenaran-Nya.

Renungkan: Sampai kapankah kita memberati dan menyusahkan Dia dengan dosa dan kesalahan kita?

Doa: Sesungguhnya hanya Engkaulah yang layak menerima hormat, kemuliaan dan puji-pujian. Haleluya.

(0.17) (Yes 44:21) (sh: Kembali pada Penebus sejati (Selasa, 9 Februari 1999))
Kembali pada Penebus sejati

Kembali pada Penebus sejati. Allah mengingatkan ulang bangsa Israel mengenai semua yang telah diperbuat-Nya, mulai dari tindakan-Nya mencipta (24), penggenapan nubuat-Nya melalui para nabi (26-28), sampai kepada tindakan pengampunan-Nya atas segala pelanggaran yang dibuat oleh bangsa ini. Wajarlah jika Allah menginginkan agar bangsa ini kembali kepada-Nya (21-22) karena Allah pemilik mutlak bangsa itu. Tidak ada bentuk kuasa apa pun di luar Allah yang berhak mengambil alih kemilikan Allah ini. Allah akan memperjuangkan milik-Nya untuk kembali kepada-Nya.

Penebus sejati. Allah selalu terlibat dalam kehidupan umat-Nya. Bahkan ketika umat melakukan penyembahan berhala, Allah pun terlibat di dalamnya dengan melakukan penebusan. Penebusan Allah dalam Perjanjian Lama ini merupakan bayang-bayang dari penebusan yang akan terjadi di Perjanjian Baru. Kristen mengenal prinsip penebusan dalam Perjanjian Baru, yakni bahwa Kristus Sang Anak Domba Allah menebus dosa manusia. Naikkanlah puji-pujian kepada Sang Penebus sebagai respons umat percaya.

Renungkan: Saat ini bila ada sesuatu yang telah meragukan kepemilikan Allah atas hidup Anda, nyatakan itu dalam doa penyerahan pada Sang Penebus sejati.

(0.17) (Yes 58:1) (sh: Kesalehan yang palsu berarti kemunafikan (Sabtu, 20 Maret 1999))
Kesalehan yang palsu berarti kemunafikan

Kesalehan yang palsu berarti kemunafikan. Banyak orang beranggapan bahwa seseorang itu dikatakan "saleh", bila dia mampu menjalankan setiap ketentuan dan tuntutan ajaran agamanya. Namun anggapan ini sangat berbahaya, bila ketentuan dan tuntutan ajaran agama tersebut dijalankan dengan motivasi salah. Misalnya, agar dipuji orang dan disebut sebagai orang saleh. Secara khusus, Yesaya menyinggung pola berpuasa yang salah. Puasa dianggap cukup bila kita tidak makan dan minum. Namun penindasan, pemerasan, kelaliman terhadap para buruh, orang asing dan kaum lemah tetap dilakukan. Bukankah hanya orang-orang munafik yang melakukan hal ini? Tuhan Yesus, dalam Perjanjian Baru, mengecam: "Celakalah hai orang-orang munafik!"

Kesalehan yang sejati. Allah menghendaki agar dalam berpuasa, umat belajar untuk memiliki kesungguhan hati dan merendahkan diri. Tujuannya, agar kita terlepas dari keinginan untuk menindas orang lain, terlepas dari sikap egois dan serakah. Berpuasa berarti bertobat, yaitu meninggalkan cara hidup yang lama, dan memiliki hidup yang baru sesuai dengan kehendak Allah: membela hak yang lemah, memberi makan yang lapar, memberi pakaian yang telanjang, dll. Apakah keberadaan kita di tengah masyarakat adalah menjadi berkat yang nyata dirasakan oleh siapa pun di sekeliling kita?

Doa: Ya Tuhan, ampunilah kami yang seringkali jatuh dalam kemunafikan. Ajarlah kami untuk melakukan kehendak Tuhan dengan motivasi yang benar.

(0.17) (Yes 62:1) (sh: Keselamatan akan datang segera (Sabtu, 1 Mei 1999))
Keselamatan akan datang segera

Keselamatan akan datang segera. Berbagai julukan bagi Sion seperti: "yang ditinggalkan suami" dan "yang sunyi" akan segera ditanggalkan dan diganti dengan nama baru: "yang berkenan kepada-Ku" sebab Tuhan telah berkenan kepada umat-Nya dan sebutan "yang bersuami" sebab Tuhan adalah mempelai laki-laki bagi umat-Nya. Dalam peran dan arti baru ini Sion perlu membuka pintu-pintu gerbang dan menyediakan jalan yang mulus, agar banyak orang masuk ke dalamnya. Mereka yang datang dan masuk ke dalamnya akan disebut "bangsa kudus" atau "orang-orang tebusan Tuhan." Umat-Nya yang kembali mengalami keselamatan akan menjadi kesaksian bagi bangsa-bangsa lain, sehingga mereka menyaksikan kemuliaan dan keagungan Tuhan.

Nama dan status baru. Syukur kepada Tuhan, demikianlah respons umat atas anugerah keselamatan dari Allah -- keselamatan telah menempatkan umat pada kedudukan yang layak dan wajar karena diberikan hak menyandang nama dan status baru. Dulu mereka adalah umat buangan yang sekian lama ditindas, ditekan, dan direndahkan; kini mereka adalah umat yang dipulihkan, diselamatkan, dipelihara, dilindungi dan dikuduskan Tuhan. Bila umat Israel meresponi keselamatan dengan pujian dan syukur, apakah Anda juga menyatakan respons pujian dan syukur kepada-Nya atas anugerah keselamatan-Nya?

(0.17) (Mat 2:13) (sh: Kejutan di balik kehormatan. (Jumat, 26 Desember 1997))
Kejutan di balik kehormatan.

Kejutan di balik kehormatan.
Yusuf dan Maria tidak pernah bermimpi menerima kehormatan menjadi orang tua Anak Allah, Mesias sudah lama ditunggu-tunggu. Maria dikejutkan karena harus hamil sebelum menikah. Yusuf pun tak kurang terkejut atas kehamilan tunangannya. Mereka dikejutkan oleh kunjungan para majusi. Muncul kejutan lagi. Mereka harus ke luar negeri, di malam hari dengan segala ketergesaan. Peristiwa kejutan ironis yang berkebalikan dari peristiwa keluar dari Mesir. Dulu umat Israel diselamatkan dari Mesir, kini Juruselamat dunia harus mengungsi ke Mesir karena kejahatan raja Israel. Natal yang asli bukan saja semarak nyanyian malaikat, tetapi juga sesak ratapan para ibu yang bayi-bayinya dibantai.

Persiapan dan penyediaan ilahi. Manusia terkejut diperhadapkan perbuatan besar Allah. Lebih-lebih peristiwa Natal yang telah Tuhan siapkan dan sediakan sejak kekekalan, dengan mengatur perjalanan sejarah seisi dunia. Tatkala Yusuf dan Maria harus mengungsi, timbul masalah. Bagaimana bekal dan keamanan bagi kedua orang dan bayi tak berdaya ke tanah asing? Allah menyediakan banyak bekal! Dia memimpin para majusi sebagai pemeliharaan-Nya.

Doa: Terima kasih Tuhan Engkau perhatikan kebutuhan sementara dan kebutuhan kekalku.

(0.17) (Mat 4:12) (sh: Pelayanan pertama Tuhan Yesus. (Selasa, 30 Desember 1997))
Pelayanan pertama Tuhan Yesus.

Pelayanan pertama Tuhan Yesus.
Yesus akhirnya meninggalkan Nazaret. Mungkin Kapernaum adalah kota yang lebih besar. Di sana Ia dapat menjangkau dan melayani lebih banyak orang. Dengan demikian Injil-Nya akan tersebar secara lebih luas dan lebih cepat. Bagaimana persisnya alasan Yesus memang tidak jelas. Namun yang jelas kepindahan-Nya merupakan penggenapan nubuat Yesaya (ayat 8:23-9:1). Matius ingin menegaskan bahwa pelayanan Yesus berkesinambungan dengan Perjanjian Lama. Dalam nubuatan Yesaya sudah dinyatakan bahwa daerah-daerah yang disinari Terang besar itu adalah perbatasan wilayah orang kafir. Jadi kepindahan itu sekaligus menegaskan sifat penyelamatan Yesus yang internasional.

Memanggil murid. Simon dan Andreas telah berkenalan dengan Yesus (bdk. Yoh. 1:35-42). Mereka adalah penjala ikan bersama teman seusaha mereka, Yohanes dan Yakobus. Mereka dipanggil Tuhan. Kesibukan sering menjadi perintang untuk peka terhadap panggilan Tuhan; juga enggan menerima komitmen dan kesibukan tambahan. Apalagi jika panggilan itu akan mengubah kehidupan mereka ke dalam pekerjaan yang tidak mereka kuasai: penjala orang.

Renungkan: Layakkah menjadikan kesibukan yang bersifat semetara untuk menolak panggilan yang bersifat kekal?

(0.17) (Mat 5:1) (sh: Siapakah saya? (Rabu, 31 Desember 1997))
Siapakah saya?

Siapakah saya?
Pada akhir tahun ini, baiklah kita mencoba mawas diri. Bila sampai saat ini kita masih diberi hidup dan kesehatan, nyatalah besar anugerah dan sayang-Nya atas kita. Dalam pelayanan Yesus, tidak semua orang yang telah menerima pertolongan-Nya akan menjadi murid atau pengikut-Nya. Pengikut Tuhan memiliki ciri yang jelas karena Ia membuat berbagai tuntutan yang tinggi dan harus terjelma dalam hidup orang yang meresponi-Nya.

Pola hidup baru. Tuhan ingin para pengikut-Nya bahagia. Itu pasti! Namun kebahagiaan itu dikaitkan dengan mutu manusianya, bukan apa yang dimilikinya. Kebahagiaan diawali pertobatan, yaitu perpalingan hidup dari perbuatan, kebiasaan, budaya salah dlsb. Kesadaran akan betapa miskinnya kita di hadapan Allah, menjadi titik tolak dari proses pemuridan selanjutnya, yang kelanjutannya masih perlu kita tapaki. Semakin dekat Dia semakin kita mirip Dia dan sifat-sifat-Nya. Lemah lembut bukannya keras, lapar dan haus akan kebenaran bukannya kecemaran, murah hati bukannya kikir atau tamak, berhati murni, juru damai. Itulah jalan bahagia, jalan penuh tuntutan harga namun juga jalan hidup sepenuhnya dalam pembentukan Tuhan.

Renungkan: Anda akan bahagia esok bila meresponi pembentukan Allah atas Anda dengan meninggalkan yang lama.

(0.17) (Mat 6:19) (sh: Harta yang sejati. (Rabu, 7 Januari 1998))
Harta yang sejati.

Harta yang sejati.
Adalah wajar, manusia perlu harta dan tertarik menyimpan barang yang indah, menarik, tahan lama. Namun benda dan harta hanya memenuhi sebagian kebutuhan segi jasmani manusia sebab sifatnya fana, terbatas, bisa dimakan karat dan ngengat. Yesus mengemukakan bahwa harta sejati yang harus dikejar tiap orang adalah Tuhan sendiri dan berbagai bentuk pelayanan kemanusiaan yang mempertegas sifat murah hati.

Berpikir dan melihat yang tepat. Mata gunanya untuk melihat. Penglihatan mempengaruhi pikiran. Apa yang terlihat dan terpikir akan menggerakkan manusia untuk bertindak dan mengambil keputusan dan bertindak konkrit. Salah pikir dan salah pandang sesuatu akan berakibat fatal. Mata yang kabur tidak dapat melihat benda dengan jelas, demikian juga kalau mata rohani kita kabur akan berakibat fatal. Tuhan Yesus realistik sekali. Ia tahu banyak orang kuatir tentang apa yang akan dimakan dan dipakai esok. Kekuatiran seolah wajar, namun tidak perlu dan tidak boleh menjadi ciri orang beriman. Orang beriman melihat jelas bahwa Tuhan setia dan pemurah memenuhi kebutuhan semua makhluk ciptaan-Nya, apalagi manusia!

Renungkan: Tuhan akan memperlakukan kita lebih daripada kita memperlakukan hal yang paling berharga untuk kita.

(0.17) (Mat 9:9) (sh: Kristus datang untuk orang berdosa. (Selasa, 13 Januari 1998))
Kristus datang untuk orang berdosa.

Kristus datang untuk orang berdosa.
Orang Parisi mencela Yesus yang bergaul dengan orang-orang berdosa. Apalagi, Ia memanggil Matius si pemungut cukai menjadi murid-Nya. Matius pasti tidak pernah menduga, dirinya yang disisihkan dan dibenci oleh masyarakat, diterima dan dikasihi Yesus. Berita ini adalah berita yang sungguh luar biasa, yang harus disebarkan oleh semua orang percaya. Betapa banyak orang putus harapan, sesat, merasa diri tak berguna, dibuang bahkan dibenci masyarakat. Merasa gagal, karena tidak mampu mengejar kesalehan dan kebenaran dengan kekuatan diri sendiri. Mereka mencoba berbuat amal dan kebajikan untuk mencari berkat dan keselamatan dari Allah. Usaha ini seperti menambal baju tua dengan kain baru dan mengisi kantong anggur lama dengan air anggur baru.Perbuatan yang sia-sia dan mustahil.

Berharga di mata Allah. Semua manusia dikasihi dan berharga di mata Tuhan. Kalau setiap orang menyadari bahwa dirinya berguna dan berharga serta tahu tujuan hidupnya, hubungan manusia satu dengan yang lain akan sangat indah. Persoalannya, maukah kita menyampaikan berita indah ini kepada orang lain?

Renungkan: Anugerah keselamatan bukan saja mengampuni kita tetapi juga menggerakkan kita menjadi saksi Kristus.

(0.17) (Mat 17:1) (sh: Musa, Elia dan Yesus. (Senin, 16 Maret 1998))
Musa, Elia dan Yesus.

Musa, Elia dan Yesus.
Dalam tradisi Perjanjian Lama, umat Tuhan percaya bahwa tokoh Musa dan Elia termasuk tokoh yang sangat penting. Musa adalah nabi yang menerima hukum Tuhan, dan Elia adalah nabi besar yang memperbarui komitmen umat pada hukum Tuhan. Setelah peristiwa pengakuan Petrus, di atas gunung Hermon, Allah menyuarakan kembali bahwa Tuhan Yesus adalah Anak-Nya yang dikasihi-Nya dan meneguhkan kepercayaan para murid. Kristen kini sebenarnya lebih beruntung dari para murid dulu. Yesus sekarang sudah kembali dalam kemuliaan-Nya. Kita mengalami kemuliaan-Nya tiap saat, asal hati kita peka dan terbuka.

Janji-Nya digenapi. Kebenaran bahwa Elia akan datang sebelum Mesias datang, sesungguhnya sudah digenapi Allah. Elia yang dimaksud bukan Elia yang sudah mati. Yohanes Pembaptislah yang dimaksud Allah sebagai pendahulu datangnya Mesias. Janji Allah pasti dan teguh! Apa yang Allah telah katakan, Ia pun akan menggenapinya. Ini sesuai dengan sifat Allah. Allah adalah setia, patut dipercaya. Kristen tidak perlu meragukan janji-janji Allah yang dinyatakan oleh-Nya di dalam Alkitab. Percaya, patuh, dan taat adalah sikap yang benar seorang anggota keluarga Allah.

Doa: Ajar kami untuk selalu mempercayai janji-janji-Mu.

(0.17) (Mat 20:1) (sh: Bukan upah tetapi karunia. (Senin, 23 Maret 1998))
Bukan upah tetapi karunia.

Bukan upah tetapi karunia.
Seperti halnya para pendengar ajaran Yesus, kita bisa berpikir bahwa mengikut Yesus sekian lama membuat kita layak beroleh upah. Upah itu adalah hak masuk sorga dan karunia kemuliaan sorgawi lainnya. Perumpamaan ini kembali menegaskan bahwa hak masuk sorga itu adalah karunia Allah; bukan upah dari Allah atas usaha moral atau agama yang kita lakukan. Panggilan Injil Kristus yang mencari, menemukan dan merubah kita. Orang bisa beriman, bertobat, berubah sifat, semata karena karunia Allah. Karena itu alasan untuk kita taat dan melayani Tuhan hanya satu: bersyukur dan mengasihi Tuhan yang telah lebih dulu mengasihi.

Sama di hadapan karunia Allah. Bagian firman ini menolak anggapan bahwa karunia Allah membuat orang ayal-ayalan. Sebaliknya karunia Allah mengharuskan orang menjalani hidup sebagai murid Yesus yang tulus dan tekun dalam kebaikan serta pelayanan. Namun seluruh kebaikan dan pelayanan itu adalah hasil menerima dan mensyukuri karunia Allah. Di hadapan Allah, baik Kristen asal Yahudi (lebih dulu mengenal Yesus) maupun Kristen asal kafir (kemudian mengenal Yesus), sama tidak dapat membanggakan apa pun dari dirinya.

Renungkan: Allah bukanlah manusia yang tawar menawar dan timbal balik. Allah selalu berprakarsa dan menyelesaikan rencana-Nya

(0.17) (Mat 26:69) (sh: Penyangkalan Petrus. (Selasa, 7 April 1998))
Penyangkalan Petrus.

Penyangkalan Petrus.
Petrus yang tegar di gelar batu karang, ternyata takluk di tangan seorang wanita (ayat 69, 70). "Aku tidak tahu apa yang engkau maksud". Penyangkalan Petrus semakin lama semakin keras dan semakin menyakitkan. Mula-mula dia hanya menyangkal, kemudian dia menyangkal dan bersumpah (ayat 72), "aku tidak kenal orang itu". Setelah itu ia bukan saja bersumpah, tetapi malahan bersumpah dan mengutuk (ayat 74). Petrus yang kokoh hancur berkeping-keping. Ia yang diajarkan untuk rendah hati dan menyangkal diri, sekarang malah menyangkal Tuhan dan Juruselamatnya. Bukankah yang seperti itu seringkali terjadi dengan kita? Dosa yang satu berkembang ke dosa lain yang semakin keras dan menyakitkan hati Tuhan.

Air mata Petrus. Inilah air mata yang tulus. Air mata tumpah, karena sadar bahwa dirinya telah mengkhianati kasih Tuhannya. Karya-karya besar serta pengalaman Petrus kelak, sebenarnya bermula dari air mata yang tumpah ini. Semua keangkuhan dan rasa percaya diri yang berlebih-lebihan hancur lebur dan yang tinggal hanyalah kerendahan hati dan penyesalan.

Renungkan: Kegagalan sedalam apapun bila diakui dengan rendah dan hancur hati, adalah kesempatan Allah yang paling besar.

Doa: Jauhkanlah dari kami bencana menyangkal Yesus.

(0.17) (Luk 1:46) (sh: Maria yang rendah hati dan bersyukur (Kamis, 23 Desember 1999))
Maria yang rendah hati dan bersyukur

Maria yang rendah hati dan bersyukur. Keteladanan lain dari Maria adalah kerendahan hatinya. Dua kali dalam puisinya yang biasa disebut "Magnificat Maria" (doa Maria), menyatakan kerendahan hatinya (48, 52); meskipun dia satu-satunya di antara kaum wanita yang mendapat anugerah untuk melahirkan seorang Juruselamat. Dia meresponi dan menyerahkan seluruh hati dan jiwanya untuk bergantung kepada Allah: melalui pujian dan pengagungan kemuliaan Tuhan. Kristen harus menghargai Maria dan bersyukur kepada Allah atas dirinya. Cara terbaik untuk menghargai dia adalah dengan cara menjadikan hubungan kita dengan Allah seperti yang Maria perlihatkan - bukan dengan berdoa kepadanya.

Menjadi apakah anak ini nanti? Kelahiran Yohanes menggemparkan semua orang yang tinggal di sekitar Zakharia dan Elisabet. Peristiwa ini menjadi buah bibir di pegunungan Yehuda. Peristiwa-peristiwa luar biasa seputar kelahiran Yohanes yang membuat kegemparan di kalangan orang-orang pada waktu itu merupakan suatu sarana yang direncanakan dan dipakai Allah untuk membangkitkan kembali pengharapan akan lahirnya Mesias yang sudah lama dirindukan oleh orang Yahudi. Allah tidak hanya mempersiapkan tempat bagi anak-Nya, tapi juga orang-orang yang akan menerima berita keselamatan untuk bersaksi.

(0.17) (Yoh 12:12) (sh: Yesus Raja Israel (Kamis, 25 Februari 1999))
Yesus Raja Israel

Yesus Raja Israel. Kebiasaan orang Yahudi bila kedatangan seorang raja adalah menyambutnya dengan elu-eluan daun-daun palem. Apa yang mendorong mereka memperlakukan Yesus sebagai Raja Israel? Mereka telah melihat betapa kuasa Yesus telah membangkitkan Lazarus dan melakukan mujizat lain. Mereka mengira bahwa Yesus yang penuh kuasa ini adalah raja yang telah lama dinantikan dan yang akan tampil sebagai pemimpin bangsa Yahudi.

Yesus, Raja seluruh dunia. Motivasi penyambutan orang-orang itu berbeda dengan motivasi kedatangan Yesus. Yesus tidak datang dengan tujuan untuk menjadi raja Israel yang penuh dngan kekuasaan dan kemenangan di medan peperangan. Kedatangan-Nya ke Yerusalem justru untuk mengawali kesengsaraan, yang akan mencapai puncak pada kematian-Nya di kayu salib. Kesengsaraan yang akan membawa keselamatan bukan hanya bagi orang Israel, tetapi bagi seluruh dunia.

Renungkan: Kadangkala motivasi kita menyambut Kristus sering tidak sejalan dengan motivasi kedatangan-Nya untuk dunia ini. Periksalah ulang motivasi Anda menyambut Kristus, karena ungkapan syukurkah?

Doa: Tuhan Yesus, Engkaulah Raja kami yang sejati, yang memberikan kebebasan kekal yang kami perlukan dalam kehidupan kami.

(0.17) (Kis 1:1) (sh: Karya nyata Yesus (Jumat, 21 Mei 1999))
Karya nyata Yesus

Karya nyata Yesus. Penjelasan Lukas ini merupakan kelanjutan dari penjelasannya terdahulu kepada Teofilus. Lukas ingin memberitahukan kepada Teofilus bahwa hidup Yesus tidak hanya terbatas pada berita Injil. Justru kemenangan dari maut dalam kebangkitan-Nya membuat Ia bebas menampakkan diri kepada para murid-Nya sebelum Ia kembali ke surga. Dalam penampakan itulah kini kita tahu bahwa Ia bukan saja pernah datang ke dalam dunia, tetapi Ia hidup dan mati untuk menyelamatkan kita. Ia juga hidup terus untuk kita, gereja-Nya, agar kita dapat hidup untuk Dia di tengah dunia ini.

Menjadi saksi. Para murid yang telah dibimbing-Nya sekian lama, yang telah mengalami dengan mata kepala sendiri segala keajaiban Yesus, masih saja belum menangkap makna Kerajaan Allah yang diwujudkan dalam diri Tuhan Yesus. Mereka lupa bahwa Kerajaan Allah bukan berbentuk wilayah dan kuasa politik, tetapi manusia yang kehidupan-Nya diperintah Tuhan secara utuh. Tugas mereka, juga tugas kita adalah berjuang demi Kerajaan itu, dengan metode dan daya dari Sang Raja, yaitu dengan dipenuhi oleh Roh Kudus tiap saat.

Renungkan: Menyaksikan kepada banyak orang tentang peristiwa-peristiwa kehidupan, kematian dan kebangkitan Yesus serta fakta-fakta kebesaran karya-Nya berarti memberitakan Kerajaan Allah"

(0.17) (Kis 2:14) (sh: Bersaksi dengan berani (Senin, 24 Mei 1999))
Bersaksi dengan berani

Bersaksi dengan berani. Ketika banyak orang menyangka bahwa para rasul itu mabuk (ay. 13), Petrus tampil dan menyanggah tuduhan mereka. Dengan pimpinan Roh Kudus, Petrus berkhotbah tentang penggenapan nubuat Allah dengan perantaraan nabi Yoel yaitu Allah akan mencurahkan Roh-Nya atas semua manusia. Petrus menegaskan bahwa berita Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru berpusat pada Yesus Kristus. Demi kebenaran, Petrus bersaksi dengan suara lantang dan tegas. Ejekan-ejekan kepada para pengikut Kristus masih terus mendengung di sekitar kita. Reaksi sedemikian hanya menunjukkan kebutaan rohani seseorang. Sepatutnyalah hati kita justru terdorong untuk menyaksikan dengan berani tentang Yesus Kristus, Juruselamat kita.

Dasar-dasar kesaksian. Kesaksian Petrus mengacu pada beberapa hal penting. Pertama, tentang apa yang difirmankan Tuhan. Kedua, tentang keMesiasan Yesus. Ketiga, berita Injil yang berpusat pada Yesus Kristus. Yang pertama dan kedua berkait dengan apa yang diketahuinya, yang ketiga, berhubungan dengan pangalamannya sendiri. Itu sebabnya Petrus berani berkata, bahwa "kami semua adalah saksi" (ay. 32). Dari Petrus, kita belajar tentang dasar-dasar kesaksian Kristen.

Renungkan: Mempelajari firman-Nya penting; tetapi pengalaman pribadi bersama Yesus merupakan hal yang terpenting.

(0.17) (Rm 1:1) (sh: Hamba Kristus Yesus. (Kamis, 7 Mei 1998))
Hamba Kristus Yesus.

Hamba Kristus Yesus.
Siapakah Paulus? Kepada jemaat yang belum pernah mengenalnya secara pribadi ini (ayat 11) Paulus memperkenalkan dirinya.Ia adalah hamba Kristus Yesus berarti ia adalah "budak" yang hidup untuk melayani Kristus Yesus. Ia menyebut dirinya "rasul" yang dipanggil dan dikuduskan untuk memberitakan Injil Allah (ayat 1, bdk. Gal. 1:1). Allah sendiri mengaruniakan Paulus panggilan hidup yang mulia itu. Allah pulalah yang membuat pelayanannya membawa banyak berkat dan tulisannya ini menyandang otoritas ilahi untuk membentuk pemahaman dan penghayatan iman Kristen kita.

Injil adalah penggenapan janji Allah. Pada awal hidup Paulus, Injil Yesus Kristus adalah sesuatu yang dianggapnya bertentangan dengan keyakinan Iberaninya. Namun ketika Yesus yang bangkit itu sendiri menyatakan diri kepadanya, yakinlah ia bahwa injil sebenarnya adalah penggenapan janji Allah kepada nenek moyangnya dulu. Injil tidak menyimpang tetapi sesuai dengan yang disuratkan dalam kitab-kitab suci Perjanjian Lama. Karena yang menggenapi janji itu ialah Yesus Kristus, maka injil disebut injil Yesus Kristus dan kita percaya kepada Yesus Kristus.

Renungkan: "Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita." Itukah keyakinan hayati Anda?



TIP #34: Tip apa yang ingin Anda lihat di sini? Beritahu kami dengan klik "Laporan Masalah/Saran" di bagian bawah halaman. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA