Dengarkanlah baik-baik segala yang kuperintahkan kepadamu, supaya baik keadaanmu<x id="s" /> dan keadaan anak-anakmu yang kemudian untuk selama-lamanya, apabila engkau melakukan apa yang baik dan benar di mata TUHAN, Allahmu."

Sebab dengan demikian engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, untuk berpegang pada segala perintah-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, dengan melakukan apa yang benar<x id="k" /> di mata TUHAN, Allahmu."

Hati-hatilah, supaya jangan timbul di dalam hatimu pikiran dursila, demikian: Sudah dekat tahun ketujuh, tahun penghapusan hutang,<x id="d" /> dan engkau menjadi kesal<x id="e" /> terhadap saudaramu yang miskin itu dan engkau tidak memberikan apa-apa kepadanya, maka ia berseru kepada TUHAN tentang engkau, dan hal itu menjadi dosa<x id="f" /> bagimu.

Janganlah merasa susah, apabila engkau melepaskan dia sebagai orang merdeka, sebab enam tahun lamanya ia telah bekerja padamu dengan jasa dua kali upah seorang pekerja harian. Maka TUHAN, Allahmu, akan memberkati engkau dalam segala sesuatu yang kaukerjakan."

"Apabila di tengah-tengahmu di salah satu tempatmu yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, ada terdapat seorang laki-laki atau perempuan yang melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, Allahmu, dengan melangkahi perjanjian-Nya,<x id="k" />

"Apabila seseorang mengambil seorang perempuan dan menjadi suaminya, dan jika kemudian ia tidak menyukai<x id="t" /> lagi perempuan itu, sebab didapatinya yang tidak senonoh padanya, lalu ia menulis surat cerai<n id="1" /><x id="u" /> dan menyerahkannya ke tangan perempuan itu, sesudah itu menyuruh dia pergi dari rumahnya,

maka haruslah isteri saudaranya itu datang kepadanya di hadapan para tua-tua, menanggalkan kasut<x id="j" /> orang itu dari kakinya, meludahi mukanya<x id="k" /> sambil menyatakan: Beginilah harus dilakukan kepada orang yang tidak mau membangun keturunan saudaranya.

Perempuan yang lemah dan manja<x id="f" /> di antaramu, yang tidak pernah mencoba menjejakkan telapak kakinya ke tanah karena sifatnya yang manja dan lemah itu, akan kesal terhadap suaminya sendiri atau terhadap anaknya laki-laki atau anaknya perempuan,<x id="g" />

Engkau tidak akan mendapat ketenteraman di antara bangsa-bangsa itu dan tidak akan ada tempat berjejak<x id="y" /> bagi telapak kakimu; TUHAN akan memberikan di sana kepadamu hati yang gelisah, mata<x id="z" /> yang penuh rindu dan jiwa<x id="a" /> yang merana.

Musa memanggil seluruh orang Israel berkumpul, lalu berkata kepada mereka: "Sudah kamu lihat segala yang dilakukan TUHAN di tanah Mesir di depan matamu terhadap Firaun dan terhadap semua pegawainya dan terhadap seluruh negerinya:<x id="f" />

Lalu Musa memanggil Yosua dan berkata<x id="z" /> kepadanya di depan seluruh orang Israel: "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkau akan masuk bersama-sama dengan bangsa ini ke negeri yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyang mereka untuk memberikannya kepada mereka,<x id="a" /> dan engkau akan memimpin mereka sampai mereka memilikinya.

Sebab aku tahu, bahwa sesudah aku mati, kamu akan berlaku sangat busuk<x id="t" /> dan akan menyimpang dari jalan yang telah kuperintahkan kepadamu. Sebab itu di kemudian hari malapetaka<x id="u" /> akan menimpa kamu, apabila kamu berbuat yang jahat di mata TUHAN, dan menimbulkan sakit hati-Nya dengan perbuatan tanganmu."

Dan TUHAN berfirman kepada Yosua: "Pada hari inilah Aku mulai membesarkan namamu<x id="g" /> di mata seluruh orang Israel, supaya mereka tahu, bahwa seperti dahulu Aku menyertai Musa,<x id="h" /> demikianlah Aku akan menyertai engkau.

Ketika Yosua dekat Yerikho, ia melayangkan pandangnya, dilihatnya seorang laki-laki<x id="n" /> berdiri di depannya dengan pedang terhunus<x id="o" /> di tangannya. Yosua mendekatinya dan bertanya kepadanya: "Kawankah engkau atau lawan?"

Lalu Yosua berbicara kepada TUHAN<n id="1" /> pada hari TUHAN menyerahkan orang Amori<x id="v" /> itu kepada orang Israel; ia berkata di hadapan orang Israel: "Matahari, berhentilah di atas Gibeon dan engkau, bulan, di atas lembah Ayalon!<x id="w" />"

Setelah imam Pinehas dan para pemimpin umat serta para kepala kaum-kaum orang Israel yang bersama-sama dengan dia, mendengar perkataan yang dikatakan oleh bani Ruben, bani Gad dan bani Manasye itu, maka mereka menganggap hal itu baik.

Hal itu dipandang baik oleh orang Israel, sehingga orang Israel memuji Allah<x id="i" /> dan tidak lagi berkata hendak maju memerangi mereka untuk memusnahkan negeri yang didiami bani Ruben dan bani Gad itu.

Sebab itu berteriak-teriaklah<x id="o" /> mereka kepada TUHAN, maka diadakan-Nya gelap<x id="p" /> antara kamu dan orang Mesir itu dan didatangkan-Nya air laut atas mereka, sehingga mereka diliputi.<x id="q" /> Dan matamu sendiri telah melihat, apa yang Kulakukan terhadap Mesir.<x id="r" /> Sesudah itu lama<x id="s" /> kamu diam di padang gurun.

Sebab TUHAN, Allah kita, Dialah yang telah menuntun kita dan nenek moyang kita dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan,<x id="r" /> dan yang telah melakukan tanda-tanda<x id="s" /> mujizat yang besar ini di depan mata kita sendiri, dan yang telah melindungi kita sepanjang jalan yang kita tempuh, dan di antara semua bangsa yang kita lalui,

Dan Malaikat TUHAN mengulurkan tongkat<x id="q" /> yang ada di tangan-Nya; dengan ujungnya disinggung-Nya daging dan roti<x id="r" /> itu; maka timbullah api dari batu itu dan memakan habis daging dan roti itu. Kemudian hilanglah Malaikat TUHAN dari pandangannya.