Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 6461 - 6480 dari 8939 ayat untuk greek:1 (0.012 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 314 315 316 317 318 319 320 321 322 323 324 325 326 327 328 329 330 331 332 333 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.1734677) (Why 21:4) (full: MENGHAPUS SEGALA AIR MATA DARI MATA MEREKA. )

Nas : Wahy 21:4

Akibat dosa, seperti dukacita, kesakitan, kemurungan, dan kematian (Wahy 7:16-17; Kej 3:1-24; Yes 35:10; 65:19; Rom 5:12), hilang untuk selama-lamanya, karena hal-hal yang jahat dari langit dan bumi yang pertama telah lenyap sama sekali. Walaupun mengingat segala sesuatu yang layak diingat, orang percaya rupanya tidak akan mengingat apa yang menyebabkan mereka berdukacita (Yes 65:17).

(0.1734677) (Kej 9:18) (jerusalem) Kedua ayat pertama bagian ini merupakan pendahuluan dari tradisi Yahwista bagi daftar bangsa-bangsa yang disajikan bab 10 dan berasal dari sumber yang sama. Nama dan urutan ketiga anak Nuh, yakni Sem, Ham dan Yafet, adalah tetap begitu dalam tradisi, bdk Kej 5:32; 6:10; 7:13; 10:1. Sisipan: Ham adalah bapa Kanaan, Kej 25-27. Maka haruslah Kanaan yang bersalah. Dalam ceritera aseli yang dipungut tradisi Yahwista kiranya Kanaan saja yang berperan dan tampil sebagai anak bungsu Nuh, Kej 9:24. Maka dalam ceritera aseli urutan anak-anak Nuh begini: Sem, Yafet, Kanaan.
(0.1734677) (Kej 11:1) (jerusalem) Kisah mengenai menara Babel berasal dari tradisi Yahwista. Dengan cara lain dari Kej 10:32 dan Kej 9:1 (di sana perbedaan bangsa-bangsa nampak sebagai pelaksanaan berkat Allah) kisah ini menerangkan perbedaan bangsa-bangsa dan bahasa. Perbedaan ini diartikan sebagai hukuman atas kesalahan bersama yang sama seperti kesalahan moyang pertama, Kej 11:3, bersumberkan keangkuhan hati, bdk Kej 11:4. Persatuan barulah akan dipulihkan melalui Juruselamat, yaitu Yesus Kristus: mujizat bahasa pada hari Pentakosta, Kis 2:5-12, dan dikumpulkannya semua bangsa di sorga, Wah 7:9-10.
(0.1734677) (Kej 19:25) (jerusalem: di tanah) Berdasarkan nas ini dapat disimpulkan bahwa malapetaka yang disebut tadi (tanah longsor yang disertai keluarnya gas bumi?) terjadi di daerah di sebelah selatan laut Asin. Mengapa tumbung tanah yang terdapat di bagian selatan Laut Asin, ditinjau dari segi geologi, masih agak baru. Sampai di zaman modern daerah itu kurang mantap dan stabil tanahnya. Kecuali Sodom dan Gomora (Ams 4:11; Yes 1:9,10) Kitab Suci menyebutkan juga dua kota terkutuk lain, yaitu Adma dan Zeboim, Kej 14:8; Ula 29:23; Hos 11:8.
(0.1734677) (Kej 25:26) (jerusalem: Yakub) Ada keterangan kerakyatan atas nama Esau yang warnanya merah, Ibraninya: admoni, dan karenanya disebut Edom, Kej 25:25; 36:1-8; ia nampak seperti mantol berbulu-bulu Ibraninya: sear, dan bertempat tinggal di Seir, Bil 24:18. Yakub (Ibraninya: Yaakob) disebut demikian karena memegang tumit, Ibraninya akeb, saudara kembarnya; tetapi menurut Kej 27:36 dan Hos 12:4 Yakub disebut demikian karena menipu, Ibraninya: akab, kakaknya. Sebenarnya nama Yakub adalah singkatan dari Yaakob-El, yang agaknya berarti: Semoga Allah (El) melindunginya.
(0.1734677) (Kej 26:24) (jerusalem: allah ayahmu) Agama para bapa bangsa berpusatkan "Allah nenek moyang", Kej 28:13; 31:5; 32:9, dll. Ini barulah berubah setelah nama TUHAN (Yahwe) diwahyukan, Kej 3:13-15. Agama para bapa bangsa itu ialah agama suku Badui. Allah mereka bukan Penguasa salah satu wilayah. Ia menyatakan diri kepada bapa leluhur sekelompok itu dilindungi dan dipimpin olehNya, bdk Kej 12:1 sampai dengan Kej 46:3-4; moyang diberi janji bahwa keturunannya akan banyak dan akan mendapat negerinya sendiri, bdk bab 15.
(0.1734677) (Kej 28:18) (jerusalem: batu) Batu itu dianggap tempat kehadiran Allah. Ia menjadi sebuah "Bet El", rumah Allah. Ia menerangkan nama kota Betel. Batu itu dioles dengan minyak, hal mana adalah sebuah upacara keagamaan yang umum dipraktekkan dalam agama negeri Kanaan dan seluruh lingkup bangsa Semit. Kemudian upacara semacam itu dilarang oleh hukum Taurat dan dikutuk oleh para nabi, lih Kel 23:24. Dalam nas Kejadian ini gagasan bahwa ada sebuah kediaman Allah di bumi didampingi pikiran yang lebih halus dan rohani, sebab Betel adalah "pintu gerbang sorga" dan sorga itulah tempat kediaman Allah yang sebenarnya, bdk 1Ra 8:27.
(0.1734677) (Kej 32:1) (jerusalem) Ceritera ini mencampurkan tradisi Elohista, Kej 32:1-2,13-21, dan tradisi Yahwista, Kej 32:3-13. Waktu mendekat daerah tempat tinggal Esau Yakub mengambil tindakan kebijaksanaan tertentu. Dengan cara yang berbeda-beda diceriterakan oleh kedua tradisi itu (Yahwista, Kej 32:3-13; Elohista, Kej 32:13-21). Kedua tradisi itu sepakat dalam menonjolkan kerendahan hati Yakub. Begitu terjumpa kembali Kej 27:41-45 dan apa yang dikatakan Kej 25:27 dan Kej 27:40 mengenai watak kedua orang bersaudara itu.
(0.1734677) (Kel 19:12) (jerusalem: memasang batas bagi bangsa itu) Dalam Pentateukh orang Samaria bagian ayat ini berbunyi sbb: memasang batas sekeliling gunung. Transendensi dan kekudusan Allah kait-mengait. Kekudusan mengandung juga perpisahan dari apa yang kudus. Karena itu tempat-tempat di mana Allah menyatakan diri hadir, tidak boleh didekati manusia, Kel 28:16-17; Kel 3:5; 40:35; Ima 16:2; Bil 1:51; 18:22. Karena itupun tabut yang kudus tidak boleh disentuh, 2Sa 6:7. Pengertian yang agak primitip terhadap kekudusan itu mengandung ajaran tetap mengenai kebesaran dan keluhuran Allah yang tidak terhampiri dan mendahsyatkan.
(0.1734677) (Kel 32:11) (jerusalem) Di sini Musa nampak sebagai perantara besar. Mulai dengan tulah-tulah yang menimpa negeri Mesir Musa berperan sebagai perantara demi keselamatan kakak perempuannya, Mirym, Bil 12:13, dan khususnya buat seluruh umat di padang gurun, Kel 5:22-23; 32:11-14,30-32; Bil 11:2; 14:13-19; 16:22; 21:7; Ula 9:25-29. Peranan Musa itu disinggung oleh Yer 15:1; Maz 99:6; 106:23; Sir 45:3; bdk 2Ma 15:14+. Perantaraan Musa itu melambangkan pengantara Kristus.
(0.1734677) (Im 1:4) (jerusalem: pendamaian) Pendamaian yang tercapai melalui korban itu berarti: seorang yang berdosa karena melanggar perjanjian, kembali direlai Tuhan. Binatang yang dipersembahkan sebagai korban. Binatang yang dipersembahkan sebagai korban (Ibraninya: kipper) diartikan sebagai tebusan (Ibraninya: koper), bdk Kel 30:12. dalam korban pendamaian itu upacara sekitar darah memegang peranan utama, Ima 17:11; bdk Ima 4:1+; Ima 4:12+. Korban pendamaian semacam itu juga dikenal pada bangsa Babel dan Asyur. tetapi pada bangsa Israel pendamaian itu terkait pada dasar-dasar hukum Taurat. Dalam Perjanjian Baru pendamaian itu tidak dianggap sebagai tebusan atau pengganti, tetapi sebagai karunia Allah yang menghidupkan manusia, Rom 3:25-26.
(0.1734677) (Im 3:1) (jerusalem) Korban yang diistilahkan sebagai "korban keselamatan" sudah dikenal di negeri Kanaan dahulu. Korban keselamatan (atau: persekutuan) Israel berbeda karena upacara di sekitar darah korban, bdk Ima 1:5+. dalam korban keselamatan sebagiannya dibakar bagi Tuhan dan sebagiannya dimakan oleh orang yang mempersembahkannya. Korban itu berupa sebuah perjamuan suci: bagian korban yang paling penting dipersembahkan kepada Tuhan; bagian pilihan diberikan kepada imam, bdk Ima 7:28 dst; sisanya dimakan orang beriman. Di zaman dahulu korban itulah yang paling sering dipersembahkan dan menjadi upacara inti semua perayaan. Secara unggul korban itu mengibaratkan persekutuan dalam hidup, hubungan yang terjalin oleh perjanjian dan persahabatan umat dengan Allah.
(0.1734677) (Im 11:1) (jerusalem) Bab-bab ini memuat "Hukum Ketahiran" dan bagian berikutnya, bab 17-26, menyatakan "Hukum Kekudusan". Kedua bagian Imamat itu saling melengkapi. Dua-duanya meninjau tuntutan-tuntutan Allah yang sama, tetapi dari segi yang berbeda. Yaitu dari segi negatipnya dan dari segi positipnya. Penetapan-penetapan yang tercantum dalam bab 11-16 bersumberkan larangan-larangan agama yang sangat tua usianya. Tahir dan halal ialah segala sesuatunya yang boleh mendekati Tuhan: najis dan haram ialah apa yang membuat orang tidak mampu ikut serta dalam ibadat atau yang tidak boleh dipakai dalam ibadat. Binatang halal ialah binatang yang boleh dikorbankan kepada Tuhan, Kej 7:2, sedangkan binatang yang disebut najis ialah binatang-binatang yang dianggap kudus oleh orang kafir atau yang menimbulkan rasa jijik ataupun yang dianggap jahat dan karenanya tidak diperkenankan Allah, bab 11. Bagian Imamat ini juga memuat penetapan-penetapan yang menyangkut kelahiran, bab 12, hidup seksuil, bab 15, dan kematian, Bil 21:1-11; bdk Bil 19:11-19. Penetapan-penetapan itu sebenarnya menyangkut bidang-bidang hidup manusia yang penuh rahasia dan yang secara khusus di bawah kekuasaan Allah. Penguasa kehidupan. Sebuah gejala pembusukan seperti sakit kusta, Ima 13:1+, juga menjadikan orang najis. Tetapi dengan menekankan kesucian hati, Yer 1:16; Yer 33:8; bdk Maz 51:12. para nabi melampaui ketahiran yang ditetapkan hukum ibadat Imamat ini. Dengan menuntut kesucian hati itu para nabi menyiapkan pewartaan Yesus, Mat 15:10-20, yang membebaskan pengikut-pengikutNya dari peraturan-peraturan yang di masa Yesus hanya secara lahiriah dilaksanakan, Mat 23:24-26. Namun demikian, peraturan-peraturan kuno mengenai tahir serta halal, najis dan haram itu tetap mengajar kita mengenai cita-cita kemurnian akhlak yang dimajukan dengan peraturan-peraturan yang bernada positip.
(0.1734677) (Im 17:7) (jerusalem: jin-jin) Ibrani yang dipakai di sini berarti: kambing jantan. Tetapi dengan kata yang sama ditunjukkan makhluk-makhluk gaib yang dipikirkan berupa bintang dan dianggap menghantui tempat-tempat sunyi sepi, reruntuhan dsb, Yes 13:21; 34:14. Azazel dipikirkan serupa dengan makhluk-makhluk itu, Ima 16:8+. Tetapi dalam Ima 17:7 ini kata itu dipakai untuk mencemoohkan dewa-dewa kafir; 2Ta 11:15
(0.1734677) (Im 24:1) (jerusalem) Bab ini berasal dari kalangan Para Imam dan disusun di zaman agak belakangan. Hanya Ima 24:15-22 termasuk Hukum Kekudusan. Dalam bab ini ditetapkan berbagai adat kebiasaan harian dan mingguan yang ditepati dalam bait Allah di Yerusalem. Tersinggung nas-nas dari Kel 25 yang berasal dari pengubah yang sama. Ima 24:10-14,23 memuat sebuah ceritera yang sejenis dengan ceritera-ceritera yang disajikan Ima 10:1-5; 16:20 dan Bil 15:22-36. Ceritera itu menjadi rangka bagi hukum mengenai hujat dan pembalasan yang tercantum dalam Hukum Kekudusan.
(0.1734677) (Bil 9:1) (jerusalem) Bagian inipun berasal dari tradisi Para Imam. Tetapi bagian ini tidak menuruti urutan peristiwa dalam waktu yang dituruti bab 1 (kisahnya mulai pada bulan kedua, dan di sini mulai pada bulan pertama). Bagian ini menambah pada peraturan mengenai perayaan Paskah yang tercantum dalam Kel 12, sebuah peraturan pelengkap yang penting dan perlu bagi orang Yahudi di perantauan yang harus datang ke Yerusalem untuk merayakan Paskah, Ula 16:2. Akibat perjalanannya (melalui tanah kafir) mereka kena kenajisan. karena pentahirannya memakan agak banyak waktu, maka mereka mungkin tidak dapat merayakan Paskah tepat pada waktunya.
(0.1734677) (Bil 32:38) (jerusalem: kota-kota) Kota-kota yang disebut dalam Bil 32:37-38 sebagai kota Gad dan Ruben melingkupi sebuah daerah yang lebih luas dari pada wilayah Yaezer dan Gilead semula, bdk Bil 32:1. Wilayah kota-kota itu sampai anak sungai Arnon di perbatasan wilayah bangsa Moab. Wilayah kota-kota itu mencakup daerah Sihon dahulu. Caranya kota-kota itu terserak tidak menghasilkan dua wilayah tersendiri dan terpisah. Begitu daftar-daftar itu menyatakan bahwa suku-suku Ruben dan Gad dianggap satu, Yos 13:8.
(0.1734677) (Ul 2:19) (jerusalem: bani Amon) Wilayah bangsa Amon terletak di sebelah utara kerajaan Sihon, di bagian hulu anak sungai Yabok, bdk Ula 3:16; Bil 21:24. Kendati hubungan kekeluargaan antara Israel dengan bangsa Amon yang ditonjolkan nas ini, Ula 2:37, kedua bangsa itu di zaman para Hakim mengadakan peperangan, Hak 10:7, dan terlebih di zaman Daud mereka berperang, 2Sa 10:6 dst; Ula 2:11. Kemudian bangsa Amon merambat dengan mendesak suku Gad, bdk Yer 49:1. Tradisi Ulangan yang asli memperlihatkan sikap permusuhan terhadap bangsa Amon, bdk Ula 23:3.
(0.1734677) (Ul 9:7) (jerusalem: Ingatlah) Di sini mulailah sebuah kumpulan baru yang merangkum Ula 9:7-10:11. Dengan memakai kata ganti diri pertama Musa meringkaskan ceritera mengenai anak lembu emas, mengenai loh-loh perjanjian yang dihancurkan lalu dibuat kembali, dan tentang perantaraan Musa. Gaya sastera bagian ini serupa dengan gaya sastera bab 1-3 dan kisahnya sejalan dengan Kel 32. Walaupun ada perbedaan-perbedaan kecil. Tetapi ada beberapa tambahan seperti Ula 9:20,22-24; 10:6-7,8-9, dan kerap kali hal yang sama terulang.
(0.1734677) (Ul 10:8) (jerusalem: TUHAN menunjuk suku Lewi) Ula 10:8-9 berupaya sisipan yang tidak bersangkutan dengan Ula 10:6-7 yang juga berupa sisipan dan berceritera tentang wafatnya Harun. Maka dipilihnya suku Lewi sebenarnya tidak ada sangkut pautnya dengan wafatnya Harun. Menurut Kel 32:15-29 suku Lewi diangkat menjadi petugas ibadat sebagai balas jasa oleh karena mereka membunuh saudara-saudara mereka yang telah menyembah anak lembu emas. Itulah sebabnya mengapa Ulangan memasukkan berita itu ke dalam ceritera ini. Tetapi menurut Bil 1:50; 3:6-8 suku Lewi dipilih Allah sendiri sebagai pengganti semua anak sulung yang seharusnya dipersembahkan kepada Tuhan, Bil 3:12; 8:16.


TIP #34: Tip apa yang ingin Anda lihat di sini? Beritahu kami dengan klik "Laporan Masalah/Saran" di bagian bawah halaman. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA