Abram membawa Sarai,<x id="o" /> isterinya, dan Lot, anak saudaranya, dan segala harta benda yang didapat<x id="p" /> mereka dan orang-orang<x id="q" /> yang diperoleh mereka di Haran; mereka berangkat ke tanah Kanaan,<x id="r" /> lalu sampai di situ.

Jadi Sarai, isteri Abram itu, mengambil Hagar, hambanya, orang Mesir itu, --yakni ketika Abram telah sepuluh tahun<x id="r" /> tinggal di tanah Kanaan<x id="s" />--,lalu memberikannya kepada Abram, suaminya, untuk menjadi isterinya.

Setelah itu Abraham memanggil Ismael, anaknya, dan semua orang yang lahir di rumahnya,<x id="y" /> juga semua orang yang dibelinya dengan uang, yakni setiap laki-laki dari isi rumahnya, lalu ia mengerat kulit khatan mereka pada hari itu juga, seperti yang telah difirmankan Allah kepadanya.<x id="z" />

Keluarlah Lot, lalu berbicara dengan kedua bakal menantunya, yang akan kawin dengan kedua anaknya perempuan, katanya: "Bangunlah, keluarlah dari tempat ini, sebab TUHAN akan memusnahkan kota ini.<x id="h" />" Tetapi ia dipandang oleh kedua bakal menantunya itu sebagai orang yang berolok-olok<x id="i" /> saja.

Ketika fajar telah menyingsing, kedua malaikat itu mendesak Lot, supaya bersegera, katanya: "Bangunlah, bawalah isterimu dan kedua anakmu yang ada di sini, supaya engkau jangan mati lenyap<x id="j" /> karena kedurjanaan kota ini.<x id="k" />"

Keesokan harinya pagi-pagi Abraham mengambil roti serta sekirbat air dan memberikannya kepada Hagar.<x id="w" /> Ia meletakkan itu beserta anaknya di atas bahu Hagar, kemudian disuruhnyalah perempuan itu pergi. Maka pergilah Hagar dan mengembara di padang gurun Bersyeba.<x id="x" />

Firman-Nya: "Ambillah anakmu<n id="1" /><x id="f" /> yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria<x id="g" /> dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran<x id="h" /> pada salah satu gunung yang akan Kukatakan<x id="i" /> kepadamu."

Keesokan harinya pagi-pagi<x id="j" /> bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya.

Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya<x id="c" /> tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya.<x id="d" />

serta berkata kepada Efron dengan didengar oleh mereka: "Sesungguhnya, jika engkau suka, dengarkanlah aku: aku membayar harga ladang itu; terimalah itu dari padaku, supaya aku dapat menguburkan isteriku yang mati itu di sana."

Kemudian hamba itu mengambil sepuluh ekor dari unta<x id="z" /> tuannya dan pergi dengan membawa berbagai-bagai barang<x id="a" /> berharga kepunyaan tuannya; demikianlah ia berangkat menuju Aram-Mesopotamia<x id="b" /> ke kota Nahor.<x id="c" />

Kemudian berlututlah aku dan sujud menyembah TUHAN,<x id="x" /> serta memuji TUHAN, Allah tuanku Abraham,<x id="y" /> yang telah menuntun aku di jalan yang benar untuk mengambil anak perempuan saudara tuanku ini bagi anaknya.<x id="z" />

dan kemarahan kakakmu itu surut dari padamu, dan ia lupa apa yang telah engkau perbuat kepadanya;<x id="f" /> kemudian aku akan menyuruh orang menjemput engkau dari situ.<x id="g" /> Mengapa aku akan kehilangan kamu berdua pada satu hari juga?"

Kemudian Ribka berkata kepada Ishak: "Aku telah jemu hidup karena perempuan-perempuan Het<x id="h" /> itu; jikalau Yakub juga mengambil seorang isteri dari antara perempuan negeri ini,<x id="i" /> semacam perempuan Het itu, apa gunanya aku hidup lagi?<x id="j" />"

Kedengaranlah kepada Yakub anak-anak<x id="w" /> Laban berkata demikian: "Yakub telah mengambil segala harta milik ayah<x id="x" /> kita dan dari harta itulah ia membangun segala kekayaannya."

Tetapi pada siapa engkau menemui dewa-dewamu itu, janganlah ia hidup lagi.<x id="l" /> Periksalah di depan saudara-saudara kita segala barang yang ada padaku dan ambillah barangmu." Sebab Yakub tidak tahu, bahwa Rahel yang mencuri terafim<x id="m" /> itu.

Pada malam itu Yakub bangun dan ia membawa kedua isterinya, kedua budaknya perempuan dan kesebelas anaknya,<x id="f" /> dan menyeberang di tempat penyeberangan sungai Yabok.<x id="g" />

Tetapi kata Yakub: "Janganlah kiranya demikian; jikalau aku telah mendapat kasihmu,<x id="o" /> terimalah persembahanku<x id="p" /> ini dari tanganku, karena memang melihat mukamu adalah bagiku serasa melihat wajah Allah,<x id="q" /> dan engkaupun berkenan<x id="r" /> menyambut aku.

"Orang-orang itu mau hidup damai dengan kita, biarlah mereka tinggal di negeri ini dan menjalaninya<x id="s" /> dengan bebas; bukankah negeri ini cukup luas untuk mereka? Maka kita dapat mengambil gadis-gadis mereka menjadi isteri kita dan kita dapat memberikan gadis-gadis kita<x id="t" /> kepada mereka.

Pada hari ketiga, ketika mereka sedang menderita kesakitan,<x id="y" /> datanglah dua orang anak Yakub, yaitu Simeon<x id="z" /> dan Lewi,<x id="a" /> kakak-kakak Dina, setelah masing-masing mengambil pedangnya,<x id="b" /> menyerang kota<x id="c" /> itu<n id="1" /> dengan tidak takut-takut serta membunuh setiap laki-laki.<x id="d" />