Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 601 - 620 dari 985 ayat untuk begitu (0.002 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.0999182) (Rut 2:8) (sh: Perhatian Boas (Senin, 12 April 1999))
Perhatian Boas

Perhatian Boas. Keuletan Rut dari pagi hingga sore hari menarik perhatian Boas, sehingga ia menanyakan "siapakah perempuan itu?" Perhatian yang diberikan Boas meluas, mulai dari memberikan izin, menjanjikan perlindungan khusus, sampai makan roti bersama karyawannya, bahkan ia pun diizinkan membawa roti untuk Naomi. Boas sungguh mengagumi kebaikan hati Rut kepada Naomi. Begitu pula sebaliknya, Rut segera memahami bahwa semua perlakuan Boas padanya adalah suatu kehormatan besar. Inilah kesempatan bagi Rut untuk terus bekerja keras sebelum panen berakhir.

Jangan menyia-nyiakan kesempatan. Rut adalah wanita pintar. Ia peka memahami situasi, gesit memanfaatkan kesempatan yang diberikan dengan pertimbangan matang. Kesempatan yang diberikan Boas dimanfaatkannya untuk mengumpulkan gandum; dan Tuhan memberkati kerja keras Rut. Perhatian dan kesempatan yang ada pada kita sering menjadikan kita manusia santai. Belajarlah dari Rut yang menghargai perhatian dan meraih kesempatan dengan berjuang dan kerja keras!

Renungkan: Rut mengawali perjuangan hidupnya dengan kerja keras. Dan, hasilnya sungguh mengherankan!

Doa: Tuhan, tuntunlah tanganku, agar mau bekerja keras. Berilah kepekaan, agar saya mampu melihat kesempatan baik dari Tuhan dengan mata hati saya.

(0.0999182) (Rut 4:1) (sh: Pria dan wanita ideal (Rabu, 14 April 1999))
Pria dan wanita ideal

Pria dan wanita ideal. Semua yang diimpikan seorang wanita tentang pria ideal di masa sekarang ada dalam diri Boas: kaya, pandai, berwibawa, rendah hati, dan berkepribadian menarik. Dan, semua yang diimpikan seorang pria tentang wanita idealnya, ada dalam diri Rut: lemah lembut, tak pantang menyerah, taat dan mengasihi orang tua. Ketika bertindak memikul beban sebagai penebus menurut adat yang berlaku, Boas tidak bermimpi akan memperoleh seorang pendamping seperti Rut. Begitu pula dengan Rut. Ketika melaksanakan anjuran Naomi, Rut tidak berharap akan menjadi pendamping Boas. Tetapi rencana Allah mempersatukan mereka dalam pernikahan.

Sekali seumur hidup. Seandainya setiap orang yang telah dan akan berkeluarga menyadari arti pernikahan, maka tidak akan terjadi perceraian. Bila ada pernikahan berada di ambang kehancuran, dapat dipastikan bahwa pernikahan itu tidak didasarkan atas dasar-dasar pertimbangan yang matang dan benar, juga tidak melibatkan watak dan pembinaan karakter pelaku-pelakunya.

Renungkan: Kunci keberhasilan kelanggengan pernikahan Boas dan Rut adalah bahwa Tuhan berkenan atas watak dan karakter yang terpancar dalam diri mereka. Akhirnya, dari mereka lahirlah: Obed, Isai, Daud, ... Yesus Kristus, Sang Juruselamat dunia.

(0.0999182) (1Sam 13:23) (sh: Faktor keturunan tidak mutlak. (Sabtu, 6 Desember 1997))
Faktor keturunan tidak mutlak.

Faktor keturunan tidak mutlak.
Pepatah "buah jatuh tidak jauh dari pohonnya", ternyata tidak terjadi pada Yonatan. Ia tidak begitu saja mengikuti jejak ayahnya atau membela ayahnya secara membabi buta. Meski sudah ditolak Tuhan, Saul masih berupaya meneruskan perjuangan. Andalan utamanya, kira-kira enam ratus orang yang masih setia mengikuti dia. Ternyata yang akhirnya sungguh maju dan berhasil membuyarkan serangan Filistin adalah Yonatan. Yonatan menang bukan karena mengandalkan pasukannya tetapi karena Tuhan (ayat 6).

Sumber kemenangan. Meskipun telah mengambil prakarsa untuk melawan Filistin, Yonatan masih menanti tanda dari Tuhan bahwa ia memang harus maju berperang. Tanda itu ternyata diberi. Tahap demi tahap Yonatan beroleh kemenangan. Dengan cara itu Tuhan mengajar Saul apabila orang taat kepada Tuhan, ia akan mengalami perbuatan Tuhan yang ajaib. Penyertaan Tuhan atas Yonatan itu sekaligus tindakan Tuhan mempermalukan Saul.

Renungkan: Orang yang tidak bersedia dipimpin Tuhan, akan menjalani waktu hidup yang sia-sia. Orang yang bersedia dipimpin Tuhan, akan menjalani hidup yang penuh makna.

Doa: Kiranya karsa dan karya kami didasari iman dan ditujukan untuk memuliakan Nama-Mu.

(0.0999182) (1Sam 15:1) (sh: Tuhan atau perut sendiri? (Selasa, 9 Desember 1997))
Tuhan atau perut sendiri?

Tuhan atau perut sendiri?
Perintah Tuhan pada dasarnya menuntut orang untuk mengutamakan Tuhan melampaui apa pun termasuk pertimbangan manusiawi. Perintah untuk menumpas Amalek kedengarannya tidak manusiawi dan menimbulkan banyak pertanyaan. Namun alasan Saul tidak menaati perintah itu bukanlah pertimbangan perikemanusiaan, melainkan manipulasi perintah Tuhan untuk memenuhi ketamakan dan kecongkakannya sendiri (ayat 9). Wajarlah bila Tuhan menyesal. Orang yang sedemikian dipercaya untuk mengemban tugas ilahi ternyata hanya memikirkan perut sendiri.

Ketaatan lebih penting dari persembahan. Tuhan begitu tegas terhadap hamba yang diurapi-Nya, untuk menegaskan keadilan dan kebenaran-Nya. Ia tidak dapat didustai dan ditipu. Hal yang lebih menyedihkan hati Allah, ketika Saul dengan "dusta kudus" mempersembahkan hasil jarahan yang dikorupsinya untuk Allah. Samuel dengan tegas menyuarakan firman Allah: Taat kepada Tuhan lebih baik dari pada mempersembahkan persembahan yang tidak kudus.

Renungkan: Yang utama dan yang pertama Tuhan inginkan dari kita ialah persembahan kasih dari hati yang tulus bagi-Nya.

Doa: Selidikilah hati kami, o Tuhan. Tunjukkan bila ada ibadah yang tidak benar di dalam kami. Bantu kami untuk bertobat.

(0.0999182) (1Sam 20:1) (sh: Antara Sahabat dan orang tua. (Kamis, 29 Januari 1998))
Antara Sahabat dan orang tua.

Antara Sahabat dan orang tua.
Kadang-kadang kita harus memilih antara memihak orangtua atau sahabat. Bagi Yonatan, di satu pihak ia begitu mengasihi Daud, tetapi di pihak lain ia menghormati orang tuanya. Apakah dengan memilih memihak Daud, berarti Yonatan telah tidak berbakti kepada orang tua? Bagi orang Timur, sikap ini sering dianggap mengundang kutuk. Sebagai orang yang menaati Tuhan, pertanyaannya bukanlah soal memilih di antara orangtua dan sahabat, tetapi memilih antara kehendak Tuhan dan kesalahan.

Bersikap bijak dalam memilih. Berada di antara dua atau lebih pilihan, kadang membuat kita bingung, sehingga tidak lagi berpikir logis realistis dalam menerapkan prinsip. Pengambilan keputusan lebih banyak dikuasai oleh sikap marah dan kecewa. Dalam kondisi seperti ini, Yonatan tidaklah bertindak gegabah dalam mengambil keputusan menentukan pilihan. Ia mampu berpikir jernih. Bahkan bersama Daud, ia mengikat persahabatan yang murni berdasarkan kasih Tuhan. Inilah suatu gambaran hubungan antar manusia yang indah, yang dipenuhi oleh Roh Tuhan. Mereka dapat mewujud-nyatakan hukum kasih yang difirmankan oleh Tuhan (band. 1Kor. 13).

Doa: Tuhan, mampukanlah Aku untuk mewujudnyatakan kasih Kristus dalam hidup dengan sesama.

(0.0999182) (1Sam 30:1) (sh: Terjepit namun tetap percaya. (Rabu, 11 Februari 1998))
Terjepit namun tetap percaya.

Terjepit namun tetap percaya.
Kita pasti pernah mengalami keadaan terjepit, karena berbagai kondisi. Meski jarang mengalami situasi terjepit seberat Daud, namun seringkali iman percaya kita cukup tergoncang. Tidak demikian dengan Daud. Kesulitan yang dialaminya begitu besar, membuat ia dan rakyatnya meratap sampai kehabisan air mata. Namun dalam situasi terjepit itu, ia tidak kehabisan iman malah memperkuat iman kepada Tuhan (ayat 6; Bdk. Mzm. 56:4-5).

Jalan keluar dari Tuhan. Selain tergoncang iman, keterjepitan mudah membuat kita mencari jalan keluar yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Tetapi Daud justru lebih dulu mencari kehendak dan memohon berkat Tuhan. Tentu saja semua usaha adalah sah dan dapat Tuhan pakai. Namun apakah usaha kita mengatasi masalah itu dialaskan dan dibangun di atas prinsip iman dan campur tangan Tuhan? (ayat 7-20).

Menang bersama. Keberhasilan bisa membuat lupa daratan, lupa teman dekat. Daud dengan tegas menolak usul mereka yang berhati jahat (ayat 22-23). Ia mengingatkan bahwa kemenangannya bukan hasil kekuatan dan strategi mereka semata tetapi karunia Tuhan (ayat 23).

Doa: Ajar kami memahami situasi sesuai kehendak-Mu, agar berseru saat terjepit, bersyukur bersama saat berhasil.

(0.0999182) (2Sam 11:14) (sh: Hati-hati dengan kuasa. (Kamis, 25 Juni 1998))
Hati-hati dengan kuasa.

Hati-hati dengan kuasa.
Sebagai raja yang berkuasa, Daud merasa dapat melakukan apa saja. Ia memerintahkan Yoab untuk menempatkan Uria di tempat yang berbahaya di medan perang. Tujuannya adalah agar Uria terbunuh. Ini dilakukan Daud karena siasat liciknya tidak berjalan sesuai rencananya. Tetapi karena Daud sudah berbuat salah menggauli Betsyeba, maka apapun caranya Uria harus mati. Kemudian Daud menggunakan kuasanya sebagai raja, bukan untuk melindungi rakyatnya, tetapi untuk melindungi kejahatannya dengan membunuh rakyatnya.

Hati-hati dengan rekayasa. Uria sudah mati terbunuh, karena persekongkolan Daud dengan panglimanya, Yoab. Tetapi persekongkolan ini harus tidak boleh terbongkar. Maka dibuatlah rekayasa, yaitu dengan membuat cerita seolah-olah Uria mati dengan wajar karena musuh begitu hebatnya. Kematian yang direncanakan manusia ingin dibuat seolah-olah kehendak Tuhan. Bahaya rekayasa adalah manusia ingin menjadi sama dengan Tuhan, yang menentukan hidup mati seseorang. Daud kini terjerembab ke dalam dosa lebih besar: bertindak seolah Allah merekayasa dengan jalan menipu.

Renungkan: Kita dianugerahi potensi yang dapat digunakan untuk merekayasa. Ingatlah bahwa Tuhan akan menghakimi penggunaannya.

Doakan: Agar kuasa tidak dipakai untuk rekayasa pembunuhan.

(0.0999182) (2Sam 12:15) (sh: Hukuman Tuhan pasti terjadi. (Sabtu, 27 Juni 1998))
Hukuman Tuhan pasti terjadi.

Hukuman Tuhan pasti terjadi.
Karena Daud menyesali dosanya maka Tuhan tidak menghukumnya berat dengan menimpakan malapetaka kepadanya dan keturunannya, tapi Tuhan tetap menghukum dia. Anak hasil perzinahannya dengan Batsyeba mati. Daud memang betul-betul menyesali perbuatannya. Dia berdoa dan berpuasa memohon agar Tuhan mau menyelamatkan anak itu. Tetapi Tuhan tak bergeming dari keputusan-Nya. Itulah kasih yang sejati. Kasih Tuhan tegas kepada Daud dinyatakan dengan cara menghukum Daud. Hukuman itu bertujuan membuat Daud bertanggungjawab dan didisiplin.

Hukuman Tuhan adalah yang terbaik. Agak aneh Daud yang sebelum anaknya meninggal begitu bersedih, setelah si anak meninggal seolah bersukacita. Setelah mendengar berita kematian anaknya Daud berurap, berganti pakaian bagus dan makan minum. Bagi Daud, kehendak Tuhan, walaupun itu penghukuman, adalah yang terbaik. Jalan Tuhan terasa tidak enak, bahkan membuat menderita. Ini terbukti dengan kemenangan yang diberikan Tuhan atas bani Amon. Tetapi Daud sadar dan dalam pertobatan menerima hukuman Tuhan dengan sukacita.

Renungkan: Hukuman Tuhan seperti hukuman orang tua yang sangat mengasihi anaknya.

Doakan: Orang yang sedang menerima hukuman Tuhan.

(0.0999182) (2Sam 13:1) (sh: Mata gelap. (Minggu, 28 Juni 1998))
Mata gelap.

Mata gelap.
Kecantikan Tamar membuat nafsu Amnon, saudaranya bangkit. Amnon sangat menginginkan Tamar, tapi sadar bahwa itu tidak mungkin. Amnon berguru kepada si licik, Yonadab untuk mengatur siasat jahat. Mata Amnon sudah gelap. Nafsu dan keinginan daging telah membutnya tidak dapat melihat bahwa Tamar yang ingin diperkosanya itu adalah saudara satu ayah. Nafsu dan keinginan daging memang selalu membuat mata kita tidak dapat melihat jelas dengan akal sehat.

Hati gelap. Mata yang gelap berasal dari hati yang gelap. Bila nafsu itu tidak diluruskan Tuhan tetapi dituruti saja, ia akan membuat hati tambah gelap. Tamar berusaha memperingatkan Amnon agar jangan memperlakukan perbuatan terkutuk itu, tetapi Amnon sudah digelapkan oleh dosa. Walaupun Tamar memberikan jalan keluar supaya Amnon memintanya dari Daud secara baik-baik, tapi hati Amnon tak mampu menimbang yang baik. Bahkan begitu gelapnya hati Amnon, setelah ia berhasil memperkosa Tamar, kemudian dia tidak mau bertanggungjawab. Adiknya dibiarkan menanggung derita dan malu sendiri. Inilah jahatnya hati yang gelap.

Renungkan: Kepuasan yang berasal dari nafsu terpenuhi tidak pernah menghasilkan sukacita, melainkan rasa takut dan dosa.

Doakan: Orang yang masih hidup dalam belenggu nafsu dan dosa.

(0.0999182) (2Sam 13:23) (sh: Dendam. (Senin, 29 Juni 1998))
Dendam.

Dendam.
Dendam Absalom, saudara kandung Tamar, terus membara. Perbuatan Amnon memperkosa Tamar tidak dapat diterima oleh Absalom. Dendam ini telah tersimpan dua tahun lamanya. Setelah sekian lama, datanglah kesempatan baik untuk menuntaskan dendam lama. Amnon dan saudara-saudaranya, para anak raja, berkumpul untuk bersukacita karena Absalom mengadakan pengguntingan bulu domba. Saat itu dianggap saat yang tepat untuk melampiaskan dendam. Pembunuhan menjadi puncak dendam.

Takut. Setelah dendam terbalaskan, hati puas seketika. Rasa malu yang diakibatkan oleh Amnon telah terbayar. Orang yang begitu dibenci sekarang telah mati di tangannya. Sukacita datang. Tetapi sukacita ini tidak bertahan lama. Muncullah rasa takut. Absalom takut atas perbuatannya sendiri menghabisi nyawa saudara ayahnya, Amnon.Takut karena telah melakukan dosa membunuh. Takut siapa tahu saudara Amnon akan mendendam dan membalasnya juga. Dendam dan pembalasan tidak pernah menghasilkan sukacita, melainkan rasa takut dan dosa.

Renungkan: Tuhan Yesus bukan saja menyelamatkan kita dari kuasa dosa yang kita buat, tetapi juga dari luka pahit kemarahan dan kebencian terhadap orang yang jahat terhadap kita.

Doakan: Orang yang sedang mendendam orang lain.

(0.0999182) (2Sam 15:1) (sh: Penguasa bayangan. (Kamis, 02 Juli 1998))
Penguasa bayangan.

Penguasa bayangan.
Pintu gerbang kota adalah pusat segala kegiatan di jaman dulu. Ke sanalah Absalom pergi setiap pagi. Dengan terencana rinci, Absalom mempersiapkan perebutan kekuasaan secara halus. Dia mulai menarik perhatian dan menggalang pengaruh dengan memamerkan sikap yang ramah, prihatin terhadap ketidakadilan. Dengan kemunafikannya dia mencuri hati banyak orang (ayat 3-6). Kita perlu waspada terhadap taktik orang yang membungkus haus kuasa dengan sikap manis.

Pemerintahan dalam pemerintahan. Strategi yang canggih pun mulai disusun Absalom, seiring bertambahnya jumlah pendukungnya. Hebron dipilihnya karena dianggap sebagai kota yang paling strategis, selain Hebron tempat dia dilahirkan, (ayat 3:2,3). Di sana pulalah Daud memulai karir sebagai raja. Absalom tentu akan mendapat banyak simpati dan dukungan lebih besar. Kelicikannya begitu sempurna, sehingga orang banyak tidak curiga terhadap rencananya yang jahat (ayat 11). Apalagi agama dijadikan kemasannya; bahkan mendapat restu ayahnya pula (ayat 8,9). Rencana jahat Absalom pun menjadi lengkap, setelah dia membujuk Ahitofel, sang penasihat raja (ayat 12).

Renungkan: Menghadapi aman ini memerlukan kepekaan hikmat Tuhan sendiri.

Doakan: Para pemimpin yang bertopeng keramahan dan keprihatinan demi ambisi tahta dan kuasa.

(0.0999182) (2Sam 18:1) (sh: Konsolidasi dan koordinasi. (Rabu, 08 Juli 1998))
Konsolidasi dan koordinasi.

Konsolidasi dan koordinasi.
Selama beberapa waktu Daud sempat menjadi tidak tegas dan mengalami kelesuan moral (dalam menghadapi masalah Amnon yang memperkosa Tamar, dan pembunuhan Amnon oleh Absalom). Kini dia bangkit, dan sebagaimana dahulu, dia mengambil alih pimpinan, mengadakan konsolidasi dan koordinasi secara rinci. Bahkan dia sendiri Siap ikut berperang, walau akhirnya dia bersedia juga mendengar usul para prajuritnya untuk tidak ikut berperang. Namun di sela-sela kerunyaman situasi, kelembutan hati Daud terhadap Absalom tetap nampak. Dia tidak menghendaki Absalom diperlakukan kasar, dan hal itu diperintahkannya di depan umum.

Hukum perang. Sebagai tentara profesional, Yoab hanya mengenal kaidah, membunuh atau dibunuh. Karenanya dia begitu antusias untuk menyelesaikan perang saudara ini dengan membunuh Absalom. Yoab melupakan kaidah hukum perang lainnya yaitu bahwa suka tidak suka, setuju atau tidak, perintah atasan haruslah dilaksanakan. Tindakan Yoab itu demi negara atau demi melampiaskan dendam? Memang peperangan acapkali dilihat sebagai kesempatan untuk melampiaskan dendam dan demi negara dijadikan dalih untuk membenarkan perbuatan tersebut.

Renungkan: Umat Tuhan tidak menganut etika "tujuan menghalalkan cara".

(0.0999182) (2Sam 19:9) (sh: Strategi Daud. (Sabtu, 11 Juli 1998))
Strategi Daud.

Strategi Daud.
Meski Daud telah memperoleh kemenangan dalam menumpas pemberontakan Absalom, tetapi untuk memimpin kembali rakyat yang pernah menolaknya bukanlah perkara mudah. Daud harus bijak supaya ia bisa diterima secara aklamasi, baik oleh kaum Israel, yang semula menyulut pemberontakan, maupun oleh kaum Yehuda.

Keberanian mengakui, keberanian mengampuni. Tidak setiap orang mampu melakukan seperti yang Daud lakukan terhadap Simei, menghapuskan begitu saja perbuatannya yang tak terpuji, walaupun sebenarnya Daud tidak dengan mudah melupakan perbuatan Simei itu (lih. 1Raj. 2:8,9). Daud mengambil langkah itu karena tahu bahwa saat itu adalah saat untuk membangun dan memulihkan bukan untuk membalas dendam. Sikap yang sulit ditemukan dalam kepemimpinan dewasa ini.

Pengampunan Kristus. Peristiwa dramatis di kayu salib mengingatkan kita bahwa Kristus memberikan pengampunan dengan memperhitungkan tindakan manusia yang berdosa ke atas diri-Nya sendiri. Hanya pengampunan dari Tuhan yang sungguh membebaskan kita dari tuduhan dan tuntutan dosa akibat dosa.

Renungkan: Melalui ketaatan, disiplin dan latihan, manusia ciptaan yang fana ini tumbuh menuju gambar dan rupa Allah yang kekal (Ireneus).

(0.0999182) (2Sam 21:15) (sh: Peperangan Daud. (Kamis, 16 Juli 1998))
Peperangan Daud.

Peperangan Daud.
Untuk kesekian kalinya Daud berangkat ke medan perang melawan bangsa Filistin. Meskipun peperangan itu membuatnya letih lesu, ia tetap memiliki semangat juang yang tinggi untuk mempertahankan keutuhan bangsa dan negaranya dari serangan musuh-musuh sekitar. Selain itu apa yang dilakukan Daud pun patut mendatangkan decak kagum kita kepadanya. Bayangkan, Daud yang tak muda lagi itu, yang sudah kenyang dengan peperangan, dan yang begitu besar jasa untuk bangsa dan negaranya, masih juga bersungguh-sungguh dalam peperangan. Dia masih tetap memiliki tanggungjawab, dan itu patut kita kita teladani.

Daud dilindungi. Kesungguhan Daud dalam peperangan sempat menimbulkan kecemasan pada banyak orang, sehingga mereka berniat melindungi Daud. Dengan berbagai cara dan alasan mereka berusaha mencegahnya melanjutkan peperangan. Daud seorang raja yang sangat mencintai rakyatnya. Tangan Tuhan telah melindungi Daud lewat perlindungan dan perhatian anak buahnya dengan demikian marilah kita berkata, "Demikianlah cara Tuhan melindungi Daud."

Renungkan: Kepahlawanan tampak bukan dalam perjuangan mempertahankan kedudukan tetapi dalam sikap mengutamakan pengabdian tanpa motif keuntungan diri sendiri.

(0.0999182) (2Sam 24:1) (sh: Pendaftaran Rakyat. (Rabu, 22 Juli 1998))
Pendaftaran Rakyat.

Pendaftaran Rakyat.
Selaku seorang raja, Daud telah meraih banyak sukses. Semua itu merupakan kemurahan hati Tuhan semata. Patutlah Daud bersyukur pada Tuhan dengan segala kerendahan hati. Tapi, agaknya Tuhan mulai melihat kesombongan terselip di dasar hati Daud, bangga bisa memimpin bangsa besar dan kuat, juga banyak berprestasi besar. Akhirnya Tuhan menyuruh Daud (1Taw. 21:1, 'melalui iblis'), agar melakukan pendaftaran atas rakyat Israel. Daud yang sudah bergaul dengan Tuhan begitu lama, seharusnya sudah mengenal baik sifat Tuhan, bahwa perintah-Nya itu hanya bersifat menguji hati Daud. Tapi sayang Daud kurang peka, sehingga segera melaksanakan pekerjaan besar yang lama menelan banyak dana.

Hukuman dan penyesalan. Dosa Daud mendatangkan hukuman Tuhan berupa penyakit sampar yang membinasakan ribuan jiwa rakyat. Ketika Daud menyesal, serta bersedia menanggung segala akibat dosanya, Tuhan sudah lebih dahulu menyesal, bahwa terpaksa harus mendatangkan malapetaka itu. Kesucian dan kasih-Nya memang sering tampak sekaligus dalam hidup ini karena keduanya selaras tak terpisahkan dalam diri Tuhan.

Doa: Tuhan beri hamba-Mu kerendahan hati pada saat hidup berhasil; untuk senantiasa melihat pada kemurahan-Mu semata.

(0.0999182) (1Raj 7:1) (sh: Motivasi dan tujuan pembangunan (Minggu, 1 Agustus 2004))
Motivasi dan tujuan pembangunan

Motivasi dan tujuan pembangunan. Anda pernah mengunjungi gedung gereja atau gedung bersejarah lainnya yang megah dan indah? Bagaimana kesan Anda? Kagum dan merasakan kebesaran yang hadir melalui kemegahan tersebut? Dapat diduga bahwa atas dasar dan untuk tujuan serupa, Salomo membangun Bait Allah dan kemudian istananya.

Pembangunan istana Salomo dengan berbagai bangunan tambahan yang dicatat di ayat 1-7 memang luar biasa. Lama pembangunan istana tersebut tiga belas tahun. Besar bangunan tersebut lebih luas dari pada bangunan Bait Allah. Bahan bangunan yang dipakai baik untuk membangun istana maupun untuk Bait Allah ternyata semuanya berkualitas dan harganya mahal (ayat 8-12). Namun pertanyaannya adalah, apa faedah membangun gedung-gedung semegah ini?

Dalam suasana bangsa yang sedang prihatin saat ini, membangun apa pun perlu mempertimbangkan berbagai hal secara matang. Membangun gedung gereja, gedung pemerintah, gedung partai, atau gedung rumah pribadi tanpa mempertimbangkan begitu banyak orang yang menderita dalam kemiskinan, adalah sesuatu yang tidak bijaksana. Ada hal yang lebih penting daripada membangun gedung yaitu membangun hidup sesama manusia dan membangun hubungan antarmanusia. Kiranya kita bijak menghindari hal-hal yang menekankan pemeragaan fisik dan tidak mengabaikan yang lebih hakiki.

Doaku: Tuhan tolong aku tidak terjebak dalam pembangunan fisik semata. Tolong aku membangun iman dan menjadi berkat bagi orang lain.

(0.0999182) (Ezr 3:8) (sh: Kasih setia Tuhan (Jumat, 3 Desember 1999))
Kasih setia Tuhan

Kasih setia Tuhan. Walaupun ingatan akan Tuhan dan kesetiaan manusia pasang surut, kasih setia Tuhan tak pernah berubah. Itulah kebenaran yang diakui seluruh umat Israel dengan menyanyikan nyanyian pujian dan syukur untuk merayakan pembangunan dasar rumah Tuhan (11). Dalam penderitaan dan dukacita yang telah mereka alami selama 70 tahun, membuat mereka sulit mempercayai bahwa situasi mereka dapat pulih lagi. Bukankah Tuhan yang membuang mereka dari tanah perjanjian itu? Namun saat ini mereka menyadari bahwa kasih setia-Nya tetap sama. Perasaan kita pun cenderung pasang-surut tergantung situasi. Apa yang dapat kita pelajari dari firman ini agar tidak diombang-ambingkan pada saat ditimpa kesulitan?

Ungkapan syukur umat. Peletakan fondasi Bait Allah dirayakan bangsa Yehuda yang pulang. "Seluruh umat bersorak-sorai dengan suara nyaring" merefleksikan gegap gempita yang biasa dilakukan untuk menyatakan kesedihan atau sukacita di negara Timur Tengah. Generasi tua menangis karena mengingat kemegahan Bait Allah yang sama. Sedangkan generasi muda begitu bergembira melihat prospek yang ada di depan mereka. Marilah kita tanamkan sikap menatap ke depan, mengharapkan apa yang akan Allah lakukan di hari mendatang, janganlah tenggelam dalam masa lalu betapa pun gemilangnya.

(0.0999182) (Ezr 7:11) (sh: Allah yang mengambil, Allah yang mengembalikan (Kamis, 9 Desember 1999))
Allah yang mengambil, Allah yang mengembalikan

Allah yang mengambil, Allah yang mengembalikan. Pada masa pembuangan Israel, harta benda Yehuda dan perkakas Bait Allah diangkut ke Babilon. Ketika umat Allah dibebaskan dan pulang ke Yerusalem lagi, Allah juga mengembalikan segala perkakas Bait Allah dan barang-barang lain yang dibutuhkan umat (emas, perak, uang), bahkan kemudahan-kemudahan diperoleh dari penduduk Babilon. Betapa luar biasa Allah kita! Kristen masa kini, janganlah takut menghadapi bahaya apa pun, karena Allah bertindak menyatakan kuasa-Nya dalam berbagai macam cara.

Tidak merdeka tetapi melebihi merdeka. Yehuda masih di bawah kuasa raja Koresy, namun pelaksanaan firman Tuhan secara murni lebih terjamin dibandingkan ketika Yehuda berada di bawah pemerintahan raja Yehuda sendiri. Kebenaran yang kita dapatkan bahwa Kristen tidak perlu takut hidup di bawah pemerintahan siapa pun termasuk pemerintahan yang tidak mengenal Allah, karena jaminan kebebasan melaksanakan kehidupan agama secara murni dan konsekuen berada dalam genggaman Allah kita yang berdaulat.

Renungkan: Begitu banyak usaha yang menghancurkan semangat Kristen beribadah kepada Allah, tetapi janganlah takut untuk menyembah dan menyaksikan kebenaran Allah.

(0.0999182) (Ayb 3:1) (sh: Memahami penderitaan (Selasa, 6 November 2012))
Memahami penderitaan

Judul: Memahami penderitaan
Berandai-andai adalah sesuatu yang sering dilakukan ketika orang mengalami masalah. "Seandainya saja kemarin saya tidak lupa menelpon tentu hal itu tidak akan terjadi." atau "Seandainya saja waktu itu saya mau mendengarkan nasihatnya, pasti masalahnya tidak akan separah ini." Ya, orang seakan berharap bisa memutar ulang waktu agar mereka bisa menghindarkan diri dari masalah yang saat itu membentur mereka.

Dibelit penderitaan yang sangat berat, Ayub jadi menyesali keberadaannya di dunia. Penderitaan berat yang tak tertanggungkan membuat Ayub berandai-andai tidak pernah dilahirkan, supaya ia tidak perlu menanggung himpitan rasa sakit yang begitu menekan (3-7). Bahkan Ayub berharap mati waktu ia masih bayi atau saat ia dilahirkan, supaya ia tidak merasakan sakit dan kepahitan yang tak tertahankan itu (11-19). Ia tidak tahu kenapa ia harus terus hidup bila menanggung derita yang sedemikian berat? Maka kematian jadi tampak berharga bagi dirinya yang terjerat derita (20-24). Dan penderitaan itu tak sebanding dengan kesukaan yang dia alami di masa silam.

Ayub, orang yang saleh itu, tidak mampu memahami situasi yang dia hadapi saat itu, ia tidak tahu penyebabnya dan ia juga tidak tahu jalan keluarnya. Namun Ayub yang merasakan kepahitan, tidak lepas kendali. Tersirat rasa marah kepada Tuhan, tetapi ia tidak mengutuki Tuhan. Ia putus asa, tetapi tidak melawan Tuhan. Ia merasakan pedih, tetapi tidak menuduh bahwa Tuhan tidak adil. Dalam rasa sakit dan kepahitan, Ayub tidak berbuat dosa.

Memahami penderitaan dan penyebabnya memang bukan perkara mudah. Kita pun mungkin sering mempertanyakan alasan terjadinya suatu peristiwa buruk yang menimpa kita, atau kita merasa bahwa tidak sepatutnya kita menerima masalah itu. Tentu Tuhan punya maksud tersendiri bagi kita, mungkin dengan tujuan untuk membentuk iman atau melatih kita untuk tergantung pada Dia. Maka apa pun gelombang hidup yang berusaha menggulung kita, jangan berbuat dosa dengan ucapan atau sikap negatif terhadap Allah.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2012/11/06/

(0.0999182) (Ayb 32:1) (sh: Jangan gegabah memberi penilaian (Minggu, 11 Agustus 2002))
Jangan gegabah memberi penilaian

Jangan gegabah memberi penilaian. Sosok Elihu mungkin dapat dikatakan sebagai yang mewakili kaum muda kebanyakan, yang gemas menyaksikan keadaan sekitarnya, dan berusaha menahan diri menanti giliran bicara. Biasanya sebelum giliran itu tiba berbagai permasalahan yang terjadi diamati dan berusaha dicarikan jalan keluarnya. Namun, ketika giliran itu tiba hal pertama yang dilakukan adalah mencela apa yang dilakukan sebelumnya, menganggap tidak becus, tidak bertanggungjawab, dst.. Gejolak orang muda biasanya memang begitu.

Seperti itu jugalah reaksi Elihu ketika melihat upaya para sahabat Ayub untuk meyakinkan Ayub tentang apa yang dialami dan apa yang harus dilakukannya, menemukan jalan buntu. Gejolak jiwa mudanya mendorong dia untuk terlibat dalam perdebatan itu, dan berdasarkan pengamatan dan analisanya, ada dua hal penting yang dijadikan alasan untuk berbicara (ayat 1-3). Pertama, ia mencela orang-orang tua, para sahabat Ayub karena gagal menembus pertahanan Ayub. Mereka tidak mampu memberikan jawaban yang meyakinkan Ayub terhadap penderitaan yang dialaminya (ayat 9). Kedua, sikap Ayub yang tetap menganggap dirinya benar. Elihu menilai bahwa sikap Ayub menempatkan dirinya lebih benar dari Allah inilah yang membuat ia berani membantah Allah. Benarkah penilaian Elihu tersebut?

Meskipun penjelasan dan pernyataan Elihu ini diungkapkan berdasarkan pengamatan, dan analisa, namun itu bukan berarti penilaian tersebut akurat benar 100%.

Renungkan: Berpikir kritis dan analitis memang diperlukan untuk menilai sesuatu. Tetapi hasil dari pemikiran dan analisa tersebut masih harus dibuktikan kebenarannya.



TIP #13: Klik ikon untuk membuka halaman teks alkitab dalam format PDF. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA