Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 41 - 60 dari 62 ayat untuk padang gurun AND book:19 (0.003 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.56) (Mzm 74:15) (jerusalem: membelah mata air....) Ayat ini menyinggung perjalanan umat di gurun, bdk Kel 17:6; Bil 20:11, dan penyebrangan sungai Yordan oleh umat Israel, Yos 3:5 dst.
(0.56) (Mzm 114:1) (jerusalem: Kejadian yang ajaib pada waktu Israel keluar dari Mesir) Kidung Paskah ini dengan singkat mengingatkan peristiwa-peristiwa terpenting yang dikenangkan oleh perayaan itu dan yang menjadikan Israel umat Allah, Maz 114:1-2, disinggung penyeberangan Laut Teberau dan sungai Yordan, kedua ujung perjalanan Israel di gurun, dan penampakan Allah di gunung Sinai, Maz 114:3-7, dan lagi disinggung mujizat air di gurun, Maz 114:8.
(0.56) (Mzm 103:1) (sh: Pujilah kasih setia Tuhan, hai jiwaku (Kamis, 18 April 2002))
Pujilah kasih setia Tuhan, hai jiwaku

Tidak tahu berterima kasih adalah sikap yang menunjukkan kedangkalan orang menerima sesuatu yang baik dari pihak lain. Sikap itu bisa menyebabkan orang tidak tahu menghargai kebaikan orang dan bisa berlanjut dalam perbuatan yang berlawanan dengan kebaikan yang telah diterima. Tidak tahu bersyukur inilah yang telah dilakukan Israel pada zaman Keluaran dan menyebabkan mereka bersungut-sungut kepada Tuhan dan menyebabkan mereka mengembara di padang gurun tanpa tujuan. Maka, kini pemazmur dengan berseru kepada jiwanya sendiri agar memuji Tuhan dan tidak melupakan segala kebaikan-Nya, hendak menunjukkan suatu sikap hidup baru yang menolak kesalahan generasi Keluaran.

Tekad pemazmur ini dimulai dengan ungkapan kata kerja yang kuat sekali. “Pujilah Tuhan” dalam arti harfiahnya adalah menundukkan diri kepada pihak yang berdaulat (bdk. padang+gurun+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">95:6, 96:2). Jadi, yang dimaksudkannya bukan sekadar menaikkan pujian dengan suara, tetapi meninggikan Allah dengan segenap hidup. Hal yang tidak ingin dilupakannya adalah segala kebaikan Allah. Sebenarnya istilah yang dipakai dalam bahasa aslinya adalah “manfaat” yang bisa berarti sesuatu yang berakibat entah positif atau negatif. Maksud pemazmur di sini adalah bahwa tindakan Allah yang bersifat penghakiman mendatangkan kehancuran bagi pihak yang menolak Allah, tetapi mendatangkan keselamatan bagi pihak umat yang taat kepada-Nya. Puncak dari satu perbuatan berdampak dua itu dapat kita saksikan di dalam kurban kematian Kristus yang sekaligus menanggung hukuman Allah demi mendatangkan kehidupan kekal bagi orang percaya atau penghukuman bagi yang tidak percaya. Kasih dan perbuatan ajaib Allah macam inilah yang tidak boleh dilupakan oleh orang beriman.

Perbuatan ajaib Allah itu bersumber pada sifat Allah sendiri (ayat 7- 19). Dengan demikian, mengingat-ingat perbuatan Allah berarti mengingat-ingat sifat-sifat Allah. Ini berakibat pada pengenalan lebih dalam akan Allah.

Renungkan: Merenungkan perbuatan Allah tidak saja membuat kita makin sadar akan keberdosaan kita yang terancam kebinasaan, tetapi juga membuat kita takjub bagaimana Allah dapat menyerasikan kasih setia-Nya dengan kedaulatan dan keadilan-Nya. Ketakjuban ini menjadi insentif lebih besar bagi hidup tahu bersyukur kepada Allah.

(0.52) (Mzm 11:5) (ende)

"angin ribut" ialah angin panas dari gurun pasir jang mengeringkan semuanja dan amat ditakuti orang.

"bagian pialanja" berarti: nasibnja. Piala itu adalah entah piala jang digunakan untuk membuang undi entah piala jang pada perdjamuan disampaikan oleh tuan rumah kepada para tamu, supaja masing2 minum daripadanja.

(0.52) (Mzm 95:1) (ende)

Lagu ini menjerupai Maz 81. Mungkin adalah lagu arak2an djiarah). Umat diundang agar ia memudji Allah, Radja, Pentjipta alam dan Pelindung umatNja (Maz 95:1-7c). Lalu Allah sendiri mengadjak umat, agar supaja djuga patuh kepada perintah2Nja dan tiada mengikuti tjontoh nenek-mojang dipadang gurun (Maz 95:7-11).

(0.52) (Mzm 68:11) (jerusalem: orang-orang yang membawa kabar baik) Dalam naskah Ibrani jelas bahwa "orang-orang" itu bukannya laki-laki melainkan perempuan yang datang memberitahukan kemenangan. Keadaan Maz 68:12-13 dalam naskah Ibrani rusak sekali, sehingga maksudnya kurang jelas.
(0.52) (Mzm 120:5) (jerusalem: Mesekh) Ialah suatu suku yang tinggal di pegunungan Kaukasus, Kej 10:2; Yeh 27:13; bdk Yeh 38:2
(0.50) (Mzm 55:1) (ende)

Seorang jang sangat dikepung musuh (Maz 55:4-6) berseru kepada Allah (2-3). Ia lebih suka tinggal dipadang gurun sadja (Maz 55:7-9) daripada dikota Jerusjalem, dimana malahan sahabat2nja tjedera terhadapnja (Maz 55:11-15,21-22). Ia pertjaja pada Jahwe (Maz 9:16-18,19-20), bahwasanja Ia akan membinasakan musuh2 itu semua (Maz 55:9-15,19-23).

(0.50) (Mzm 63:1) (ende)

Dalam lagu ini seseorang, barang kali diluar negeri, mengeluarkan kerinduannja akan Bait-Allah, tempat kerelaan dan kebaikan Jahwe ber-limpah2. Rasa keigamaan dalam bagian pertama (Maz 63:2-9) memuntjak, tetapi belum mentjapai ketinggian Perdjandjian Baru, karena bagian kedua, tempat musuh2 dikutuki (Maz 63:9-11), sebagaimana lazim dalam mazmur2.

(0.50) (Mzm 74:13) (ende)

Disini pengarang berpikir akan pengungsian Israil dari Mesir (=naga, Leviatan) dan perdjalanannja liwat gurun pasir sampai kenegeri kena'an. Naga dan Leviatan adalah ibarat keadaan semesta alam sebelum dibentuk oleh Tuhan. Binatang2 ini se-akan2 dikalahkan Allah, laksana musuh2, waktu Ia mentjiptakan semuanja. Samudera aseli dibagikan atas dua, jakni satu diatas langit dan satu dibawah langit (Lih. Kej 1:16-17).

(0.50) (Mzm 114:1) (ende)

Dalam terdjemahan Latin dan Junani serta dalam beberapa naskah Hibrani mazmur ini disambung dengan jang berikut, walau kedua amat berbeda.

Dengan singkat lagu Paskah ini mengichtisarkan peristiwa2 jang lebih penting dan jang dirajakan pada hari raya Paskah, jakni: pengungsian umat Israil dari Mesir dan pemulihannja mendjadi umat Jahwe (Maz 114:1-2), penjeberangan Laut Merah dan sungai Jarden serta penampakan Jahwe digunung Sinai (Maz 114:3-7) dan Achirnja mudjidjat air dipadang gurun (Maz 114:8).

(0.50) (Mzm 72:8) (jerusalem: dari laut ke laut) Artinya: dari Laut Merah sampai ke Laut Tengah. Di masa pemerintahan Salomo kerajaan Israel merangkum seluruh wilayah dari Laut Merah sampai ke laut Tengah dan dari sungai Efrat sampai ke gurun yang berbatasan dengan Mesir (ujung bumi), 1Ra 4:21,24; Ula 11:24; Kel 23:31; Kej 15:18. Dan ini wilayah selalu dicita-citakan, bdk Hak 20:1+.
(0.47) (Mzm 88:1) (sh: Dari dalam "dunia orang mati". (Rabu, 26 Agustus 1998))
Dari dalam "dunia orang mati".

Ratapan yang dicurahkan pemazmur ini menunjukkan penderitaan berat tak bertara yang telah menekan jiwanya. Ia berseru-seru siang malam (ayat padang+gurun+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">88:1" context="true" vsf="TB">2) namun sampai akhir mazmur ini tidak terlihat tanda bahwa Allah menjawab doanya. Penderitaannya saat itu bertambah berat tatkala ia merenungkan apa yang dibayangkannya apabila ia mati dan masuk ke dalam dunia orang mati (ayat padang+gurun+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">88:10-12" context="true" vsf="TB">11-13).

Iman yang melihat dalam gelap. Pergumulan batin pemazmur luar biasa berat. Ini barangkali yang kerap dilukiskan oleh para bapak gereja zaman dulu sebagai pengalaman "jiwa dalam kegersangan gurun pasir". Tatkala teriakan tak beroleh jawab melainkan gema ulang teriakan itu sendiri. Tatkala Tuhan seolah bersembunyi dan membiarkan orang-Nya menderita sendiri. Tatkala jiwa penderita dibiarkan menjadi korban permainan kejam kuasa-kuasa yang ingin mencabik dan meluluhlantakkan jiwanya. Dalam situasi segelap itu, pemazmur belajar untuk melihat dalam gelap. Dalam situasi gurun pasir jiwa itu, imannya harus bersikap sepenuhnya sebagai iman. Yaitu beriman tidak kepada tanda dan gejala apa pun kecuali kepada Allah.

Renungkan: "Apa yang kuderita hanya dimengerti oleh Seorang yang karena kasih dan kepentingan-Nya, hal menderita adalah kesukaan dan kemuliaan" (Isaac Jogues).

(0.45) (Mzm 68:1) (ende)

Mazmur ini amat sukar untuk dimengerti dan untuk diartikan. Keadaan naskah Hibranipun djelek sekali. Rupanja lagu ini dinjanjikan dalam salah satu arak2an menudju Bait-allah untuk memuliakan Jahwe sebagai radja.

Dengan singkat seluruh sedjarah Israil dikenangkan: pengungsian dari Mesir (Maz 68:2-5), perdjalanan umat dipadang gurun (Maz 68:6-11), peperangan2 untuk merebut negeri Kena'an (Maz 68:12-15), disebutnja Jerusjalem pada masa Dawud, jang lalu mendjadi tempat Bait-Allah (Maz 68:17-19), tampilnja nabi Elia dan Elisja (Maz 68:21-22), kebinasaan keluarga Ahab (Maz 68:23-24) dan pembaharuan agama, jang diadakan radja Hizkia (Maz 68:25-28). Achirnja pandangan pengarang menudju kemasa depan, waktu seluruh bumi akan bersudjud didepan Jahwe (Maz 68:28-35). Seluruh sedjarah Israil itu merupakan suatu arak2an kemenangan Jahwe.

(0.45) (Mzm 78:1) (ende)

Mazmur ini adalah tjiptaan seorang guru kebidjaksanaan. Ia memandang sedjarah bangsa Israil, pengungsiannja dari Mesir (Maz 78:11-14), perdjalanannja dipadang gurun (Maz 78:15-53), masuknja kedalam negeri Kena'an dan hidupnja disana pada masa para Hakim dan Sjemuel sampai tampilannja radja Dawud (Maz 78:54-72). Pengarang berbuat demikian oleh karena hadits itu adalah wadjib bagi umat Israil (Maz 78:1-7). Isi seluruh sedjarah itu ialah: Tuhan berbuat baik terhadap umatNja, malahan berbuat mudjidjat, tetapi umat itu terus menerus mendurhaka dan murtad daripada (Maz 78:8-10). Sebenarnja Allah tiap2 kali menghukum mereka, tetapi tiap2 kali menjajanginja pula.

Chususnja suku2 bangsa Efraim dan Jusuf dituduh pengarang (Maz 9:1-20; 67:1-7), sedangkan Juda dipudjinja (Maz 68). Agaknja ia sendiri termasuk suku bangsa ini dan ia ingat bagaimana Israil (keradjaan utara) kemudian murtad sama sekali. Lagu ini menjerupai Maz 105:1-106:48.

(0.45) (Mzm 81:1) (ende)

Lagu ini dinjanjikan dalam suatu perajaan besar, agaknja hari raya pondok2 daun2an atau Paskah. Umat diundang, agar ikut serta dalam perajaan dan keramaian (Maz 81:2-6). Lalu pengarang mengutip firman Allah sendiri, jang didengarnja (Maz 81:6c). Demikian dia mengingatkan kepada umat itu bagaimana Jahwe telah membebaskannja dari kerdja paksa di Mesir dan melindunginja dipadang gurun (Maz 81:7-9). Tapi djuga perintah Jahwe jang utama diulanginja, jakni bahwasanja umat tidak boleh memudja berhala (Maz 81:10-11) dan ia menegur umat, oleh sebab tiada diperbuatnja (Maz 81:12-13). Achirnja umat diadjak, supaja sekarang terus patuh, lalu akan dilindungi djuga (Maz 81:13-16).

(0.45) (Mzm 15:1) (jerusalem: Siapa yang boleh datang kepada TUHAN?) Sajak ini meringkaskan kewajiban sosial orang benar. Diajukan pertanyaan, Maz 15:1, yang ditanggapi, Maz 15:2-5, disusul janji, Maz 15:5. Barangkali kidung ini dinyanyikan waktu kaum ziarah datang ke bait Allah. Imam bertanya dahulu, Maz 15:1 lalu seorang (atau sekelompok) penyanyi menjawab, bdk Maz 24:2-5. Kewajiban yang disebut genap berjumlah sepuluh; semacam Dekalog sosial.
(0.45) (Mzm 73:24) (jerusalem: kemuliaan) Apa yang dimaksud kurang jelas. Kiranya bukan kemuliaan sorgawi. Sebaik-baiknya diartikan sebagai kemuliaan manusia di dunia ini. Allah tidak membiarkan orang benar meninggal sebelum waktunya dan dengan cara yang hina. Tuhan memulihkan nama baik dan kehormatan orang benar sebelum meninggal, biarpun orang fasik hidup lebih lama. Kadang-kadang, Maz 16:9+, orang benar begitu akrab dengan Tuhan sehingga mengharapkan bersatu dengan Allah untuk selama-lamanya. Maz 73 adalah suatu tahap dalam perkembangan kepercayaan akan kebangkitan di akhir zaman dan hidup kekal. Bdk Maz 16:10+; Maz 49:16+. Tetapi ungkapan Ibrani (kemuliaan) dapat diterjemahkan dan diartikan secara lain juga. SEcara harafiah dapat diterjemahkan sbb: Engkau menarik aku mengikuti kemuliaan. Kalau demikian, maka kemuliaan itu nampaknya sifat ilahi yang dipribadikan. Ini mengingatkan tiang awan yang membimbing umat Israel di gurun. Pemazmur oleh Tuhan sendiri dibimbing untuk mengikuti Allah dan begitu ia dapat mengatasi masalahnya.
(0.45) (Mzm 111:1) (jerusalem: Kebajikan Allah) Sajak kebijaksanaan ini disusun menurut abjad Ibrani: tiap-tiap larik mulai dengan huruf abjad yang berikut: Mazmur yang mulai dan berakhir sebagai pujian, Maz 111:1,10, merupakan sebuah kumpulan pepatah yang secara batiniah hampir saja tidak bergabung satu sama lain. Adapun isinya adalah sbb: Semua pekerjaan Allah patut dipuji dan direnungkan, Maz 111:2-3, dan dengan menetapkan hari-hari raja Tuhan sendiri mengingatkannya kepada manusia, Maz 111:4. Begitulah hari raya Paskah mengenangkan keluaran dari Mesir dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di gurun Maz 111:5-9. Kesimpulannya: Orang berhikmat mesti takut akan Allah, Maz 111:10. Maz 111 ini sangat serupa dengan Maz 112.
(0.43) (Mzm 105:1) (ende)

Mazmur kebidjaksanaan ini menjerupai Maz 78, tetapi tiada menitikberatkan, seperti Maz 78, pendurhaka umat Israil. ajat2 1-17(Maz 105:1-17) dikutip 1Ta 16:18-22. Sesudah suatu pendahuluan (Maz 105:1-7), pengarang mengemukakan pokoknja, jakni kesetiaan Jahwe pada djandji2Nja kepada bapa2 bangsa (Maz 105:8-11). hal ini lalu dibuktikan dengan riwajat bapa2 bangsa sendiri (Maz 105:12-15), hal-ichwal Jusuf (Maz 105:16-23), utusan Musa (Maz 105:24-27), hukuman jang didjatuhkan pada bangsa Mesir (Maz 105:28-36), pengungsian umat Israil dan perdjalanannja dipadang gurun (Maz 105:37-43) sampai masuknja kedalam negeri Kena'an, seperti telah didjandjikan Jahwe (Maz 105:44). Sedjarah ini merupakan suatu adjakan, agar umat Israil djuga setia pada Allah (Maz 105:45).



TIP #02: Coba gunakan wildcards "*" atau "?" untuk hasil pencarian yang leb?h bai*. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA