Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 41 - 60 dari 93 ayat untuk minyak wangi (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.04) (Yeh 16:4) (bis: memborehi dengan garam)

memborehi dengan garam: Menurut adat orang Palestina, anak yang baru lahir diborehi dengan campuran air, minyak dan garam oleh bidan, lalu dibedung selama tujuh hari. Bahasa Ibrani masih ada tambahan kata yang tak jelas artinya.

(0.04) (Kej 44:5) (jerusalem: untuk menelaah) Gerakan atau bunyi air yang dicurahkan ke dalam piala itu atau bentuk beberapa tetes minyak dalam piala itu diartikan sebagai pertanda. Cara menenung semacam itu dahulu lazim.
(0.04) (1Raj 5:11) (jerusalem: dua puluh kor minyak) Dalam 2Ta 2:10 dan dalam terjemahan Yunani terbaca: dua puluh ribu bat. Satu Kor ialah 450 liter dan satu bat ialah 45 liter.
(0.04) (Mzm 2:2) (jerusalem: yang diurapiNya) Ialah raja yang dalam upacara pelantikannya diurapi dengan minyak zaitun yang suci, bdk 1Sa 9:16; 16:12; Maz 20:7+.
(0.04) (Yl 1:9) (jerusalem: Kurban sajian) Korban sajian, bdk Ima 2, dan kurban curahan yang setiap hari dipersembahkan terdiri atas hasil bumi: tepung, air anggur dan minyak zaitun, bdk Kel 29:38-42; Bil 28:3-8.
(0.04) (Kel 27:9) (sh: Pelataran. (Senin, 18 Agustus 1997))
Pelataran.

Pelataran adalah bagian yang terdapat di sekeliling Kemah Suci. Di sini terdapat Mezbah Korban Bakaran dan Bejana Pembasuhan. Pengajaran dari Tuhan di sini, meskipun Allah hadir di tengah umat-Nya namun untuk menghampiri-Nya umat harus melalui proses anugerah Tuhan. Pertama, ia harus dulu dilepaskan dari kuasa dosa melalui korban. Kedua, ia harus mengalami pembaruan rohani yang dilambangkan oleh pembasuhan. Mezbah dan pembasuhan ini hanya menunjuk kepada Yesus Kristus yang sepenuhnya memenuhi kebutuhan manusia di dalam hidup dan korban kematian-Nya di kayu salib.

Minyak untuk lampu. Agar lampu tetap menyala, diperlukan minyak zaitun yang murni. Perubahan hidup tak akan bertahan lama bila diperhadapkan dengan tantangan hidup yang tiada henti. Lampu akan segera padam bila diterpa angin keras atau kehabisan minyak. Minyak zaitun sangat istimewa, dipakai juga untuk memasak, mengurapi badan, pesta dan upacara pengurapan. Minyak ini sering dipakai sebagai lambang Roh Kudus. Minyak istimewa ini akan membuat lampu tahan menyala. Demikianlah Roh Kudus satu-satunya faktor yang mampu mewujudkan perubahan hidup terus dan tetap dalam diri kita.

(0.04) (Kel 30:22) (jerusalem) Peraturan-peraturan mengenai pemakaian minyak urapan ini (dan juga yang mengenai ukupan, Kel 30:34-38) berasal dari zaman agak belakangan. Semua imam diurapi dengan minyak kudus itu, sedangkan kaum awam tidak boleh diurapi dengannya. Dalam nas-nas tua mengenai sejarah bangsa Israel pengurapan dengan minyak (zaitun) khusus teruntuk bagi raja, 1Sa 10:1 dst; Kel 16:1 dst; 1Ra 1:39; 2Ra 9:6; 11:12. Pengurapan itu memberi raja ciri kekudusan, sehingga ia menjadi "orang yang diurapi Tuhan", 1Sa 24:7; 26:9,11,23; 2Sa 1:14-16; 2Sa 19:21. Dalam bahasa Ibrani "yang diurapi" ialah "Mesias", yang diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani dengan "Kristos". Mazmur-mazmur kerap kali menyebut raja Daud serta keturunannya sebagai "Mesias". Gelar itu lalu menjadi gelar khusus bagi Raja di masa mendatang, yang pra-lambangnya ialah Daud. Perjanjian Baru memberi gelar itu kepada Yesus Kristus. Adapun para imam mereka rupanya baru diurapi di zaman penjajahan oleh orang Persia. nas-nas tua dari tradisi Para Imam berkata bahwa hanya imam besar diurapi dengan minyak kudus, Kel 29:7,29; Ima 4:3,5,16; 8:12. Baru kemudian juga imam-imam biasa diurapi secara demikian, Kel 30; 28:41; 40:15; Ima 7:36; 10:7; Bil 3:3.
(0.04) (Ayb 24:11) (jerusalem: dua petak kebun) Naskah Ibrani diperbaiki sedikit. Kebun-kebun berpagar tembok. Orang miskin tinggal di antara dua kebun berpagar, oleh sebab tidak memiliki kebunnya sendiri. Kata Ibrani yang di sini diterjemahkan dengan "membuat minyak" tidak jelas artinya. Mungkin berarti: tinggal di waktu siang (lawannya: bermalam)
(0.04) (Mzm 20:6) (jerusalem: orang yang diurapiNya) Ibraninya: masyiyah: Yunaninya: Kristos. Yang dimaksudkan ialah raja Israel, Maz 2:2,132:10, yang memang dalam upacara penobatan diurapi dengan minyak zaitun, bdk Kel 30:22+; 1Sa 10:1. Pada asasnya pertolongan terjamin bagi orang urapan Tuhan, bdk Maz 18:50.
(0.04) (Mzm 133:1) (jerusalem: Persaudaraan yang rukun) Mazmur yang meluhurkan persaudaraan ini agaknya berasal dari kalangan kaum rohaniawan (imam-imam dan orang Lewi) di Yerusalem. Kerukunan berahmat di kalangan mereka, Maz 133:1, dibandingkan dengan minyak suci pentahbisan imam, Maz 133:2, dan dengan embun yang melimpah Maz 133:3.
(0.04) (2Tim 4:6) (jerusalem: darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan) Harafiah: aku telah dicurahkan sebagai korban curahan. Baik dalam korban orang Yahudi maupun dalam korban bangsa-bangsa lain, air anggur, air atau minyak dicurahkan ke atas bahan korban yang dipersembahkan, bdk Kel 29:40; Bil 28:7.
(0.04) (Yak 5:14) (jerusalem: dalam nama Tuhan) Var: dalam Nama itu. Yakobus mengandaikan bahwa pembaca sudah tahu akan adat yang dibicarakannya ini. Pengolesan dengan minyak yang disertai doa yang diucapkan "penatua" jemaat, Kis 11:30+, dengan maksud "membangun" orang sakit dan mengampuni dosanya itu, oleh Gereja diartikan sebagai permulaan sakramen pengurapan orang sakit. Pengartian tradisionil itu oleh konsili Trente ditetapkan sebagai ajaran iman.
(0.03) (Mat 25:4) (full: MINYAK. )

Nas : Mat 25:4

Dengan mempergunakan serangkaian gambaran (pasal Mat 25:1-46), Yesus menekankan perlunya kesetiaan dan kesiagaan sampai Ia kembali. Perumpamaan mengenai ke-10 gadis ini menekankan perlunya ketekunan dalam iman dan kesiapan rohani mengingat Dia akan datang pada hari yang tak terduga

(lihat cat. --> Luk 21:19).

[atau ref. Luk 21:19]

Minyak dalam perumpamaan ini melambangkan iman yang sejati, kebenaran, dan kehadiran Roh Kudus yang terus-menerus. Lima perumpamaan lagi yang menekankan ketekunan adalah perumpamaan penabur (Luk 8:4-15); pemilik rumah (Luk 12:35-40); pengawas (Luk 12:42-48); pembangun menara (Luk 14:28-30); dan garam yang tawar (Luk 14:34-35).

(0.03) (Kel 25:31) (full: KANDIL. )

Nas : Kel 25:31

Pada kandil ini terpasang beberapa lampu minyak yang menerangi Kemah Suci. Lampu yang menyala melambangkan terang Allah atau kehadiran-Nya di tengah-tengah perkemahan (Yer 25:10; bd. Wahy 21:22-22:6).

(0.03) (1Raj 17:17) (full: ANAK ... TIDAK ADA NAFASNYA LAGI. )

Nas : 1Raj 17:17

Di sini kita berhadapan dengan salah satu rahasia hidup yang membingungkan. Pada saat Allah secara ajaib menyediakan tepung dan minyak, terjadilah kesulitan dan kesusahan. Kadang-kadang penyakit atau bahkan tragedi yang lebih besar dapat menimpa mereka yang melaksanakan kehendak Allah dan dengan aktif terlibat dalam pelayanan demi kerajaan-Nya.

(0.03) (Why 1:12) (full: TUJUH KAKI DIAN DARI EMAS. )

Nas : Wahy 1:12

Pada kaki dian itu terdapat lampu-lampu berisi minyak, bukan lilin

(lihat cat. --> Za 4:2);

[atau ref. Za 4:2]

ketujuh kaki dian ini melambangkan tujuh jemaat yang disebut dalam ayat Wahy 1:11 (bd. ayat Wahy 1:20).

(0.03) (1Sam 9:26) (jerusalem) Ini ceritera mengenai Saul yang diurapi menjadi raja. Memang raja-raja di Israel diurapi (dengan minyak zaitun) oleh seorang yang mempunyai hubungan khusus dengan Allah, yaitu seorang nabi atau imam, bdk 1Sa 16:13; 1Ra 1:39; 2Ra 9:6; 11:12. Upacara itu menguduskan raja dan menjadikan wazir Tuhan Raja adalah "orang yang diurapi Tuhan", 1Sa 2:35; 24:7,11; 26:9,16; dan lihat Kel 30:22+.
(0.03) (Mzm 141:5) (jerusalem) Naskah Ibrani dalam ayat-ayat ini begitu sukar dimengerti, sehingga terjemahannya dikirakan saja.
(0.03) (Za 4:14) (jerusalem: Inilah kedua orang...) Manusia kerap kali dibandingkan dengan pohon, bdk Yer 11:19; Maz 1:3; Ayu 29:19; Yeh 31
(0.03) (Mzm 133:1) (sh: Kerukunan dalam persekutuan umat (Minggu, 12 September 1999))
Kerukunan dalam persekutuan umat

Belakangan ini kehidupan masyarakat tidak lagi diwarnai sikap saling menghormati dan saling menghargai. Sebaliknya, sikap saling curiga dan saling memfitnah semakin bertumbuh subur. Kehidupan semacam ini tidak saja menghancurkan persatuan dan kesatuan, tetapi juga semakin menjauhkan berkat Tuhan dalam kehidupan umat. Dimanakah kerukunan dalam kehidupan persekutuan itu ditempatkan? Tempat seharusnya bagi kerukunan umat ada di dalam lingkup keluarga, gereja (antardenominasi dan dalam denominasi), masyarakat (antarras, suku, dan agama). Bila dalam hal yang disebutkan ini kerukunan sama sekali tidak mendapat tempat, kehidupan keluarga, gereja, dan masyarakat jauh dari jamahan anugerah Allah.

Makna kerukunan. Mazmur ini melukiskan dua hal sebagai dampak positif dari persatuan dan kerukunan. Pertama, seperti minyak yang meleleh ke janggut. Dalam tradisi Perjanjian Lama, minyak dipakai untuk sesuatu yang bernilai sakral, kudus, misalnya mengurapi imam. Selain itu, minyak juga melambangkan kesukaan. Artinya, kerukunan dan persatuan menjaga kekudusan jemaat dan kesukaan mengalir rata ke semua pihak. Kedua, seperti embun yang melambangkan penyegaran kehidupan. Berkat dan kehidupan sebagai dampak positif kerukunan akan terpancar dan dialami oleh mereka yang hidup dalam kerukunan. Doakan dan usahakanlah terus kerukunan dalam kehidupan keluarga, gereja, masyarakat, dan bangsa kita, niscaya berkat dan kehidupan dari Tuhan seperti minyak yang meleleh dan embun yang turun menjadi pengalaman umat selama-lamanya.

Renungkan: Tempatkan sejenak diri Anda dalam persaudaraan yang diungkapkan pemazmur. Bayangkan suatu suasana yang aman dan damai! Bandingkan dengan keadaan sekarang! Apa yang seharusnya Anda lakukan agar keluarga, gereja, dan masyarakat mengalami persaudaraan yang indah?

Doa: Jadikanlah kami pemrakarsa persaudaraan di lingkungan tempat Engkau mengutus kami.



TIP #23: Gunakan Studi Kamus dengan menggunakan indeks kata atau kotak pencarian. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA