Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 41 - 60 dari 141 ayat untuk mereka akan duduk makan AND book:[40 TO 66] (0.003 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.42) (Yoh 10:1) (sh: Menyebar cinta (Kamis, 28 Februari 2002))
Menyebar cinta

Setelah Yudas pergi, Yesus mengatakan banyak hal kepada para muridnya, semacam pesan-pesan terakhir dari-Nya. Pertanyaannya, kenapa perkataan-perkataan itu diucapkan setelah sang pengkhianat keluar? Tentu bagian itu dimaksudkan untuk para murid-Nya yang sejati. Apa yang disampaikan oleh Yesus dalam bacaan kita hari ini? Pertama, Yesus menyatakan bahwa Anak Manusia sekarang dimuliakan, dan Bapa telah dimuliakan di dalam Anak (ayat mereka+akan+duduk+makan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">31-32). Istilah sekarang berkaitan dengan kepergian Yudas. Yudas telah memutuskan menjual Yesus. Maka, sekarang Anak Manusia dimuliakan karena Yesus pasti akan ditinggikan di atas kayu salib (ayat mereka+akan+duduk+makan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">12:31) dan juga tentu saja karena Bapa memuliakan-Nya, yaitu ketika Dia nantinya dibangkitkan dari antara orang mati. Keilahian Yesus dinyatakan di sini -- Ia tidak pernah kalah oleh keadaan. Pengkhianatan Yudas akhirnya justru akan memuliakan diri Yesus. Kasih mengalahkan kejahatan.

Kedua, Yesus menyatakan bahwa Ia akan meninggalkan para murid sedikit waktu lagi (ayat mereka+akan+duduk+makan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">33). Yesus memanggil murid-murid-Nya sebagai anak-anak. Ini menunjukkan hubungan yang sangat intim, tepat diucapkan saat makan Paskah bersama -- Yesus adalah kepala keluarga dan tuan rumah. Para murid akan mencari Yesus, namun mereka tidak dapat datang kepada-Nya. Berbeda dengan nuansa ucapan-Nya kepada orang-orang Yahudi (ayat mereka+akan+duduk+makan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">7:34), informasi Yesus bagi para murid dimaksudkan agar mereka mempersiapkan diri menjelang kepergian-Nya, yang bisa mengacu pada kematian atau kenaikan-Nya.

Ketiga, Yesus memberikan perintah baru untuk mempersiapkan para murid.

(0.42) (Yoh 6:16) (sh: Takut karena tidak percaya (Minggu, 10 Januari 1999))
Takut karena tidak percaya

Baru saja para murid makan bersama orang banyak dalam sukacita Tuhan, sekarang dalam keadaan menunggu Tuhan, mereka melihat sosok yang berjalan di atas air. Reaksi mula-mula adalah takut. Takut karena mereka menduga itu hantu! Mungkinkah mereka belum mengenal kuasa-Nya? Benar, ternyata mereka belum percaya atas keberadaan Tuhan Yesus sebagai Allah yang Mahakuasa, Allah yang mulia, yang diutus oleh Bapa-Nya. Ketidakpercayaan ini membawa mereka pada ketakutan tak terkendali. Meskipun demikian, Tuhan mengambil langkah bijaksana. Ia terus menuntun para murid untuk mengenal-Nya lebih baik hari demi hari.

Berapa lama lagi? Peristiwa Yesus memberi makan kepada lima ribu orang mengundang semangat banyak orang mencari Tuhan Yesus. Sayangnya, motivasi mencari bukan karena percaya atau karena telah mengenal-Nya secara pribadi tetapi untuk sekadar memperoleh keuntungan. Berapa lama lagikah Tuhan Yesus Kristus harus tinggal di bumi pada masa itu sehingga orang banyak dapat mengerti ajaran-Nya?

Luruskan motivasi. Berbagai sikap dan beragam motivasi orang banyak datang kepada Tuhan, masih ditemukan di zaman sekarang. Keragaman itu menimbulkan permasalahan, misalnya sikap dan motivasi bagaimana yang mendasari keinginan setiap orang mencari Yesus? Ada yang beribadah setiap minggu dengan motivasi agar sebutan umat beragama tetap melekat dalam dirinya. Ada yang berharap agar berkelimpahan berkat Tuhan terus-menerus. Lainnya lagi, karena sudah dibaptis, sudah Kristen, dan masih banyak lagi. Motivasi-motivasi tersebut tidak akan menolong Kristen untuk sungguh mengenal siapa Tuhan yang sesungguhnya. Alasan yang benar untuk tetap beribadah karena setiap Kristen harus bertumbuh dalam pengenalan terhadap kuasa, pekerjaan, dan pimpinan-Nya. Setiap hari menjadi lebih baik. Inilah prinsip pertumbuhan rohani Kristen.

Renungkan: Pertumbuhan rohani seorang Kristen tidak ditentukan oleh berapa lama menjadi Kristen, tetapi bagaimana Kristen mengenal Yesus secara pribadi.

(0.42) (Mat 15:1) (sh: Setia kepada firman (Selasa, 8 Februari 2005))
Setia kepada firman

Apakah tidak mencuci tangan sebelum makan merupakan tindakan yang melanggar Hukum Taurat? Ada dua pandangan mengenai hal tersebut. Bagi orang Farisi dan ahli Taurat perbuatan itu sudah melanggar Hukum Taurat (ayat mereka+akan+duduk+makan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">2), tetapi Tuhan Yesus mengatakan, "Tidak."

Ada dua alasan mengapa Tuhan Yesus menyatakan demikian. Pertama, Yesus menegur kemunafikan mereka karena menggantikan Hukum Taurat dengan ajaran tradisi mereka (ayat mereka+akan+duduk+makan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">3, 6). Mungkin pada mulanya tradisi-tradisi seperti itu dimaksudkan untuk mendorong dan memastikan orang Israel taat sepenuhnya terhadap Hukum Taurat. Misalnya tradisi menjanjikan persembahan uang atau harta yang diberikan ke Bait Allah, mungkin dimaksudkan supaya umat setia beribadah kepada Allah. Praktiknya tradisi ini bahkan mengizinkan seseorang untuk mengabaikan perintah Tuhan yang lebih prinsip yaitu menghormati orang tua. Kedua, sebenarnya makan dengan tangan yang belum dicuci tidak melanggar Hukum Taurat. Inti Hukum Taurat bukan terletak pada peraturan-peraturan jasmani melainkan terletak di hati (ayat mereka+akan+duduk+makan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">18). Hati yang kudus akan menghasilkan perbuatan kudus, bukan sebaliknya. Oleh karena itu, Yesus mengecam tradisi yang hanya mementingkan tindakan lahiriah, tetapi mengabaikan yang Tuhan inginkan.

Betapa mudahnya seseorang jatuh ke dalam dosa kemunafikan. Sepertinya ia saleh dan setia kepada Tuhan dengan menjalankan tata peraturan agamawi, tetapi telah melanggar perintah Tuhan lainnya yang lebih penting untuk dilakukan. Bisa jadi, kita dapat bahkan sering melakukan hal yang serupa ini yaitu memutarbalikkan kebenaran firman Tuhan untuk kepentingan diri sendiri. Kita juga berperilaku seolah-olah saleh padahal hanya ingin dipuja-puji orang lain. Mungkin orang lain bisa terkecoh oleh sikap itu. Akan tetapi, Tuhan tidak dapat dikelabui sebab Ia melihat hati setiap orang.

Camkan: Menumbuhkan firman-Nya dalam hati adalah kunci untuk mencegah dosa kemunafikan.

(0.42) (Rm 14:2) (full: MAKAN SEGALA JENIS MAKANAN ... HANYA MAKAN SAYUR-SAYURAN SAJA. )

Nas : Rom 14:2

Beberapa anggota jemaat di Roma berselisih tentang suatu masalah yang rawan: beberapa hanya mau makan sayuran sedangkan yang lain makan sayuran dan segala makanan lain, termasuk daging. Paulus menyatakan bahwa hal makan itu sendiri tidak menjadi soal moral, tetapi pandangan pribadi seorang mengenai apa yang boleh dimakan dapat membuatnya menghakimi orang lain secara kurang adil.

(0.41) (Luk 14:15) (sh: Kemunafikan menghalangi berkat (Kamis, 4 Maret 2004))
Kemunafikan menghalangi berkat

Melalui pendekatan kisah Lukas pada perikop ini, kita mendapatkan gambaran tentang ciri-ciri orang munafik. Di antaranya adalah mereka cepat puas diri. Selalu menganggap bahwa diri mereka cukup baik sehingga tidak pernah atau mau berpikir untuk mengevaluasi diri dan prioritas-prioritasnya dan menganggap bahwa setiap keputusan yang mereka ambil selalu tepat.

Di rumah orang Farisi yang mengundang Yesus, seorang tamu berseru, "Berbahagialah orang yang akan dijamu dalam Kerajaan Allah." Namun, segera Yesus menjawab dengan perumpamaan, yang intinya adalah tidak semua orang yang diundang akan dapat menikmati jamuan makan itu (ayat mereka+akan+duduk+makan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">16-23). Apa yang Tuhan Yesus maksudkan dengan perumpamaan ini? Pada masa itu bila seseorang mengadakan perjamuan besar dan mengundang tamu-tamu, maka pada hari H-nya tamu-tamu yang bersedia hadir akan dijemput oleh pelayan-pelayan dari tuan yang punya hajatan. Namun, ada tamu-tamu yang semula bersedia hadir ternyata membatalkan keinginan mereka untuk hadir karena ada keperluan lain yang mendesak yang dianggap lebih penting (ayat mereka+akan+duduk+makan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">18-20).

Melalui perumpamaan ini tersirat bahwa Yesus mengecam mereka yang pada saat-saat terakhir menolak untuk hadir. Sikap inilah yang Yesus maksudkan sebagai sifat munafik. Mereka puas karena diri mereka dianggap penting oleh orang lain sehingga diundang, tetapi mereka tidak mampu memberikan prioritas lebih lanjut atas kehormatan itu. Mereka memilih melakukan sesuatu bukan untuk kepentingan orang lain, tetapi untuk kepentingan diri sendiri, tanpa memperhitungkan akibat penolakan mereka bagi si pengundang.

Camkanlah!: Jika kita menganggap bahwa kita adalah milik Tuhan namun dalam kehidupan ternyata kita tidak memprioritaskan Tuhan, kita pun munafik!

(0.41) (Why 2:12) (sh: Jangan mendua hati (Rabu, 17 Desember 2003))
Jangan mendua hati

Kristus mengatakan bahwa jemaat Kristen di kota ini berada di takhta Iblis, di tengah-tengah masyarakat yang menyembah berhala (ayat mereka+akan+duduk+makan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">13).

Kristus memperkenalkan diri sebagai yang memakai pedang yang tajam dan bermata dua, yaitu Ia akan memerangi para pengikut Nikolaus, jika mereka tidak bertobat (ayat mereka+akan+duduk+makan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">12a,16). Di sini kita melihat gambaran Tuhan sebagai pejuang perang yang siap menghancurkan kesesatan. Jemaat ini dipuji karena tidak menyangkal iman mereka kepada Tuhan, bahkan tetap setia sekalipun di antara mereka ada yang terbunuh sebagai martir bagi Tuhan. Mereka memiliki keberanian dan kesetiaan untuk tetap setia kepada Tuhan. Meskipun demikian, Kristus masih mencela mereka karena ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam yang menyesatkan orang Israel, supaya mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah.

Praktik seperti ini membangkitkan murka Tuhan (ayat mereka+akan+duduk+makan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">14, bdk. Bil. 25:1-4), karena kuasa Tuhan dilecehkan. Ini sama saja dengan mereka melakukan praktik sinkretisme: menyembah Tuhan, sekaligus menyembah berhala/dunia. Kepada mereka yang tetap setia, Kristus menjanjikan manna yang tersembunyi, yaitu kepenuhan diri-Nya (ayat mereka+akan+duduk+makan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">17b, bdk. Yoh. 6:32-35). Manna yang tersembunyi itu adalah iman kepada Kristus, bersifat misteri dan rahasia, tidak dapat dimengerti oleh semua orang. Hal tersebut hanya dapat dimengerti oleh orang yang menerimanya (ayat mereka+akan+duduk+makan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">17).

Tindakan menduakan Tuhan adalah sama dengan penyembahan berhala. Hal itu menyakitkan hati Tuhan, tetapi juga melecehkan kedaulatan dan kekuasaan-Nya. Hukuman akan dijatuhkan kepada mereka yang melakukannya. Oleh sebab itu janganlah berlaku serong dalam ibadahmu.

Renungkan: Sikap Tuhan terhadap mereka yang menduakan-Nya tidak berubah. Ia akan menghunus pedang-Nya yang tajam kepada kita seperti yang Ia lakukan pada para pengikut Nikolaus.

(0.40) (Gal 2:12) (ende: Dari lingkungan Jakobus)

Aslinja "dari Jakobus", tetapi itu tidak berarti, bahwa mereka dikirim oleh Jakobus. Itu sudah bertentangan dengan sikap Jakobus dalam Kis 15:24. Mereka adalah anggota umat Jerusalem jang dipimpin oleh Jakobus, dan dalam umat itu masih banjak orang segan melepaskan diri dari hukum dan adat-istiadat Jahudi.

(0.40) (Mat 14:13) (sh: Kepekaan dan pelayanan. (Rabu, 11 Maret 1998))
Kepekaan dan pelayanan.

Yesus peka terhadap berbagai keadaan di sekitarnya. Kepekaan itu timbul dari belas kasih yang mendasar dalam diri Yesus. Ia melayani orang banyak (ayat mereka+akan+duduk+makan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">14). Berbeda dengan para murid-Nya. Mereka tidak memiliki kepekaan akan sekitarnya. Tanpa belas kasih dan iman, mereka merasa tidak sanggup memberi makan orang banyak. Di mana saja ada belas kasihan, di situ ada kepekaan yang terwujud dalam pelayanan. Dan, di mana ada pelayanan, di situ ada berkat yang mengalir dengan limpah.

Tuhan Yesus yang peka dan menguasai serta mengatasi segala sesuatu. Dia tidak membiarkan para murid dipermainkan gelombang dan ketakutan. Ia mendatangi mereka, namun para murid yang tidak peka itu tidak mengenali-Nya, bahkan mengira-Nya hantu. Begitulah manusia bila dilepas dalam kondisi dirinya sendiri yang terbatas dan berdos, tanpa terang firman Tuhan kita tidak mampu membedakan Tuhan dan hantu. Tidak stabil iman dan pengharapannya.

Renungkan: Hanya belas kasihan dan kuasa Tuhan sajalah yang dapat memberi kita hati yang melihat dan memiliki kepekaan mengenal Dia dengan benar.

Doa: Tuhan Yesus, berilah kami kepekaan akan sekitar kami; dan biarlah berkat mengalir dari pelayanan kami.

(0.40) (Mat 15:32) (sh: Matematika sorga (Selasa, 13 Februari 2001))
Matematika sorga

Mana mungkin 7 roti dan beberapa ikan kecil dapat mengenyangkan 4000 laki-laki + sejumlah perempuan + sejumlah anak-anak? Dari berbagai ilmu hitung apa pun tidak mungkin menjawab perhitungan semacam ini. Namun kejadian ini tidak ditentukan oleh akal pikiran manusia yang terbatas, karena yang melakukannya adalah Yesus yang sanggup melakukan segala sesuatu yang melampaui akal, bukan tidak masuk akal.

Matius kembali menekankan bahwa mukjizat ini terjadi karena belas kasihan Yesus kepada orang banyak. Mereka telah mendengarkan pengajaran Yesus selama tiga hari dan saat itu tidak ada makanan pada mereka kecuali 7 roti dan beberapa ikan. Pernyataan Yesus bahwa mereka sudah 3 hari di tempat itu tidak mengindikasikan bahwa selama 3 hari itu mereka berpuasa, tetapi selama 3 hari itu Yesus dan murid-murid-Nya tidak menyediakan makanan untuk mereka. Kemungkinan masing-masing mereka membawa bekal dan sudah mereka makan selama 3 hari. Saat itu yang masih ada hanyalah 7 roti dan beberapa ikan kecil.

Yesus tidak mau menyuruh mereka pulang karena: (ayat 1) selain kebutuhan rohani, Yesus pun memperhatikan dan memenuhi kebutuhan jasmani. Mereka datang dari tempat yang jauh, bila mereka dibiarkan pulang dalam keadaan lapar mereka akan pingsan di jalan. (ayat mereka+akan+duduk+makan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">2) Yesus menyadari bahwa orang banyak itu datang dari berbagai tempat yang jauh dan bertahan sampai 3 hari, menandakan bahwa mereka itu sungguh-sungguh rindu mendengarkan pengajaran-Nya. Pelayanan Yesus adalah pelayanan yang menyeluruh, Ia peka dengan kebutuhan orang banyak dan tidak terpaku hanya pada prioritas-Nya, sehingga terjadi keseimbangan. Untuk memenuhi kebutuhan jasmani ini, Yesus tidak membuat mukjizat dari yang tidak ada menjadi ada, melainkan dari yang ada dilipatgandakan sesuai kebutuhan. Ia mengucap syukur atas makanan yang ada, memecah-mecahkannya, dan melibatkan murid- murid-Nya untuk membagi-bagikan kepada orang banyak, sehingga semuanya makan sampai kenyang. Setelah itu orang banyak itu pulang, dengan kepuasan rohani dan jasmani.

Renungkan: Yesus tahu dan tergerak oleh belas kasihan- Nya untuk memenuhi kebutuhan kita, baik rohani maupun jasmani. Ia mau memberdayakan apa yang kita miliki, bila kita mau menyerahkan dalam tangan- Nya. Ia mau melibatkan kita untuk memenuhi kebutuhan kita.

(0.39) (Mat 24:37) (sh: Mirip zaman Nuh (Kamis, 10 Maret 2005))
Mirip zaman Nuh


Suasana dunia menjelang kedatangan Yesus Kristus yang kedua disamakan dengan masa nabi Nuh hidup. Nuh adalah seorang yang hidup berkenan di hadapan Allah. Persamaan pertama adalah sikap orang terhadap pewarta firman. Nuh dianggap gila dengan proyek bahtera raksasanya: dianggap fanatik karena percaya penghakiman Allah atas manusia berdosa. Sekarang pun banyak orang berpendapat pemberitaan Yesus Kristus akan datang kembali sebagai Hakim yang menghukum dosa sebagai fanatik. Manusia berdosa lebih suka menciptakan konsep Allah yang Mahakasih yang tidak akan mengirim manusia ke neraka. Sama seperti di zaman Nuh, sedikit yang serius menanggapi penghakiman Allah dengan hidup kudus di hadapan-Nya.

Kedua, sebelum air bah tiba, mereka makan dan minum, kawin dan dikawinkan (ayat mereka+akan+duduk+makan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">38). Sepintas sepertinya tidak ada yang salah. Namun, di situlah justru permasalahannya. Manusia hanya melihat kehidupan sebagai urusan yang berkaitan dengan dunia yang sekarang ini, mencari kebahagiaan dan kenikmatan hidup di dunia yang sementara, tidak peduli dengan hari penghakiman dan kehidupan setelah kematian. Hal-hal itu dianggap tidak nyata, tidak kelihatan. Hal ini terus terjadi sampai saat ini. Manusia menjadikan dunia ini sebagai tujuan akhir hidupnya atau bahkan tidak mempedulikan tujuan hidup karena mementingkan kenikmatan.

Ketiga, seperti pada zaman Nuh, ada yang dibawa ada yang akan ditinggal (ayat mereka+akan+duduk+makan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">39-40). Ini merupakan peringatan keras bahwa yang ditinggalkan adalah mereka yang tidak percaya. Kedatangan Tuhan Yesus kedua kali kelak akan memisahkan orang benar dari orang jahat. Sikap berjaga-jaga justru merupakan ungkapan iman (ayat mereka+akan+duduk+makan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">44). Yang tidak berjaga-jaga adalah yang tidak beriman. Yang kedapatan berjaga-jagalah yang akan disambut Tuhan.

Renungkan: Masuklah ke dalam bahtera keselamatan Tuhan Yesus Kristus sebelum hukuman dahsyat Allah mengakhiri masa anugerah!

(0.39) (Rm 12:9) (sh: Kasih: tulus, aktif timbal balik. (Senin, 27 Juli 1998))
Kasih: tulus, aktif timbal balik.

Kasih tak boleh pura-pura, sebab bila demikian kita menipu diri sendiri, mendustai orang yang kita kasihi. Hal itu ditolak Tuhan, sebab mengasihi sesama adalah perintah Tuhan yang harus ditaati. Di dalam Tubuh Kristus, kasih harus aktif timbal balik. Kasih yang sudah kita terima dari Tuhan, dan yang menjadi teladan bagi kita mempersatukan kita dalam suatu persekutuan kasih yaitu Gereja-Nya. Sikap Kristen, baik dalam kalangan sendiri, dan terlebih lagi keluar adalah aktif pro kasih.

Bantulah orang-orang kudus. Membantu para hamba Tuhan dalam kebutuhan hidup mereka, terutama yang sedang kekurangan berarti turut serta menunjang pekerjaan Tuhan. Sikap dan tindakan kasih itu pasti sangat diperhatikan oleh Tuhan sebab mengandung nilai sebagai persembahan kepada Tuhan sendiri (Mat. 25:40).

Balaslah kejahatan dengan kebaikan. Lakukan kebaikan, utamakan hidup damai dan berilah tempat kepada murka Allah. Dengan hati lembut, kita bawa permasalahan dalam doa kepada Tuhan. Biar Tuhan yang akan mengadili dengan kebijaksanaan-Nya yang dalam itu. Bila musuh yang lapar kita beri makan, dan yang haus kita beri minum, mereka akan takjub diperhadapkan dengan sifat-sifat Allah sendiri.

Doa: Tuhan, tolonglah, kasihku masih sangat kecil, jauh dari cukup.

(0.39) (Yoh 6:51) (jerusalem: ialah dagingKu) Sejumlah naskah tidak memuat: yang akan aku berikan. Namun demikian memang maksudnya, Bdk 1Ko 11:24; Luk 22:19
(0.39) (Mat 26:26) (sh: Yesus memaknai Paskah secara baru (Kamis, 17 Maret 2005))
Yesus memaknai Paskah secara baru


Untuk orang Yahudi merayakan Paskah berarti merayakan kemerdekaan mereka dari perbudakan Mesir. Keluarga berkumpul, menceritakan ulang kisah itu, dan makan bersama untuk merayakan pembebasan Allah tersebut. Dengan berbuat demikian mereka menemukan ulang jati diri mereka sebagai umat Tuhan pada tindakan kuasa pembebasan Allah.

Dalam kisah ini Yesus dan para murid-Nya pun merayakan Paskah. Akan tetapi, dari pemaparan rinci yang penulis Injil Matius lakukan dalam perikop ini terdapat unsur-unsur yang membedakannya dari Paskah Perjanjian Lama. Tuhan Yesus tidak memfokuskan Paskah pada tindakan pembebasan dari Allah dalam Perjanjian Lama, tetapi pada tindakan pembebasan yang akan dilakukan Tuhan Yesus melalui kematian-Nya. Dalam perjamuan akhir bersama murid-murid-Nya, Ia menyebut roti itu sebagai tubuh-Nya (ayat mereka+akan+duduk+makan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">26) dan anggur itu sebagai darah-Nya (ayat mereka+akan+duduk+makan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">27-28). Pembebasan yang akan dikerjakan Tuhan Yesus itu adalah pembebasan yang membuat orang lepas dari kuasa dan konsekuensi dosa (ayat mereka+akan+duduk+makan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">28). Hanya orang yang sudah menerima arti Paskah baru ini yang akan ambil bagian dalam perjamuan kekal dengan Yesus dan Allah kelak (ayat mereka+akan+duduk+makan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">29). Tindakan Yesus ini menciptakan makna dan tradisi baru yaitu perayaan Paskah dan Perjamuan Kudus.

Sekarang kita merayakan Paskah sebagai peringatan kemenangan Yesus yang melalui kematian-Nya telah melepaskan kita dari belenggu dosa dan hukuman terhadap dosa. Setiap kali kita berpartisipasi dalam Perjamuan Kudus, kita mensyukuri tindakan penyelamatan dari Yesus, menegaskan jati diri kita sebagai bagian dari umat yang telah ditebus Allah, dan menyiapkan diri kita menyambut kedatangan-Nya kedua kali kelak.

Doaku: Tuhan, terima kasih Engkau telah menebusku dari dosa dengan mengurbankan tubuh dan darah-Mu sendiri. Tolong aku melihat makna hidupku dan menjalaninya dalam terang pengurbanan-Mu. Amin.

(0.38) (Mrk 6:41) (full: LIMA ROTI ... DUA IKAN. )

Nas : Mr 6:41

Lihat cat. --> Mat 14:19.

[atau ref. Mat 14:19]

(0.38) (Kis 13:13) (sh: Karya penyelamatan sempurna (Minggu, 20 Juni 1999))
Karya penyelamatan sempurna

Rupanya ada cukup banyak orang-orang bukan Yahudi yang berasal dari lingkungan kafir mulai menaruh perhatian pada agama Yahudi. Mereka mengikuti ibadah-ibadah di dalam rumah sembahyang. Kehadiran dan ketertarikan mereka pada agama Yahudi dimanfaatkan Paulus untuk menjelaskan kedudukan istimewa bangsa Israel sebagai umat pilihan Allah. Paulus mengajak para pendengar ajaran Injil itu melihat perbuatan-perbuatan Allah yang besar. Bahwa bukan dengan kekuatan senjata, Israel berhasil keluar dari Mesir tetapi karena kuasa Allah. Allah pun berpanjang sabar mendidik, membangun, dan mengampuni dosa umat-Nya. Tetapi Allah juga kasih, Dia menerima pertobatan umat-Nya dan mengampuninya. Pada intinya pengajaran Paulus ini ingin memperlihatkan bahwa meskipun pilihan Israel itu adalah karya penyelamatan, namun kuasa penyelamatan Allah baru mewujud sempurna di dalam diri Yesus.

Kesempatan penginjilan. Tugas "penginjilan" seringkali tidak kita laksanakan karena merasa tidak ada kesempatan yang terbuka. Sebenarnya bila kita pandai membawa diri dan tahu memanfaatkan keadaan, akan ada cukup kesempatan terbuka. Kemauan dan keyakinan akan Injil akan menciptakan kreativitas menemukan kesempatan penginjian.

Tiap hari kita berjumpa dengan banyak orang dalam situasi yang berbeda-beda. Pernahkah Anda merenungkan bahwa keselamatan yang kita miliki sekarang ini sedemikian penting dan tak ternilai harganya? Bila kita pernah merasakan bahwa makanan yang pernah kita makan di suatu tempat sangat enak, tempatnya nyaman, pelayanannya memuaskan, dan harganya terjangkau, maka ketika kita bertemu dengan saudara atau teman, dengan rasa puas kita ingin menceritakannya kepada mereka agar mereka pun mencobanya. Kita telah menerima anugerah keselamatan yang hanya dinyatakan melalui Yesus Kristus yang telah mati dan bangkit bagi kita. Hidup yang telah diselamatkan selayaknya menjadi persembahan bagi-Nya. Bagikanlah anugerah keselamatan itu! Apakah Anda rindu membagikan kesukacitaan setelah menerima anugerah keselatan?

(0.38) (Yoh 6:41) (sh: Yesus ditolak karena menyatakan kebenaran (Jumat, 11 Januari 2002))
Yesus ditolak karena menyatakan kebenaran

Pemimpin-pemimpin agama merasa keberatan terhadap pernyataan Yesus yang mengatakan bahwa Ia berasal dari surga (ayat mereka+akan+duduk+makan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">41-42). Mereka mengenal keluarga-Nya. Bagaimana mungkin Ia menyatakan bahwa Ia berasal dari surga? Tetapi, Yesus dengan tegas menyatakan bahwa Ia tidak berasal dari dunia ini. Yesus diutus oleh dan datang dari Allah (ayat mereka+akan+duduk+makan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">44,50-51,57-58). Ia menyapa Allah sebagai Bapa-Nya (ayat mereka+akan+duduk+makan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">44-46,57). Sulit sekali bagi pemimpin-pemimpin agama untuk menerima asal Yesus dari surga sebagai suatu fakta. Pemimpin-pemimpin agama juga tidak dapat menerima pernyataan Yesus bahwa Allah adalah Bapa-Nya, sementara mereka mengenal orang tua-Nya.

Di samping ini, pemimpin-pemimpin agama juga merasa keberatan terhadap pernyataan Yesus bahwa kematian-Nya akan membawa efek bagi seluruh dunia (ayat mereka+akan+duduk+makan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">52). Kelihatan bahwa mereka memahami ucapan Yesus bukan sebagai pernyataan kanibalisme. Bukan ini yang menjadi keberatan mereka. Pemimpin-pemimpin agama tidak dapat menerima kematian Yesus yang berdampak terhadap seluruh dunia sebagai sebuah fakta (ayat mereka+akan+duduk+makan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">51). Sulit bagi mereka membayangkan kematian Yesus yang mereka kenal membawa akibat yang luar biasa terhadap dunia. Tidak mungkin dalam pemahaman mereka kematian Yesus akan mengakibatkan keselamatan terhadap mereka yang menerima-Nya (ayat 53-54,56-58). Dalam bagian ini, tindakan menerima-Nya diungkapkan dalam metafora makan dan minum. Melalui persekutuan yang erat dan intim sekali dengan Yesus, orang menerima hidup Yesus dalam hidupnya.

Inilah dua hal yang merupakan ganjalan bagi pemimpin-pemimpin agama di Galilea untuk menerima dan percaya kepada Yesus. Mereka tidak dapat menerima bahwa Yesus adalah Allah. Bagi mereka Yesus adalah manusia biasa saja. Mereka juga tidak dapat menerima bahwa kematian Yesus memiliki dampak terhadap seluruh dunia. Dua kebenaran sangat penting tentang Yesus telah mereka tolak.

Renungkan: Meski Yesus telah menyatakan kesaksian-Nya dengan tegas dan jelas, Ia tetap tidak diterima. Jangan mengharapkan bahwa kesaksian kita akan selalu diterima. Penolakan akan tetap merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suatu kesaksian.

(0.38) (Luk 7:38) (ende)

Maklumlah pada perdjamuan orang Jahudi biasa makan berbaring diatas divan-divan rendah keliling medja rendah pula, sambil bersandar pada lengan kiri dan kaki mengarah kebelakang.

(0.38) (Yoh 13:18) (ende: Jang makan rotiKu)

Maksud ungkapan ini: jang biasa hidup bergaul mesra dengan Aku dan diperlakukan sebagai sahabat jang karib.

(0.38) (1Kor 6:13) (ende: Tubuh bukan untuk pertjabulan)

Segolongan filsuf Junani tertentu menjamakan napsu sjahwat dengan napsu makan, sampai menjimpulkan: tak ada pemuasan napsu sjahwat jang "nadjis", jaitu merupakan dosa.

(0.38) (1Kor 8:13) (ende: Untuk selama-lamanja aku tidak makan daging lagi)

Disinipun dengan "aku" dimaksudkan tiap-tiap "aku" didalam umat. Seluruh umat harus berkata dan berpendirian seperti rasulnja.



TIP #21: Untuk mempelajari Sejarah/Latar Belakang kitab/pasal Alkitab, gunakan Boks Temuan pada Tampilan Alkitab. [SEMUA]
dibuat dalam 0.10 detik
dipersembahkan oleh YLSA