Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 41 - 60 dari 184 ayat untuk menerima terang AND book:[40 TO 66] (0.000 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.46) (Kis 8:32) (jerusalem: seperti berikut) Kutipan ini menurut LXX, sebuah terjemahan kurang jelas atas teks Ibrani yang tidak terang dan kiranya rusak. Sehubungan dengan penggunaan Yes 53 dalam pewartaan rasuli, lihat Kis 3:13+ dan Luk 4:17-21 dsj.
(0.46) (Rm 10:14) (jerusalem) Jalan pemikiran yang menggunakan Kitab Suci ini adalah jelas: kalau Israel secara menyeluruh pada kenyataannya tidak berseru kepada Tuhan, maka sebabnya ialah: mereka tegar hati terhadap terang yang ditawarkan kepada mereka.
(0.46) (2Tes 2:7) (jerusalem) Sampai pernyataannya yang akhir kedurhakaan bekerja secara rahasia dan justru pekerjaan itulah yang menyebabkan murtad tsb. Setelah hambatan disingkirkan, kedurhakaan atau si Pendurhaka akan bekerja dengan terus-terang.
(0.45) (Yoh 1:4) (full: HIDUP ITU ADALAH TERANG MANUSIA. )

Nas : Yoh 1:4

Hidup yang benar dan sejati terdapat di dalam Kristus (bd. Yoh 14:6; 17:3). Hidup-Nya adalah terang bagi semua orang, maksudnya, kebenaran, sifat, dan kuasa Allah kini tersedia bagi semua orang lewat Dia (Yoh 8:12; 12:35-36,46).

(0.45) (1Tes 5:4) (jerusalem: hari itu) Dengan berkata "Hari itu" (bdk 1Ko 1:8+) tanpa tambahan makna kata itu mudah bergeser. Terang dan hari (siang), ialah waktu jaga, diperlawankan dengan kegelapan dan malam, waktu tidur (di sini bukan bermakna "mati" seperti dalam 1Te 4:13 dst). Demikianpun "anak-anak terang" ialah orang Kristen diperlawankan dengan "anak-anak kegelapan". Bdk Yoh 8:12+.
(0.43) (Rm 13:8) (sh: Kasih dan hukum Taurat. (Rabu, 29 Juli 1998))
Kasih dan hukum Taurat.

Keduanya berkait erat. Kasih adalah sifat Allah, dan hukum Taurat adalah ungkapan sifat Allah. Karena itu semua perintah dan larangan dalam "Dasa Titah" maupun perintah lainnya dalam Perjanjian Lama, berintikan kasih. Itu adalah kasih Allah, yang bila kita taati akan membuat kita tetap dalam kasih dan damai sejahtera-Nya. Ketaatan kita pun intinya haruslah karena kasih Allah dalam Kristus dan demi kasih kita kepada Allah; sebab kita baru dapat menaati Allah sesudah kita menerima kasih Kristus yang membuat kita mengenal Allah. Di dalam menaati hukum Allahlah kita memenuhi sifat sosial kita.

Hidup sebagai Manusia Terang. Tidak susah mencari bukti dan petunjuk bahwa zaman ini bagaikan 'larut malam yang gelap pekat'. Tidak heran bila kita harus mengalami kesulitan menjalani hidup. Prinsip iman kita bertolakbelakang dengan mereka yang tak kenal Allah dalam kasih dan kesucian hidup Yesus Kristus. Kita pun acap tergoda untuk kompromi. Tetapi kehadiran Kristus dalam hidup kita membuat kita adalah manusia terang, yang hidup dalam sikap menyongsong fajar tiba.

Renungkan: "Mata dunia tak dapat melihat lebih jauh dari hidup ini seperti mata kita tak dapat melihat melampaui tembok gereja. Tetapi mata Kristen menatap jauh ke kekekalan" (John Vianney).

(0.43) (Yoh 8:12) (jerusalem) Dalam Perjanjian Baru tema "terang kegelapan" berkembang menurut tiga garis pokok, yang lebih kurang dapat dibedakan. 1) Seperti matahari menerangi sebuah jalan, demikianpun apa saja yang menerangi jalan kepada Allah disebutkan sebagai "terang": Dalam Perjanjian Lama hukum Taurat, Hikmat dan firman Allah dikatakan "terang", Pengk 2:13; Ams 4:18-19; 6:23; Maz 119:105; bdk Yoh 2:19; dalam Perjanjian Baru disebutkan sebagai "terang" Kristus sendiri, Yoh 1:9; 9:1-39; 12:35; 1Yo 2:8-11; bdk 2Ko 4:6. Mat 17:2 yang dibandingkan dengan awan bercahaya di waktu keluaran, Yoh 8:12; bdk Kel 13:21 dst; Wis 18:3; dan juga setiap orang Kristen yang memperlihatkan Allah kepada dunia Mat 5:14-16; Luk 8:16; Rom 2:19; Fili 2:15; Wah 21:24. 2) Terang melambangkan hidup, kesejahteraan dan kegembiraan, kegelapan melambangkan kematian, kemalangan dan dukacita, Ayu 30:26; Yes 45:7; bdk Maz 17:15; dengan kegelapan perbudakan di pertentangkan terang kebebasan dan keselamatan di zaman Mesias, Yes 8:22-9:1; Mat 4:16; Luk 1:79; Rom 13:11-12, dan terang itupun sampai kepada bangsa-bangsa lain, Luk 2:32; Kis 13:47, melalui Kristus yang adalah Terang, Yohanes (ayat-ayat yang bersangkutan telah dikutip): Efe 5:14 dan terang itu mencapai kesempurnaannya dalam Kerajaan Sorga, Mat 8:12; 22:13; 25:30; Wah 22:5; bdk Yoh 21:3-4. 3) Perseduaan (dualisme) "terang-kegelapan" menjadi ciri khas dua dunia yang bertentangan satu sama lain, dunia Kebaikan dan dunia kejahatan (bdk naskah-naskah dari Qumran). Begitu pula dalam perjanjian Barupun tampil dua "kerajaan", yang masing-masing dikuasai oleh Kristus, atau Iblis, 2Ko 6:14-15; Kol 1:12-13; Kis 26:18; 1Pe 2:9, dan yang satu berusaha mengalahkan yang lain, Luk 22:53; Yoh 13:27-30. Manusia terbelah menjadi "anak-anak terang" dan "anak-anak kegelapan", Luk 16:8; 1Te 5:4-5; Efe 5:7-8; Yoh 12:36, sekedar mereka dikuasai oleh "Terang" (Kristus) atau "kegelapan" (Iblis) Mat 6:23; 1Te 5:4 dst; 1Yo 1:6-7; 2:9-10; mereka dapat dikenal oleh karena pekerjaan-pekerjaannya, Rom 13:12-14; Efe 5:8-11. Perpecahan (penghakiman) di antara manusia itu menjadi nampak karena kedatangan Terang, yang mewajibkan setiap orang memilih menjadi kawan atau lawan, Yoh 3:19-21; 7:7; 9:39; 12:46; bdk Efe 5:12-13. Namun demikian pandangan tetap optimis; pernah kegelapan kalah terhadap terang. Yoh 1:5; 1Yo 2:8; Rom 13;12.
(0.42) (Mat 28:19) (ende: Buatlah segala bangsa mendjadi muridku)

Bukan dengan memaklumkan Indjil setjara mengadjar sadja sampai orang pertjaja. Orang jang pertjaja harus mendjadi murid Jesus jang sedjati. Mereka masuk mendjadi milik Jesus dengan menerima Permandian, mendjadi satu denganNja sebagai anggota tubuh-mistikNja. Tetapi sesudah itu barulah mereka mulai mengikuti Jesus dengan sebetulnja, dengan terus-menerus beladjar padaNja dan meneladanNja sambil rela berkurban, sebagaimana dituntut dalam Mat 10:37-38; Mar 8:34; Luk 14:26-27 dan Yoh 13:35.

(0.42) (Gal 4:3) (ende: Anasir-anasir dunia)

Menilik Gal 4:9 dan Gal 4:10 sudah terang, bahwa jang dimaksudkan disini, ialah peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan hukum dan adat-istiadat Jahudi, jang tak terhitung banjaknja, lagi diiringi antjaman-antjaman berat, sehingga benar-benar "memperhambakan" bawahan-bawahannja".

Menurut kepertjajaan orang "kafir" anasir-anasir dunia adalah roh-roh gaib jang memenuhi djagad raja dan menguasai nasib manusia. Paulus disini menjamakan sikap Jahudi terhadap kaum Jahudi dengan tahjul kekafiran itu. Dengan "kita" disini tentu sadja pertama-tama dimaksudkan orang Jahudi, tetapi Paulus agaknja ingat djuga akan orang Galatia jang bukan Jahudi, jang dahulu takluk kepada ketakutan tachjul orang "kafir". Paulus barangkali hendak memperingatkan mereka, bahwa menerima hukum Jahudi sama artinja dengan berbalik kepada tachjul kekafiran.

(0.42) (Gal 2:11) (full: AKU BERTERANG-TERANG MENENTANGNYA. )

Nas : Gal 2:11

Siapa pun gembala atau pimpinan rohani yang bersalah atau munafik (ayat Gal 2:13) harus dilawan dan ditegur (bd. 1Tim 5:20). Ini harus dilakukan tanpa pilih kasih; bahkan orang yang terkemuka seperti rasul Petrus, yang dipakai Tuhan dengan luar biasa, memerlukan teguran membangun (ayat Gal 2:11-17; bd. 1Tim 5:20-21). Alkitab menunjukkan bahwa Petrus menyadari kesalahannya dan menerima teguran Paulus dengan rendah hati dan sikap menyesal. Kemudian hari, ia menyebut Paulus "saudara kita yang kekasih" (2Pet 3:15).

(0.40) (Yoh 8:12) (full: AKULAH TERANG DUNIA. )

Nas : Yoh 8:12

Yesus adalah terang yang sesungguhnya (Yoh 1:9); Dia melenyapkan kegelapan dan penipuan dengan menerangi jalan yang benar kepada Allah dan keselamatan.

  1. 1) Semua yang mengikuti Yesus dibebaskan dari kegelapan dosa, dunia, dan Iblis. Mereka yang masih berjalan dalam kegelapan belum mengikuti Dia (bd. 1Yoh 1:6-7).
  2. 2) "Barangsiapa mengikut Aku" adalah bentuk kata kerja masa kini yang menunjukkan suatu tindakan yang berkelanjutan -- "barangsiapa yang mengikut terus-menerus." Yesus hanya mengakui kemuridan yang bertahan sampai kesudahan

    (lihat cat. --> Yoh 8:31 berikut).

    [atau ref. Yoh 8:31]

(0.40) (1Yoh 1:7) (full: HIDUP DI DALAM TERANG. )

Nas : 1Yoh 1:7

Hidup di dalam terang berarti mempercayai kebenaran Allah sebagaimana dinyatakan di dalam Firman-Nya serta berusaha sungguh-sungguh dan terus-menerus oleh kasih karunia-Nya untuk mematuhi Firman itu dalam perkataan dan tindakan. "Darah Yesus Anak-Nya itu menyucikan kita daripada segala dosa" menunjuk kepada pekerjaan pengudusan yang bersinambung di dalam orang percaya dan pembersihan terus-menerus oleh darah Kristus untuk dosa-dosa yang tidak disengaja. Yohanes mungkin tidak berpikir tentang dosa terhadap Allah yang dilakukan dengan sengaja, karena dia berbicara tentang hal hidup di dalam terang. Pembersihan bersinambung ini memungkinkan kita memiliki persekutuan yang intim dengan Allah

(lihat art. PENGUDUSAN).

(0.40) (Mat 5:13) (sh: Bila garam menjadi tawar (Senin, 3 Januari 2005))
Bila garam menjadi tawar

Hidup Kristen adalah hidup yang berarti karena telah ditebus dengan darah Kristus. Hidup yang demikian bisa menjadi sarana menjangkau orang lain untuk mengalami anugerah yang sama. Masalah muncul ketika anak-anak Tuhan kehilangan kegunaannya sehingga ia menjadi tidak berharga di mata Tuhan!

Yesus mengajarkan bahwa anak-anak Tuhan adalah garam dan terang dunia. Dunia ini gelap, memerlukan terang untuk menyinarinya. Dunia ini membusuk, memerlukan garam untuk mencegahnya. Sebagai garam, anak Tuhan harus berfungsi untuk mencegah kebusukan dan kebobrokan moral yang semakin merajalela. Ia harus menghadirkan kehidupan yang menyaksikan Allah sehingga orang lain rindu mengenal Allah.

Sedangkan terang berfungsi menyingkapkan kegelapan dan menuntun orang pada jalan yang benar. Terang tidak boleh ditutupi, apalagi disimpan (ayat menerima+terang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">15). Fungsi orang Kristen sebagai terang adalah menyuarakan kebenaran dan keadilan. Anak Tuhan harus berani berkata kepada orang lain bahwa salah adalah salah, dan dosa adalah dosa. Ia harus memberi tuntunan pada orang lain untuk menemukan kebenaran di dalam Kristus.

Perintah Yesus ini harus diterapkan dengan berani dan sungguh-sungguh karena akan ada banyak tantangan yang berusaha meredupkan terang kita dan menggagalkan fungsi kita sebagai garam. Kita harus masuk dan terlibat dalam kehidupan masyarakat dan memberikan pengaruh positif. Firman Tuhan harus nyata dalam hidup kita. Pertahankan nilai-nilai, tolok ukur, dan gaya hidup kristiani. Jadilah peka dan tolaklah segala tindakan yang tidak sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. Bila kita setia mengikuti jalan-Nya, kita akan memberikan pengaruh yang menyehatkan bagi orang-orang di sekitar kita.

Camkan: Orang Kristen yang kekristenannya tidak nyata, tidak berguna bagi sesamanya.

(0.40) (Kol 1:12) (jerusalem: Yang melayakkan kamu) Var: yang melayakkan kami. Var lain: yang memanggil kamu. Var lain lagi: yang memanggil kami. Var lain pula: yang memanggil dan melayakkan kamu
(0.40) (Ibr 1:3) (jerusalem: cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah) Kedua ungkapan ini berasal dari teologia mengenai Hikmat dan Firman, Wis 7:25-27, sebagaimana berkembang di Aleksandria. Terungkap di dalamnya bahwa Bapa dan Anak adalah sama menurut hakekatNya, meskipun ada dua Diri yang berbeda. Anak adalah "cahaya" atau "pantulan" dari kemuliaan Allah yang bercahaya (bdk Kel 24:6), "terang dari terang". Iapun "gambar", bdk Kol 1:15+, wujud Bapa dan juga seolah-olah teraan tepat, sebagaimana ditinggalkan sebuah cap, bdk Yoh 14:9.
(0.38) (Mat 7:23) (full: AKU TIDAK PERNAH MENGENAL KAMU. )

Nas : Mat 7:23

Kata-kata Kristus ini dengan jelas menyatakan bahwa seorang pendeta mungkin saja memberitakan Injil di dalam nama Kristus, mengusir setan dan mengadakan mukjizat sedangkan mereka sendiri tidak mempunyai iman yang menyelamatkan di dalam Kristus.

  1. 1) Alkitab mengajarkan bahwa pemberitaan Injil yang berapi-api, semangat demi kebenaran serta mukjizat dewasa ini dapat diadakan di bawah pengaruh dan kuasa Iblis. Paulus mengingatkan bahwa "Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang. Jadi bukanlah suatu hal yang ganjil, jika pelayan-pelayannya menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran" (2Kor 11:14-15; bd. Mat 24:24). Paulus menerangkan bahwa urapan yang tampaknya penuh kuasa dapat merupakan "pekerjaan Iblis" (lih. 2Tes 2:9-10; Wahy 13:3,12;

    lihat art. GURU-GURU PALSU).

  2. 2) Sering kali Allah meniadakan kegiatan Iblis dalam guru palsu ini untuk menyelamatkan atau menyembuhkan mereka yang dengan sungguh-sungguh menanggapi Firman Allah (lih. Fili 1:15-19). Allah senantiasa menginginkan bahwa mereka yang memberitakan Injil hidup benar (lih. 1Tim 3:1-7); namun apabila ada seseorang yang jahat atau tidak bermoral memberitakan Firman Allah, Allah tetap dapat bekerja di dalam hati orang yang menerima Firman-Nya dengan penyerahan kepada Kristus. Allah tidak mendukung seorang pengkhotbah yang tidak benar, namun Dia tetap akan mendukung kebenaran alkitabiah dan mereka yang menerima kebenaran itu dengan iman.
(0.38) (Luk 2:1) (sh: Kemuliaan Allah bagi damai sejahtera manusia (Minggu, 28 Desember 2003))
Kemuliaan Allah bagi damai sejahtera manusia

Peristiwa Natal akan tenggelam dalam keheningan malam kota kecil Betlehem, seandainya malaikat Tuhan tidak datang untuk mengumandangkan berita sukacita, “Kristus Tuhan sudah lahir di kota Daud.”

Nyanyian malaikat merupakan tanda bahwa kemuliaan Allah menaungi isi dunia, direpresentasikan oleh para gembala di padang rumput. Memang dunia ini ibarat padang rumput dengan para gembala serta domba-domba mereka di malam hari. Tenang, hening dan hanyut, dan hampir tidak ada kehidupan! Ketika terang ilahi bersinar melingkupi semuanya, tidak hanya para gembala yang tersentak dari lamunannya, dunia pun menggeliat terbangun oleh berita sukacita yang datang dari tempat yang mahatinggi.

Dunia yang hanyut oleh ketiadaan pengharapan, tersentak oleh pernyataan sorgawi: “Kemuliaan bagi Allah di tempat mahatinggi, dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.” Pernyataan ini membukakan harapan, bahwa bagi dunia yang hampa diberikan damai sejahtera. Damai sejahtera itu selain merupakan perwujudan kemuliaan Allah, juga merupakan penggenapan janji Allah, yaitu bahwa damai diberikan kepada umat yang memperkenankan hati-Nya. Mereka yang memperkenankan hati Allah adalah mereka yang menerima Dia, cahaya kemuliaan Allah, yang lahir di kandang hina.

Renungkan: Kemuliaan Allahlah yang mendatangkan damai sejahtera di bumi. Apakah Anda sudah menerima Sang Cahaya Kemuliaan Allah dalam hidup Anda?

(0.38) (Luk 1:26) (sh: Tidak mengerti namun percaya (Rabu, 24 Desember 2003))
Tidak mengerti namun percaya

Bangsa Yahudi hidup di bawah ketentuan tradisi atau budaya yang sangat ketat dan ekstrim. Salah satunya adalah tidak diperkenankannya hubungan seks di luar nikah, dengan alasan apa pun. Jika itu terjadi maka perempuan yang mengandung akan diusir, bahkan dibuang untuk diasingkan. Ironisnya lagi, perempuan itu dikeluarkan dari ikatan keluarga. Kenyataan ini sempat membuat Maria kuatir karena ia mengandung tanpa pernah berhubungan seks dengan tunangannya.

Sekali lagi, berbeda dengan respons Zakharia. Maria dengan penuh hormat menerima kenyataan tersebut. Itu dikarenakan utusan Tuhan, malaikat Gabriel yang mengunjungi dirinya. Tujuan Gabriel adalah mempersiapkan Maria menjadi alat Allah untuk kelahiran Juruselamat, Yesus. Sebenarnya bagi Maria itu adalah kehormatan besar, karena pada masanya ada kerinduan besar bagi para perempuan di Israel untuk menjadi ibu bagi Mesias (bdk. menerima+terang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">1:42). Allah menjatuhkan pilihan-Nya kepada perempuan Maria. Hal itu dinyatakan dengan terus terang oleh Gabriel melalui salamnya “Salam, engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau” (ayat menerima+terang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">28). Hanya saja pemilihan itu memakai cara yang sulit dimengerti dan bahkan berpotensi menimbulkan kesalahpahaman di kalangan Yahudi yang sangat memperhatikan kesucian keluarga. Potensi itu digambarkan di Injil Matius, justru oleh sikap calon suaminya sendiri, Yusuf (Mat. 1:19).

Namun, berbeda dari Zakharia yang ketidakmengertiannya itu membuahkan sikap tidak percaya, Maria justru belajar menerima hal yang sulit itu. Dikarenakan imannya kepada Tuhan ia menerima risiko kehancuran hubungannya dengan Yusuf. Lagipula, Elisabet isteri Zakharia yang juga mengalami kuasa Allah yang ajaib itu, memberikan kekuatan kepada Maria untuk menerima hal sulit itu.

Renungkan: Tidak ada yang mustahil bagi Allah. Maka orang-orang yang dipilih-Nya dan dipakai-Nya juga harus berani mengatakan, “Ya Tuhan ku percaya, jadilah padaku sekehendak-Mu!”

(0.38) (Mat 2:4) (ende: Imam-imam besar)

Tidak terang golongan apa jang dimaksudkan. Barangkali imam-imam terkemuka jang merangkap anggota mahkamah agung.

(0.38) (Mat 5:12) (ende: Garam)

dan "terang" dunia. Murid-murid Jesus (semua orang beriman) harus dalam tjara berpikir dan bitjara serta tingkah-lakunja demikian mentjerminkan kebenaran dan keluhuran Indjil, sehingga orang merasa tertarik kepadanja dipengaruh olehnja, sampai dimurnikan dari dosanja, mendjadi berkenan pada Allah dan menemukan djalan jang menudju kepada keselamatan abadi.



TIP #27: Arahkan mouse pada tautan ayat untuk menampilkan teks ayat dalam popup. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA