(0.41) | (1Sam 1:18) |
(ende: tidak sama lagi) Dahulu Hana sedih sekarang ia gembira dan senang hati pula, karena ia berharap doanja akan dikabulkan berkat berkah dan doa 'Eli itu. |
(0.41) | (2Sam 21:4) |
(ende) Penduduk Gibe'on menolak pemulihan berupa wang, dan tidak pula mau menerima salah satu orang sadja untuk dibunuh. Mereka menuntut keturunan si pendjahat, Sjaul sendiri. |
(0.41) | (2Raj 3:11) |
(ende: menuangkan air... dst) Elisja' disini muntjul sebagai bekas pelajan Elija; tetapi murid2 seorang guru berbuat demikian pula. |
(0.41) | (1Taw 12:32) |
(ende) Rupa2nja "mahir dalam membedakan ketika" disini berarti: mengerti gelagat waktunja, sehingga memahami, bahwa Dawud mesti mendjadi radja, djadi harus diikuti pula. |
(0.41) | (Mzm 69:6) |
(ende) Maksudnja: Bila Jahwe meninggalkan si pemohon, maka orang2 lain jang bertakwa akan dipermalukan dan di-edjek2 pula karena kesalehannja. |
(0.41) | (Ams 28:17) |
(ende) Ajat ini berpikir akan "pembalasan darah", sebagaimana dahulukala berlangsung. Pembunuhan seseorang harus dibunuh pula oleh sanak-saudara orang jang dibunuh tadi. |
(0.41) | (Pkh 3:15) |
(ende: jang dikedjar) ialah barang jang hilang dan diikuti sesuatu jang lain se-akan2 dienjahkan, dikedjar olehnja. Lalu Allah "mentjarinja", ialah dengan mendjadikan jang sama pula! |
(0.41) | (Yes 23:18) |
(ende) Tyrus dipulihkan kembali dan mulai berdagang pula. Tapi untungnja sekarang bagi Jahwe. Tyruspun menjembah Allah Israil. |
(0.41) | (Yes 40:27) |
(ende) Israil dalam pembuangan harap sama sekali. Dengan nubuat ini nabi mau memberinja hati pula dengan menundjuk kepada kekuatan dan kekuasaan Jahwe. |
(0.41) | (Yer 32:26) |
(ende) Djawab Jahwe atas doa Jeremia. Sebagaimana bentjana, jang diantjamkanNja, terlaksana, demikianpun djandjiNja (sebagaimana termuat dalam hal membeli ladang itu) pasti akan terlaksana pula. |
(0.41) | (Yeh 26:14) |
(ende: padas telandjang) Nama hibrani bagi Tyrus ialah: Sor, hampir sama bunjinja dengan kata "padas" (Sur) lagi pula Tyrus didirikan atas padas. |
(0.41) | (Dan 4:27) |
(ende: kedjudjuran) disini sama artinja dengan belaskasihan kepada orang (sedekah). Adjaran, bahwa sedekah menghapus dosa terdapat pula Tob 4:10; 12:9. |
(0.41) | (Hab 3:1) |
(ende) Djudul itu serupa dengan djudul beberapa mazmur dan sama pula nilainja. Njata, bahwa lagu ini dipakai dalam ibadah (selah: Hab 3:9,13). |
(0.41) | (Zef 1:2) |
(ende) Hukuman atas Jerusjalem dibajangkan se-akan2 menimpa seluruh bumi. Semua machluk ikut serta dalam dosa manusia dan ikut serta pula dalam hukumannja. |
(0.41) | (Kej 13:18) |
(endetn: pohon ara) diperbaiki menurut Junani, Syr. Tertulis: "pohon-pohon ara". Begitu pula dalam Kej 14:13;18:1. |
(0.41) | (Hak 20:42) | (jerusalem: di tengah-tengahnya) Orang Benyamin terjepit antara pasukan lasykar Israel dan mereka yang di penghadapan. Begitu pula terjadi dalam Yos 8:21-22. |
(0.41) | (Mzm 44:5) | (jerusalem: menanduk) Umat Israel dibandingkan dengan lembu jantan. Tanduk lazimnya melambangkan kekuatan, bdk Maz 18:3+ |
(0.41) | (Yeh 41:1) | (jerusalem: enam hasta juga) Naskah Ibrani menambah: Lebarnya Kemah. Ini ternyata sebuah sisipan yang tidak terdapat dalam sejumlah naskah Ibrani dan tidak pula dalam terjemahan Yunani. |
(0.41) | (Ul 21:1) |
(ende) Pembunuhan mendatangkan kesalahan dan kutuk bagi umat: sehingga tidak pantas lagi melakukan ibadat karenanja. Kutuk ini akan hilang kalau jang bersalah telah dihukum mati. Akan tetapi apabila sipembunuh tidak dikenal: maka diadakan upatjara pembersihan seperti jang dilukiskan disini. Upatjara itu rupanja sudah sangat kuno dan dikenal pula diluar Israel. Disini hukum-pengganti itu dilaksanakan ditempat jang sunji-senjap. Barangkali air jang mengalir menggambarkan pembersihan. Pada bangsa Israel upatjara itu sendiri tidak memberikan pengampunan: melainkan merupakan sematjam upatjara tobat: jang dimaksudkan untuk mohon dan mengharapkan agar Jahwe memulihkan keadaan jang besar dan membersihkan umat lagi (aj.8)(Ula 21:8). |
(0.36) | (Am 5:21) | (jerusalem) Para nabi kerap kali mengecam agama yang semu saja. Agama semu itu ialah: Orang menganggap hubungannya dengan Allah baik dan lurus, jika melakukan upacara-upacara dan kebaktian tertentu (korban, puasa dsb). Tetapi sementara itu orang menganggap sepi perintah-perintah yang paling penting, yaitu keadilan sosial dan kasih kepada sesama manusia, 1Sa 15:22; Yes 1:10-16; 29:13-14; 58:1-8; Hos 6:6; Mik 6:5-8; Yer 6:20; Yoe 2:13; Zak 7:4-6; bdk Maz 40:7-9; 50:5-15; 51:18-19. Para pemazmur juga menentang upacara-upacara semu, yaitu dengan meletakkan tekanan pada sikap hati yang mesti menjiwai korban, yakni: ketaatan, rasa syukur, sesal hati. begitu pula si Muwarikh, yang mengutamakan nyanyian dalam ibadat korban, oleh karena nyanyian itu mengungkapkan sikap hati pula. Perjanjian Baru memberi penegasan yang terakhir, Luk 11:41-42; Mat 7:21; Yoh 4:21-24. |