Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 41 - 60 dari 560 ayat untuk korban keselamatan AND book:[1 TO 39] (0.000 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.34) (Mzm 130:6) (jerusalem: pagi) Fajar yang melenyapkan kegelapan melambangkan keselamatan, bdk Maz 17:15+
(0.34) (Za 12:8) (jerusalem: keluarga Daud....) Di masa keselamatan kelak wangsa kerajaan Daud akan pulih kembali.
(0.33) (Mal 1:11) (jerusalem) Dalam ayat ini nabi tidak berpikir kepada ibadat yang di seluruh wilayah kerajaan Persia disampaikan kepada "allah semesta langit" (bdk Neh 1:4 dst; Neh 2:4,20; Ezr 1:2; 5:11 dst; Ezr 6:9 dst Ezr 7:12,21,23; Dan 2:18; 4:37; 5:23) yang oleh nabi disamakan dengan Tuhan Israel. Sebaiknya, Hagai berpikir kepada korban sempurna yang akan dipersembahkan di zaman keselamatan kelak.
(0.32) (Im 9:8) (full: DISEMBELIHNYALAH ANAK LEMBU. )

Nas : Im 9:8

Allah menetapkan korban binatang sebagai peraturan agar orang berdosa dapat menghampiri Dia dalam pertobatan dan iman sehingga mengalami pengampunan, keselamatan, dan persekutuan dari-Nya.

  1. 1) Penyembahan binatang itu merupakan pelajaran peraga, menunjuk kepada prinsip korban dan pendamaian untuk orang lain. Hidup binatang yang tidak bersalah dikorbankan sebagai pengganti penyembah yang berdosa dan bersalah

    (lihat cat. --> Im 1:4).

    [atau ref. Im 1:4]

  2. 2) Korban itu mengungkapkan pertobatan seorang dan merupakan pengakuan dosa serta kesadaran akan perlunya pentahiran dan penebusan (Im 16:30-34;

    lihat cat. --> Im 1:2).

    [atau ref. Im 1:2]

  3. 3) Apabila sebuah korban dipersembahkan dengan iman dan ketaatan, Allah berkenan akan tindakan penyembah sehingga memberi kasih karunia dan pengampunan yang didambakannya (Im 4:3,20; 5:15-16).
  4. 4) Korban itu menyediakan pendamaian dengan "menutupi" dosa

    (lihat art. HARI PENDAMAIAN).

  5. 5) Perhatikan bahwa dari sudut PB, korban binatang tidak sempurna karena tidak dapat menuntun penyembah itu kepada keadaan iman dan ketaatan dewasa yang kini tersedia di bawah perjanjian yang baru (Ibr 10:1-4). Peraturan ini berlaku sebagai bayangan atau sketsa pendahuluan dari "satu korban saja karena dosa" untuk sepanjang masa yang disediakan ketika Kristus mempersembahkan tubuh-Nya satu kali untuk selama-lamanya (Ibr 10:12).
(0.31) (Mzm 54:1) (sh: Persembahkanlah korban kepada TUHAN! (Selasa, 8 Juni 2004))
Persembahkanlah korban kepada TUHAN!

Dalam Mazmur 51 dikatakan, "bukan korban sembelihan atau korban bakaran, tetapi korban syukur dan hati yang hancur". Akan tetapi Mazmur 54 ternyata tidak berhenti di situ saja melainkan maju selangkah lagi. Korban syukur dan hati hancur semestinya diikuti oleh korban sembelihan dan korban bakaran. Artinya, setelah melakukan yang satu (pertobatan kepada TUHAN), maka yang lainnya harus menyusul (korban). Dan korban di sini bukan lagi sebagai kewajiban kepada Allah tetapi sebagai ungkapan syukur yang dilakukan dengan kerelaan (ayat korban+keselamatan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">8).

Dengan demikian akan menjadi nyata bahwa hubungan kita dengan TUHAN tidak seperti tuan dan hamba, tetapi seorang bapak dan anak. Hubungan bapak dengan anak pada dasarnya diwujudkan dalam sikap yang akrab dan mesra. Seorang bapak yang baik pastilah selalu merindukan anak-anaknya. Demikian sebaliknya anak-anak terhadap bapaknya. Dapatkah seorang bapak dikatakan baik jika ia hanya menuntut dari anak-anaknya? Atau seorang anak, jika ia hanya menuntut dari bapaknya?

Allah Bapa kita sudah demikian baik terhadap kita. Bahkan kebaikan-Nya ditunjukkan dengan mempersembahkan Anak-Nya yang tunggal untuk keselamatan kita. Apakah kita masih berani mengatakan kita mengasihi Allah sementara persembahan yang kita berikan adalah sisa-sisa uang kita. Mungkin seseorang sudah merasa memberi banyak dengan persembahan uang puluhan juta. Namun, jumlah itu masih terlalu kecil dibanding dengan puluhan kali lipat yang sudah kita terima. Bukan jumlah yang Tuhan lihat, tetapi kerelaan hati kita memberikan yang terbaik kepada-Nya itu yang menyenangkan-Nya.

Tekadku: Aku tidak akan lagi bersikap sebagai orang yang berjasa apalagi penguasa di gereja Tuhan. Sebab dengan demikian saya telah menghina Tuhan.

(0.31) (Yes 28:16) (ende)

Nubuat ini adalah nubuat keselamatan (batu terpilih), jang dikerdjakan Jahwe guna Jerusjalem. Keselamatan itu (jang dibandingkan dengan gedung jang tengah dibangun)(Yes 28:16) memuat djuga keadilan dan tata hukum (Yes 28:17).

(0.31) (Yes 66:7) (ende)

Ajat ini menggambarkan keselamatan jang datang dengan tak tersangka2, seperti bila seorang wanita (ia) melahirkan anak, sebelum sakit beranak.

(0.31) (Rat 3:29) (ende: menekapkan...dst.)

ialah: merendahkan diri. Namun itupun tidak memberikan hak kepada manusia atas pertolongan dan keselamatan (mungkinlah).

(0.31) (Mi 6:9) (endetn)

Ditinggalkan: "keselamatan dilihat namaMu?".

(0.31) (Yes 56:1) (full: TAATILAH HUKUM ... SEBENTAR LAGI AKAN DATANG KESELAMATAN. )

Nas : Yes 56:1-2

Keadilan dan kebenaran merupakan buah keselamatan, terkait langsung dengan pengaruh Kerajaan Allah; hal-hal itu tidak dapat dipisahkan.

(0.31) (Ayb 6:13) (jerusalem: keselamatan) Ini menurut terjemahan Yunani dan Siria. Dalam naskah Ibrani tertulis sebuah kata yang tidak jelas artinya.
(0.31) (Yer 33:16) (jerusalem: TUHAN-keadilan kita) Mengenai nama kota di zaman keselamatan bdk Yes 1:26+; Yeh 48:35
(0.29) (Bil 8:11) (full: ORANG LEWI ITU SEBAGAI PERSEMBAHAN UNJUKAN. )

Nas : Bil 8:11

"Persembahan unjukan" menjadi bagian korban keselamatan untuk para imam (Im 7:28-34). Persembahan ini diunjukkan ke arah kemah pertemuan sebagai tanda penyerahan diri kepada Allah dan kemudian diunjukkan ke arah orang yang mempersembahkannya atau imam, yang menunjukkan bahwa Tuhan menyerahkan persembahan itu kepada mereka. Di sini orang Lewi sendiri merupakan persembahan unjukan kepada Tuhan. Karena unjukan tersebut tidak dapat dilakukan secara harfiah, maka upacara ini dilakukan secara simbolis.

(0.29) (Bil 21:9) (full: ULAR TEMBAGA. )

Nas : Bil 21:9

Kuasa ular tembaga untuk memberi hidup mendahului kematian Yesus Kristus sebagai korban yang ditinggikan di salib untuk memberi hidup kepada semua orang yang memandang kepada-Nya. Mengenai peristiwa ini Yesus sendiri mengatakan, "Sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal" (Yoh 3:14-15). Mereka yang ingin dibebaskan dari dosa dan menerima keselamatan harus memalingkan hati mereka kepada ketaatan percaya kepada firman Allah di dalam Kristus.

(0.29) (Mzm 27:1) (jerusalem: Aman dalam perlindungan Allah) Doa permohonan ini berisikan kepercayaan yang sebulat-bulatnya. Dengan mengandalkan Tuhan semata-mata, Maz 27:1-6, pemazmur mohon perlindungan Allah terhadap orang yang menuduhnya dengan tidak semena-mena, Maz 27:7-13. Tinggal dalam bait Allah, dalam perlindungan Tuhan merupakan kebahagiaan tertinggi, Maz 27:4. Nyanyian ini agaknya dibawakan oleh dua kelompok penyanyi bergiliran, Maz 27:1-6,7-13, sesamanya korban pembakaran nazar dipersembahkan, Maz 27:6.
(0.29) (2Sam 24:18) (sh: Tuhan membuka pintu pengampunan. (Kamis, 23 Juli 1998))
Tuhan membuka pintu pengampunan.

Nabi Gad diutus Tuhan kepada Daud untuk menyampaikan perintah-Nya agar mendirikan mezbah di tempat pengirikan Arauna. Mengingat kesalahan Daud sangat besar, sehingga tak kurang tujuh puluh ribu orang mati, titah itu sungguh menyatakan kemurahan Tuhan yang menakjubkan. Apa arti mezbah? Korban di atas mezbah adalah karunia Tuhan yang mengajarkan prinsip penebusan dosa. Korban itu menunjuk bahwa dosa hanya dapat diampuni bila ada pihak lain yang kudus di mata Allah yang menanggung hukuman dosa ganti orang berdosa. Korban itu membawa pengampunan dosa bila disertai sesal dan tobat karena iman.

Daud tak mau yang gratis. Arauna menyatakan bersedia membantu Daud dalam mewujudkan rencana mendirikan mezbah di atas tanah miliknya. Daud tak perlu membeli tanah itu, sebab selain Arauna menghormati raja, juga karena pengorbanan itu bagi Tuhan. Tapi Daud menolak memberikan korban persembahan tanpa keterlibatan diri penuh.

Renungkan: Dosa adalah kejahatan di mata Tuhan. Hanya korban penggantian Yesus yang dapat memenuhi sempurna tuntutan kesucian Allah. Kristus telah membuka jalan keselamatan itu, namun kita harus sepenuhnya menyerahkan diri kepada-Nya dalam iman dan tobat sejati.

(0.28) (Ul 30:20) (full: MENGASIHI TUHAN, ALLAHMU. )

Nas : Ul 30:20

Bangsa Israel diperintahkan untuk memelihara hubungan mereka dengan Allah dengan cara mengasihi Dia dan mendengarkan suara-Nya

(lihat cat. --> Ul 6:5).

[atau ref. Ul 6:5]

Akan tetapi, dalam mengungkapkan ketaatan tersebut, mereka harus mengakui ketidakmampuan mereka untuk menggenapi seluruh hukum dan oleh karena itu mereka harus membawa korban pendamaian untuk kekurangan mereka

(lihat cat. --> Im 1:2;

[atau ref. Im 1:2]

lihat art. HARI PENDAMAIAN).

Hidup dan keselamatan tidak pernah dijanjikan sebagai upah untuk ketaatan sempurna; hukum Taurat telah menduga adanya ketidaksempurnaan iman dan ketaatan pada pihak umat Allah dan oleh karena itu menyediakan sistem korban yang mendamaikan dosa. Puncak pengharapan Israel terdiri dalam kemurahan dan kasih karunia Allah.

(0.27) (Im 1:2) (full: MEMPERSEMBAHKAN PERSEMBAHAN. )

Nas : Im 1:2

Kata benda "persembahan" (Ibr. _corban_) berkaitan dengan kata kerja yang berarti "menghampiri." Oleh karena itu, suatu persembahan merupakan suatu pemberian orang percaya Israel yang dibawa ke dekat Allah supaya menghampiri Allah dan menikmati persekutuan dan berkat-Nya (bd. Mazm 73:28).

  1. 1) Lima persembahan digambarkan dalam pasal Im 1:1-7:38; persembahan korban bakaran (Im 1:3-17), persembahan korban sajian (Im 2:1-16), persembahan korban keselamatan (Im 3:1-17), persembahan korban penghapus dosa (pasal Im 4:1-35), dan persembahan korban penebus salah (Im 5:14-6:7; 7:1-7).
  2. 2) Para penyembah membawa persembahan untuk mengungkapkan syukur dan iman, memperbaharui persekutuan, memperdalam penyerahan mereka kepada Tuhan, atau memohon pengampunan. Persembahan sebenarnya merupakan doa yang "diperankan" (bd. Mazm 116:17; Hos 14:2; Ibr 13:15).
  3. 3) Pada umumnya persembahan meliputi korban, yaitu binatang dibunuh

    (lihat cat. --> Im 9:8).

    [atau ref. Im 9:8]

  4. 4) Persembahan-persembahan ini mengajarkan Israel bahwa:
    1. (a) manusia pada dasarnya adalah makhluk berdosa yang layak dihukum mati;
    2. (b) tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan (Im 17:11; Ibr 9:22);
    3. (c) pendamaian untuk dosa harus dilaksanakan melalui penggantian (ayat Im 1:4; 17:11);
    4. (d) Kekudusan Allah harus mengatur dan mengarahkan setiap aspek kehidupan manusia (bd. Im 10:3); dan
    5. (e) Allah ingin bermurah hati, mengampuni, dan bersekutu dengan manusia (Kel 34:6-7).
  5. 5) Supaya persembahan diterima Allah, diperlukan pertobatan sejati dengan segenap hati dan suatu penyerahan yang sungguh-sungguh untuk hidup dalam kebaikan dan kebenaran (Im 23:27-29; Yes 1:11-17; Mi 6:6-8).
(0.27) (Kej 50:20) (ende)

Maksud Jusuf ialah: menjerahkan pengadilan tentang tingkah-laku saudara-saudaranja kepada Tuhan semata-mata. Ia menundjukkan, bahwa segala-galanja pada hakekatnja diatur dan dipimpin oleh Tuhan, demi keselamatan UmatNja, dan demi pelaksanaan djandji-djandjiNja selandjutnja.

Inilah adjaran-pokok riwajat Jusuf. Tuhan memimpin segala-galanja kearah apa jang baik; Ia melaksanakan rentjana-keselamatanNja, sekalipun manusia berdosa. Bahkan dosa-dosa manusia ikut-serta dipertimbangkan dalam rentjana-keselamatan itu.

(0.27) (Kel 32:14) (ende)

Keselamatan semata-mata tergantung dari Kebaikan dan Rahmat Tuhan, bukannja berdasarkan kebaikan manusia. Bertobatnja manusia adalah akibat Rahmat Tuhan, dan tidak menjebabkan turunnja Rahmat itu.



TIP #22: Untuk membuka tautan pada Boks Temuan di jendela baru, gunakan klik kanan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA