Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 41 - 60 dari 445 ayat untuk imam-imam kepala (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.17) (Mzm 132:18) (ende: seteru2nja...kepalanja)

ialah seteru2 dan kepala keturunan Dawud (Al-Masih).

(0.17) (Yer 2:37) (ende: tangan diatas kepala)

tanda kesedihan dan perkabungan; Israil sangat ketjewa karena negara asing itu.

(0.17) (Yeh 1:22) (ende)

Langit2 itu adalah tachta Jahwe dan langit2 itu dipasang atas kepala kerub2 itu.

(0.17) (Yeh 26:16) (ende: para penghulu laut)

ialah kepala2 koloni2 Tyrus dipantai dan kepulauan Laut Tengah.

(0.17) (Mat 8:5) (ende: Perwira)

Aslinja "centurio", artinja kepala pasukan seratus orang. Perwira ini seorang Romawi beragama kafir.

(0.17) (1Taw 9:34) (endetn)

Ditinggalkan kata "kepala2", menurut 1Ta 8:28.

(0.17) (Za 9:8) (endetn: sebagai pendjagaan)

diperbaiki. Tertulis: "dari hadapan balatentara"(?)."kepapaannja", diperbaiki. tertulis: "dengan mata kepala sendiri".

(0.17) (Kej 36:30) (jerusalem: kaum demi kaum) Begitulah menurut terjemahan Yunani. Dalam naskah Ibrani tertulis kepada kaum demi kepala kaum.
(0.17) (Mzm 119:160) (jerusalem: Dasar) Harafiah: kepala. Ini dapat diartikan sebagai inti sari atau sebagai ringkasan.
(0.17) (Yer 19:15) (jerusalem: berkeras kepala) Harafiah: bertegar tengkuk. Bdk Yer 48:4+; Yer 7:26.
(0.17) (Mat 23:10) (jerusalem: pemimpin) Barangkali Yesus berpikir kepada kepala jemaat di Qumran yang bergelar: "Pemimpin (atau Guru) yang benar".
(0.17) (Mat 21:12) (sh: Kegagalan rohani: hidup tapi mati! (Selasa, 27 Februari 2001))
Kegagalan rohani: hidup tapi mati!

Di sebuah gereja, ada pemudi Kristen yang sangat rajin beribadah dan melayani Tuhan, sepertinya tidak sedikit pun noda dalam pelayanannya. Banyak orang mengira bahwa ia adalah seorang Kristen yang dekat dengan Tuhan. Ternyata apa yang nampak di luar tidak selalu mencerminkan apa yang ada di dalam. Baginya terlebih penting melayani daripada persekutuan pribadi dengan Tuhan. Sekian tahun ia melayani, tetapi mengalami kegagalan rohani, karena ia hanya melayani dirinya sendiri.

Dua perikop yang kita baca mencerminkan betapa kerasnya Yesus menegur segala macam bentuk kegagalan rohani. Pertama, Bait Allah, tempat umat- Nya berdoa dan bertemu Allah, telah mereka jadikan tempat perdagangan yang menghasilkan untung. Mereka bukan sekadar menyalahgunakan fungsi Bait Allah sebagai tempat berdagang, tetapi kemarahan- Nya yang sedemikian meluap dikarenakan umat-Nya yang seharusnya menjaga kekudusan dan kekhidmatan rumah Allah telah menggeser: tujuan bagi Allah menjadi tujuan bagi manusia. Bait Allah adalah rumah yang disediakan bagi umat untuk memprioritaskan Allah, tetapi mereka telah menjadikan tempat untuk memprioritaskan materi. Dua respons yang bertolakbelakang: respons orang buta dan orang timpang, dan respons imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat (ayat imam-imam+kepala&tab=notes" ver="">14-16) mencerminkan bagaimana keadaan saleh tampak luar tidak menjamin kemurnian hati mereka meresponi pekerjaan Allah. Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat hidup dalam kebenaran mereka sendiri, sehingga hati mereka dipenuhi kejengkelan menyaksikan mukjizat Allah.

Hal yang kedua, Yesus mengutuk pohon ara yang hanya menghasilkan daun-daun dan tidak menghasilkan buah. Apa gunanya daun tanpa buah? Manakah yang dinikmati orang: daun atau buah? Yesus menggunakan contoh ini untuk menegur orang-orang Yahudi yang mengaku sebagai umat Tuhan tetapi tidak mengalami persekutuan dengan Tuhan. Apa gunanya nampak saleh jikalau rohaninya mati? Jikalau Tuhan berkunjung ke rumah Kristen, ke gereja, ke kantor dimana Kristen berada, adakah Ia pun kecewa karena hanya menemukan daun dan bukan buah? Renungkan: Kristen yang tidak memprioritaskan persekutuan dengan Tuhan akan mengalami kegagalan rohani, walaupun nampaknya hidup, pada hakikatnya mati.

(0.16) (Mat 26:1) (sh: Dua tipe pikiran pemimpin. (Jumat, 3 April 1998))
Dua tipe pikiran pemimpin.

Alangkah tajam perbedaan pemikiran Tuhan Yesus dan imam-imam kepala serta para tua-tua bangsa Yahudi. Semakin dekat Yesus ke saat-saat akhir hidup-Nya, semakin bulat tekad-Nya untuk menggenapi misi yang diterima-Nya dari Allah Bapa. Sebaliknya, semakin ditegur dan diperhadapkan dengan kebenaran, semakin berkobar pula kebencian para pemimpin Yahudi itu terhadap Yesus. Yang satu ingin menaati kehendak Allah secara tuntas, yang lain ingin menghabisi Ia yang benar dan taat kepada Allah. Betapa ajaib rencana keselamatan Allah yang mengarahkan dua arus konflik besar itu untuk menghasilkan keselamatan bagi kita.

Dua tipe pengikut Yesus. Semakin dekat Tuhan, semakin sadar perlu Dia, dan peka akan derita yang dijelang-Nya, semakin perempuan itu ingin memberi terbaik bagi andalan jiwanya itu. Sebaliknya, semakin sadar beda motif hati dan jelas melihat tujuan akhir hidup Yesus, semakin Yudas menjauhkan diri dari-Nya, sampai menjual-Nya kepada para musuh-Nya. Perempuan itu mengorbankan minyak narwastu senilai tiga ratus dinar (imam-imam+kepala&tab=notes" ver="">14:5">Mrk. 14:5), Yudas menjual Yesus dengan tiga puluh keping perak atau sekitar seratus dua puluh dinar.

Renungkan: Apa yang pantas kita korbankan bagi Dia yang telah berkorban segala-galanya bagi kita?

(0.16) (Yoh 18:28) (sh: Pemalsuan ibadah (Kamis, 1 April 1999))
Pemalsuan ibadah

Imam-imam kepala dan orang-orang Farisi, adalah orang-orang yang sangat saleh dan taat beribadah. Gedung Pengadilan Pilatus najis buat mereka. Tubuh harus dijaga agar benar-benar bersih, supaya layak makan Paskah. Sebaliknya, di dalam pikiran mereka, perasaan benci dan dengki terjalin menjadi satu dengan nafsu angkara murka untuk membunuh dan menyalibkan Yesus. Karena mereka adalah orang-orang yang taat dan saleh, maka mereka dilarang membunuh. Untuk melaksanakan ambisi dengki tersebut, mereka meminjam tangan orang lain, yaitu Pilatus untuk menyalibkan dan membunuh Yesus. Apakah itu yang dinamakan ibadah?

Dilema Pilatus. Pilatus harus memilih antara kebenaran dan kedudukan. Pilatus harus memilih antara suara hati dan kepentingan diri. Dan ... ternyata Pilatus lebih memihak pada kedudukan dan mematikan suara hati. Memang, Pilatus sudah berusaha, tetapi untuk apa berusaha maksimal bagi seorang Yahudi yang dibenci bangsa-Nya sendiri. Satu orang harus dikorbankan, supaya kedudukan, kepentingan diri dan ketenteraman masyarakat terjamin!

Renungkan: Demi kedudukan dan harga diri, seseorang berani mengorbankan kebenaran.

Doa: Berilah saya kemampuan untuk berani mengambil keputusan yang benar, walaupun menyangkut harga diri.

(0.16) (Yeh 43:19) (jerusalem: imam-imam orang Lewi) Bdk Yeh 44:15+.
(0.15) (Ezr 8:16) (jerusalem: yakni kepala-kepala... yakni pengajar-pengajar) Dalam 3Ezr 8:43 terbaca: orang-orang pengajar
(0.15) (Mzm 140:9) (jerusalem: meninggikan kepala) Musuh dibandingkan dengan tentara yang "meninggikan kepala", tanda pemenang
(0.15) (Im 4:22) (ende: penghulu)

ialah kepala suku atau marga. Tetapi jang dimaksud kitab Levitika pasti radja, sekalipun dimasa Musa memang belum ada radja.

(0.15) (Bil 1:4) (ende: Kepala keluarga)

Ada lebih banjak "keluarga" daripada suku, sehingga diantaranja dapat dipilih salah seorang sebagai wakil seluruh suku.



TIP #12: Klik ikon untuk membuka halaman teks alkitab saja. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA