supaya kekerasan terhadap ketujuh puluh anak<x id="j" /> Yerubaal dibalaskan<x id="k" /> dan darah mereka ditimpakan<x id="l" /> kepada Abimelekh, saudara mereka yang telah membunuh mereka dan kepada warga kota Sikhem yang membantu dia<x id="m" /> membunuh saudara-saudaranya itu.

Esoknya pagi-pagi, pada waktu matahari terbit, haruslah engkau menyerbu kota itu. Dan jika ia dan orang-orangnya keluar melawan engkau, maka engkau dapat berbuat kepadanya sesuai dengan keadaan yang kaudapati.<x id="w" />"

Kemudian rakyat itu juga masing-masing memotong dahan-dahan, lalu mengikuti Abimelekh, meletakkan dahan-dahan itu di atas liang dan membakar liang itu di atas kepala orang-orang itu. Demikianlah semua penduduk kota Menara-Sikhem juga mati, kira-kira seribu orang laki-laki dan perempuan.

Tetapi ada sebuah menara yang kuat di tengah-tengah kota, dan semua laki-laki dan perempuan, seluruh warga kota itu, melarikan diri ke situ; mereka menutup pintu di belakangnya dan naik ke atas sotoh menara itu.

Ia mempunyai tiga puluh anak laki-laki, yang mengendarai tiga puluh ekor keledai<x id="r" /> jantan, dan mereka mempunyai tiga puluh kota, yang sampai sekarang disebutkan orang Hawot-Yair,<x id="s" /> di tanah Gilead.

Ketika orang Israel diam<x id="k" /> di Hesybon dengan segala anak kotanya, di Aroer<x id="l" /> dengan segala anak kotanya, dan di segala kota sepanjang kedua tepi sungai Arnon selama tiga ratus tahun, mengapa pada waktu itu engkau tidak melepaskan kota-kota itu?

Lalu Roh<x id="p" /> TUHAN<n id="1" /> menghinggapi Yefta; ia berjalan melalui daerah Gilead dan daerah Manasye, kemudian melalui Mizpa<x id="q" /> di Gilead, dan dari Mizpa di Gilead ia berjalan terus ke daerah bani Amon.<x id="r" />

Sebab engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki;<x id="d" /> kepalanya takkan kena pisau cukur,<x id="e" /> sebab sejak dari kandungan ibunya anak itu akan menjadi seorang nazir<n id="1" /><x id="f" /> Allah dan dengan dia akan mulai<x id="g" /> penyelamatan orang Israel dari tangan orang Filistin."

Setelah ia sampai ke Lehi<x id="a" /> dan orang-orang Filistin mendatangi dia dengan bersorak-sorak, maka berkuasalah<x id="b" /> Roh TUHAN atas dia<n id="1" /> dan tali-tali pada tangannya menjadi seperti batang rami<x id="c" /> yang telah habis dimakan api dan segala pengikatnya hancur tanggal dari tangannya.

Kemudian Allah membelah liang batu yang di Lehi itu, dan keluarlah air dari situ. Ia minum, lalu menjadi kuat dan segar<x id="i" /> kembali. Sebab itu dinamailah mata air<x id="j" /> itu Mata Air Penyeru, yang sampai sekarang masih ada di Lehi.

Maka diceritakannyalah kepadanya segala isi hatinya,<x id="h" /> katanya: "Kepalaku tidak pernah kena pisau cukur, sebab sejak dari kandungan ibuku aku ini seorang nazir<x id="i" /> Allah. Jika kepalaku dicukur, maka kekuatanku akan lenyap dari padaku, dan aku menjadi lemah dan sama seperti orang-orang lain."

Berkatalah Simson: "Biarlah kiranya aku mati bersama-sama orang Filistin ini." Lalu membungkuklah ia sekuat-kuatnya, maka rubuhlah rumah itu menimpa raja-raja kota itu dan seluruh orang banyak yang ada di dalamnya. Yang mati dibunuhnya pada waktu matinya itu lebih banyak dari pada yang dibunuhnya pada waktu hidupnya.

Mereka maju, lalu berkemah di Kiryat-Yearim<x id="p" /> di Yehuda. Itulah sebabnya tempat itu disebut Mahane-Dan<x id="q" /> sampai sekarang; letaknya di sebelah barat Kiryat-Yearim.

Tetapi jawab mereka kepadanya: "Diamlah,<x id="a" /> tutup mulut, ikutlah kami dan jadilah bapak dan imam<x id="b" /> kami. Apakah yang lebih baik bagimu: menjadi imam untuk seisi rumah satu orang atau menjadi imam untuk suatu suku dan kaum<x id="c" /> di antara orang Israel?"

Berkemaslah suaminya itu, lalu pergi menyusul perempuan itu untuk membujuk dia dan membawanya kembali; bersama-sama dia bujangnya dan sepasang keledai. Ketika perempuan muda itu membawa dia masuk ke rumah ayahnya, dan ketika ayah itu melihat dia, maka bersukacitalah ia mendapatkannya.

Lalu Abimelekh dan seluruh rakyat yang bersama-sama dengan dia naik ke gunung Zalmon.<x id="f" /> Abimelekh mengambil kapak, lalu memotong dahan-dahan kayu, mengangkatnya dan meletakkannya ke atas bahunya sambil berkata kepada rakyatnya yang bersama-sama dengan dia: "Turutilah dengan segera perbuatanku yang kamu lihat ini."

Tetapi sementara mereka menggembirakan hatinya,<x id="j" /> datanglah orang-orang kota itu, orang-orang dursila,<x id="k" /> mengepung rumah itu. Mereka menggedor-gedor pintu sambil berkata kepada orang tua, pemilik rumah itu: "Bawalah ke luar orang yang datang ke rumahmu itu<n id="1" />, supaya kami pakai dia.<x id="l" />"