Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu dan mengurapi<x id="q" /> Daud di tengah-tengah saudara-saudaranya. Sejak hari itu dan seterusnya berkuasalah<x id="r" /> Roh TUHAN<x id="s" /> atas Daud. Lalu berangkatlah Samuel menuju Rama.

Maka setahun kemudian mengandunglah Hana dan melahirkan seorang anak laki-laki.<x id="h" /> Ia menamai<x id="i" /> anak itu Samuel<n id="1" />,<x id="j" /> sebab katanya: "Aku telah memintanya dari pada TUHAN."

Dan TUHAN mengindahkan Hana,<x id="m" /> sehingga dia mengandung dan melahirkan tiga anak laki-laki dan dua anak perempuan lagi. Sementara itu makin besarlah<x id="n" /> Samuel yang muda itu di hadapan TUHAN.

Samuel yang muda itu menjadi pelayan<x id="q" /> TUHAN di bawah pengawasan Eli. Pada masa itu firman TUHAN jarang;<x id="r" /> penglihatan-penglihatanpun<x id="s" /> tidak sering.

Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Ketahuilah, Aku akan melakukan sesuatu di Israel, sehingga setiap orang yang mendengarnya, akan bising<x id="d" /> kedua telinganya.

Samuel tidur sampai pagi; kemudian dibukanya pintu rumah TUHAN. Samuel segan memberitahukan penglihatan itu kepada Eli.

Lalu Samuel memberitahukan semuanya itu kepadanya dengan tidak menyembunyikan sesuatupun. Kemudian Eli berkata: "Dia TUHAN, biarlah diperbuat-Nya apa yang dipandang-Nya<x id="j" /> baik."

Dan perkataan Samuel sampai ke seluruh Israel.<t />(4-1b) Orang Israel maju berperang melawan orang Filistin dan berkemah dekat Eben-Haezer,<x id="q" /> sedang orang Filistin berkemah di Afek.<x id="r" />

Lalu kata orang Israel kepada Samuel: "Janganlah berhenti berseru<x id="w" /> bagi kami kepada TUHAN<n id="1" />, Allah kita, supaya Ia menyelamatkan kami dari tangan orang Filistin itu."

Demikianlah orang Filistin itu ditundukkan<x id="d" /> dan tidak lagi memasuki daerah Israel. Tangan TUHAN melawan orang Filistin seumur hidup Samuel,

Dalam pada itu Saul, datang mendekati Samuel di tengah pintu gerbang dan berkata: "Maaf, di mana rumah pelihat itu?"

Sesudah itu Samuel mengajak Saul dan bujangnya, dibawanya ke pendopo dan diberikannya kepada mereka tempat utama di depan para undangan, yang banyaknya kira-kira tiga puluh orang.

Berkatalah Samuel kepada juru masak: "Berikanlah sekarang bagian yang kuberikan kepadamu tadi, dengan pesan: Simpanlah ini dahulu."

Lalu Samuel mengambil buli-buli<x id="h" /> berisi minyak, dituangnyalah ke atas kepala Saul, diciumnyalah dia sambil berkata: "Bukankah TUHAN telah mengurapi<x id="i" /> engkau<n id="1" /> menjadi raja atas umat-Nya<x id="j" /> Israel? Engkau akan memegang tampuk pemerintahan atas umat TUHAN, dan engkau akan menyelamatkannya dari tangan musuh-musuh di sekitarnya. Inilah tandanya bagimu, bahwa TUHAN telah mengurapi engkau menjadi raja atas milik-Nya sendiri:

Sedang ia berpaling untuk pergi meninggalkan Samuel, maka Allah mengubah<x id="e" /> hatinya<n id="1" /> menjadi lain. Dan segala tanda-tanda<x id="f" /> yang tersebut itu terjadi<x id="g" /> pada hari itu juga.

Dan paman<x id="n" /> Saul berkata kepadanya dan bujangnya: "Dari mana kamu?" Jawabnya: "Mencari keledai-keledai<x id="o" /> itu, tetapi ketika tidak terlihat, maka kami pergi kepada Samuel."

Berkatalah Samuel kepada seluruh orang Israel: "Telah kudengarkan<x id="m" /> segala permintaanmu yang kamu sampaikan kepadaku, dan seorang raja<x id="n" /> telah kuangkat atasmu.

Lalu berkatalah Samuel kepada bangsa itu: "Tuhanlah saksi, yang mengangkat Musa dan Harun dan yang menuntun<x id="y" /> nenek moyangmu keluar dari tanah Mesir.

Sesudah itu TUHAN mengutus Yerubaal,<x id="o" /> Barak,<x id="p" /> Yefta<x id="q" /> dan Samuel,<x id="r" /> dan melepaskan kamu dari tangan musuh di sekelilingmu, sehingga kamu diam dengan tenteram.

Kemudian berangkatlah Samuel dan pergi dari Gilgal ke Gibea<x id="f" /> Benyamin. Tetapi Saul memeriksa barisan rakyat yang ada bersama-sama dengan dia itu: kira-kira enam ratus<x id="g" /> orang banyaknya.