Jendela-jendelanya, balai gerbangnya<x id="k" /> dan gambar-gambar pohon kormanya seukuran juga dengan pintu gerbang yang menghadap ke timur. Orang dapat naik ke situ melalui tangga yang tujuh tingkat dan balai gerbangnya ada sebelah dalam.<x id="l" />

Kemudian ia membawa aku menuju selatan, sungguh, ada sebuah pintu gerbang yang menghadap ke selatan; ia mengukur kamar-kamar jaganya, tiang-tiang temboknya dan balai gerbangnya, ukurannya<x id="n" /> sama saja dengan yang lain-lain.

Dalam balai gerbang itu ada dua meja sebelah sini dan dua meja sebelah sana, tempat menyembelih<x id="h" /> korban bakaran,<x id="i" /> korban penghapus dosa<x id="j" /> dan korban penebus salah.<x id="k" />

Sesudah ia selesai dengan mengukur seluruh bangunan dalam itu, ia mengiring aku menuju pintu gerbang<x id="l" /> yang menghadap ke sebelah timur, lalu mengukur sekeliling lingkungan Bait Suci itu.

Hanya raja<n id="1" /> itu, oleh karena ia raja boleh duduk di sana makan santapan di hadapan<x id="h" /> TUHAN. Raja itu akan masuk melalui balai gerbang dan akan keluar dari situ.<x id="i" />"

Lalu dibawanya aku melalui pintu gerbang utara<x id="j" /> ke depan Bait Suci;<x id="k" /> aku melihat, sungguh, rumah TUHAN penuh kemuliaan TUHAN, maka aku sujud<x id="l" /> menyembah.

Imam harus mengambil sedikit dari darah korban penghapus dosa dan membubuhnya pada tiang-tiang Bait Suci dan pada keempat sudut jalur<x id="i" /> keliling yang ada pada mezbah<x id="j" /> dan pada tiang-tiang pintu gerbang pelataran dalam.

Dia mengulurkan sesuatu yang berbentuk tangan<x id="b" /> dan dipegang-Nya jambul kepalaku. Lalu Roh itu mengangkat<x id="c" /> aku ke antara langit dan bumi dan membawa aku dalam penglihatan-penglihatan<x id="d" /> ilahi ke Yerusalem<n id="1" /> dekat pintu gerbang pelataran<x id="e" /> dalam yang menghadap ke utara, di mana terdapat berhala cemburuan,<x id="f" /> yang menimbulkan cemburu itu.

Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, lihatlah ke utara!" Aku melihat ke utara, sungguh, di sebelah utara gerbang mezbah, dekat jalan masuk, terdapat berhala<x id="i" /> cemburuan tadi.

Lihat, enam orang laki-laki<n id="1" /> datang dari jurusan pintu gerbang Atas, yang menghadap ke utara, masing-masing dengan alat pemukul di tangannya. Dan satu orang di antara mereka berpakaian lenan<x id="f" /> dan di sisinya terdapat suatu alat penulis. Mereka ini masuk dan berdiri di samping mezbah tembaga.

Dan kerub-kerub itu mengangkat sayap mereka, dan waktu mereka pergi, aku lihat, mereka naik dari tanah dan roda-rodanya bersama-sama dengan mereka.<x id="c" /> Lalu mereka berhenti dekat pintu gerbang rumah TUHAN yang di sebelah timur, sedang kemuliaan<x id="d" /> Allah Israel berada di atas mereka.

Ke dalam tangan kanannya terjatuh panah tenungan mengenai Yerusalem: supaya diperdengarkannya suara orang yang membunuh dan menyerukan pekik<x id="h" /> pertempuran, supaya menyusun alat-alat pendobrak pintu gerbang dan menimbun tanah menjadi tembok pengepungan<x id="i" /> dan mendirikan benteng pengepungan.<x id="j" />

Pada sekeliling pintu gerbang itu di bagian dalam ada jendela-jendela dengan bidai, yaitu di kamar-kamar jaga dan pada tiang-tiang tembok dan begitu juga pada balai gerbang. Dan pada tiang-tiang tembok itu terukir gambar pohon-pohon korma.<x id="c" />

Kamar jaganya,<x id="i" /> tiga sebelah-menyebelah, tiang-tiang tembok dan balai gerbangnya<x id="j" /> adalah seukuran dengan pintu gerbang pertama: lima puluh hasta panjangnya dan lebarnya dua puluh lima hasta.

Lalu dibawanya aku ke balai Bait Suci<x id="t" /> dan ia mengukur tiang-tiang temboknya: tebalnya lima hasta yang sebelah sini dan lima hasta yang sebelah sana; lebar pintu itu empat belas hasta dan dinding sampingnya masing-masing tiga hasta.

Lalu TUHAN berfirman kepadaku: "Pintu gerbang ini harus tetap tertutup, jangan dibuka dan jangan seorangpun masuk dari situ,<x id="g" /> sebab TUHAN, Allah Israel, sudah masuk melaluinya; karena itu gerbang itu harus tetap tertutup.

Di dalam tempat kudus-Ku merekalah yang mendapat tugas penjagaan di pintu-pintu gerbang Bait Suci dan tugas pelayanan di dalam Bait Suci; merekalah yang menyembelih korban bakaran<x id="v" /> dan korban sembelihan bagi bangsa itu dan bertugas bagi bangsa itu untuk melayaninya.<x id="w" />

Beginilah firman Tuhan ALLAH: Pintu gerbang pelataran<x id="t" /> dalam yang menghadap ke sebelah timur<x id="u" /> haruslah tertutup selama enam hari kerja, tetapi pada hari Sabat supaya dibuka; pada hari bulan baru<n id="1" /><x id="v" /> juga supaya dibuka.

Lalu dibawanya aku melalui pintu masuk<x id="x" /> yang di samping pintu gerbang ke bilik-bilik untuk para imam yang di sebelah utara<x id="y" /> tempat kudus, dan sungguh, di sana di bahagian barat sekali ada suatu tempat.