Setelah raja-raja<x id="f" /> itu dikeluarkan dan dibawa kepada Yosua, maka Yosuapun memanggil semua orang Israel berkumpul dan berkata kepada para panglima tentara, yang ikut berperang bersama-sama dengan dia: "Marilah dekat, taruhlah kakimu<x id="g" /> ke atas tengkuk raja-raja ini." Maka datanglah mereka dekat dan menaruh kakinya<x id="h" /> ke atas tengkuk raja-raja itu.

dan berkata kepada orang-orang itu: "Aku tahu, bahwa TUHAN telah memberikan negeri ini kepada kamu dan bahwa kengerian<x id="k" /> terhadap kamu telah menghinggapi kami dan segala penduduk negeri ini gemetar menghadapi kamu.

Ketika kami mendengar itu, tawarlah<x id="r" /> hati kami dan jatuhlah semangat<x id="s" /> setiap orang menghadapi kamu,<x id="t" /> sebab TUHAN, Allahmu,<x id="u" /> ialah Allah di langit di atas dan di bumi<x id="v" /> di bawah.

Segera sesudah para pengangkat tabut itu sampai ke sungai Yordan<x id="x" />, dan para imam pengangkat tabut itu mencelupkan kakinya ke dalam air di tepi sungai itu--sungai Yordan itu sebak<x id="y" /> sampai meluap sepanjang tepinya selama musim menuai<x id="z" />--

maka berhentilah air itu mengalir.<x id="a" /> Air yang turun dari hulu melonjak menjadi bendungan<x id="b" />, jauh sekali, di dekat Adam, kota yang terletak di sebelah Sartan,<x id="c" /> sedang air yang turun<x id="d" /> ke Laut Araba<x id="e" /> itu, yakni Laut Asin,<x id="f" /> terputus<x id="g" /> sama sekali. Lalu menyeberanglah bangsa itu, di tentangan Yerikho.<x id="h" />

dan Yosua berkata kepada mereka: "Menyeberanglah di depan tabut TUHAN, Allahmu, ke tengah-tengah sungai Yordan,<x id="r" /> dan angkatlah masing-masing sebuah batu ke atas bahumu, menurut bilangan suku orang Israel,

Ketika para imam, pengangkat tabut perjanjian TUHAN itu, keluar dari tengah-tengah sungai Yordan, dan baru saja kaki para imam itu dijejakkan di tanah yang kering, maka berbaliklah air sungai Yordan itu ke tempatnya<x id="l" /> dan mengalir seperti dahulu dengan meluap<x id="m" /> sepanjang tepinya.

Sedang mereka melarikan diri di depan orang Israel dan baru di lereng Bet-Horon, maka TUHAN melempari mereka dengan batu-batu<x id="t" /> besar dari langit,<x id="u" /> sampai ke Azeka, sehingga mereka mati. Yang mati kena hujan batu itu ada lebih banyak dari yang dibunuh oleh orang Israel dengan pedang.

Maka berhentilah<x id="x" /> matahari<n id="1" /> dan bulanpun tidak bergerak, sampai bangsa itu membalaskan dendamnya kepada musuhnya. Bukankah hal itu telah tertulis dalam Kitab Orang Jujur?<x id="y" /> Matahari tidak bergerak<x id="z" /> di tengah langit dan lambat-lambat terbenam kira-kira sehari penuh.

yakni Sihon, raja orang Amori, yang diam di Hesybon,<x id="j" /> yang memerintah atas suatu daerah dari Aroer,<x id="k" /> yang letaknya di tepi sungai Arnon, pada pertengahan sungai itu, ditambah setengah Gilead,<x id="l" /> sampai sungai Yabok,<x id="m" /> batas daerah bani Amon,<x id="n" />

mulai dari sungai Sikhor<x id="j" /> di sebelah timur Mesir sampai ke daerah Ekron<x id="k" /> ke arah utara--semuanya itu terhitung tanah orang Kanaan--;ada lima raja<x id="l" /> kota orang Filistin, yakni di Gaza, di Asdod,<x id="m" /> di Askelon,<x id="n" /> di Gat dan di Ekron--;dan orang Awi<x id="o" />

Itulah sebabnya Hebron menjadi milik pusaka Kaleb bin Yefune, orang Kenas itu, sampai sekarang ini, karena ia tetap mengikuti TUHAN, Allah Israel, dengan sepenuh hati<n id="1" />.<x id="q" />

Kemudian batas itu naik ke lembah Ben-Hinom,<x id="n" /> di sebelah selatan sepanjang lereng gunung Yebus,<x id="o" /> itulah Yerusalem;<x id="p" /> kemudian batas itu naik ke puncak gunung yang di seberang lembah Hinom,<x id="q" /> di sebelah barat, di ujung utara lembah orang Refaim.<x id="r" />

Dari sana batas itu terus ke Lus, ke selatan, ke arah lereng gunung dekat Lus,<x id="o" /> itulah Betel;<x id="p" /> kemudian batas itu turun ke Atarot-Adar<x id="q" /> di pegunungan yang di sebelah selatan Bet-Horon Hilir.

Kemudian batas itu melengkung, lalu membelok dari pegunungan yang di seberang Bet-Horon<x id="r" /> di sebelah selatan menuju ke sisi barat daya, dan berakhir di Kiryat-Baal, itulah Kiryat-Yearim,<x id="s" /> suatu kota bani Yehuda. Itulah sisi barat.

Selanjutnya batas itu turun ke ujung pegunungan yang di tentangan lebak Ben-Hinom, di sebelah utara lembah orang Refaim;<x id="u" /> kemudian turun ke lebak Hinom,<x id="v" /> sepanjang lereng gunung Yebus, ke selatan, kemudian turun ke En-Rogel.<x id="w" />

Sesuai dengan titah TUHAN, mereka memberikan kepadanya kota yang dimintanya, yakni Timnat-Serah<x id="a" /> di pegunungan Efraim. Kota itu dibangunnya dan menetaplah ia di sana.

Ketika mereka sampai ke Gelilot<x id="g" /> pada sungai Yordan, yang di tanah Kanaan, maka bani Ruben, bani Gad dan suku Manasye yang setengah itu mendirikan mezbah di sana di tepi sungai Yordan, mezbah<x id="h" /> yang besar bangunannya.

Ketika Akhan bin Zerah berubah setia dengan mengambil barang-barang<x id="s" /> yang dikhususkan, bukankah segenap umat<x id="t" /> Israel kena murka?<x id="u" /> Bukan orang itu saja yang mati karena dosanya.<x id="v" />"

Hal itu dipandang baik oleh orang Israel, sehingga orang Israel memuji Allah<x id="i" /> dan tidak lagi berkata hendak maju memerangi mereka untuk memusnahkan negeri yang didiami bani Ruben dan bani Gad itu.