demi kamu mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi,<x id="u" /> rebab, gambus, serdam dan berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian, maka haruslah kamu sujud menyembah patung<x id="v" /> yang telah didirikan<x id="w" /> raja Nebukadnezar itu;

Karena titah raja itu keras, dipanaskanlah perapian itu dengan luar biasa, sehingga nyala api itu membakar mati orang-orang yang mengangkat Sadrakh, Mesakh dan Abednego<x id="r" /> itu ke atas.

Hai Beltsazar, kepala<x id="v" /> orang-orang berilmu<n id="1" />! Aku tahu, bahwa engkau penuh dengan roh para dewa<x id="w" /> yang kudus, dan bahwa tidak ada rahasia yang sukar bagimu! Sebab itu inilah riwayat penglihatan mimpi yang kudapat, maka ceritakanlah kepadaku maknanya.

Semua penduduk bumi dianggap remeh;<x id="p" /> Ia berbuat menurut kehendak-Nya<x id="q" /> terhadap bala tentara langit dan penduduk bumi; dan tidak ada seorangpun yang dapat menolak<x id="r" /> tangan-Nya<x id="s" /> dengan berkata kepada-Nya: "Apa yang Kaubuat?<x id="t" />"

Jadi sekarang aku, Nebukadnezar, memuji, meninggikan<x id="v" /> dan memuliakan<x id="w" /> Raja Sorga, yang segala perbuatan-Nya adalah benar dan jalan-jalan-Nya adalah adil,<x id="x" /> dan yang sanggup merendahkan<x id="y" /> mereka yang berlaku congkak.<x id="z" />

karena pada orang itu terdapat roh yang luar biasa dan pengetahuan dan akal budi, sehingga dapat menerangkan mimpi, menyingkapkan hal-hal yang tersembunyi<x id="c" /> dan menguraikan kekusutan<x id="d" />, yakni pada Daniel yang dinamai Beltsazar<x id="e" /> oleh raja. Baiklah sekarang Daniel dipanggil dan ia akan memberitahukan maknanya!<x id="f" />"

(6-16) Lalu bergegas-gegaslah orang-orang itu menghadap raja serta berkata kepadanya: "Ketahuilah, ya raja, bahwa menurut undang-undang orang Media dan Persia tidak ada larangan atau penetapan yang dikeluarkan raja yang dapat diubah!<x id="k" />"

(6-23) Allahku telah mengutus malaikat-Nya<x id="s" /> untuk mengatupkan mulut singa-singa<x id="t" /> itu, sehingga mereka tidak mengapa-apakan aku, karena ternyata aku tak bersalah di hadapan-Nya;<x id="u" /> tetapi juga terhadap tuanku, ya raja, aku tidak melakukan kejahatan."

(6-24) Lalu sangat sukacitalah raja dan ia memberi perintah, supaya Daniel ditarik dari dalam gua itu. Maka ditariklah Daniel dari dalam gua itu, dan tidak terdapat luka<x id="v" /> apa-apa padanya, karena ia percaya<x id="w" /> kepada Allahnya<n id="1" />.

(6-25) Raja memberi perintah, lalu diambillah orang-orang yang telah menuduh Daniel dan mereka dilemparkan ke dalam gua singa,<x id="x" /> baik mereka maupun anak-anak<x id="y" /> dan isteri-isteri mereka. Belum lagi mereka sampai ke dasar gua itu, singa-singa itu telah menerkam mereka, bahkan meremukkan tulang-tulang<x id="z" /> mereka.

Lalu diberikan kepadanya kekuasaan<x id="s" /> dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya.<x id="t" /> Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan<x id="u" /> yang tidak akan musnah.<x id="v" />

Berkatalah Nebukadnezar: "Terpujilah Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego! Ia telah mengutus malaikat-Nya<x id="w" /> dan melepaskan<x id="x" /> hamba-hamba-Nya, yang telah menaruh percaya<x id="y" /> kepada-Nya, dan melanggar titah raja, dan yang menyerahkan tubuh mereka, karena mereka tidak mau memuja dan menyembah allah manapun kecuali Allah<x id="z" /> mereka.

Kemudian berserulah raja dengan keras, supaya para ahli jampi,<x id="n" /> para Kasdim<x id="o" /> dan para ahli nujum<x id="p" /> dibawa menghadap. Berkatalah raja kepada para orang bijaksana<x id="q" /> di Babel itu: "Setiap orang yang dapat membaca tulisan ini dan dapat memberitahukan maknanya kepadaku, kepadanya akan dikenakan pakaian dari kain ungu, dan lehernya<x id="r" /> akan dikalungkan rantai emas, dan di dalam kerajaanku<x id="s" /> ia akan mempunyai kekuasaan sebagai orang ketiga.<x id="t" />"

Dan oleh karena kebesaran yang telah diberikan-Nya kepadanya itu, maka takut dan gentarlah terhadap dia orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa; dibunuhnya<x id="q" /> siapa yang dikehendakinya dan dibiarkannya hidup siapa yang dikehendakinya, ditinggikannya siapa yang dikehendakinya dan direndahkannya<x id="r" /> siapa yang dikehendakinya.

(6-11) Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah<x id="c" /> Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut,<x id="d" /> berdoa serta memuji Allahnya<n id="1" />, seperti yang biasa dilakukannya.<x id="e" />

(6-27) Bersama ini kuberikan perintah, bahwa di seluruh kerajaan yang kukuasai orang harus takut dan gentar<x id="c" /> kepada Allahnya Daniel,<x id="d" /> sebab Dialah Allah<x id="e" /> yang hidup, yang kekal untuk selama-lamanya;<x id="f" /> pemerintahan-Nya tidak akan binasa dan kekuasaan-Nya tidak akan berakhir.<x id="g" />

Kemudian aku melihat dalam penglihatan<x id="x" /> malam itu, tampak seekor binatang yang keempat, yang menakutkan dan mendahsyatkan, dan ia sangat kuat. Ia bergigi besar dari besi;<x id="y" /> ia melahap dan meremukkan, dan sisanya<x id="z" /> diinjak-injaknya<x id="a" /> dengan kakinya; ia berbeda dengan segala binatang yang terdahulu; lagipula ia bertanduk<x id="b" /> sepuluh.

Sekarang, jika kamu bersedia, demi kamu mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian, sujudlah menyembah patung yang kubuat itu! Tetapi jika kamu tidak menyembah, kamu akan dicampakkan seketika itu juga ke dalam perapian yang menyala-nyala. Dan dewa<x id="j" /> manakah yang dapat melepaskan<x id="k" /> kamu dari dalam tanganku?"

Tuanku meninggikan diri terhadap<x id="z" /> Yang Berkuasa di sorga: perkakas dari Bait-Nya dibawa orang kepada tuanku, lalu tuanku serta para pembesar tuanku, para isteri<x id="a" /> dan para gundik tuanku telah minum anggur dari perkakas itu; tuanku telah memuji-muji dewa-dewa dari perak dan emas, dari tembaga, besi, kayu dan batu, yang tidak dapat melihat atau mendengar atau mengetahui,<x id="b" /> dan tidak tuanku muliakan Allah, yang menggenggam nafas<x id="c" /> tuanku dan menentukan segala jalan<x id="d" /> tuanku.