(41-8) Semua orang yang benci kepadaku berbisik-bisik bersama-sama<x id="t" /> tentang aku, mereka merancangkan yang jahat terhadap aku:

(44-23) Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari<n id="1" />, kami dianggap sebagai domba-domba<x id="i" /> sembelihan.<x id="j" />

(88-5) Aku telah dianggap termasuk orang-orang yang turun ke liang kubur;<x id="h" /> aku seperti orang yang tidak berkekuatan.<x id="i" />

(140-3) yang merancang<x id="c" /> kejahatan di dalam hati, dan setiap hari menghasut-hasut perang!<x id="d" />

(140-5) Peliharalah<x id="g" /> aku, ya TUHAN, terhadap tangan orang fasik,<x id="h" /> jagalah aku terhadap orang yang melakukan kekerasan, yang bermaksud menjatuhkan aku.

Siapa pagi-pagi sekali memberi selamat dengan suara nyaring, hal itu akan dianggap sebagai kutuk baginya.

Jangan berharap pada manusia,<x id="z" /> sebab ia tidak lebih dari pada embusan nafas,<x id="a" /> dan sebagai apakah ia<x id="b" /> dapat dianggap?

anak panahnya ditajamkan,<x id="u" /> dan segala busurnya<x id="v" /> dilentur; kuku<x id="w" /> kudanya keras seperti batu api dan roda keretanya seperti puting beliung.<x id="x" />

Bukankah hanya sedikit waktu<x id="g" /> lagi, Libanon<x id="h" /> akan berubah menjadi kebun<x id="i" /> buah-buahan<n id="1" />, dan kebun buah-buahan itu akan dianggap hutan?<x id="j" />

Sampai dicurahkan kepada kita Roh<x id="r" /> dari atas<n id="1" />: Maka padang gurun akan menjadi kebun<x id="s" /> buah-buahan, dan kebun buah-buahan itu akan dianggap hutan.<x id="t" />

Jalan-jalan raya menjadi sunyi dan seorangpun<x id="f" /> tiada lagi yang lintas di jalan.<x id="g" /> Perjanjian sudah diingkari,<x id="h" /> saksi-saksi sudah ditolak, dan manusia tidak dihiraukan.

Sesungguhnya, bangsa-bangsa adalah seperti setitik air dalam timba dan dianggap seperti sebutir debu pada neraca.<x id="o" /> Sesungguhnya, pulau-pulau tidak lebih dari abu<x id="p" /> halus beratnya.

Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya<n id="1" />, dan kesengsaraan<x id="j" /> kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas<x id="k" /> Allah.<x id="l" />

Anak-anak Sion<x id="b" /> yang berharga, yang setimbang dengan emas tua, sungguh mereka dianggap belanga-belanga tanah buatan tangan tukang periuk.

yang bernyanyi-nyanyi mendengar bunyi gambus,<x id="n" /> dan seperti Daud menciptakan bunyi-bunyian<x id="o" /> bagi dirinya;

Apakah maksudmu<x id="c" /> menentang TUHAN<n id="1" />? Ia akan menghabisi sama sekali; kesengsaraan tidak akan timbul dua kali!

Janganlah menindas janda<x id="k" /> dan anak yatim, orang asing<x id="l" /> dan orang miskin,<x id="m" /> dan janganlah merancang kejahatan dalam hatimu terhadap masing-masing.<x id="n" />"

Ia telah memenuhi mereka dengan keahlian, untuk membuat segala macam pekerjaan<x id="l" /> seorang tukang, pekerjaan seorang ahli, pekerjaan seorang yang membuat tenunan yang berwarna-warna dari kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus, dan pekerjaan seorang tukang tenun, yakni sebagai pelaksana segala macam pekerjaan dan perancang segala sesuatu.

"Kemah Suci<x id="u" /> itu haruslah kaubuat dari sepuluh tenda dari lenan halus yang dipintal<n id="1" /> benangnya dan dari kain ungu tua, kain ungu muda dan kain kirmizi; dengan ada kerubnya,<x id="v" /> buatan ahli tenun, haruslah kaubuat semuanya itu.

Haruslah kaubuat tabir<x id="g" /> dari kain ungu tua, dan kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya; haruslah dibuat dengan ada kerubnya,<x id="h" /> buatan ahli tenun.