TUHAN telah mengingat<x id="a" /> kita; Ia akan memberkati,<x id="b" /> memberkati kaum Israel, memberkati kaum Harun,

Di tepi sungai-sungai Babel,<x id="t" /> di sanalah kita duduk sambil menangis,<x id="u" /> apabila kita mengingat Sion.<x id="v" />

Aku teringat<x id="v" /> kepada hari-hari dahulu kala, aku merenungkan<x id="w" /> segala pekerjaan-Mu, aku memikirkan perbuatan tangan-Mu.

(22-28) Segala ujung bumi<x id="k" /> akan mengingatnya dan berbalik kepada TUHAN; dan segala kaum dari bangsa-bangsa akan sujud menyembah di hadapan-Nya.<x id="l" />

(42-5) Inilah yang hendak kuingat, sementara jiwaku gundah-gulana;<x id="q" /> bagaimana aku berjalan maju dalam kepadatan manusia, mendahului mereka melangkah ke rumah Allah<x id="r" /> dengan suara sorak-sorai<x id="s" /> dan nyanyian syukur,<x id="t" /> dalam keramaian orang-orang<x id="u" /> yang mengadakan perayaan.

(42-7) Jiwaku tertekan<n id="1" /> dalam diriku, sebab itu aku teringat<x id="b" /> kepada-Mu dari tanah sungai Yordan<x id="c" /> dan pegunungan Hermon,<x id="d" /> dari gunung Mizar.

(88-6) Aku harus tinggal di antara orang-orang mati, seperti orang-orang yang mati dibunuh, terbaring dalam kubur, yang tidak Kauingat lagi, sebab mereka terputus<x id="j" /> dari kuasa-Mu.

Nenek moyang kami di Mesir tidak mengerti<x id="i" /> perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib, tidak ingat<x id="j" /> besarnya kasih setia-Mu, tetapi mereka memberontak terhadap Yang Mahatinggi di tepi Laut Teberau.<x id="k" />

Oleh karena ia tidak ingat menunjukkan kasih, tetapi mengejar orang sengsara dan miskin<x id="i" /> dan orang yang hancur<x id="j" /> hati sampai mereka mati.

Biarlah lidahku melekat pada langit-langitku,<x id="d" /> jika aku tidak mengingat<x id="e" /> engkau, jika aku tidak jadikan Yerusalem<x id="f" /> puncak sukacitaku!

Ingatlah, ya TUHAN, kepada bani Edom,<x id="g" /> yang pada hari pemusnahan<x id="h" /> Yerusalem mengatakan: "Runtuhkan, runtuhkan sampai ke dasarnya!<x id="i" />"