Ketika ia memandang sekelilingnya, dilihatnya ada sebuah sumur di padang, dan ada tiga kumpulan kambing domba berbaring di dekatnya, sebab dari sumur<x id="t" /> itulah orang memberi minum kumpulan-kumpulan kambing domba itu. Adapun batu<x id="u" /> penutup sumur itu besar;

Lalu ia memimpikan pula mimpi yang lain,<x id="s" /> yang diceritakannya kepada saudara-saudaranya. Katanya: "Aku bermimpi pula: Tampak matahari, bulan dan sebelas bintang<x id="t" /> sujud menyembah kepadaku.<x id="u" />"

Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya<x id="i" /> itu, sungguh amat baik.<x id="j" /> Jadilah petang dan jadilah pagi,<x id="k" /> itulah hari keenam.

Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak<x id="q" /> benar, sebab semua manusia menjalankan hidup<x id="r" /> yang rusak di bumi.

menjelang waktu senja pulanglah burung merpati itu mendapatkan Nuh, dan pada paruhnya dibawanya sehelai daun zaitun yang segar. Dari situlah diketahui Nuh, bahwa air itu telah berkurang dari atas bumi.<x id="y" />

Pada waktu ia akan masuk ke Mesir, berkatalah ia kepada Sarai,<x id="h" /> isterinya: "Memang aku tahu, bahwa engkau adalah seorang perempuan<x id="i" /> yang cantik parasnya.

Mengapa engkau katakan: dia adikku,<x id="q" /> sehingga aku mengambilnya menjadi isteriku? Sekarang, inilah isterimu, ambillah dan pergilah!"

Tetapi datanglah firman TUHAN kepadanya, demikian: "Orang ini tidak akan menjadi ahli warismu, melainkan anak kandungmu, dialah yang akan menjadi ahli warismu.<x id="a" />"

Menjelang matahari terbenam, tertidurlah Abram dengan nyenyak.<x id="q" /> Lalu turunlah meliputinya gelap gulita yang mengerikan.

Ketika matahari telah terbenam, dan hari menjadi gelap, maka kelihatanlah perapian yang berasap beserta suluh<x id="a" /> yang berapi lewat di antara potongan-potongan<x id="b" /> daging itu.

Kata Abram kepada Sarai: "Hambamu itu di bawah kekuasaanmu;<x id="w" /> perbuatlah kepadanya apa yang kaupandang baik." Lalu Sarai menindas<x id="x" /> Hagar, sehingga ia lari meninggalkannya.

Selanjutnya kata Malaikat TUHAN<x id="e" /> itu kepadanya: "Engkau mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki<x id="f" /> dan akan menamainya<x id="g" /> Ismael<n id="1" />,<x id="h" /> sebab TUHAN telah mendengar tentang penindasan<x id="i" /> atasmu itu.

Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu; ia akan Kuberkati, Kubuat beranak cucu dan sangat banyak;<x id="r" /> ia akan memperanakkan dua belas raja,<x id="s" /> dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa<x id="t" /> yang besar.

Ketika ia mengangkat mukanya,<x id="h" /> ia melihat tiga orang<n id="1" /><x id="i" /> berdiri di depannya. Sesudah dilihatnya mereka, ia berlari dari pintu kemahnya menyongsong mereka, lalu sujudlah ia sampai ke tanah,<x id="j" />

Dan firman-Nya: "Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan<x id="v" /> mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara, isterimu, akan mempunyai seorang anak laki-laki.<x id="w" />" Dan Sara mendengarkan pada pintu kemah yang di belakang-Nya.

Katanya: "Sesungguhnya aku telah memberanikan diri berkata kepada Tuhan. Sekiranya dua puluh didapati di sana?" Firman-Nya: "Aku tidak akan memusnahkannya karena yang dua puluh itu."

Sungguhlah kota yang di sana itu cukup dekat kiranya untuk lari ke sana; kota itu kecil; izinkanlah kiranya aku lari ke sana. Bukankah kota itu kecil? Jika demikian, nyawaku akan terpelihara."

Sahut malaikat itu kepadanya: "Baiklah, dalam hal inipun permintaanmu<x id="u" /> akan kuterima dengan baik; yakni kota yang telah kau sebut itu tidak akan kutunggangbalikkan.

dan memandang ke arah Sodom dan Gomora serta ke seluruh tanah Lembah Yordan, maka dilihatnyalah asap dari bumi membubung ke atas sebagai asap dari dapur peleburan<n id="1" />.<x id="g" />

Tetapi pada waktu malam Allah datang kepada Abimelekh<x id="g" /> dalam suatu mimpi<x id="h" /> serta berfirman kepadanya: "Engkau harus mati<x id="i" /> oleh karena perempuan yang telah kauambil itu; sebab ia sudah bersuami.<x id="j" />"