Pada suatu kali Yakub sedang memasak<x id="n" /> sesuatu, lalu datanglah Esau dengan lelah dari padang.<x id="o" />

Ia menamai tempat itu Betel<n id="1" />;<x id="h" /> dahulu nama kota itu Lus.<x id="i" />

Selagi ia berkata-kata dengan mereka, datanglah Rahel dengan kambing domba<x id="e" /> ayahnya, sebab dialah yang menggembalakannya.

Lalu bermalamlah ia di sana pada malam itu. Kemudian diambilnyalah dari apa yang ada padanya suatu persembahan<x id="u" /> untuk Esau, kakaknya,

Lalu tampaklah kepadanya matahari terbit, ketika ia telah melewati Pniel;<x id="u" /> dan Yakub pincang karena pangkal pahanya.

Dan ia sendiri berjalan di depan mereka dan ia sujud sampai ke tanah<x id="a" /> tujuh kali,<x id="b" /> hingga ia sampai ke dekat kakaknya itu.

Yakub mendirikan tugu di atas kuburnya; itulah tugu kubur<x id="n" /> Rahel sampai sekarang.<x id="o" />

Setelah dilihat oleh tuannya, bahwa Yusuf disertai<x id="f" /> TUHAN dan bahwa TUHAN membuat berhasil segala sesuatu yang dikerjakannya,<x id="g" />

Pohon anggur itu ada tiga carangnya dan baru saja pohon itu bertunas, bunganya sudah keluar<x id="f" /> dan tandan-tandannya penuh buah anggur yang ranum.

Pada satu malam juga kami bermimpi, aku dan kepala juru roti itu; masing-masing mempunyai mimpi dengan artinya sendiri.<x id="w" />

Inilah maksud perkataanku, ketika aku berkata kepada tuanku Firaun: Allah telah memperlihatkan kepada tuanku Firaun apa yang hendak dilakukan-Nya.<x id="o" />

Lalu kata Yusuf kepada mereka: "Sudahlah! Seperti telah kukatakan kepadamu tadi: kamu ini pengintai.<x id="q" />

Ketika Yehuda<x id="q" /> dan saudara-saudaranya sampai ke dalam rumah Yusuf, Yusuf masih ada di situ,<x id="r" /> sujudlah mereka sampai ke tanah di depannya.<x id="s" />

Janganlah kamu merasa sayang meninggalkan barang-barangmu,<x id="c" /> sebab apa yang paling baik di seluruh tanah Mesir<x id="d" /> ini adalah milikmu."

Zebulon<x id="e" /> akan diam di tepi pantai laut, ia akan menjadi pangkalan kapal, dan batasnya akan bersisi dengan Sidon.<x id="f" />

Adapun Yusuf, ia tetap tinggal di Mesir beserta kaum keluarganya; dan Yusuf hidup seratus sepuluh tahun.<x id="f" />

Ketika orang-orang di tempat itu bertanya tentang isterinya, berkatalah ia: "Dia saudaraku,<x id="o" />" sebab ia takut mengatakan: "Ia isteriku," karena pikirnya: "Jangan-jangan aku dibunuh oleh penduduk tempat ini karena Ribka, sebab elok parasnya."

Lalu Abimelekh memanggil Ishak dan berkata: "Sesungguhnya dia isterimu, masakan engkau berkata: Dia saudaraku?<x id="q" />" Jawab Ishak kepadanya: "Karena pikirku: Jangan-jangan aku mati karena dia."

Waktu dibawa, perempuan itu menyuruh orang kepada mertuanya mengatakan: "Dari laki-laki yang empunya barang-barang inilah aku mengandung." Juga dikatakannya: "Periksalah, siapa yang empunya cap meterai serta kalung dan tongkat ini?<x id="r" />"

Tetapi ayahnya menolak, katanya: "Aku tahu, anakku, aku tahu; ia juga akan menjadi suatu bangsa dan ia juga akan menjadi besar kuasanya;<x id="l" /> walaupun begitu, adiknya akan lebih besar kuasanya<n id="1" /> dari padanya,<x id="m" /> dan keturunan adiknya itu akan menjadi sejumlah besar bangsa-bangsa.<x id="n" />"