Maka pasukan prajurit serta perwiranya dan penjaga-penjaga<x id="x" /> yang disuruh orang Yahudi itu menangkap Yesus<n id="1" /> dan membelenggu Dia.

Maka mulailah Imam Besar menanyai Yesus tentang murid-murid-Nya dan tentang ajaran-Nya.

dan sambil maju ke depan mereka berkata: "Salam, hai raja orang Yahudi!<x id="f" />" Lalu mereka menampar muka-Nya.<x id="g" />

tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam<x id="v" /> lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.<x id="w" />

Karena hari itu hari persiapan<x id="g" /> orang Yahudi, sedang kubur itu tidak jauh letaknya,<x id="h" /> maka mereka meletakkan mayat Yesus ke situ.

Tetapi Tomas,<x id="q" /> seorang dari kedua belas murid itu, yang disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka, ketika Yesus datang ke situ.

Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan<x id="b" /> menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung.

<span class="red">Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal,<x id="u" /> kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi.<x id="v" />span>

Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur<x id="h" /> dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki.

Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid<x id="p" /> Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?<x id="q" />"

<span class="red">Jadi: Musa menetapkan supaya kamu bersunat<x id="e" />--sebenarnya sunat itu tidak berasal dari Musa, tetapi dari nenek moyang<x id="f" /> kita--dan kamu menyunat orang pada hari Sabat!span>

Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya.

Kata-kata itu didengar oleh beberapa orang Farisi yang berada di situ dan mereka berkata kepada-Nya: "Apakah itu berarti bahwa kami juga buta?<x id="h" />"

<n id="1" /><span class="red">Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok;<x id="j" />span>

<span class="red">Akulah<x id="w" /> gembala<x id="x" /> yang baik<n id="1" />. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;<x id="y" />span>

<span class="red">sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa,<x id="c" /> dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku.<x id="d" />span>

Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria<x id="u" /> dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat<x id="v" /> Yesus, percaya kepada-Nya.<x id="w" />

Pada waktu itu hari raya Paskah<x id="h" /> orang Yahudi sudah dekat dan banyak orang dari negeri itu berangkat ke Yerusalem untuk menyucikan diri<x id="i" /> sebelum Paskah itu.

Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani,<x id="m" /> sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus.

Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas<x id="q" /> yang dipegangnya.