Lalu malaikat yang kedua meniup sangkakalanya dan ada sesuatu seperti gunung besar,<x id="m" /> yang menyala-nyala oleh api<n id="1" />, dilemparkan ke dalam laut. Dan sepertiga<x id="n" /> dari laut itu menjadi darah,<x id="o" />

Dan dari asap itu berkeluaranlah belalang-belalang<n id="1" /><x id="g" /> ke atas bumi dan kepada mereka diberikan kuasa sama seperti kuasa kalajengking-kalajengking<x id="h" /> di bumi.

dan berkata kepada malaikat yang keenam yang memegang sangkakala itu: "Lepaskanlah keempat malaikat<n id="1" /><x id="z" /> yang terikat dekat sungai besar Efrat<x id="a" /> itu."

Maka dilepaskanlah<x id="b" /> keempat malaikat yang telah disiapkan bagi jam dan hari, bulan dan tahun untuk membunuh sepertiga<x id="c" /> dari umat manusia.<x id="d" />

Perempuan itu lari<n id="1" /> ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari<x id="f" /> lamanya.

Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.<x id="t" />

Dan ia mengadakan tanda-tanda<x id="k" /> yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit<x id="l" /> ke bumi di depan mata semua orang.

Dan Ia, yang duduk di atas awan itu, mengayunkan sabit-Nya ke atas bumi, dan bumipun dituailah.

Dan malaikat yang ketiga menumpahkan cawannya atas sungai-sungai dan mata-mata air,<x id="n" /> dan semuanya menjadi darah.<x id="o" />

Dan malaikat yang keempat<x id="y" /> menumpahkan cawannya ke atas matahari,<x id="z" /> dan kepadanya diberi kuasa untuk menghanguskan manusia dengan api.<x id="a" />

<span class="red">"Lihatlah, Aku datang seperti pencuri.<x id="x" /> Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga<x id="y" /> dan yang memperhatikan pakaiannya, supaya ia jangan berjalan dengan telanjang dan jangan kelihatan kemaluannya.<x id="z" />"span>

Dan malaikat yang ketujuh menumpahkan cawannya ke angkasa.<x id="d" /> Dan dari dalam Bait Suci<x id="e" /> kedengaranlah suara yang nyaring<x id="f" /> dari takhta itu, katanya: "Sudah terlaksana.<x id="g" />"

Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul, dan penghuni-penghuni bumi<n id="1" /> telah mabuk oleh anggur percabulannya.<x id="x" />"

Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia!<x id="q" /> Karena hari perkawinan Anak Domba<x id="r" /> telah tiba, dan pengantin-Nya<x id="s" /> telah siap sedia<n id="1" />.

Dan mata-Nya bagaikan nyala api<x id="g" /> dan di atas kepala-Nya terdapat banyak mahkota<x id="h" /> dan pada-Nya<x id="i" /> ada tertulis suatu nama yang tidak diketahui seorangpun, kecuali Ia sendiri.<x id="j" />

Lalu maut<x id="i" /> dan kerajaan maut<x id="j" /> itu dilemparkanlah ke dalam lautan api<n id="1" />.<x id="k" /> Itulah kematian<x id="l" /> yang kedua: lautan api.

Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan<n id="1" /><x id="m" /> itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.

Dan ia, yang berkata-kata dengan aku, mempunyai suatu tongkat pengukur<x id="w" /> dari emas untuk mengukur kota itu serta pintu-pintu gerbangnya<x id="x" /> dan temboknya.

Dan bangsa-bangsa akan berjalan<n id="1" /> di dalam cahayanya dan raja-raja di bumi membawa kekayaan mereka kepadanya;<x id="n" />

dan ia bersumpah<x id="f" /> demi Dia yang hidup sampai selama-lamanya,<x id="g" /> yang telah menciptakan langit dan segala isinya,<x id="h" /> dan bumi dan segala isinya, dan laut dan segala isinya, katanya: "Tidak akan ada penundaan lagi!<x id="i" />