Di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan setan<n id="1" /> dan ia berteriak dengan suara keras:

Tetapi Yesus berkata kepadanya: <span class="red">"Ada seorang mengadakan perjamuan besar dan ia mengundang banyak orang.span>

Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah<x id="l" /> dengan suara nyaring,

Tetapi dengan berteriak mereka mendesak dan menuntut, supaya Ia disalibkan, dan akhirnya mereka menang dengan teriak mereka.

<span class="red">Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.<x id="l" />span>

Maka sangat ketakutanlah<x id="l" /> seluruh jemaat<n id="1" /> dan semua orang yang mendengar hal itu.

Dan Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa<n id="1" />, mengadakan mujizat-mujizat dan tanda-tanda<x id="u" /> di antara orang banyak.

Maka berteriak-teriaklah mereka dan sambil menutup telinga serentak menyerbu dia.

Lalu kata Paulus dengan suara nyaring: "Berdirilah tegak di atas kakimu!<x id="c" />" Dan orang itu melonjak berdiri, lalu berjalan<x id="d" /> kian ke mari.

Tetapi Paulus berseru dengan suara nyaring, katanya: "Jangan celakakan dirimu, sebab kami semuanya masih ada di sini!"

Mendengar itu meluaplah amarah mereka, lalu mereka berteriak-teriak, katanya: "Besarlah Artemis dewi orang Efesus!<x id="o" />"

Jadi, jika kami telah menaburkan benih rohani bagi kamu, berlebih-lebihankah, kalau kami menuai hasil duniawi dari pada kamu?<x id="o" />

Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.

dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia<n id="1" /> dan penyataan<x id="p" /> kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus,<x id="q" />

Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung<n id="1" />,<x id="o" /> yang telah melintasi semua langit,<x id="p" /> yaitu Yesus, Anak Allah,<x id="q" /> baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman<x id="r" /> kita.

Sebab ketika Allah memberikan janji-Nya kepada Abraham, Ia bersumpah demi diri-Nya sendiri,<x id="t" /> karena tidak ada orang yang lebih tinggi dari pada-Nya,

Sebab manusia bersumpah demi orang yang lebih tinggi, dan sumpah itu menjadi suatu pengokohan baginya, yang mengakhiri segala bantahan.<x id="w" />

Ia menganggap penghinaan<x id="a" /> karena Kristus<x id="b" /> sebagai kekayaan yang lebih besar dari pada semua harta Mesir, sebab pandangannya ia arahkan kepada upah.<x id="c" />

Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: "Allah menentang orang yang congkak<n id="1" />, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.<x id="q" />"

padahal malaikat-malaikat sendiri, yang sekalipun lebih kuat dan lebih berkuasa dari pada mereka, tidak memakai kata-kata hujat, kalau malaikat-malaikat menuntut hukuman atas mereka di hadapan Allah.<x id="o" />