(0.25) | (Ayb 5:1) | (jerusalem: orang-orang yang kudus) Ialah malaikat-malaikat, bdk Ayu 15:15 serta Ayu 4:18; Zak 14:5; Dan 4:13,17,23. Juga dalam Ayu 33:23-24, bdk Zak 1:12; Tob 12:12, malaikat-malaikat dikatakan penengah dan perantara. Pertanyaan Elifas bernada ironi; kalau malaikat-malaikat sendiri dihakimi Allah, Ayu 4:18, maka sama sekali tidak ada gunanya meminta pertolongan mereka terhadap Allah. Tetapi pertanyaan kalaupun berupa ironi itu sendiri menyatakan bahwa orang sudah bisa meminta perantaraan malaikat-malaikat. Kebiasaan itu mungkin mula-mula berlatar belakang politeisme: dewa pribadi masing-masing orang dalam sidang para dewa tampil ke depan sebagai pembicara baik guna orang lindungannya. |
(0.25) | (Yes 52:7) | (jerusalem) Kitab Penghiburan merupakan sebuah "Injil" berita damai, Yes 52:7, yang menyampaikan "Kabar Baik", Yes 40:9. Para pewarta yang datang berlari-lari dan para pengawal yang melihatnya datang bersorak-sorai kegembiraan, sebab Tuhan sendiri meresmikan pemerintahanNya si Sion. Pemerintahan Allah itu mengganti pemerintahan raja-raja. Sejak dahulu kala pemerintahan itu dinubuatkan para nabi, bdk Yes 43:15; Yer 3:17; 8:19; Yeh 20:33; 34:11-16; Mik 2:13; 4:7; Zef 3:15. Pemerintah itupun dipuji-puji dalam mazmur-mazmur yang meluhurkan Tuhan sebagai Raja, Maz 47:1-9; 93:1-5; 96:1-13; 97:1-12; 98:1-9; 99:1-9; 145:1-21; 146:1-10. |
(0.25) | (Am 1:1) |
(jerusalem) AMOS Amos bekerja sebagai peternak domba. Ia tinggal di Tekoa, di pinggir padang gurun Yehuda, Am 1:1. Amos tidak mempunyai hubungan dengan "tarekat-tarekat nabi". Allah memanggil dia dari pada ternaknya dan mengutus dia sebagai nabi kepada kerajaan Israel, Am 7:14. Amos tidak bekerja lama sebagai nabi. Mula- mula karyanya berkisar pada kali yang didirikan di Betel akibat perpecahan antara kerajaan Israel dan Yehuda, Am 7:10 dst, kemudian barangkali ia tampil di kota Samaria, bdk Am 3;9; 4:1, 6:1, dan akhirnya ia diusir dari kerajaan Israel lalu ia kembali kepada kepercayaannya semula. Amos menunaukan tugasnya sebagai nabi di masa pemerintahan Yerobeam II, thn 783-743. Pada waktu itu kerajaan Israel memperluas wilayah kekuasaannya dan bertambah kaya. Akan tetapi kekayaan segelintir penguasa di Israel itu hanya mempertajam kemelaratan rakyat jelata. Lagi pula kesemarakan ibadat yang dipraktekkan dalam kerajaan tsb tidak lebih dari pada kedok untuk menutup ketidak-adanya semangat keagamaan yang sejati. Dengan bahasa sederhana seorang kampung yang berterus terang, dan dengan kiasan yang lazim pada kaum tani, Amos mengutuk atas nama Allah cara hidup para penduduk kota yang mesum. Nabi mengecam mereka atas ketidak-adilan di bidang sosial. Dicelanya rasa aman yang percaya pada ibadat yang tidak melibatkan hati dan jiwa, Am 5;21-22. Amos mengajar, bahwa Yahwe, Tuhansemesta alam, yang menghakimi segala bangsa, 1-2, akan menghukum Israel dengan keras. Justru karena dipilih Tuhan, maka terutama Israel wajib mengusahakan keadilan akhlak, Am 3:2. "Hari Tuhan" (istilah ini muncul di sini untuk pertama kalinya) akan menjadi hari kegelapan bagi Israel dan bukan hari terang, Am 5:18 dst. Allah akan membalas dendam kepada Israel secara mengerikan, Am 6:8 dst, dengan perantaraan suatu bangsa yang diutus Allah sendiri, Am 6:14, yairu Asyur. Nama bangsa itu tidak pernah disebut dalam kitab Amos, tetapi pasti terbayang di depan mata. Namun demikian Amos masih memberi harapan tipis juga. Kadang-kadang ia bicara mengenai kaselamatan yang akan diberikan Allah kepada keturunan Yakub, Am 9:8, yaitu kepada "sisa" keturunan Yusuf, Am 5:15. Untuk pertama kalinya ungkapan ini dipakai sehubungan dengan masa depan. Ajaran mengenai Allah Tuhan semesta alam dan mahakuasa, yang senantiasa membela keadilan, dibentangkan nabi Amos dengan keyakinan yang tidak tergoyahkan. Tampaknya nabi tidak pernah memberi kesan seolah-olah menciptakan suatu ajaran baru. Ciri baru ajaran Amos terletak dalam nada tegas yang dengannya Amos mengingatkan segala tuntutan agama Yahwe yang sejati. Susunan kitab Amos yang kita miliki agak kacau. Khususnya kisah yang ditulis dalam prosa, Am 7:10-17, dan menyela di antara dua penglihatan, lebih pada tempatnya sehabis kumpulan firman kenabian. Boleh diragukan kalau-kalau beberapa bagian kecil berasal dari nabi Amos sendiri. Diksologi-doksologi, Am 4:13; 5:8- 9; 9:5-6, mungkin ditambahkan pada kitab dalam rangka melengkapinya sebagai buku bacaan liturgis. Nubuat-nubuat pendek melawan Tirus, Edom, Am 1:9-12, dan Yehuda, Am 2:4-5, agaknya berasal dari zaman pembuangan. Yang paling diragu- ragukan dalam kitab Amos ialah asal-usul Am 9:8b-10, khususnya Am 9:11-15. Tidak ada alasan yang cukup kuat untuk mengatakan, bahwa Am 9:8b-10 tidak berasal dari nabi sendiri. Tetapi bagian berikut, yaitu Am 9:11-15 mungkin sekali sebuah tambahan. Hal ini tidak dapat disimpulkan karena ayat-ayat ini berisikan janji-janji mengenai keselamatan. Sebab sejak awal-mula para nabi mengumandangkan tema ini dalam khotbah-khotbahnya (bdk Am 5:15 dan isi wejangan Hosea yang berkarya di masa yang sama). Kesimpulan itu diambil berdasarkan uraian ayat-ayat tsb mengenai pondok Daud yang telah roboh, mengenai pembalasan terhadap bangsa Edom, mengenai kembalinya Israel dari Babel dan hidup baru yang dimulai mereka sesudah pembuangan. Justru uraian in mengandaikan, bahwa ayat-ayat ini berasal dari zaman pembuangan. Bagian, Am 9:11-15, ini beserta beberapa saduran kecil lainnya barangkali berasal dari tradisi Ulangan yang kembali menerbitkan kitab Amos. |
(0.25) | (1Kor 13:13) | (jerusalem: ketiga hal ini) Juga dalam 1Te 1:3 iman, pengharapan dan kasih disebut bersama-sama. Paulus dalam hal ini kiranya mempunyai pendahulu-pendahulu. Dalam surat-suratnya Paulus masih sering menyebutkan iman, pengharapan dan kasih bersama-sama, kalaupun urutannya tidak selalu sama: 1Te 5:8; 1Ko 13:7,13; Gal 5:5 dst; Rom 5:1-5; 12:6-12; Kol 1:4-5; Efe 1:15-18; 4:2-5; 1Ti 6:11; Tit 2:2; bdk Ibr 6:10-12; 10:22-24; 1Pe 1:3-9,21 dst. Ada kalanya iman dan kasih disebutkan bersama-sama, 1Te 3:6; 2Te 1:3; File 5; atau ketabahan dan iman, 2Te 1:4, atau kasih dan ketabahan, 2Te 3:5. Bdk 2Ko 13:13. |
(0.25) | (Mzm 119:145) |
(sh: Tuhan penolong satu-satunya (Selasa, 4 Juni 2002)) Tuhan penolong satu-satunyaSeperti halnya orang-orang yang berusaha melakukan segala sesuatu dengan tulus dan jujur mengalami berbagai tekanan, agaknya pemazmur pun mengalami hal yang sama. Penderitaan pemazmur karena melakukan yang benar, makin berat dan memuncak. Tetapi, keadaan ini tidak membuatnya menjauhi Allah, justru dengan konsentrasi penuh, dan dengan segala kekuatan yang ada padanya, ia berteriak minta tolong kepada Allah (ayat 145). Ia tidak menyisakan lagi tenaga dan pikirannya ketika berseru kepada Allah. Hal itu dilakukan bukan karena Tuhan tuli atau tidak mau mendengarkan seruannya, tetapi karena kepasrahan yang utuh dan penuh kepada Tuhan. Kita melihat dua hal penting dalam sikap pemazmur ini. Pertama, ia sadar bahwa tiada sesuatu pun di dunia yang dapat menolongnya dari penderitaan ini, kecuali Tuhan. Kedua, ia juga tahu bahwa melepaskan dan melupakan Taurat hanyalah menambah beban penderitaannya, dan itu bukan jalan keluar sebab jalan keluar hanya ada pada Allah sebagai satu-satunya sumber kebaikan. Semakin beratnya beban penderitaan pemazmur disebabkan semakin banyak orang-orang yang menjauhkan diri dari Taurat Tuhan yang mengejar pemazmur dengan maksud jahat (ayat 150). Namun, ia mengetahui cara untuk dapat bertahan, yaitu dengan mendekatkan diri kepada Tuhan. Ia yakin bahwa Tuhannya tidak pernah menjauhkan diri dari orang-orang yang mencintai Dia dan Taurat-Nya (ayat 147,148). Dari pemazmur kita belajar hal penting tentang kedekatan hubungannya dengan Allah, yaitu pemazmur merasa bahwa di dalam Taurat-Nya ia berjumpa dengan perkataan Allah yang menguatkan iman. Renungkan: Banyak orang menjauhkan diri dari Allah karena menganggap bahwa Allah juga menjauhkan diri darinya sebab penderitaan yang dialaminya. Anggapan ini sangat salah karena Allah tidak pernah menjauhkan diri dari manusia. Bahkan ketika manusia kehilangan harapan karena pemberontakannya sendiri, karena dosa, Tuhanlah yang berinisiatif datang dan menebus manusia melalui Yesus Kristus, Putra-Nya yang tunggal. |
(0.20) | (Kel 16:15) |
(ende) Ajat ini mentjantum keterangan populer kata "manna" (hbr."man"). Orang-orang Israel bertanja: "Itu Apa" (hbr.: "mah-hu"). Inilah asal kata "man-hu". Banjak jang menjangka, bahwa roti ini terdiri dari getah putih pohon tertentu (tamaris mannifera), jang dalam keadaan kering djatuh ketanah (lihat djuga aj. 21b (Kel 16:21b) dan Kel 16:31). Namun jang ditekankan dalam tjerita ialah: Penjelenggaraan ilahi jang mengagumkan, jang dalam keadaan darurat menganugerahkan kepada umatNja makanan baru, jang belum dikenalnja hingga kini. Inilah maksud jang ditekankan dalam tradisi, dan senantiasa djadi bahan renungan. Manna adalah kurnia Tuhan pada saat jang tepat, serta roti dari surga (Maz 78:24-25; 105:40; 145:15-16; Wis 16:20-21). Demikianlah achirnja Manna mendjadi pralambang Kristus sendiri, jang sebagai Sabda Tuhan (Ula 8:3; Mat 4:4 par) mendjadi makanan sedjati, kurnia Allah Bapa kepada kita, agar supaja kita hidup; Kristus, jang tetap menjerahkan diriNja berudjudkan Roti Ekaristi, dalam perantauan kita menudju tanah jang didjandjikan (Yoh 6:26-58; 1Ko 10:3). |
(0.20) | (Why 14:4) |
(full: TIDAK MENCEMARKAN DIRINYA DENGAN PEREMPUAN-PEREMPUAN.
) Nas : Wahy 14:4 Ungkapan ini dapat dipahami dengan sangat baik dalam pengertian rohani. 144.000 pemenang itu tetap menjaga kekudusannya dengan menolak untuk menyesuaikan diri dengan sistem dunia yang berdosa (lihat art. HUBUNGAN ORANG KRISTEN DENGAN DUNIA) atau untuk menjadi bagian dari gereja sesat pada hari-hari terakhir (lihat cat. --> Wahy 17:1). [atau ref. Wahy 17:1] Perhatikanlah watak mereka yang akan dekat dengan Kristus di sorga.
|
(0.20) | (Kel 33:7) | (jerusalem: kemah) Ini salah satu dari nas-nas (yang sedikit jumlahnya) yang berasal dari tradisi tua dan yang berkata tentang Kemah Suci. Kemah itu disebut "Kemah Pertemuan", yang tempat Tuhan bertemu dengan Musa dan umat, Bil 11:16 dst; Kel 12:4-10; bdk Kel 29:42-43; Ima 1:1. Dalam naskah Ibrani tertulis: membentangkannya bagi dia. Tidak jelas apakah kata ganti diri itu mengenai Musa. Allah atau tabut perjanjian. Kemungkinan dalam tradisi asli (sumber bagian ini) sebelum disebutkan tabut itu. Memang mungkin sekali Kemah Suci di gurun mengurung tabut perjanjian. Menurut Kel 33:11 Yosua menjadi pelayan Kemah dan tabut itu |
(0.20) | (Ul 1:28) | (jerusalem: orang-orang Enak) Orang Enak, orang Emim, Ula 2:10, orang Refaim, Ula 2:20, dan orang Zamzumim (atau: Zusim), Ula 2:20, adalah bangsa-bangsa dongeng yang dikatakan dahulu mendiami negeri Palestina dan daerah seberang sungai Yordan. Bdk Kej 14:5. Mereka dianggap keturunan orang Nefilim (raksasa), Bil 13:33; Kej 6:4. Dengan bangsa-bangsa itupun dihubungkan peninggalan (batu-batu besar) dari masa yang lampau. Ula 3:11. Orang Enak dikatakan di masa Yosua masih tampil sebagai orang berkuasa di pegunungan Hebron dan daerah pesisir, Yos 11:21 dst; Ula 14:12-15; 15:13-15; 21:11. Orang Refaim berhasil mempertahankan diri di daerah Basan, Ula 3:13; Yos 12:4 dst; Ula 13:12. Di bawah suku Yehuda nama mereka terpelihara dalam nama "Lembah orang Refaim", Yos 15:8; 18:16; 2Sa 5:18. Anak buah Daud dikatakan beradu dengan keturunan terakhir dari Rafa (raksasa) yang memberi namanya kepada seluruh bangsa Refaim, 2Sa 21:16-22; 1Ta 20:4-8. Kata "refaim" juga berarti orang-orang mati yang berupa "bayangan" tinggal di dunia orang mati (syeol), bdk Ayu 26:5 dst; Maz 88:11; Yes 14:9; 26:14,19. |
(0.20) | (Ams 31:10) | (jerusalem: Isteri yang cakap) Sajak berikut, Ams 31:10-31, tersusun menurut abjad Ibrani, bdk Maz 9:1-10:18+; Maz 25:1-22; 34:1-22; 37:1-40; 111:1-10; 112:1-10; 119:1-176; 145:1-21; Rat 1:1-4:22; Nah 1:2-8; Sir 51:13-29 (Ibrani). Tiap-tiap ayat (atau bait) mulai dengan huruf tertentu dari abjad Ibrani, mulai dengan huruf pertama, sehingga sajak menuruti semua huruf sampai abjad habis. Mengenai penafsiran sajak Ams 31:1-31 Ini bdk Ams 30+; Ams 5:15+. Bdk Ams 11:16; 12:4; 18:22; 19:14 dan Sir 7:19 |
(0.20) | (Dan 9:27) | (jerusalem: membuat perjanjian itu menjadi berat) Harafiah: meneguhkan (memberatkan) perjanjian. Keterangan ini mungkin dapat dimengerti pada latar belakang Dan 11:30-32. Kalau demikian maka "perjanjian" itu ialah persepakatan orang fasik untuk menggabungkan diri dengan penganiayaan sehingga mereka melangkahi perjanjian suci. Bdk 1Ma 1:21,43,52; 2Ma 4:10 dst. Terjemahan Indonesia ini mengertinya sbb: penganiayaan membuat kesetiaan pada perjanjian suci menjadi berat |
(0.20) | (Rm 7:25) | (jerusalem: akal-budiku) Kata ini menterjemahkan kata Yunani "nous", ialah akal atau roh manusia. Pengertian Yunani ini berbeda sekali dengan pengertian "pneuma" (roh) dengan arti adikodrati, Rom 5:5+, dan bahkan dengan arti alkitabiah sebagai unsur tertinggi dalam manusia, Rom 1:9+. Akal-budi itu adalah prinsip pemikiran dan pengertian, 1Ko 14:14,15,19; Fili 4:7; 2Te 2:2; bdk Luk 24:45; Wah 13:18; 17:9, prinsip penilaian moril, Rom 14:5; 1Ko 1:10. Biasanya akal-budi itu adalah lurus dan sehat, Rom 7:23,25, namun ada kalanya ia dibengkokkan, Rom 1:28; Efe 4:17; 1Ti 6:5; 2Ti 3:8; Tit 1:15; oleh daging, Kol 2:18; bdk Rom 7:5+, sehingga perlu diperbaharui, Rom 12:2, dalam roh dan oleh roh, Efe 4:23 dst; bdk Kol 3:10. Rom 7:25 ini (terbitan Yunani tidak memberi nomor) kiranya suatu tambahan (yang barangkali ditambahkan oleh Paulus sendiri), yang kiranya lebih pada tempatnya sebelum Rom 7:24. |
(0.20) | (Rm 14:1) | (jerusalem: orang yang lemah imannya) Ialah orang Kristen yang imannya kurang terdidik sehingga tidak sampai memberikan kepada mereka keyakinan yang cukup kuat untuk bertindak dengan suara hati yang tenteram, Rom 14:2,5,22. Mereka menyangka harus merayakan hari-hari tertentu, Rom 14:5; barangkali secara terus-menerus, Rom 14:21, mereka merasa wajib pantang makanan tertentu, daging atau anggur, Rom 14:2,21; merasa wajib melakukan beberapa ulah-tapa yang dikenal di dunia kafir (pengikut-pengikut Pitagoras) dan di dunia Yahudi (kaum Eseni, Yohanes Pembaptis). Di sini Paulus memberikan pegangan umum yang sama seperti yang diberikannya sehubungan dengan soal serupa dalam 1Ko 8; 10:14-33, yakni: setiap orang harus berbuat "untuk Tuhan" sesuai dengan hati nuraninya, Rom 14:5-6, asal saja hati nurani tidak bimbang, Rom 14:23; tetapi terutama kasih harus memimpin kelakuan orang-orang "kuat", Rom 14:1,15,19-21 dan Rom 15:1-13. |
(0.20) | (1Sam 12:1) |
(sh: Kerjasama pemimpin mengayomi. (Kamis, 4 Desember 1997)) Kerjasama pemimpin mengayomi.Meski Saul sudah diurapi sebagai raja, Samuel masih meneruskan tugas sebagai hakim, nabi dan imam. Saul disiapkan dan dilatih untuk tugas militer dan politik, yang memperhatikan keamanan semua suku Israel (ayat Takut akan Tuhan. Pemimpin akan menjalankan tugasnya dengan baik bila takut akan Tuhan. Hal itu terjadi bukan karena didikte, ataupun ancaman. Takut akan Tuhan adalah sikap yang lahir dari kesadaran akan kedahsyatan Allah dan kesukaan untuk tunduk, mengakui kebesaran-Nya atas hidup dan kepemimpinan seseorang. Takut akan Tuhan diungkapkan dalam ibadah, dengar-dengaran firman, dan berpegang pada segala ketetapan Tuhan. Samuel membimbing Saul kepada sikap penting itu, terutama melalui teladan hidupnya (ayat 1-5). Renungkan: Pada masa kini makin sedikit yang takut akan Tuhan. Kepemimpinan Kristen yang sungguh takut akan Tuhan adalah kebutuhan mendesak! Doa: Sesuai |
(0.20) | (Mzm 145:1) |
(sh: Keagungan Allah abadi (Jumat, 24 September 1999)) Keagungan Allah abadiPada situasi bagaimana dan atas alasan apa biasanya kita mengagungkan kebesaran Allah? Kenyataan menunjukkan bahwa kita mengagungkan dan memuji kebesaran Allah tergantung pada beberapa hal: pada waktu senang, ketika baru mengalami "berkat" Tuhan, atau karena kita menginginkan "berkat"-Nya. Pemazmur melihat bahwa keagungan dan kebesaran Allah tidak tergantung kepada suara pujian manusia dan tidak tertandingi oleh kuasa mana pun sepanjang masa. Apa yang dikatakan pemazmur merupakan suatu pengakuan yang berdasarkan pengalamannya menyaksikan pekerjaan Allah yang ajaib dan besar (ayat 4-7). Pekerjaan Allah yang ajaib dan besar itu akan berlangsung terus-menerus dari abad ke abad (ayat 13). Setiap generasi akan mengalami keajaiban pekerjaan Allah dan mereka akan terus memberitakannya (ayat 4-7, 11-13). Bukan pengakuan filosofis. Pengakuan pemazmur tentang Allah bukanlah suatu pengakuan filosofis (berdasarkan pengetahuan) melainkan bukti karya nyata Allah. Salah satunya dalam kehidupan nyata, kebesaran dan keagungan Allah itu nampak ketika Allah peduli terhadap keadaan manusia yang rapuh dan segala ciptaan lainnya (ayat 8-10, 14-17, 19-20). Karena itu kita yang telah mengalami perbuatan agung Allah, layak memberitakannya dalam kata dan tindakan. |
(0.20) | (Mat 26:1) |
(sh: Dua tipe pikiran pemimpin. (Jumat, 3 April 1998)) Dua tipe pikiran pemimpin.Alangkah tajam perbedaan pemikiran Tuhan Yesus dan imam-imam kepala serta para tua-tua bangsa Yahudi. Semakin dekat Yesus ke saat-saat akhir hidup-Nya, semakin bulat tekad-Nya untuk menggenapi misi yang diterima-Nya dari Allah Bapa. Sebaliknya, semakin ditegur dan diperhadapkan dengan kebenaran, semakin berkobar pula kebencian para pemimpin Yahudi itu terhadap Yesus. Yang satu ingin menaati kehendak Allah secara tuntas, yang lain ingin menghabisi Ia yang benar dan taat kepada Allah. Betapa ajaib rencana keselamatan Allah yang mengarahkan dua arus konflik besar itu untuk menghasilkan keselamatan bagi kita. Dua tipe pengikut Yesus. Semakin dekat Tuhan, semakin sadar perlu Dia, dan peka akan derita yang dijelang-Nya, semakin perempuan itu ingin memberi terbaik bagi andalan jiwanya itu. Sebaliknya, semakin sadar beda motif hati dan jelas melihat tujuan akhir hidup Yesus, semakin Yudas menjauhkan diri dari-Nya, sampai menjual-Nya kepada para musuh-Nya. Perempuan itu mengorbankan minyak narwastu senilai tiga ratus dinar (14:5">Mrk. 14:5), Yudas menjual Yesus dengan tiga puluh keping perak atau sekitar seratus dua puluh dinar. Renungkan: Apa yang pantas kita korbankan bagi Dia yang telah berkorban segala-galanya bagi kita? |
(0.18) | (1Kor 14:2) |
(full: BERKATA-KATA DENGAN BAHASA ROH.
) Nas : 1Kor 14:2 Jemaat Korintus telah melebih-lebihkan kepentingan karunia bahasa roh dalam ibadah umum (lihat art. KARUNIA-KARUNIA ROHANI ORANG PERCAYA) sehingga mereka mementingkannya lebih dari karunia yang lain. Apa lagi, mereka menjalankannya tanpa penafsiran. Paulus berusaha membenahi penyalahgunaan ini dengan jalan menunjukkan bahwa bahasa roh tanpa penafsiran sama sekali tidak menguntungkan dalam ibadah umum. Garis besar pasal ini adalah sebagai berikut:
|
(0.18) | (Mzm 1:1) |
(full:
) Penulis : Daud dan orang lain Tema : Doa dan Pujian Tanggal Penulisan: Sebagian besar abad ke-10 hingga ke-5 SM. Latar Belakang Judul Ibrani untuk kitab Mazmur adalah _tehillim_, yang berarti "puji-pujian"; judul dalam Septuaginta (PL dalam bahasa Yunani, dikerjakan sekitar 200 SM) ialah _psalmoi_, yang berarti "nyanyian yang diiringi alat musik gesek atau petik". Musik memainkan peranan penting dalam ibadah Israel (1Taw 15:16-22; bd.Mazm 149:1--150:6); mazmur-mazmur menjadi nyanyian pujian Israel. Berbeda dengan sebagian besar syair dan nyanyian di dunia Barat yang ditulis dengan sajak dan irama, syair dan nyanyian PL didasarkan pada kesejajaran pemikiran di mana baris(-baris) kedua (atau yang berikutnya) pada hakikatnya menyatakan ulang (kesejajaran sinonim), memperlihatkan kontras (kesejajaran antitetikal), atau secara progresif melengkapi baris yang pertama (kesejajaran sintetik). Ketiga bentuk kesejajaran ini dipakai dalam Mazmur. Mazmur terdini yang diketahui digubah oleh Musa pada abad ke-15 SM (Mazm 90:1-17); sedangkan yang paling akhir adalah dari abad ke-6 sampai ke-5 SM (mis. Mazm 137:1-9). Akan tetapi, sebagian besar dari mazmur ditulis pada abad ke-10 SM semasa zaman keemasan puisi Israel. Judul-judul atau kalimat pembukaan pada permulaan sebagian besar mazmur (dalam Alkitab Indonesia menjadi bagian dari mazmur), sekalipun bukan bagian asli dan terilham dari mazmur, sudah berusia tua (sebelum Septuaginta) dan penting. Isi dari kalimat pembukaan itu berbeda-beda, meliputi kategori seperti
Mengenai penulis mazmur-mazmur ini, kalimat pembukaan menyebutkan Daud selaku penggubah 73 mazmur, Asaf 12 (seorang Lewi yang berkarunia musik dan nubuat, lih. 1Taw 15:16-19; 2Taw 29:30), bani Korah 10 (keluarga dengan karunia musik), Salomo 2, dan masing-masing satu oleh Heman, Etan, dan Musa. Kecuali Musa, Daud, dan Salomo, semua penggubah lainnya adalah imam atau orang Lewi dengan karunia musik dan tanggung jawab dalam ibadah kudus pada masa pemerintahan Daud. Lima puluh mazmur tidak diketahui penggubahnya. Acuan-acuan alkitabiah dan sejarah memberi kesan bahwa Daud (bd. 1Taw 15:16-22), Hizkia (Ams 25:1; bd. 2Taw 29:25-30), dan Ezra (bd. Neh 10:39; Neh 11:22; Neh 12:27-36,45-47) terlibat pada waktu yang berlainan dalam memilih mazmur-mazmur untuk dipakai bersama di Yerusalem. Penyusunan kitab ini yang terakhir mungkin dilakukan pada masa Ezra dan Nehemia (450-400 SM). Tujuan Kitab Mazmur, sebagai doa dan pujian yang diilhamkan Roh, ditulis, secara umum, untuk mengungkapkan perasaan mendalam hati sanubari manusia dalam hubungan dengan Allah.
Survai Selaku suatu kumpulan dari 150 mazmur, kitab ini meliput bermacam-macam pokok, termasuk penyataan tentang Allah, ciptaan, umat manusia, keselamatan, dosa dan kejahatan, keadilan dan kebenaran, penyembahan dan pujian, doa dan hukuman. Allah dipandang dengan beraneka ragam cara: sebuah benteng perlindungan, batu karang, perisai, gembala, tentara, pencipta, penguasa, hakim penebus, pemelihara, penyembuh, dan penuntut balas; Ia mengungkapkan kasih, kemarahan, dan belas kasihan, dan Ia ada di mana-mana, mengetahui segala sesuatu dan mahakuasa. Umat Allah juga dilukiskan dengan aneka cara: biji mata, domba, orang kudus, orang jujur dan benar yang diangkat-Nya dari sumur berlumpur, menempatkan kakinya pada batu karang, dan menaruh nyanyian baru di dalam mulut mereka. Allah mengarahkan langkah-langkah mereka, memuaskan kerinduan rohani mereka, mengampuni semua dosa mereka, menyembuhkan segala penyakit mereka dan menyediakan tempat tinggal kekal bagi mereka. Salah satu cara yang bermanfaat untuk meninjau kitab ini ialah dengan berbagai kategori umum yang dipakai untuk menggolongkan mazmur-mazmur ini (dengan agak bertumpang-tindih).
Ciri-ciri Khas Sembilan ciri utama menandai kitab Mazmur ini.
Penggenapan Dalam Perjanjian Baru Ada 186 kutipan dari kitab Mazmur dalam PB, jauh lebih banyak daripada kitab PL lainnya. Jelaslah bahwa mazmur-mazmur begitu meresap dalam hati Yesus dan penulis kitab PB lainnya dan bahwa Roh Kudus sering memakai mazmur di dalam ajaran Yesus dan ayat-ayat lain di mana Yesus menggenapi Alkitab selaku Mesias yang dinubuatkan. Misalnya, Mazm 110:1-7 yang singkat (7 ayat) dikutip lebih banyak dalam PB daripada pasal PL lainnya; mazmur ini berisi nubuat tentang Yesus sebagai Mesias, sebagai Anak Allah dan sebagai imam abadi menurut peraturan Melkisedek. Mazmur Mesias lainnya yang dikenakan kepada Yesus dalam PB adalah:Mazm 2:1-12; Mazm 8:1-9; Mazm 16:1-11; Mazm 22:1-31; Mazm 40:1-17; Mazm 41:1-13; Mazm 45:1-17; Mazm 68:1-35; Mazm 69:1-36; Mazm 89:1-52; Mazm 102:1-28; Mazm 109:1-31; dan Mazm 118:1-29. Mazmur ini dikenakan kepada
|
(0.18) | (Gal 3:5) |
(full: IA YANG MENGANUGERAHKAN ROH.
) Nas : Gal 3:5 Petunjuk Paulus kepada Roh (ayat Gal 3:2,5,14; 4:6) meliputi baik baptisan dalam Roh maupun pekerjaan khusus Roh selanjutnya (bd. Kis 1:4-5; 2:4; 8:14-17; 10:44-47; 11:16-17; 19:1-6; 1Kor 12:4-11). Hal ini ditunjukkan oleh
|
(0.18) | (Flp 3:20) |
(full: KEWARGAAN KITA ADALAH DI DALAM SORGA.
) Nas : Fili 3:20 Orang Kristen tidak lagi warga dunia ini; mereka telah menjadi orang asing dan pendatang di bumi (Rom 8:22-24; Gal 4:26; Ibr 11:13; 12:22-23; Ibr 13:14; 1Pet 1:17; 2:11; lihat art. PANGGILAN ABRAHAM).
|