Tetapi bangsa yang akan memperbudak mereka itu akan Kuhukum, firman Allah, dan sesudah itu mereka akan keluar dari situ dan beribadah kepada-Ku di tempat ini.<x id="p" />

Dan kami sekarang memberitakan kabar kesukaan<x id="m" /> kepada kamu, yaitu bahwa janji yang diberikan kepada nenek moyang kita,<x id="n" />

Kalau demikian, mengapa kamu mau mencobai Allah<x id="c" /> dengan meletakkan pada tengkuk murid-murid itu suatu kuk,<x id="d" /> yang tidak dapat dipikul, baik oleh nenek moyang kita maupun oleh kita sendiri?

Kami telah mendengar, bahwa ada beberapa orang di antara kami, yang tiada mendapat pesan dari kami, telah menggelisahkan dan menggoyangkan hatimu dengan ajaran<x id="w" /> mereka.

Pada hari Sabat<x id="m" /> kami ke luar pintu gerbang kota. Kami menyusur tepi sungai dan menemukan tempat sembahyang Yahudi, yang sudah kami duga ada di situ; setelah duduk, kami berbicara kepada perempuan-perempuan yang ada berkumpul di situ.

<span class="red">Sebab Aku menyertai engkau<n id="1" /><x id="z" /> dan tidak ada seorangpun yang akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umat-Ku di kota ini."span>

Dari situ kami terus berlayar dan pada keesokan harinya kami berhadapan dengan pulau Khios. Pada hari berikutnya kami menuju Samos dan sehari kemudian tibalah kami di Miletus.<x id="w" />

Tetapi sekarang sebagai tawanan Roh<n id="1" /> aku pergi ke Yerusalem<x id="l" /> dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ

Dari Tirus<x id="w" /> kami tiba di Ptolemais dan di situ berakhirlah pelayaran kami. Kami memberi salam kepada saudara-saudara<x id="x" /> dan tinggal satu hari di antara mereka.

Atau mungkinkah karena satu-satunya perkataan yang aku serukan, ketika aku berdiri di tengah-tengah mereka, yakni: Karena hal kebangkitan orang-orang mati, aku hari ini<x id="w" /> dihadapkan kepada kamu."

Tetapi ternyata kepadaku, bahwa ia tidak berbuat sesuatupun yang setimpal dengan hukuman mati<x id="k" /> dan karena ia naik banding kepada Kaisar,<x id="l" /> aku memutuskan untuk mengirim dia menghadap Kaisar.

tiba-tiba, ya raja Agripa, pada tengah hari bolong aku melihat di tengah jalan itu cahaya yang lebih terang dari pada cahaya matahari, turun dari langit meliputi aku dan teman-teman seperjalananku.

Kepada Harun mereka berkata: Buatlah untuk kami beberapa allah yang akan berjalan di depan kami, sebab Musa ini yang telah memimpin kami keluar dari tanah Mesir--kami tidak tahu apa yang telah terjadi dengan dia.<x id="e" />

Langit adalah takhta-Ku, dan bumi adalah tumpuan kaki-Ku.<x id="r" /> Rumah apakah yang akan kamu dirikan bagi-Ku, demikian firman Tuhan, tempat apakah yang akan menjadi perhentian-Ku?

Bukankah tangan-Ku sendiri yang membuat semuanya ini?<x id="s" />

"Aku sedang berdoa di kota Yope, tiba-tiba rohku diliputi kuasa ilahi dan aku melihat suatu penglihatan:<x id="w" /> suatu benda berbentuk kain lebar yang bergantung pada keempat sudutnya diturunkan dari langit sampai di depanku.

Mereka itu berangkat lebih dahulu dan menantikan kami<x id="m" /> di Troas.<x id="n" />

Perak atau emas atau pakaian<x id="k" /> tidak pernah aku ingini dari siapapun<n id="1" /> juga.

Paulus menjawab: "Aku adalah orang Yahudi, dari Tarsus,<x id="u" /> warga dari kota yang terkenal di Kilikia;<x id="v" /> aku minta, supaya aku diperbolehkan berbicara kepada orang banyak itu."

Tetapi tidak ada apa-apa yang pasti yang harus kutulis kepada Kaisar tentang dia. Itulah sebabnya aku menghadapkan dia di sini kepada kamu semua, terutama kepadamu, raja Agripa, supaya, setelah diadakan pemeriksaan, aku dapat menuliskan sesuatu.