Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 41 - 60 dari 85 ayat untuk ditimpakan kembali AND book:26 (0.002 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.72) (Yeh 12:3) (full: SEDIAKANLAH BAGIMU BARANG-BARANG SEORANG BUANGAN. )

Nas : Yeh 12:3-7

Yehezkiel harus memainkan peranan seorang tawanan yang dibawa ke tempat lain sambil meninggalkan segala sesuatu terkecuali yang sangat diperlukan untuk perjalanan. Tindakan ini menggambarkan bahwa akan ada gelombang orang buangan berikutnya dari Yerusalem yang akan diangkut ke Babel; hal ini juga mencegah para tawanan untuk menaruh harapan yang tidak realistis bahwa mereka sebentar lagi akan kembali ke Yerusalem.

(0.72) (Yeh 16:60) (full: AKU AKAN MENGINGAT PERJANJIAN-KU. )

Nas : Yeh 16:60

Setelah Allah menghukum Yerusalem dan seluruh bangsa Israel, Ia akan mengingat kembali janji-Nya kepada Abraham (bd. Kej 17:7-8; Im 26:42;

lihat art. PERJANJIAN ALLAH DENGAN ABRAHAM, ...),

dan mengembalikan mereka ke tanah Kanaan dan persekutuan dengan Dia. "Perjanjian baru" yang diucapkan oleh Yeremia (Yer 31:31-34) dan Yehezkiel (Yeh 11:18-20; 36:26-28; 37:26-28) akan melibatkan pengorbanan dan kematian Yesus Kristus yang mendamaikan di salib.

(0.72) (Yeh 20:34) (full: AKU AKAN MEMBAWA KAMU KELUAR. )

Nas : Yeh 20:34-44

Allah berjanji untuk membawa Israel keluar dari penawanan mereka setelah Ia menyingkirkan para pemberontak dan pelaku kejahatan (bd. Yeh 11:17,21; Mal 3:2-5). Kaum sisa yang setia akan kembali ke negeri itu (bd. Yes 10:21-23) dan mereka tidak lagi akan mencemarkan nama Allah dengan ketidaktaatan atau penyembahan berhala (ayat Yeh 20:39); mereka akan menikmati berkat-berkat "perjanjian baru" (lih. Yer 31:31-34; Ibr 8:1-10:18).

(0.72) (Yeh 23:35) (full: MEMBELAKANGI AKU. )

Nas : Yeh 23:35

Kembali pada jalan-jalan dan nilai-nilai fasik dari dunia ini setelah mengalami keselamatan dan pembebasan dari Allah adalah sama dengan memandang rendah Tuhan lalu mencampak-Nya seolah-olah tidak berguna (bd. Ibr 6:1-8). Orang percaya tidak boleh sekali-kali meninggalkan Tuhan; kita malah harus menunjukkan kasih dan syukur kepada Dia yang telah menebus kita oleh kematian Anak-Nya, Yesus.

(0.72) (Yeh 37:10) (full: NAFAS HIDUP ITU MASUK ... HIDUP KEMBALI. )

Nas : Yeh 37:10

Pemulihan Israel kepada kehidupan mengingatkan kita pada penciptaan manusia sebagaimana dikisahkan Kej 2:7. Adam semula diciptakan secara jasmaniah, setelah itu Allah menghembuskan "nafas hidup" ke dalam dirinya. Dengan cara yang sama, Israel yang mati akan dipulihkan secara jasmaniah terlebih dahulu, dan kemudian Allah akan memberikan mereka nafas hidup-Nya (yaitu, mencurahkan Roh-Nya atas mereka).

(0.72) (Yeh 24:3) (jerusalem: Taruhlah kuali) Bdk Yeh 11:3-12. Kembali dilakukan suatu lambang berupa perbuatan, bdk Yer 18:1+. Sebagaimana ejekan nabi memainkan sindiran yang membanggakan keamanan kota Yerusalem, bdk Yeh 11:3. Segala apa yang dikatakan dalam Yeh 24:3-14 ini agak sukar diartikan secara terperinci. Tetapi maksud umum cukup jelas: Kota Yerusalem begitu buruk sehingga tidak ada sesuatupun yang masih dapat menyelamatkannya. Kota akan dihancurkan Tembok-temboknya tidak dapat melindungi penduduk Yerusalem. Mereka akan dikeluarkan dan terpencar-pencar.
(0.72) (Yeh 29:21) (jerusalem: menumbuhkan tanduk) Ungkapan ini dapat mengenai Mesias kelak, bdk Maz 132:17. Mengenai lambang "tanduk" bdk Maz 18:3+
(0.72) (Yeh 44:6) (jerusalem) Bagian ini mengenai para petugas bait Allah dan merupakan sebuah sisipan. Tetapi sisipan itu mungkin sekali berasal dari masa pembuangan juga. Bagian ini meresmikan perbedaan yang pada kenyataannya sudah ada sejak pembaharuan agama yang dilancarkan raja Yosia berdasarkan kitab hukum Ulangan, yaitu perbedaan antara orang-orang Lewi yang dahulu bertugas pada tempat-tempat kudus di daerah, dengan para imam keturunan Zadok yang menjabat di Yerusalem. Orang-orang Lewi tsb dijadikan petugas rendahan. Kedudukan rendah orang Lewi itu kiranya menjelaskan mengapa mereka kurang berhasrat kembali dari pembuangan, Ezr 2:40; 8:18-19.
(0.72) (Yeh 39:11) (sh: Gelisah dan wajah Allah (Senin, 19 November 2001))
Gelisah dan wajah Allah

Dunia penuh kegelisahan dan perasaan tidak aman. Meski sulit, manusia ingin damai. Kapankah dunia yang bergolak dahsyat bisa tenang seteduh air jernih di danau yang bersih?

Bangsa Israel telah kembali ke tanah mereka di Palestina (ayat ditimpakan+kembali+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">38:12). Akhirnya, mereka hidup bahagia dalam zaman mesianis. Sayangnya, suasana asri tak akan lama bersemi. Gog, raja agung Mesekh dan Tubal, dan rekan-rekannya akan menyerang Israel (ayat ditimpakan+kembali+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">38:5-6). Waktu penyerangan tidak diketahui. Alkitab mencatat bahwa serangan ini begitu dahsyat dan keji. Ketenangan di tanah Israel kembali menjadi ketegangan.

Allah tidak berpangku tangan. Dia akan berperang menyelamatkan umat-Nya. Setelah dalam ayat ditimpakan+kembali+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">1-10 Allah menyatakan kekalahan Gog, orang yang tak beradab itu, Allah akan meminta bangsa Israel menguburkan dia dan semua pengikutnya sampai tuntas (disimbolkan dengan angka 7, angka sempurna) di sebelah Timur Yordan agar tidak menajiskan tanah perjanjian (ayat ditimpakan+kembali+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">11-16). Kecelakaan komplotan Gog diperparah karena tubuh mereka akan dilalap binatang-binatang sampai ke lemak-lemaknya (ayat 17-- 20) seperti dalam festival kurban: suatu penghinaan (bdk. Why. 20:7-10 yang berbicara tentang akhir zaman).

Mengapa Allah melakukan hal itu? Sekali lagi untuk kemuliaan dan kekudusan nama-Nya (ayat 21-24). Di sini kita melihat bahwa Allah adalah Allah yang selalu setia dengan perjanjian-Nya. Bangsa-bangsa akan tunduk pada Allah dan bangsa Israel sekali lagi mengakui bahwa Yahweh adalah Allah mereka yang penuh kasih setia. Ketika Israel diselamatkan, nama Allah akan dipulihkan dan ditinggikan seluruh bumi. Akhirnya, Israel akan kembali melihat wajah Allah (ayat 23, 29). Secara sederhana, ini berarti Allah kembali berpaling pada mereka dan menyayangi mereka. Roh-Nya akan dicurahkan bagi mereka, tanda bahwa Ia akan menyertai mereka selama-lamanya - Immanuel!

Renungkan: Dalam dunia yang selalu bergolak, baik di dalam maupun di luar diri kita, hanya wajah Allah yang bisa memberikan ketenangan. Allah yang setia pada perjanjian-Nya akan meluputkan kita. Nama-Nya akan dimuliakan dan angin ribut akan diteduhkan. Percayalah!

(0.71) (Yeh 47:13) (sh: Perbatasan baru bagi tanah Israel (Senin, 3 Desember 2001))
Perbatasan baru bagi tanah Israel

Pasal ditimpakan+kembali+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">47:13-48:29 merupakan penjabaran rinci dari instruksi dalam pasal ditimpakan+kembali+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">45:1-8. Bagi umat Israel, tanah selalu dikaitkan dengan perjanjian (covenant) antara Allah dengan Abraham (ayat ditimpakan+kembali+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">14; Kej. 12:1). Tanah negeri perjanjian adalah pemberian Allah (Ul. 5:31). Dialah pemilik sesungguhnya tanah itu (Im. 25:23). Dalam sejarah Israel, tanah bertindak selaku barometer bagi hubungan umat itu dengan Allah; kondisi tanah mencerminkan berkat bagi ketaatan dan kutuk bagi ketidaktaatan (Ul. 11:8-28).

Tanah itu harus dibagi di antara kedua belas suku Israel (ayat ditimpakan+kembali+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">13, 21). Mungkinkah ini? Ratusan tahun sebelumnya, kerajaan Israel telah terbagi dua dan kini keduanya telah tercerai- berai dalam pembuangan (bdk. Yeh. 37:11). Namun, Yehezkiel seolah mendengarkan janji Allah, bahwa kutuk tersebut akan diangkat. Inilah puncak pemulihan Israel, kedua belas suku akan kembali ke negeri perjanjian, dan akan dipersatukan kembali sebagai bangsa. Shalom antara Allah, umat, dan tanahnya telah pulih sepenuhnya.

Batas luar seluruh negeri (ayat ditimpakan+kembali+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">15-20; bdk. Bil. 34:1-2) bukan berupa garis, melainkan daftar kota atau daerah yang terletak "paling luar". Perbatasan ini menggarisbawahi lagi pemulihan menyeluruh dari umat Allah. Tanah perjanjian akan kembali menjadi milik mereka lagi, sesuai janji Allah (ayat ditimpakan+kembali+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">28:25).

"Orang-orang asing" tidak dilupakan (ayat ditimpakan+kembali+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">21-25). Dianggap "kaum marginal" dalam masyarakat Israel, mereka sering ditindas dan diperlakukan semena-mena. Mereka tidak memiliki tanah, tetapi Taurat Musa melindungi mereka (Im. 19:33-34). Di dalam masyarakat Israel baru, orang asing yang tinggal dan menyembah Allah Israel ikut mendapatkan tanah sebagai milik pusaka (ayat ditimpakan+kembali+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">22). Dengan menerima tanah, bukan saja persamaan sosial mereka diakui, tetapi juga semua hak rohani mereka sebagai anggota umat Allah dijamin. Inilah perwujudan nyata nubuat nabi Yesaya, bahwa "keselamatan adalah bagi segala bangsa" (Yes. 56:3-8).

Renungkan: Yesus Kristus telah merobohkan semua tembok perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani, hamba atau orang merdeka, laki-laki atau perempuan. Doakanlah agar kesatuan ini terwujud dengan indah di dalam gereja Tuhan.

PA 4: Yehezkiel 47:1-12

Pengharapan yang dinyatakan Allah melalui Yehezkiel memang berbicara mengenai pembangunan kembali Bait Allah di Yerusalem. Namun demikian, pemulihan yang sejati juga seharusnya mencakup pemulihan seluruh kehidupan umat Allah di tanah mereka. Pentingnya Bait Allah sebagai pusat kerohanian bangsa Israel memang telah diketahui. Di dalam perikop ini, sekali lagi ditegaskan bagaimana Bait Allah akan memberikan faedah yang besar kepada tanah Israel dan mereka yang tinggal di sana. Gambaran yang diberikan merupakan suatu nubuat di masa yang akan datang, dan diluaskan kemudian oleh Yohanes dalam Wahyu 22:1-2. Pada akhir zaman, akan ada sungai anugerah yang mengalirkan air kehidupan!

Pertanyaan-pertanyaan pengarah:

1. Siapakah "ia" di dalam ayat ditimpakan+kembali+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">1 (ayat 40:3-4)? Jelaskan sekali lagi rute aliran air dalam ayat ditimpakan+kembali+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">1-2 (catatan: "sebelah selatan" di ayat ditimpakan+kembali+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">2 berarti sebelah selatan pintu gerbang timur)! Apakah ada kaitan antara arah aliran keluar air dengan arah masuknya Yahweh ke bait-Nya yang kudus (ayat 43:1-5)? Jelaskan jawaban Anda bila dikaitkan dengan masalah sumber air tersebut!

2. Kesan apa yang ingin disampaikan "orang itu" kepada Yehezkiel dengan memintanya sampai 4 kali untuk masuk ke dalam air yang meninggi (ayat ditimpakan+kembali+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">3-5)? Bila melihat ayat ditimpakan+kembali+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">6b-12, apakah kira- kira jawaban Yehezkiel terhadap pertanyaan dalam ayat ditimpakan+kembali+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">6a? Mengapa demikian?

3. Ayat ditimpakan+kembali+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">6b-7 merupakan klimaks (bdk. ayat ditimpakan+kembali+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">12). Apa kaitan antara sungai, tanah, dan pohon?

4. Pengaruh apa yang diberikan air tersebut (ayat ditimpakan+kembali+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">8-9): [1] Terhadap Laut Mati dan [2] Terhadap makhluk-makhluk hidup (catatan: komposisi air Laut Mati mengandung 25% mineral yang mematikan)? Bagaimana dampak sungai tersebut kepada manusia (ayat ditimpakan+kembali+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">13)?

5. Berikan kesan Anda ketika membaca ayat ditimpakan+kembali+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">12! Kesimpulan apa yang Anda dapatkan bila mengaitkan sumber, proses mengalirnya, dan pengaruh air tersebut?

Terapkan kebenaran firman Allah ini ke dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, serta ke dalam kehidupan rohani Anda secara kongkret!

(0.70) (Yeh 6:9) (full: TATKALA AKU MENGEMBALIKAN HATI )

Nas : Yeh 6:9

(versi Inggris NIV -- Betapa sedihnya Aku). Allah sungguh sakit hati dan sedih oleh perzinaan rohani (yaitu penyembahan berhala) umat-Nya

(lihat cat. --> Ef 4:30);

[atau ref. Ef 4:30]

ketidaksetiaan mereka menghancurkan hati-Nya.

(0.70) (Yeh 18:2) (full: KATA SINDIRAN INI. )

Nas : Yeh 18:2-4

Kata sindiran ini mungkin berdasarkan pada Kel 20:5 dan Ul 5:9, yang keduanya mengajarkan bahwa anak-anak terpengaruh oleh dosa-dosa orang-tuanya; akan tetapi, Yehezkiel menjelaskan bahwa nas-nas ini tidak dimaksudkan untuk mengajarkan bahwa anak-anak akan dihukum karena dosa orang-tua. Semua orang bertanggung jawab atas dosanya sendiri dan ketidaksediaanya sendiri untuk percaya kepada Kristus sebagai Juruselamat dan menjalankan hidup yang benar (lih. ayat Yeh 18:4). Rasul Paulus menyatakan kembali prinsip ini dengan mengatakan, "Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita" (Rom 6:23).

(0.70) (Yeh 28:25) (full: MENGUMPULKAN KAUM ISRAEL. )

Nas : Yeh 28:25

Yehezkiel sering kali menekankan janji pemulihan Israel (Yeh 11:17; 20:34,41-42; 34:13; 36:24; 37:21; 38:8; 39:27). Pemulihan ini tidak akan terlaksana secara sempurna sebelum Allah memberlakukan hukuman atas semua bangsa pada akhir zaman. Dengan mengumpulkan Israel kembali untuk melayani diri-Nya dalam kebenaran, Allah akan menunjukkan bahwa Dia benar-benar Allah kudus yang akan menyelesaikan semua maksud-Nya di dunia ini (Kej 12:7; 26:3; 35:12).

(0.70) (Yeh 43:5) (full: BAIT SUCI ITU PENUH KEMULIAAN TUHAN. )

Nas : Yeh 43:5

Kitab Yehezkiel dimulai dengan suatu penglihatan yang membangkitkan rasa kagum terhadap kemuliaan Allah. Pasal Yeh 8:1-11:25 menggambarkan bagaimana kemuliaan Allah secara bertahap meninggalkan Bait Suci dan kota Yerusalem karena dosa-dosa bangsa itu. Yehezkiel menutup dengan penglihatan lain yang membangkitkan rasa kagum: kemuliaan, kuasa dan kasih Allah kembali memenuhi Bait Suci. Kita harus terutama rindu untuk melihat manifestasi kemuliaan Allah di dalam gereja melalui pekerjaan Roh Kudus

(lihat art. KEMULIAAN ALLAH).

Tidak adanya keinginan kudus yang menyala-nyala adalah bukti kemunduran rohani di antara umat Allah.

(0.70) (Yeh 43:18) (full: MEMPERSEMBAHKAN KORBAN BAKARAN. )

Nas : Yeh 43:18-27

Soal dimulaikan kembali pengorbanan binatang setelah pengorbanan Kristus yang utama telah membingungkan para penafsir. Beberapa penafsir beranggapan bahwa tidak mungkin Bait Suci Yehezkiel dengan korban-korbannya ini sungguh-sungguh karena korban pendamaian Kristus telah menggenapi korban-korban PL dan menjadikannya tidak terpakai lagi (lih. Ibr 9:10-15; Ibr 10:1-4,8). Mungkin Yehezkiel sedang melukiskan keuntungan-keuntungan korban pendamaian Kristus dengan istilah PL, karena pendamaian tersebut bermanfaat bagi segala waktu. Beberapa penafsir percaya bahwa korbannya itu sungguhan, yang dipersembahkan sebagai peringatan akan korban Kristus di kayu salib.

(0.70) (Yeh 43:13) (sh: Ukuran dan pentahbisan mezbah (Senin, 26 November 2001))
Ukuran dan pentahbisan mezbah

Kemuliaan Allah telah hadir kembali di Bait Suci. Yang penting sekarang adalah bagaimana ibadah pada Allah diwujudkan. Salah satu unsur penting adalah mezbah karena mezbah merupakan tempat ibadah manusia dinyatakan dan perkenanan Allah pada manusia diungkapkan. Mezbah (ayat 13- 17) adalah tempat kasih dan pengampunan Allah dinyatakan pada manusia. Ayat ditimpakan+kembali+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">18-27 menguraikan upacara pentahbisan mezbah. Yang boleh mempersembahkan kurban bakaran kepada Allah di atas mezbah ini adalah imam-imam Lewi keturunan Zadok (ayat ditimpakan+kembali+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">19). Sebelum mezbah digunakan untuk upacara kurban bakaran, harus dilakukan dahulu upacara penyucian mezbah (ayat ditimpakan+kembali+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">18b- 20). Upacara ini dilakukan selama tujuh hari berturut-turut, dengan mengurbankan seekor lembu jantan muda, seekor kambing jantan yang tidak bercela, dan seekor domba jantan yang tidak bercela, sebagai kurban penghapus dosa. Setelah itu, mulai hari kedelapan, para imam dapat menjalankan tugasnya mempersembahkan kurban bakaran dan kurban keselamatan dari umat.

Persembahan kurban bisa memiliki fungsi penyucian dosa, yaitu memperdamaikan orang berdosa dengan Allah yang suci, sebelum ia dapat menghampiri Allah dan berkenan kepada-Nya. Fungsi berikutnya adalah untuk menyatakan syukur atas anugerah pengampunan dan atas segala berkat yang diterima orang tersebut. Ketiga, persembahan kurban adalah suatu persekutuan umat dengan Allah, persekutuan yang dimungkinkan karena adanya pengampunan dan respons ucapan syukur. Kita patut bersyukur karena Kristus sudah menggenapkan ritual Taurat ini melalui pengurbanan-Nya di kayu salib. Dia sudah menjadi kurban penghapus dosa dan kurban pendamaian. Melalui Dia juga kita menaikkan syukur, dan dipersekutukan dengan Allah Bapa.

Renungkan: (a) Mezbah melambangkan sukacita Allah menerima ibadah umat- Nya. Ia kembali ke Bait-Nya untuk bersekutu dengan manusia, (b) Allah sendiri membuka jalan dan menyediakan sarana untuk ibadah manusia yang berkenan kepada-Nya. Manusia berdosa tidak dapat menghampiri Allah dengan usahanya sendiri. Ibadah yang diperkenan Allah dimungkinkan oleh pengurbanan Kristus.

(0.69) (Yeh 37:1) (sh: Kuasa anugerah Tuhan yang memulihkan (Kamis, 15 November 2001))
Kuasa anugerah Tuhan yang memulihkan

Kata dosa sudah terlalu sering kita dengar, sehingga terkadang kita tidak lagi menyadari daya dan dampak penghancurannya. Namun demikian, jikalau kita berada di bawah cengkeramannya, kita harus segera menyadarinya dan segera memohon pertolongan-Nya.

Dosa Israel yang disebabkan karena penolakan Israel terhadap firman Tuhan yang disampaikan melalui Yehezkiel membuat mereka terhilang, tak berpengharapan, dan sudah menjadi seperti tulang-tulang yang sangat kering (ayat ditimpakan+kembali+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">11). Namun demikian, di tengah kengerian dosa ini, Tuhan hadir dan memperkenalkan Diri-Nya pada Israel sebagai Tuhan yang penuh anugerah. Dialah yang mengalahkan kuasa dosa dan memulihkan umat-Nya. Ia menyatukan kembali tulang-tulang yang sudah mengering, memberikan urat-urat, daging, dan kulit, serta menghembuskan nafas hidup kepadanya, sehingga mereka berjejak dan menjadi barisan tentara yang besar (ayat ditimpakan+kembali+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">7-10). Ia membuka kubur-kubur Israel, membangkitkan serta membawa mereka keluar dari tanah pembuangan untuk masuk kembali ke tanah perjanjian (ayat ditimpakan+kembali+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">12-13). Dialah sumber kehidupan Israel yang memberikan semangat dan pengharapan bagi umat-Nya yang tak berdaya oleh kuasa dosa (ayat ditimpakan+kembali+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">14). Inilah gambaran dari kuasa anugerah Tuhan yang mengalahkan dosa dan memulihkan umat-Nya.

Ujung tombak dari kuasa anugerah ini terletak di dalam firman-Nya yang penuh kuasa. Melalui firman Tuhan, maka tulang-tulang yang kering itu dibangkitkan. Israel yang telah patah semangat beroleh penghiburan, dan mereka yang telah hancur karena dosa dipulihkan (ayat ditimpakan+kembali+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">1-6). Firman Tuhan memegang peranan penting bagi kehidupan orang percaya.

Renungkan: Kita perlu mewaspadai dampak-dampak kuasa dosa yang dapat menghancurkan sendi-sendi hidup, keluarga, pekerjaan, dan pelayanan kita. Namun, di balik semuanya itu, perlu disadari bahwa selalu ada harapan bagi orang percaya, sebab kuasa anugerah Tuhan yang memulihkan lebih besar dari kuasa dosa yang mematikan. Di tengah proses ini, kita membutuhkan firman Tuhan karena firman Tuhan adalah sumber kehidupan yang menyalakan semangat yang pudar, memberikan pengharapan dalam keputusasaan, dan memulihkan kehancuran.

(0.69) (Yeh 40:1) (sh: Penglihatan tentang Bait Suci yang baru (Selasa, 20 November 2001))
Penglihatan tentang Bait Suci yang baru

Empat belas tahun sesudah Yerusalem jatuh (ayat 573 sM) bertepatan dengan tahun ke-25 pembuangan ke Babel. Ketika Yehezkiel mengenang kembali hari terjadinya tragedi tersebut (bdk. 2Taw. 36:10), ia mendapatkan penglihatan baru. Ia dibawa kembali ke tanah Israel, ke sebuah gunung yang tinggi. Dari situ ia melihat sesuatu yang menyerupai "kota" (ayat 2- 3a). Yehezkiel kemudian ditemani oleh seorang malaikat untuk melihat dan memahami penglihatan itu, dan ditugaskan untuk menyampaikannya kepada umat Israel. Pasal 40:1-4 merupakan pendahuluan bagi serangkaian penglihatan yang diuraikan dalam pasal 40-48.

"Kota" yang dilihat Yehezkiel ternyata bukan Yerusalem, melainkan bangunan Bait Suci (ayat ditimpakan+kembali+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">5). Bentuk Bait Suci ini tidak sama dengan Bait Suci Salomo, yang telah dihancurkan oleh pasukan Nebukadnezar. Bait Suci yang baru ini dikelilingi oleh tembok, yang tingginya 6 hasta dan tebalnya 6 hasta (ayat ditimpakan+kembali+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">1 hasta kurang lebih setara dengan 0,5 meter). Selanjutnya, malaikat melakukan pengukuran seluruh bangunan Bait Suci, mulai dari pintu gerbang timur (ayat ditimpakan+kembali+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">6-16). Setiap pintu gerbang berbentuk bangunan berukuran 50 x 25 hasta (ayat 13, 15). Di dalamnya terdapat serambi, yang memisahkan kamar- kamar jaga di kiri kanannya (ayat ditimpakan+kembali+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">10, 16). Di ujung serambi terdapat balai gerbang, yang dibatasi di sebelah luarnya oleh tiang tembok (ayat ditimpakan+kembali+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">8). Tiang-tiang tembok itu diperindah dengan ukiran gambar pohon kurma (ayat ditimpakan+kembali+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">16).

Penglihatan Yehezkiel dimulai dari bagian luar kompleks Bait Suci, yakni tembok-tembok yang mengelilingi dan memisahkan bagian dalam dari bagian luar. Hal ini menjadi penting kalau kita menyadari bahwa Bait Suci adalah kudus, sedangkan dunia penuh dengan dosa. Tembok-tembok itu berfungsi "untuk memisahkan yang kudus dari yang tidak kudus" (ayat 42:20).

Renungkan: Orang Kristen harus belajar memisahkan yang kudus dari yang berdosa. Ia tidak boleh mencampuradukkan kehidupan yang telah disucikan Allah dengan hal-hal dosa. Kita membutuhkan pertolongan Roh Kudus untuk menjaga kesucian hidup dan berani menolak segala godaan untuk berbuat dosa.

(0.69) (Yeh 44:9) (sh: Menjaga dan memelihara kekudusan Bait Suci (Rabu, 28 November 2001))
Menjaga dan memelihara kekudusan Bait Suci

Ayat ditimpakan+kembali+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">9 menegaskan bahwa teguran dan peraturan-peraturan yang dijabarkan di sini berasal dari Tuhan sendiri. Tuhan mengambil langkah pertama untuk menjamin bahw a kekudusan Bait Suci serta ibadah di dalamnya terpelihara. Ia melarang semua orang asing untuk masuk ke dalam tempat kudus. Sebagai respons terhadap pelanggaran yang diurakan dalam ay. ditimpakan+kembali+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">7-8, Yehezkiel mengukuhkan kembali peraturan Musa tentang siapa yang boleh atau tidak boleh menghampiri tempat kudus (bdk. Kel. 12:43-51).

Sebagai langkah kedua untuk menjaga kekudusan Bait Suci, Tuhan menugaskan kembali orang Lewi sebagai penjaga pintu Bait Suci (ayat ditimpakan+kembali+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">11, 14). Dosa mereka di masa prapembuangan tidak diabaikan, dan mereka harus menanggung hukumannya (ayat 10, 12). Hukuman itu bukan berupa "penurunan status", melainkan "menanggung malu dan noda". Ayat ditimpakan+kembali+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">13 mengingatkan mbali pada pembatasan tugas orang Lewi sebagaimana ditetapkan oleh Taurat Musa, yakni membantu para imam (Harun dan keturunannya) dalam pelayanan di Kemah Suci. Jadi, setelah mereka dihukum karena dosa dan pelanggarannya, oleh anugerah Allah mereka dikembalikan pada fungsinya semula. Kemurahan anugerah Allah ini akan menimbulkan rasa malu pada mereka agar mereka jangan sombong.

Selanjutnya, Yehezkiel menguraikan tugas-tugas para imam, yakni orang Lewi dari bani Zadok, keturunan Harun. Kesetiaan mereka pada Tuhan di masa prapembuangan, ketika seluruh Israel termasuk orang Lewi "sesat dari Tuhan", terus diingat (ayat ditimpakan+kembali+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">15). Kesetiaan ini pun bukan dimaksudkan untuk menyombongkan diri, walaupun mereka dianugerahi dengan tugas utama dan hak- hak istimewa sebagai imam yang mempersembahkan kurban di hadapan Tuhan. Hanya mereka yang boleh masuk ke tempat kudus dan menghampiri Allah (ayat ditimpakan+kembali+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">15, 16). Tetapi, hak istimewa ini juga menuntut dari mereka tanggung jawab yang lebih besar dan standar kesucian hidup yang lebih tinggi (ayat ditimpakan+kembali+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">17-31).

Renungkan: Allah yang Maha Pengasih tidak mengabaikan dosa, tetapi di dalam Kristus Ia mengampuni mereka yang bertobat dan mengakui dosanya (ayat 1Yoh. 1:8-10). Kemurahan dan anugerah Allah yang begitu besar hendaknya membuat kita rendah hati di hadapan-Nya.

(0.69) (Yeh 45:18) (sh: Pelaksanaan ibadah: Hari-hari raya (Jumat, 30 November 2001))
Pelaksanaan ibadah: Hari-hari raya

Setelah menetapkan peraturan untuk persembahan kurban harian (ayat ditimpakan+kembali+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">13-17), Yehezkiel kini menyampaikan peraturan tentang hari-hari raya tahunan. Dari enam hari raya tahunan yang ditetapkan Taurat Musa (bdk. Im. 23; Bil. 28; Ul. 16), Yehezkiel hanya menyebutkan dua, yakni Paskah dan Pondok Daun (ayat ditimpakan+kembali+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">21, 25). Menarik untuk dicatat, bahwa sejarah umat Israel yang pulang dari pembuangan dalam kitab Ezra-Nehemia, khusus mencatat perayaan Paskah dan Pondok Daun saja (Ezr. 3:1-6; 6:19-22; Neh. 8:13-18).

Peraturan Yehezkiel mengenai upacara-upacara kurban jauh lebih singkat dibandingkan peraturan Taurat, namun jelas terlihat penekanannya pada "kurban penghapus dosa" (ayat 17, 19, 22, 23, 25). Mengapa Yehezkiel menekankan kurban ini? Dalam seluruh penglihatan Yehezkiel mengenai Bait Suci yang baru, tema kekudusan sangat menonjol. Seluruh rancangan Bait Suci, pelayan-pelayannya, lokasinya, upacara-upacaranya, menekankan kekudusan Allah yang bertakhta di dalamnya. Allah yang kudus kembali berdiam di tengah-tengah umat-Nya (Yeh 43:6, 7). Dosa membuat seseorang tidak layak berdiri di hadirat Allah yang suci. Dosa juga mencemarkan tempat kudus, sehingga Allah tidak dapat berdiam di sana. Kurban penghapus dosa ditujukan untuk membersihkan dan menyucikan, baik orang yang berbuat dosa maupun tempat kudus, dari pencemaran dosa (bdk. Im. 4).

Sebelum perayaan dilaksanakan, Tuhan memerintahkan Yehezkiel menyucikan tempat kudus (ayat ditimpakan+kembali+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">18). Darah lembu jantan dibubuhkan pada tiang-tiang Bait Suci, pada keempat sudut jalur keliling mezbah, dan pada tiang-tiang pintu gerbang pelataran dalam (ayat ditimpakan+kembali+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">19). Darah ini melambangkan tujuan upacara ini, yaitu penghapusan dosa serta pemulihan kembali hubungan rohani dengan Allah (ayat ditimpakan+kembali+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">20).

Surat Ibrani mengingatkan bahwa "tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan" (Ibr. 9:22). Kristus menyempurnakan kurban- kurban Perjanjian Lama dengan masuk satu kali untuk selama- lamanya ke dalam tempat yang kudus.

Renungkan: Oleh darah Kristus kita telah disucikan dari dosa. Apakah yang dapat kita persembahkan kepada-Nya? (Rm. 12:1, 2)



TIP #08: Klik ikon untuk memisahkan teks alkitab dan catatan secara horisontal atau vertikal. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA