Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 41 - 60 dari 181 ayat untuk berkatalah Yesus AND book:[40 TO 66] AND book:44 (0.003 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.71) (Kis 18:5) (jerusalem: datang dari Makedonia) Setelah Silas dan Timotius kembali, Paulus menulis kedua suratnya kepada jemaat di Tesalonika. Bdk 1Te 1:1; 3:6; 2Te 1:1. Setelah tiba di Makedonia membawa sokongan dari jemaat, 2Ko 11:8-9; Fili 4:15, Timotius dan Silas membantu Paulus dalam memberitakan Injil di Korintus, 2Ko 1:19
(0.71) (Kis 28:25) (jerusalem) Keterangan ini sejalan dengan yang menyusul wejangan di Antiokhia, Kis 13:46-47. Merupakan kata penutup Kisah para rasul dan menyajikan garis-garis besarnya, bdk Kis 13:41+. Ini membuat orang berpikir pada pemandangan terbuka sebagaimana terdapat pada akhir wejangan Yesus di Nazaret, Luk 4:23-27, dan kepada kata-kata Yesus yang terakhir kepada para rasul, Luk 24:47. Kutipan Yes 6:9-10 (menurut LXX) terdapat juga dalam Mat 13:14-15 (bdk Mar 4:12 dsj). Jadi pokoknya serta kutipannya cukup lazim pada jemaat Kristen purba.
(0.70) (Kis 3:22) (full: SEORANG NABI. )

Nas : Kis 3:22

Nubuat Musa dalam Ul 18:18-19 bahwa "Tuhan Allah akan membangkitkan bagimu seorang nabi dari antara saudara-saudaramu sama seperti aku" menjadi nubuat tentang Yesus Kristus. Dalam hal apakah Yesus sama dengan Musa?

  1. 1) Musa diurapi oleh Roh Kudus (Bil 11:17); Roh Tuhan ada pada Yesus untuk menyampaikan kabar baik (Luk 4:18-19).
  2. 2) Allah memakai Musa untuk meresmikan perjanjian lama; sedangkan Yesus meresmikan perjanjian baru.
  3. 3) Musa menuntun bangsa Israel keluar dari Mesir ke Gunung Sinai dan menetapkan hubungan perjanjian dengan Allah; Kristus menebus umat-Nya dari dosa dan belenggu Iblis dan menetapkan hubungan baru yang hidup dengan Allah agar melaluinya umat-Nya dapat masuk hadirat Allah.
  4. 4) Musa dalam peraturan PL menunjuk kepada persembahan seekor anak domba untuk mengadakan penebusan; Kristus sendiri menjadi Anak Domba Allah untuk memberikan keselamatan kepada semua orang yang menerima-Nya.
  5. 5) Musa dengan setia menunjuk kepada hukum Taurat serta kewajiban umat Allah untuk menaatinya supaya menerima berkat-berkat Allah; Kristus menunjuk kepada diri-Nya sendiri dan Roh Kudus sebagai cara Allah untuk menggenapi kehendak-Nya serta menerima berkat-Nya dan hidup kekal.
(0.70) (Kis 26:19) (full: TIDAK PERNAH AKU TIDAK TAAT. )

Nas : Kis 26:19

Pertobatan Paulus terjadi pada perjalanannya ke Damsyik. Sejak saat itu dia mengaku Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat serta menyerahkan hidupnya untuk menaati Dia (bd. Rom 1:5).

(0.70) (Kis 28:5) (full: PAULUS ... SAMA SEKALI TIDAK MENDERITA SESUATU. )

Nas : Kis 28:5

Pengalaman Paulus sungguh menjelaskan janji Yesus dalam Mr 16:18

(lihat cat. --> Mr 16:18 itu).

[atau ref. Mr 16:18]

(0.70) (Kis 1:3) (jerusalem: Kerajaan Allah) Bdk Mat 4:17+; ini tetap merupakan pokok utama pemberian para rasul, bdk Kis 8:12; 19:8; 20:25; 28:23,31 seperti merupakan pokok utama pemberitaan Yesus sendiri, bdk Mat 3:2+; Mar 1:1+.
(0.70) (Kis 1:11) (jerusalem) Dalam teks barat ayat ini berbunyi: Dia yang diangkat meninggalkan kamu, Yesus yang sama itu akan datang (kembali) seperti itu, dengan cara yang sama
(0.70) (Kis 5:31) (jerusalem: Pemimpin dan Juruselamat) Ungkapan ini adalah searti dengan "Pemimpin kepada hidup", Kis 3:15+; iapun bersesuaian dengan julukan "pemimpin dan penyelamat", sebagaimana yang dikatakan tentang Musa, Kis 7:35 (bdk Kis 7:25), yang merupakan pralambang Kristus. Lihat juga Ibr 2:10,12:2. Ada sebuah kesejajaran tersembunyi antara Yesus dan Musa.
(0.70) (Kis 7:35) (jerusalem: mereka tolak) Kitab Suci tidak menggunakan kata kerja itu sehubungan dengan Musa. Tetapi dalam Kis 3:13-14 dipakai sehubungan dengan Yesus
(0.70) (Kis 7:59) (jerusalem: melemparinya) Dengan tidak diadili oleh Mahkamah Agama menurut aturan dan hukum Stefanus dibunuh secara liar. Ini barangkali sesuai dengan kenyataan historis. Lukas menggambarkan peristiwa itu sebagai pengadilan teratur dengan maksud menyerupakan kemartiran Stefanus dengan kemartiran Yesus
(0.70) (Kis 13:33) (jerusalem: kepada kita, keturunan mereka) Var: kepada keturunan kita
(0.70) (Kis 1:12) (sh: Dua belas (Sabtu, 7 Juni 2003))
Dua belas

Sebagian orang menganggap bahwa Alkitab menarik karena penuh dengan angka-angka. Bagi mereka angka-angka tersebut dapat diolah sehingga menghasilkan angka baru, misalnya tanggal kedatangan Yesus dll. Padahal, angka-angka Alkitab, selain memberikan informasi jumlah, sering bersifat simbolis, bukan untuk diutak-atik seenaknya. Mengapa para rasul merasa perlu menambahkan satu orang untuk menggantikan Yudas? Apa lagi mengingat bahwa tidak ada penggantian rasuli ketika Yakobus anak Zebedeus dibunuh dua belas pasal kemudian (Kis. 12:1). Nas ini menyediakan jawaban yang patut digali.

Pertama, bilangan kedua belas murid bukanlah penanda status, seakan- akan merekalah petinggi yang tertinggi dari gereja mula-mula setelah Yesus sendiri. Yesus memanggil mereka untuk menjadi saksi, dan bilangan kedua belas murid punya hubungan erat dengan pemahaman kedua belas suku Israel sebagai bagian dari Kerajaan Allah (bdk. janji Yesus dalam Luk. 22:30). Kedua, pemilihan pengganti Yudas mereka lakukan dalam ketaatan dan penantian. Bukan karena alasan "tidak enak rasanya kalau hanya sebelas." Matias dipilih karena kehendak Allah. Tidak ada ketergesaan dari para rasul untuk memilih pengganti Yudas, malah selama penantian Pentakosta mereka bertekun dalam doa (ayat berkatalah+Yesus+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A44&tab=notes" ver="">14). Para calon hanya mereka yang benar-benar menjadi saksi langsung pelayanan Tuhan Yesus, dari baptisan hingga kebangkitan-Nya (ayat berkatalah+Yesus+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A44&tab=notes" ver="">21-22). Proses pemilihannya pun dimulai dengan doa penyerahan kepada Allah dan melalui undi ala urim dan tumim (ayat berkatalah+Yesus+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A44&tab=notes" ver="">24-26). Karena itu, angka dua belas di dalam nas ini bukanlah angka keramat. Angka dua belas dalam nas ini adalah angka dari teladan ketaatan dan penyerahan rasuli kepada kehendak Allah.

Renungkan: Bahkan dalam hal yang kelihatannya logis dan jelas diperlukan, penting bagi kita untuk lebih dahulu mencari kehendak Allah.

(0.70) (Kis 4:1) (sh: Kuasa versus amarah (Sabtu, 14 Juni 2003))
Kuasa versus amarah

Sangat menarik jika kita mau membaca Lukas dan Kisah Para Rasul sebagai suatu karya tulis yang besar. Apalagi mengamati perkembangan, perpindahan bahkan kontras dari berbagai tema dan tokoh di dalamnya.

Contohnya adalah Petrus. Sebelum ini, pembaca bertemu dengan Petrus yang ketakutan dan akhirnya menyangkali Yesus ketika ia menghadapi tuduhan secara berturut-turut oleh tiga orang di rumah Imam Besar (Luk. 22:54-62). Kini, setelah Pentakosta, Petrus bersama-sama dengan Yohanes menghadapi amarah para pembesar keagamaan Yahudi (ayat berkatalah+Yesus+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A44&tab=notes" ver="">1-2) dengan suatu seruan pemberitaan Injil yang tidak malu-malu dan berani. Di dalam sidang yang sama yang telah menghukum Yesus dengan hukuman mati (Luk. 22:63-71), Petrus memperhadapkan para pemimpin Yahudi kepada suatu fakta yang tidak dapat ditolak. Mereka tidak dapat menyangkal bahwa si lumpuh memang telah disembuhkan. Petrus menyatakan bahwa jika mereka mengakui kesembuhan si lumpuh, seharusnya mereka mengakui juga kebenaran kesaksian Petrus yang menyatakan bahwa si lumpuh disembuhkan karena kuasa Nama Yesus (ayat berkatalah+Yesus+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A44&tab=notes" ver="">9-10). Tidak hanya itu, sesuai dengan nas PL, Yesus Sang Mesias yang telah mereka tolak itu justru adalah bagian terpenting dari bangunan yang sedang didirikan Allah, yaitu umat-Nya (bdk. Luk. 20:17). Yang terutama adalah, hanya di dalam nama Yesus Kristus sajalah manusia dapat diselamatkan (ayat berkatalah+Yesus+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A44&tab=notes" ver="">12). Keyakinan Petrus dan Yohanes yang didasarkan pada tuntunan Roh Kudus (ayat berkatalah+Yesus+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A44&tab=notes" ver="">8) inilah yang menjadi dasar dari tindakan, perkataan dan keberanian mereka. Keberanian ini tidak sia-sia, karena kesaksian mereka berbuah demi kemuliaan Tuhan (ayat berkatalah+Yesus+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A44&tab=notes" ver="">4).

Renungkan: Kristen menjadi berani bukan karena bakat ataupun pemotivasian psikologis, tetapi karena Roh Kudus. Keberanian dalam Roh itu akan memampukan bersaksi dan bertindak dalam ketaatan.

(0.70) (Kis 11:1) (sh: Tuhan tidak membangun tembok (Sabtu, 5 Juli 2003))
Tuhan tidak membangun tembok

Allah tidak membeda-bedakan orang. Perhatian dan cinta kasih-Nya tidak bisa dibatasi hanya di wilayah tertentu. Rahmat dan anugrah-Nya tidak dicurahkan hanya kepada tokoh tertentu, suku tertentu, gender tertentu, atau budaya tertentu saja. Oleh sebab itu Allah tidak boleh dibatasi karya-Nya di kawasan orang Yahudi. Dengan perkataan lain Allah tidak membangun tembok, tetapi Allah justru membangun jembatan.

Di dalam diri Kristus, Allah meninggalkan surga dan masuk ke dalam dunia, bahkan menjadi manusia dan berkomunikasi dengan manusia. Allah juga solider dengan manusia sampai kepada penderitaan manusia yang paling dalam yaitu kematian. Peristiwa salib bisa dipahami oleh orang yang sangat sederhana maupun orang yang paling jenius.

Jalan kehidupan Yesus mengatasi jalan-jalan politik, jalan ekonomi, jalan perdamaian dst., yang sedang dirintis oleh manusia. Kesetiaan yang dibangun umat-Nya mengatasi kesetiaan terhadap bangsa, mengatasi fanatisme suku atau budaya.

Dalam dunia yang penuh dengan pertentangan dan krisis, dan bahkan ketika primordialisme tumbuh subur, Kekristenan harus merangkul dan membangun jembatan-jembatan komunikasi. Injil Kerajaan Allah adalah kabar baik yang harus disampaikan dengan berpedoman kepada Yesus. Fanatisme atau ekslusifisme bertentangan dengan nilai- nilai Kristiani. Memeluk Kristus erat-erat dan merasa diri selamat sementara melihat orang lain dengan penuh kecurigaan sangat bertentangan dengan semangat Yesus atau jiwa inkarnasi.

Renungkan: Bukan saatnya menghindari orang lain tetapi inilah saatnya merangkul orang lain dalam semangat persaudaraan dan semangat cinta kasih. Sebab Yesus bukan milik kita saja, tetapi Yesus adalah milik semua orang.

(0.70) (Kis 13:26) (sh: Kabar baik-buruk (Senin, 16 Mei 2005))
Kabar baik-buruk


Bersaksi dan menginjil itu tidak mudah. Kita harus setia kepada Yesus Kristus dan karya-Nya, juga memelihara kepekaan akan kondisi dan kebutuhan pendengar. Bila kedua hal itu tidak seimbang, kita dapat tergelincir pada kekeliruan. Entah kita akan ngotot menyaksikan hal yang tidak dipahami pendengar, atau kita akan sangat disukai pendengar karena yang kita sampaikan sesuai dengan pemahaman mereka.

Penginjilan ternyata adalah bercerita. Bercerita yang menarik melibatkan imajinasi. Inilah yang dilakukan Paulus saat ia memaparkan kisah hidup, kematian, dan kebangkitan Yesus secara gamblang. Cara Paulus menceritakan kisah Yesus luar biasa sebab menyentuh hati dan ingatan pendengar secara mendalam (ayat berkatalah+Yesus+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A44&tab=notes" ver="">27-34). Bercerita yang menarik tentu juga harus jujur, tanpa tendensi membela atau menghakimi siapa pun. Ini yang dilakukan Paulus waktu ia memaparkan segala penderitaan yang telah Yesus tanggung. Kedua unsur bercerita ini saja belum cukup tanpa diikuti dengan makna cerita itu menurut Allah. Menyampaikan makna kisah Yesus itulah inti berita Injil Paulus (ayat berkatalah+Yesus+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A44&tab=notes" ver="">35,38-39). Itu yang seharusnya menjadi ciri kesaksian kita pada masa kini. Injil adalah tawaran Allah agar manusia bersedia diselamatkan. Di akhir ceritanya, Paulus menantang pendengarnya untuk merespons Injil dengan benar (ayat berkatalah+Yesus+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A44&tab=notes" ver="">40-41).

Kisah Injil adalah cerita tentang kebaikan Allah terhadap manusia itu kabar baik. Namun, jangan abaikan sisi lain, yaitu adanya peringatan bagi pendengar agar tidak mengabaikan kebaikan Allah karena akan berakibat buruk. Itulah sisi buruk yang harus ikut diceritakan saat bersaksi. Karena itu, bersaksi lebih daripada sekadar bercerita. Bersaksi karena kasih kepada Allah dan manusia berarti memperhadapkan orang kepada Allah dan mendesaknya untuk menentukan sikap terhadap Allah dengan segala konsekuensinya.

Renungkan: Pertimbangan maksud Allah dan nasib kekal manusia haruslah mengalahkan segala hal yang merintangi kita untuk bersaksi.

(0.69) (Kis 17:30) (full: SEMUA MEREKA HARUS BERTOBAT. )

Nas : Kis 17:30

Di masa lampau, sebelum pengenalan sempurna akan Allah datang melalui Yesus Kristus, Allah banyak mengabaikan dosa dan kebodohan manusia tentang diri-Nya (bd. Rom 3:25). Kini karena telah datang penyataan yang penuh dan sempurna dengan penampakan Kristus, semua orang disuruh bertobat dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Kini tidak ada perkecualian, karena Allah tidak akan mengabaikan dosa siapapun. Semua orang harus berbalik dari dosa atau dihukum. Pertobatan, dengan kata lain, sangat penting bagi keselamatan

(lihat cat. --> Mat 3:2).

[atau ref. Mat 3:2]

(0.69) (Kis 2:38) (jerusalem: bertobatlah) Setiap wejangan besar para rasul berakhir dengan sebuah ajakan untuk bertobat (bdk Mat 3:2+) dan mendapat pengampunan dosa: Kis 3:19,26; 5:31; 10:43; 13:38; bdk Kis 17:30; 26:20; Luk 1:77; 3:8; 5:32; 13:3
(0.69) (Kis 5:41) (jerusalem: Nama Yesus) Yunaninya: Nama itu. Nama itu, yang oleh karenanya para rasul menderita, bdk Kis 21:13; 1Pe 4:14; 3Yo 7, yang mereka wartakan, Kis 4:10,12,17-18; 5:28,40; bdk Kis 3:6,16; 9:15,16,27,28, dan yang kepadaNya orang-orang Kristen berseru, Kis 2:21; 4:12; 9:14,21; 22:16, ialah Nama Yesus yang tak terpisahkan dari pribadiNya, Kis 3:16+, dan yang diterimaNya waktu dibangkitkan, Kis 2:36+, ialah nama Tuhan yang sampai waktu itu merupakan hak khusus Allah, Fili 2:9-11+.
(0.69) (Kis 5:42) (jerusalem: Injil) Injil Kerajaan, Mar 1:1+, yang oleh murid-murid Yesus diberitakan, yaitu "firman" (Injil) yang mereka wartakan, Kis 8:4,25,40; 14:7,15,21; 16:10+; bdk juga Kis 15:7; 20:24, itu bagi umat Kristen semula mengenai diri Yesus, Kis 8:35, yang oleh Allah dibangkitkan dari antara orang mati, Kis 13:32 dst; Kis 17:18; bdk Kis 2:23+; Kis 9:20, dan telah menjadi Anak Allah yang berkuasa, bdk Rom 1:1+, atau "Kristus" (Mesias), Kis 5:42; 8:12; bdk Kis 9:22, dan Tuhan. Kis 10:36; 11:20; 15:35; bdk Kis 2:36+.
(0.69) (Kis 4:29) (full: BERIKANLAH KEPADA HAMBA-HAMBA-MU KEBERANIAN UNTUK MEMBERITAKAN FIRMAN-MU. )

Nas : Kis 4:29

Para murid memerlukan keberanian baru untuk bersaksi dan berbicara tentang Kristus. Sepanjang kehidupan Kristen kita, kita juga perlu berdoa supaya mengatasi ketakutan, penolakan, kecaman, dan penganiayaan. Kasih karunia Allah, lewat kepenuhan Roh Kudus, akan membantu kita untuk berbicara tentang Yesus dengan berani (bd. Mat 10:32).



TIP #22: Untuk membuka tautan pada Boks Temuan di jendela baru, gunakan klik kanan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.14 detik
dipersembahkan oleh YLSA