(0.66457310541311) | (Mrk 10:14) |
(full: KERAJAAN ALLAH.
) Nas : Mr 10:14 Markus menggunakan istilah "Kerajaan Allah" sedangkan Matius pada umumnya memakai ungkapan yang lebih disenangi oleh orang Yahudi yaitu "Kerajaan Sorga". Sekalipun demikian, artinya sama saja. Bandingkan ayat-ayat berikut yang sama: (Lihat art. KERAJAAN ALLAH). |
(0.66457310541311) | (Mrk 14:32) |
(full: GETSEMANI ... BERDOA.
) Nas : Mr 14:32 Tindakan Yesus ini adalah contoh dari apa yang harus dilakukan orang percaya ketika menderita kesusahan atau kesedihan yang besar.
|
(0.66457310541311) | (Mrk 11:1) | (jerusalem) Urutan bagian-bagian ini dalam injil-injil sinoptik berbeda-beda. Perbedaan itu disebabkan perkembangan tradisi. Masuknya Yesus ke Yerusalem dan penyucian Bait Allah (Mar 11:15-19) menurut Matius dan Lukas terjadi pada satu hari, sedangkan menurut Markus ada dua hari. Markus memisahkan kedua peristiwa dengan menyisipkan peristiwa pohon ara yang dikutuk Yesus (Mar 11:12-14). Peristiwa pohon ara yang mengering (Mar 11:20-25)(dan menurut Matius juga pengutukannya) oleh Markus disisipkan antara penyucian Bait Allah dan pertikaian mengenai kuasa Yesus (Mar 11:27-33), meskipun aslinya pertikaian itu menyusul penyucian Bait Allah, bdk Yoh 2:14-22. |
(0.66303743589744) | (Mrk 4:21) |
(ende) Meskipun orang tidak atau belum berminat akan kebenaran Keradjaan Allah, namun mereka harus tetap diadjar dan diberi keterangan, supaja mereka tak mempunjai alasan untuk berdalih-dalih kelak, dan barangkali achirnja mengerti djuga. |
(0.66303743589744) | (Mrk 7:3) |
(ende: Adat-istiadat nenek mojang) Jang dimaksudkan ialah kebiasaan-kebiasaan tua dan ketentuan, larangan dan perintah jang tidak terdapat dalam hukum Allah, tetapi jang didasarkan atasnja, seringkali menurut tafsiran para ahli taurat jang terlalu sewenang-wenang. |
(0.66303743589744) | (Mrk 14:62) |
(ende: Disebelah kanan Jang-Mahakuasa) Aslinja "disebelah Kekuasaan". Disinipun "kekuasaan" digunakan Jesus sebagai pengganti "Jahweh", tetapi mengesankan pula, bahwa Ia mempunjai bagian dalam "Kekuasaan" atau "kemaha-kuasaan" Allah. |
(0.66303743589744) | (Mrk 15:39) |
(ende: Putera Allah) Tentu sadja perwira Romawi itu tidak sadar akan seluruh makna dari isi ungkapannja, tetapi sudah njata, bahwa ia terpesona dan merasa bahwa suatu suasana Ilahi meliputi kematian jang demikian sutji dan luhur. |
(0.66303743589744) | (Mrk 9:1) |
(full: KERAJAAN ALLAH ... DATANG DENGAN KUASA.
) Nas : Mr 9:1 Lihat cat. --> Mat 16:28 [atau ref. Mat 16:28] |
(0.66303743589744) | (Mrk 14:24) |
(full: DARAH PERJANJIAN.
) Nas : Mr 14:24 Darah Kristus tercurah bagi kita semua agar memberikan pengampunan dosa serta keselamatan. Kematian-Nya di kayu salib menetapkan suatu perjanjian yang baru di antara Allah dan semua orang yang menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya (lihat cat. --> Yer 31:31-34). [atau ref. Yer 31:31-34] Mereka yang bertobat dan berbalik kepada Allah melalui iman kepada Kristus akan diampuni, dibebaskan dari kuasa Iblis, menerima hidup rohani yang baru, dijadikan anak Allah, dibaptiskan dalam Roh Kudus, serta dapat menghampiri Allah setiap saat untuk menerima kemurahan, kasih karunia, kekuatan, dan pertolongan (lihat cat. --> Mat 26:28; [atau ref. Mat 26:28] |
(0.66303743589744) | (Mrk 14:71) |
(full: MENGUTUK DAN BERSUMPAH.
) Nas : Mr 14:71 Petrus menegaskan apa yang dikatakannya dengan suatu sumpah serta kutukan yang kiranya dikenakan Allah kepadanya seandainya dirinya berbohong. |
(0.66303743589744) | (Mrk 14:61) | (jerusalem: Yang Terpuji) menurut adat kebiasaan Yahudi yang tidak mengucapkan nama Allah lagi, ungkapan "Yang Terpuji" mengganti nama Yahwe; demikianpun dalam Mar 14:62 ungkapan Yang Mahakuasa (Harafiah: kekuasaan) mengganti nama Yahwe. |
(0.66303743589744) | (Mrk 15:39) | (jerusalem: Anak Allah) Dalam mulut kepala pasukan itu ungkapan ini kiranya tidak mempunyai arti sepenuhnya, sebagaimana dipahami oleh Markus, Markus pasti mengartikannya sebagai sebuah pengakuan orang kafir terhadap ciri illahi Yesus. |
(0.6626441025641) | (Mrk 1:9) |
(ende: Jesus dipermandikan) Peristiwa ini melambangkan bahwa Jesus sebagai wakil segenap umat manusia berdosa, memuat diatas punggungNja segala dosa manusia, untuk menghapuskannja dalam permandianNja. Tetapi sebenarnja bukan permandian dalam air jang hanja lambang itu, melainkan dalam permandian sengsaraNja kelak. Bandingkanlah utjapan Jesus dalam Mar 10:38. Peristiwa selandjutnja dapat dipandang sebagai pelantikan resmi Jesus sebagai "Mesias" untuk muntjul melaksanakan rentjana Allah menjelamatkan umat manusia. Ia setjara njata diperkenalkan sebagai penuh dengan Roh Allah dan kekuasaan Ilahi. |
(0.6626441025641) | (Mrk 6:4) |
(full: YESUS ... SEORANG NABI.
) Nas : Mr 6:4 Di dalam kitab-kitab Injil Yesus digambarkan sebagai seorang nabi (ayat Mr 6:4,15; Mat 21:11; Luk 4:24; bd. Kis 3:20-23) sesuai dengan panggilan seorang nabi dalam PL (lihat art. NABI DI DALAM PERJANJIAN LAMA). Ciri-ciri berikut mengidentifikasi Ia sebagai seorang nabi:
|
(0.6626441025641) | (Mrk 10:15) |
(full: SEPERTI SEORANG ANAK KECIL.
) Nas : Mr 10:15 Menerima Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil berarti menerimanya dengan sikap yang polos, rendah hati, penuh keyakinan dan sungguh-sungguh sehingga meninggalkan dosa serta menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat dan Allah selaku Bapa sorgawi (lihat cat. --> Mat 18:3). [atau ref. Mat 18:3] |
(0.6626441025641) | (Mrk 12:10) |
(full: TELAH MENJADI BATU PENJURU.
) Nas : Mr 12:10 Kristus adalah batu yang "dibuang", dibuang oleh Israel tetapi kini menjadi batu penjuru dari umat Allah yang baru yaitu gereja (Kis 4:11-12; lihat cat. --> Mazm 118:22). [atau ref. Mazm 118:22] Kristus merupakan batu yang paling penting dalam bangunan baru ini yang sedang dibangun oleh Allah. |
(0.6626441025641) | (Mrk 3:30) | (jerusalem: kerasukan roh jahat) Dengan mengatakan bahwa apa yang dikerjakan Roh Kudus dikerjakan oleh roh jahat, orang menolak terang-terang kasih karunia Allah dan pengampunan dosa yang diberi oleh kasih karunia itu. Sikap itu dengan sendirinya menempatkan orang di luar keselamatan. Tetapi kasih-karunia Allah masih juga dapat merobah sikap itu, sehingga orang kembali dapat menerima kasih karunia itu; bdk catatan pada Mar 1:23. |
(0.6626441025641) | (Mrk 2:23) |
(sh: Hakikat sabat (Rabu, 22 Januari 2003)) Hakikat sabatHakikat sabat. Makna sesungguhnya dari Sabat adalah saat ketika umat beristirahat dan 'bersenang-senang karena Tuhan' (Yes. 58:14). Allah menciptakan alam semesta beserta isinya selama 6 hari, lalu pada hari ke 7 beristirahat. Satu hari perlu bagi Allah untuk relaks. Allah pun menyadari bahwa manusia bukanlah robot yang mampu bekerja tanpa henti. Sabat merupakan saat ketika manusia disegarkan kembali rohani dan fisiknya. Namun, orang Farisi mengartikan lain. Bagi mereka tindakan para murid Yesus memetik bulir-bulir gandum pada hari Sabat adalah suatu pelanggaran. Sesungguhnya apa yang dilakukan para murid Yesus melanggar hukum yang ditetapkan orang Farisi, tetapi tidak melanggar Taurat. Melalui perikop ini kita melihat bahwa Yesus tidak membatalkan Sabat, apalagi membuatnya menjadi tidak berlaku. Justru Yesus berupaya meletakkan kembali fungsi sabat bagi umat manusia. Bahkan terjadi perluasan jangkauan, tidak hanya berlaku bagi orang Yahudi saja, tetapi untuk semua umat manusia (ayat 27). Sabat dibuat untuk manusia, untuk kepentingan dan kesejahteraan manusia. Sabat bukan beban bagi manusia. Melalui Sabat, umat mengingat Allah, yang menciptakan alam dan isinya selama 6 hari, dan beristirahat pada hari ke-7. Kita mendapatkan pelajaran penting mengenai makna Sabat, yaitu bahwa selama enam hari manusia menikmati ciptaan -- bekerja, berusaha -- dan pada hari ke tujuh manusia menikmati persekutuan dengan sang Pencipta. Hanya dengan demikian manusia mengerti makna dan tujuan ciptaan. Kedua, Sabat mengingatkan bahwa Allah pembebas dan penyelamat (Ul. 5:15). Mengabaikan Sabat berarti mengabaikan Allah pencipta dan penyelamat. Renungkan: Menikmati ciptaan tanpa mengenal Allah pencipta berarti penghujatan. Manusia perlu keselamatan dari penghujatan kepada Allah. |
(0.6626441025641) | (Mrk 9:2) |
(sh: Anda berharga di mata Allah (Jumat, 21 Maret 2003)) Anda berharga di mata AllahAnda berharga di mata Allah. Teks hari ini mengajak kita melihat bahwa Yesus dan tiga orang murid-Nya naik ke sebuah gunung dan di sana Yesus dimuliakan, Ia mengalami transfigurasi -- sebuah perubahan penampakan. Yesus tampil sebagai Yang Mulia, dengan cahaya yang selalu menyertai ide tentang kebesaran dan keagungan Allah. Dengan peristiwa ini, tergenapilah apa yang disampaikan dalam beberapa+allah+AND+book%3A41&tab=notes" ver="">9:1, bahwa ada orang- orang yang akan melihat Kerajaan Allah datang dengan kuasa. Mengiringi Yesus, tampillah Elia dan Musa. Kedua nabi ini muncul lagi dengan maksud-maksud yang jelas. Musa adalah wakil dari perjanjian yang lama yang akan segera digenapi dengan kematian Kristus. Elia adalah yang akan memulihkan segala sesuatu (ayat beberapa+allah+AND+book%3A41&tab=notes" ver="">12). Maka, kehadiran Musa dan Elia menunjukkan bahwa penderitaan Kristus sudah dekat dan perwujudan rencana Allah bagi manusia akan makin jelas. Petrus kembali menunjukkan bahwa ia tidak memahami kemesiasan Kristus (ayat 5-6). Ia melihat kemesiasan hanya sebagai sesuatu yang mulia, bukan kemuliaan yang akan dicapai melalui penderitaan. Bagian ini menunjukkan ketragisan - - di dalam posisinya yang paling dekat dengan kebenaran, Petrus kehilangan kebenaran karena silau oleh kemuliaan. Ia ingin menjadi berharga. Datanglah awan kemuliaan Tuhan dan suara yang menyatakan ke-Anakan Yesus kembali terdengar, mengingatkan kita akan saat pembaptisan Yesus. Jelaslah bahwa otoritas Yesus diteguhkan di sini, namun juga keberhargaan-Nya. Ia adalah Anak Allah, entah apa pun perkataan dan penolakan orang. Ke-Anakan ini juga memunculkan tanggung jawab untuk taat mutlak terhadap kehendak Allah. Sebagaimana Yohanes Pembaptis menderita (ayat 11-13), Yesus akan menderita -- namun menuju kemuliaan.
Renungkan:
Anda berharga meskipun orang lain dan Anda sendiri tidak merasa
demikian. Anda berharga karena Anda adalah anak Allah ( |
(0.66224666666667) | (Mrk 3:31) |
(sh: Keluarga Yesus (Minggu, 26 Januari 2003)) Keluarga YesusKeluarga Yesus. Dalam perikop ini, kita melihat perhatian Markus pada konsep keluarga. Dipaparkan oleh Markus bagaimana Yesus memperluas cakupan makna keluarga. Keluarga tidak lagi terbatas pada hubungan darah dan kekerabatan, tetapi sudah melampaui batasan etnis, geografis, bahkan waktu. Menarik untuk kita perhatikan konsep tentang keluarga yang melampaui waktu. Artinya, keluarga Yesus memiliki hubungan yang terus berlanjut sampai pada kekekalan. Apakah hal ini berlaku untuk semua keluarga? Tidak. Hanya keluarga yang mengenal dan melakukan kehendak Allah. Selama ini telah berkembang dua sikap yang salah tentang keluarga. Pertama, terlalu mementingkan keluarga sendiri. Sikap ini selain menyimpang dari sikap yang Yesus kembangkan, juga mempersempit wawasan kita tentang keluarga. Kedua, mengabaikan keluarga sendiri. Dengan dalih bahwa pelayanan lebih penting dari keluarga, sibuk melayani jemaat siang dan malam, akibatnya keluarga menjadi terabaikan dan terlantar. Mereka berpikir bahwa kesibukan pelayanan akan dibalas Allah. Pemikiran ini tidak tepat. Allah telah memberikan keluarga untuk dilayani. Keluarga terdekat harus dibawa untuk melakukan kehendak Allah. Mengabaikan anak berarti tidak melakukan kehendak Allah. Renungkan: Jika kita diperhadapkan pada pilihan antara keluarga atau kehendak Allah, manakah yang kita pilih? |