Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 41 - 60 dari 128 ayat untuk Sabat (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.50) (Mat 12:2) (jerusalem: yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat) Murid-murid Yesus tidak dipersalahkan karena memetik bulir-bulir gandum di ladang orang lain (Ula 23:25 mengizinkannya), tetapi karena berbuat demikian pada hari Sabat; ahli-ahli Taurat menganggapnya sebagai "bekerja" yang dilarang hukum (Kel 34:21).
(0.50) (Luk 6:5) (jerusalem: hari Sabat) Ada sebuah naskah di sini menambah pepatah ini: Pada hari itu juga dengan melihat seseorang bekerja pada hari Sabat Ia berkata kepadanya: Kawan, jika engkau tahu apa yang kau kerjakan, bahagialah engkau; tetapi jika engkau tidak mengetahuinya, terkutuklah engkau dan seorang pelanggar hukum. Tetapi tambahan ini kiranya tidak asli. Bdk Mar 6:2,27+.
(0.50) (Kel 31:12) (sh: Hari Sabat lambang perjanjian. (Senin, 15 September 1997))
Hari Sabat lambang perjanjian.

Umat Allah berhenti bekerja pada Hari Sabat. Allah yang beristirahat sesudah enam hari mencipta, menginginkan agar umat-Nya pun beristirahat dalam Dia. Hari Sabat itu penting sekali artinya bagi Israel, ini terlihat dari kerasnya sanksi atas mereka yang melanggar. Mereka harus dihukum mati. Dengan memelihara Sabat, mereka menunjukkan jatidiri mereka sebagai umat Allah. Sabat menjadi lambang bagi perjanjian antara Allah dan umat-Nya.

Memuji Tuhan dan beristirahat. Orang Farisi memagari Hari Sabat dengan banyak peraturan. Usaha apa pun bentuknya sudah dicap sebagai pekerjaan, sehingga makna Sabat dihapuskan. Kristen merayakan "Hari Tuhan" pada Hari Minggu, sebab pada hari pertamalah Tuhan Yesus bangkit. Kristen merayakan Hari Tuhan bukan dengan muka muram tetapi dengan sukacita. Tentu kita memulai hari itu dengan memuji Tuhan dalam ibadah di gereja. Sesudah itu kita menikmati kebaikan Tuhan dengan bersantai, menonton TV, berekreasi, berkunjung ke rumah kerabat, dlsb. Pokoknya satu hari dalam seminggu itu kita berpesta dengan Tuhan. Kristen bukan saja harus merayakan itu sendiri, tetapi juga memastikan bahwa orang yang bekerja padanya pun beristirahat teratur.

(0.50) (Yoh 5:1) (sh: Yesus dan Hukum Taurat (Rabu, 06 Januari 1999))
Yesus dan Hukum Taurat

Hari ini kita melihat sebuah adegan baru. Bukan melulu mukjizat yang dibuat Yesus, namun dampak dari perbuatan-Nya. Yesus kini harus berhadapan dengan orrang Yahudi.

Tuduhan yang keliru. Di kalangan orang Yahudi, melakukan pekerjaan di hari sabat tidak dibenarkan. Lepas dari apa yang dipersoalkan, kita melihat bahwa tuduhan mereka terhadap Yesus ternyata keliru. Yesus tidak pernah bermaksud untuk meniadakan hari Sabat seperti yang dituduhkan kepada-Nya (ayat 18).

Pemahaman keliru tentang Sabat. Sabat diadakan bukan untuk menyusahkan, tetapi agar menjadi berkat. Orang Yahudi menambahkan banyak peraturan tentang Sabat yang pada awalnya tidak demikian, lalu akhirnya menyusahkan mereka sendiri.

Yesus adalah Tuhan atas Sabat. Di sini kita melihat bahwa Yesus bebas untuk melakukan aksi-Nya (ayat 17), apalagi yang diperbuat-Nya itu adalah perbuatan yang baik. Dia bukan pelanggar hukum Sabat. Di mana wewenang-Nya? Wewenang-Nya ada pada diri-Nya sendiri, sebab Ia adalah Tuhan atas segalanya termasuk Sabat.

Doa: Tuhan Yesus, kami bersyukur untuk setiap hari yang Engkau beri untuk kami lalui.

(0.50) (Luk 6:1) (sh: Manakah lebih penting: peraturan atau maknanya? (Jumat, 7 Januari 2000))
Manakah lebih penting: peraturan atau maknanya?

Dalam Perjanjian Lama, pengertian Sabat adalah: (1) suatu bentuk perayaan atas keyakinan Israel bahwa Allah telah menciptaan alam raya ini dan berhenti di hari ke tujuh. Saat ini Israel bukan saja berhenti bekerja, mengikuti teladan Allah, tetapi mengkhususkan diri untuk menghormati Allah. (2) Tujuan umat merayakan Sabat ialah mengingat karya besar Allah yang telah melepaskan mereka dari perbudakan Mesir (Ul. 5:12-15). Sabat adalah saat mensyukuri kebaikan dan kedahsyatan Allah, dan belajar menghayati secara nyata keumatan mereka.

Orang-orang Farisi tahu benar peraturan Sabat, maka mereka menilai bahwa Yesus tidak menghargai peraturan Sabat ketika melakukan hal-hal yang seharusnya tidak boleh dilakukan pada hari Sabat. Mereka menempatkan peraturan untuk mencari kesalahan Yesus dan para murid-Nya. Padahal tindakan Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat pasti dengan penghayatan Sabat yang benar. Manakah yang lebih penting: peraturannya atau kebenaran menolong sesama? Apakah dapat dibenarkan bila seseorang menaati peraturan sampai mengorbankan nyawa sesamanya?

Yesus memiliki otoritas di atas segala peraturan. Ketika Yesus mengatakan bahwa Dia adalah Tuhan atas Sabat, mengandung makna bahwa Ia lebih berotoritas daripada peraturan Sabat, karena Dialah Allah yang menjadi pusat Sabat. Ia tahu lebih dalam pengertian Sabat daripada manusia, bagaimana mungkin Ia sendiri melanggar? Segala sesuatu yang dilakukan-Nya tidak mungkin bertentangan atau melanggar hukum-hukum yang ditetapkan-Nya bagi manusia. Ia tidak bermaksud mengubah hukum Sabat, tetapi Ia adalah pembaharu hukum. Melalui kasus nyata, Ia ingin mengajarkan pengertian dan makna Sabat yang benar, namun sayangnya orang Farisi dan ahli taurat tidak terbuka kepada kebenaran-Nya.

Renungkan: Seringkali peraturan gerejawi yang ditetapkan dapat menggeser makna yang sesungguhnya. Ketaatan kepada peraturan lebih mutlak daripada perwujudan makna kebenaran yang lebih penting dari peraturan. Misalnya ada seorang jemaat yang sedang kritis dan membutuhkan dana untuk berobat, manakah yang terlebih dahulu dilakukan: rapat birokrasi sesuai dengan prosedur/ peraturan atau pencarian/pemberian dana, agar nyawanya tertolong? Marilah kita bertindak bijak dan benar.

(0.49) (Kel 20:8) (jerusalem: hari Sabat) Kata "Sabat" oleh Kitab suci langsung dihubungkan dengan kata dasar yang berarti: istirahat, Kel 16:29-30; 23:12; 34:21. Hari Sabat dimaksudkan sebagai hari istirahat mingguan yang dikuduskan bagi Tuhan yang telah beristirahat pada hari ketujuh karya penciptaanNya, Kel 20:11; bdk Kej 2:2-3. Pada pertimbangan keagamaan tsb ditambahkan suatu pertimbangan perikemanusiaan, Kel 23:12; Ula 5:14. Sabat sudah melembaga sejak dahulu kala, tetapi mendapat arti khusus sejak Israel keluar dari negeri Mesir dan kemudian menjadi salah satu tanda pengenal agama Yahudi, Neh 13:15-22; 1Ma 2:32-41. Kebiasaan menafsirkan hukum Sabat itu secara kaku dan secara harafiah saja menjadikan hari suka cita itu sebuah hari yang membawa tekanan batin dan beban melulu. Yesus membebaskan para pengikutNya dari beban dan tekanan itu, Mat 12:1 dst dsj; Luk 13:10 dst; Kel 14:1 dst.
(0.49) (Mrk 3:1) (sh: Yesus, Tuhan atas Sabat (Kamis, 23 Januari 2003))
Yesus, Tuhan atas Sabat

Tradisi yang berlaku di agama Yahudi, hari Sabat adalah hari ketika umat berada di rumah ibadat untuk beribadah pada Allah (ayat 1). Sebagai orang Yahudi, Yesus pun beribadah pada hari Sabat di sinagoge. Bagi Yesus ini adalah suatu kebiasaan baik, ketika umat mengekspresikan rasa syukur kepada Allah yang telah menciptakan alam semesta ini. Namun, ternyata tidak semua orang berpikiran yang sama dengan Yesus. Ada sekelompok orang yang datang ke sinagoge bukan untuk bersekutu dan beribadah, tetapi untuk mempersalahkan Yesus (ayat 2). Mereka adalah para pemimpin agama Yahudi (ayat 6; bdk. 2:24-28).

Keberadaan seorang yang tangannya mati sebelah dijadikan objek oleh para pemimpin agama Yahudi. Mereka berharap agar Yesus menyembuhkannya, sehingga Yesus dipersalahkan karena melanggar hukum Sabat. Meski tidak diutarakan, Yesus tahu pikiran mereka. Yesus meminta orang yang tangannya mati sebelah untuk berdiri di tengah-tengah (ayat 3). Meskipun orang tersebut tidak menunjukkan indikasi bahwa ia sedang sekarat, tetapi Yesus menyembuhkannya. Melalui tindakan ini, Yesus menyatakan bahwa Dia adalah Tuhan atas hari Sabat.

Apa yang harus dilakukan pada hari Sabat: berbuat baik dan menyelamatkan orang atau berbuat jahat dan membunuh orang? Para pemimpin agama itu tahu pilihan yang tidak melanggar Sabat. Tetapi, karena tidak mau percaya pada Yesus, mereka tetap diam. Yesus marah -- kemarahan yang mengungkapkan bahwa Yesus adalah manusia sejati -- tetapi bukan kemarahan yang tanpa alasan. Yesus marah karena kedegilan orang yang tidak mau percaya pada- Nya. Marah yang timbul karena ingin mendamaikan manusia dan Allah. Amarah Yesus adalah amarah damai. Penolakan terhadap damai inilah yang membangkitkan amarah-Nya.

Renungkan: Yesus adalah Tuhan atas hari Sabat. Hari Sabat adalah hari ibadah dan bukan hari mencari musuh.

(0.46) (Yer 17:19) (full: BERDIRILAH DI PINTU GERBANG. )

Nas : Yer 17:19-23

Ayat-ayat ini mengenai pemeliharaan kekudusan hari Sabat menunjukkan bahwa nubuat-nubuat Yeremia tentang malapetaka juga bersyarat. Jikalau saja bangsa itu mau berbalik kepada Allah, menguduskan hari Sabat, dan melakukan yang benar, maka mereka akan mengelak penawanan (ayat Yer 17:24-26); jalan keselamatan masih terbuka bagi Yehuda.

(0.46) (Mrk 2:27) (full: HARI SABAT DIADAKAN UNTUK MANUSIA. )

Nas : Mr 2:27

Hari Sabat ditetapkan oleh Allah untuk menjadi suatu berkat bagi umat manusia

(lihat cat. --> Kel 20:8).

[atau ref. Kel 20:8]

Pada hari itu kita harus menghentikan semua pekerjaan sehari-hari. Sebagai gantinya, kita harus beribadah kepada Allah dan bersekutu dengan-Nya supaya kita tetap sehat secara jasmani dan kuat serta segar secara rohani (Yes 58:13-14). Mereka yang mengabaikan prinsip hari Sabat ini akan menghancurkan dirinya sendiri

(lihat cat. --> Mat 12:1).

[atau ref. Mat 12:1]

(0.44) (Yoh 19:31) (ende: Sabat besar)

Besar sebab paska djatuh pada hari itu.

(0.44) (Ibr 9:2) (ende: Kaki pelita)

jaitu kaki emas bertjabang 7 dengan 7 pelita.

(0.44) (Kel 20:8) (full: INGATLAH ... HARI SABAT. )

Nas : Kel 20:8

Sabat PL adalah hari ketujuh dalam setiap minggu. Menguduskan hari itu berarti memisahkannya sebagai berbeda dari hari lainnya dengan berhenti bekerja supaya dapat istirahat, melayani Allah, dan memusatkan perhatian pada hal-hal yang menyangkut keabadian, kehidupan rohani, dan kehormatan Allah (ayat Kel 20:9-11; bd. Kej 2:2-3; Yes 58:13-14).

  1. 1) Diharapkan agar orang Israel mengatur perilaku mereka sesuai dengan pekerjaan Allah dalam penciptaan (ayat Kel 20:11; Kej 2:2-3).
  2. 2) Sabat menjadi tanda bahwa mereka adalah milik Allah (Kel 31:13).
  3. 3) Sabat mengingatkan mereka akan pembebasan dari perbudakan di Mesir (Ul 5:15;

    lihat cat. --> Mat 12:1).

    [atau ref. Mat 12:1]

(0.44) (Neh 5:11) (jerusalem: hapuskanlah hutang mereka) Dalam naskah Ibrani tertulis: hapuskanlah bagian seperseratus mereka. Dalam pesannya ini Nehemia (sama seperti Yer 34:8-22) terpengaruh oleh Ula 15. Penghapusan utang itu di sini tidak terkait pada tahun Sabat, Ima 25:1+.
(0.44) (Yes 58:13) (jerusalem) Bagian ini bermaksud meneguhkan hukum hari Sabat, bdk Kel 20:8+; Yes 56:2+. Rupanya ayat-ayat ini kemudian barulah ditambahkan pada nubuat yang tercantum dalam bab 58 ini.
(0.44) (Am 8:5) (jerusalem: bulan baru) Hari raya bulan baru, Ima 23:24+ sama seperti hari Sabat, Kel 20:8+, tidak mengizinkan orang berjual beli
(0.44) (Mrk 2:27) (jerusalem) Ayat ini tidak terdapat dalam Matius dan Lukas. Agaknya ditambahkan Markus waktu semangat agama Kristen yang baru sudah membuat hukum Sabat menjadi sangat tidak mutlak; bdk Luk 5:39+.
(0.44) (Yoh 7:23) (jerusalem) Yesus berpikir seperti lazimnya para rabi berpikir: sunat dianggap sebagai "penyembuhan" satu anggota badan. Kalau diperbolehkan menyembuhkan salah satu anggota badan pada hari Sabat, apa lagi diperbolehkan menyembuhkan seluruh manusia.
(0.44) (Yeh 46:1) (full: HARI SABAT ... BULAN BARU. )

Nas : Yeh 46:1-24

Pasal ini membahas aneka persembahan dan ibadah pada hari Sabat, hari bulan baru (ayat Yeh 46:1-8), perayaan-perayaan yang ditetapkan (ayat Yeh 46:9-12) dan persembahan harian (ayat Yeh 46:13-15).

(0.44) (Mrk 2:23) (full: HARI SABAT. )

Nas : Mr 2:23

Lihat cat. --> Mat 12:1

[atau ref. Mat 12:1]

(0.40) (Mat 12:1) (sh: Hormati hari perhentian. (Rabu, 21 Januari 1998))
Hormati hari perhentian.

Jika ditanyakan pada setiap orang, Apa saja yang mereka lakukan pada hari Minggu? kebanyakan akan menjawab, berkumpul bersama keluarga. Apakah hanya itu? Kalangan Kristen meyakini bahwa pada hari Minggu semua ciptaan Allah dengan syukur melimpah menyembah dan menghormati Allah Sang Pencipta; menghayati lawatan Allah melalui firman-Nya, menikmati persekutuan dengan seluruh umat, menikmati kemeriahan pesta rohani dalam puji dan doa. Sejenak berhenti bekerja merupakan pengakuan iman, bahwa hidup kita bergantung penuh pada kemurahan Allah, bukan pada materi dan karier.

Sabat: menghidupkan, bukan mematikan. Jalinan kisah ini memaparkan prinsip salah tentang Sabat yang dianut orang Farisi dan ahli Taurat. Sabat yang menghidupkan diubah menjadi Sabat yang mematikan. Maknanya mereka putarbalikkan. Yesus mencela prinsip tersebut. Ia mengatakan bahwa pekerjaan mewujudkan kasih Allah pada hari Sabat adalah kudus dan menghidupkan.

Renungkan: Hari-hari bersama Tuhan bukanlah hari yang penuh penderitan, melainkan hari penuh kesukaan. Nikmati dan hayati persekutuan kudus itu bersama-Nya.

Doa: Ajar kami menghargai hidup dalam karunia-Mu.



TIP #29: Klik ikon untuk merubah popup menjadi mode sticky, untuk merubah mode sticky menjadi mode popup kembali. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA