Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 41 - 60 dari 87 ayat untuk Kita orang-orang AND book:23 (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.74) (Yes 45:20) (sh: Ajakan Allah (Jumat, 12 Februari 1999))
Ajakan Allah

Tiada allah lain yang seperti Allah Israel, yang tidak putus-putus memanggil orang-orang untuk berhimpun dan datang kepada-Nya. Bangsa-bangsa yang meletakkan harapannya pada patung kayu dan berdoa kepada allah yang tidak dapat menyelamatkan adalah bangsa yang tidak berpengetahuan (20). Semua orang yang bangkit terhadap Dia mendapat malu (24). Pada akhirnya semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Nya dan bersumpah setia dalam segala bahasa sambil berkata: keadilan dan kekuatan hanya ada di dalam Tuhan (23, 24) Allah mengajak kita kembali kepada-Nya.

Yang berpaling, yang selamat. Keselamatan bagi bangsa-bangsa adalah rencana sentral Allah bagi dunia. Semua orang yang mendengar, berpaling dan mengakui Allah yang benar, ada di dalam Yesus Kristus. Firman Tuhan, selain telah menyatakannya dengan jelas, juga memiliki kekuatan yang pasti. Pada akhir zaman nanti, di hadapan takhta kemuliaan Allah semua makhluk akan mengakui bahwa Allahlah satu-satunya Tuhan dan Penebus. Alangkah sedihnya bila pengakuan itu keluar karena terpaksa padahal belum selamat. Alangkah bahagianya bila Anda termasuk yang mengaku dalam kesukaan keselamatan-Nya.

Doa: Jadikan kami pemberita kebenaran ini, supaya banyak orang boleh mendengar dan diselamatkan.

(0.74) (Yes 56:9) (sh: Pemimpin-pemimpin yang mencari untung (Kamis, 18 Maret 1999))
Pemimpin-pemimpin yang mencari untung

Sungguh celaka para pengawal yang tidak mengawal, para gembala yang tidak menggembala. Mereka dipercayakan tugas, tetapi hanya mencari untung bagi diri mereka sendiri. Mereka seumpama anjing-anjing bisu, yang tidak menyalak ketika bahaya datang mengancam. Inilah gambaran para pemimpin umat Israel yang dicela oleh Tuhan. Mereka berbaring, melamun dan suka tidur saja. Mereka hanya tahu bersuka ria dan tidak takut pada hukuman Tuhan. Tuhan bukannya tidak memperhatikan keadaan tersebut. Tuhan menegaskan bahwa Dia tidak berkenan pada orang-orang seperti itu (Kita+orang-orang+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">57:3-5).

Pemimpin gereja. Pemimpin gereja yang berhasil bukan saja pemimpin yang hanya mampu memberikan penghiburan kepada jemaat, tetapi pemimpin yang juga mampu melakukan hal-hal yang berkenan kepada Allah. Namun, belakangan ini kerap kita temui pemimpin gereja yang berlebihan, yang mengutamakan kepentingan pribadi. Akibatnya, jemaat kecewa, dan meninggalkan gereja. Terhadap umat-Nya yang dilupakan oleh para pemimpin, Allah menyatakan penghiburan-Nya. Dia tidak membiarkan umat-Nya ini hilang binasa dengan sia-sia.

Doa: Tuhan, ajar kami untuk menjadi gembala kepercayaan-Mu, yang penuh tanggung jawab atas domba-domba yang Kau percayakan.

(0.74) (Yes 23:1) (sh: Kesombongan manusia (Kamis, 9 September 2004))
Kesombongan manusia

Pasal ini merupakan nubuat Nabi Yesaya tentang apa yang akan terjadi pada Tirus dan Sidon. Tirus ialah sebuah kota yang kaya terletak di pesisir Laut Tengah dan selama berabad-abad menjadi kota yang diagungkan karena perdagangannya yang terkenal di belahan dunia pada waktu itu. Keterangan tentang Tirus dapat dibaca dari kitab Yosua yang menyebutkan Tirus sebagai kota yang kuat (Yos. 19:29). Selain itu, Tirus menjadi musuh Israel pada pemerintahan Daud dan Salomo. Pada awalnya Tirus ialah sebuah kota jajahan dari Sidon, tapi kemudian Tirus lebih terkenal melebihi Sidon.

Sedangkan, Sidon adalah kota pelabuhan yang terkenal pada waktu itu. Sidon memiliki dua pelabuhan utama yang menguasai rute pelayaran kapal-kapal dagang melalui laut. Pada waktu itu, Sidon merupakan kota pertahanan bangsa Kanaan (ayat Kita+orang-orang+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">2-4). Tetapi, ketenaran, kekuatan dan kesombongan yang dimiliki oleh Tirus dan Sidon akan dihapuskan oleh Allah, karena mereka telah menjadi sombong atas kemampuan mereka itu (ayat Kita+orang-orang+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">6-9). Tirus dan Sidon akan hancur, dan tempat kebanggaan mereka yaitu benteng dan pelabuhan tidak terlihat lagi (ayat Kita+orang-orang+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">10,11). Tirus akan diserahkan kepada binatang-binatang gurun untuk dimusnahkan (ayat Kita+orang-orang+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">13b). Benteng-benteng pertahanan Tirus sebagai lambang kekuatan mereka akan hancur (ayat Kita+orang-orang+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">14). Kesombongan manusia akan luntur oleh keMahakuasaan Allah. Meskipun begitu, Allah akan menyediakan pemulihan Tirus kembali setelah lewat masa yang ditentukan-Nya yaitu tujuh puluh tahun (ayat Kita+orang-orang+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">17). Inilah janji pemulihan yang Allah berikan kepada Tirus dan Sidon.

Manusia diciptakan penuh potensi oleh Tuhan bukan untuk menyombongkan dirinya, tapi untuk memuliakan nama-Nya. Kitab Mazmur menyebut orang-orang yang sombong sebagai musuh Allah (Maz. 22:30). Kita dipanggil menjadi anak-Nya untuk mengakui Tuhan di setiap bidang kehidupan kita (Ams. 3:6) maka Ia akan menunjukkan jalan-Nya kepada kita.

Renungkan: Kesombongan mengakibatkan kehancuran. Anak Tuhan juga tidak luput dari hukuman Tuhan kalau menyombongkan diri.

(0.74) (Yes 27:1) (sh: Kemenangan telak (Senin, 13 September 2004))
Kemenangan telak

Di hari Tuhan yang dahsyat kelak, Allah akan bertindak dengan pedang-Nya yang ampuh (ayat Kita+orang-orang+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">1), membuat Israel menjadi kebun anggur yang elok, memusnahkan semua ibadah palsu (ayat Kita+orang-orang+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">9). Itulah masa ketika penuaian besar akan terjadi (ayat Kita+orang-orang+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">12).

Allah telah menjanjikan pemulihan total atas umat yang setia kepada-Nya sejak ps. 24. Dalam pasal inilah diceritakan bahwa kemenangan telak umat Allah atas musuh mereka dinyatakan. Kata "pada waktu itu" menjelaskan dua hal. Pertama, menunjuk kepada waktu yang pasti ketika semua musuh Allah dikalahkan dan umat-Nya merayakan kemenangan telak. Hal ini menyatakan bahwa Allah yang sesungguhnya berperang bagi Israel. Allah juga yang mengalahkan "ular naga" dari laut. Ular naga adalah lambang kejahatan dari bangsa-bangsa yang melawan Allah (ayat Kita+orang-orang+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">1). Kedua, memberitahukan tentang hasil kebun anggur yang telah berubah. Kebun anggur ini bukan menghasilkan buah yang tidak berguna lagi melainkan buah anggur yang dapat dinikmati seluruh dunia. Pembalikan keadaan "kebun anggur" ini menyatakan Israel akan berkembang dan menjadi berkat bagi bangsa-bangsa di dunia (ayat Kita+orang-orang+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">2-6 band. Kita+orang-orang+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">5:1-7). Perbuatan Allah yang memulihkan keadaan Israel ini menyebabkan hadirnya sukacita dan pujian dari umat-Nya (ayat Kita+orang-orang+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">13). Pada saat itu Allah juga akan menghapuskan semua dosa dari Israel dan memberikan keselamatan kepada mereka (ayat Kita+orang-orang+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">9). Nabi Yesaya juga menubuatkan bahwa Allah akan menyatukan kembali orang-orang Israel yang telah terserak ke wilayah lain akibat peperangan dan kekalahan yang mereka alami menjadi satu bangsa yang utuh (ayat Kita+orang-orang+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">11-12).

Kita dapat bersukacita karena Yesus telah menang atas maut ketika Ia mati dan bangkit dari kematian. Kemenangan Yesus inilah yang menjadi dasar kemenangan telak bagi kita yang kelak dinyatakan pada hari Yesus datang kembali kedua kali. Kenyataan ini menjadikan kita dapat bersukacita dan memuji Tuhan selama-lamanya (Wahyu 11:15).

Camkan: Keikutsertaan dalam perayaan dan kemenangan telak atas maut ialah iman di dalam Yesus.

(0.74) (Yes 39:1) (sh: Akibat melupakan Allah (Selasa, 28 September 2004))
Akibat melupakan Allah

Seseorang yang pesawatnya hendak jatuh memohon pertolongan Tuhan sambil berjanji jika selamat maka ia akan memberikan persembahan sukarela sebesar gaji satu bulan dan persembahan perpuluhan setiap bulan. Namun, ia lupa setelah Tuhan menolongnya.

Sungguh menyedihkan membaca kisah Hizkia di nas ini. Ia telah mengalami pertolongan Tuhan, tetapi cepat melupakannya karena raja Babel. Merodakh-Baladan (raja Babel) mengirimkan utusannya mengunjungi Hizkia di Israel (ayat Kita+orang-orang+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">1). Tujuannya adalah turut bergembira karena Hizkia telah sembuh. Hizkia merasa tersanjung dengan kunjungan kenegaraan ini sebab pada saat itu Babel adalah negara yang kuat. Akan tetapi, Babel juga merupakan musuh Israel. Tindakan Hizkia memperlihatkan seluruh kerajaannya merupakan tindakan bodoh (ayat Kita+orang-orang+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">2). Yesaya diutus Tuhan untuk memberitahukan firman Tuhan tentang Hizkia, yaitu "segala yang disimpan oleh nenek moyangmu akan diangkut ke Babel" (ayat Kita+orang-orang+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">6); "Keturunan Hizkia akan dibawa ke Babel sebagai tawanan" (ayat Kita+orang-orang+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">7) (band. Dan. 1:1-7). Dengan demikian, tindakan Hizkia ini sama dengan "menjual" keturunannya dan bangsa Israel kepada Babel. Respons Hizkia terhadap nubuat Nabi Yesaya adalah "lain di mulut lain di hati" (ayat Kita+orang-orang+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">8). Hal ini menunjukkan bahwa Hizkia melupakan Tuhan dan semua pertolongan-Nya yang pernah ia alami, yakni ketika campur tangan Tuhan meluputkan Yerusalem (Yes. 36-37) dan menyembuhkan sakit kerasnya (Yes. 38).

Apa yang kita pelajari dari kegagalan Hizkia? Ia melupakan Tuhan. Akibat perbuatannya ini dirasakan oleh keturunannya bahkan rakyat Israel. Seorang pemimpin yang bertingkah laku keliru berpengaruh kepada orang-orang yang dipimpinnya. Orang Kristen pada masa kini juga dapat melupakan Tuhan karena banyak hal, seperti sahabat, kekasih, suami/istri, jabatan dan pangkat, uang dan barang berharga, dll. Sepadankah menukarkan kepercayaan pada Yesus dengan hal yang sementara?

Renungkan: Belajarlah dari tindakan Hizkia agar kita tidak melupakan Tuhan! Melupakan Tuhan berakibat fatal bagi masa depan kita dan keluarga.

(0.74) (Yes 63:1) (sh: "Pembalasan itu hak-Ku" (Minggu, 2 Mei 1999))
"Pembalasan itu hak-Ku"

Kristen dianjurkan untuk tidak membalas dendam menghadapi orang-orang yang berusaha menganiaya atau ingin menghancurkan. Anjuran ini didasarkan pada sikap Yesus yang diam ketika menghadapi penganiayaan. Apakah anjuran demikian ini menunjukkan bahwa Yesus lemah dan tak berdaya? Tidak! Justru sikap Yesus ini mengingatkan kita bahwa waktu untuk mengadakan pembalasan adalah mutlak hak istimewa Allah. Rasul Paulus pun menekankan hal yang sama yaitu bahwa pembalasan itu adalah hak Allah (Rm. 12:19).

Kekudusan Allah. Perikop ini tidak menggambarkan Allah sebagai Hakim yang duduk di tempat pengadilan, tetapi sebagai Pembalas. Murka-Nya tidak dapat dibendung oleh apa pun bila kekudusan-Nya dan kekudusan umat-Nya diinjak-injak orang (ay. Kita+orang-orang+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">3). Hal penting yang harus dipahami ialah bahwa Allah panjang sabar memberi waktu melalui berbagai peringatan, sebelum bertindak membalas (bdk. 2Ptr. 3:9). Segala sesuatu yang Allah lakukan telah direncanakan-Nya (ay. Kita+orang-orang+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">4). Bila pada akhirnya Allah menghukum Edom dan ibukotanya Bozra, hal itu menggambarkan keadaan yang akan dialami oleh siapa saja yang menganiaya umat Allah!

Yang benar di hadapan Allah. Berbagai peringatan perlu dicamkan dalam perikop ini. Pertama, manusia tidak boleh bermegah atas kekuatannya sendiri atau kemampuannya. Kedua, manusia berada dalam kendali Allah. Yang mutu atau kualitasnya sekam akan dibuang (bdk. Mzm. 1:4-6). Ketiga, hari pembalasan atau penghakiman akan datang (bdk. 1Kor. 4:4-5). Keempat, Allah tidak hanya Maha Kasih, Ia juga Allah yang tidak kompromi dengan dosa. Kelima, Allah tidak perlu bantuan manusia untuk membela kekudusan-Nya. Keenam, murka Allah akan membuat manusia berdosa hancur lebur. Ketujuh, ketika hari penghakiman tiba, tidak ada manusia yang mampu menolong manusia lain.

Renungkan: Hari penghakiman atau penghukuman itu pasti akan datang. Kita tidak tahu bilamana waktunya. Namun hal penting yang harus kita lakukan adalah berjaga-jaga dan mawas diri selalu.

(0.74) (Yes 66:18) (sh: Penginjilan (Minggu, 9 Mei 1999))
Penginjilan

Misi Allah (Missi Deo) dinyatakan secara singkat dalam ayat Kita+orang-orang+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">18: "Aku datang untuk mengumpulkan segala bangsa dari semua bahasa, dan mereka itu akan datang dan melihat kemuliaan-Ku". Alat penggenap tujuan mulia ini adalah penginjilan. Melalui penginjilan ini setiap orang dari berbagai bangsa dan bahasa, meskipun berbeda "status" dalam masyarakat, memiliki hak dipanggil dan menyaksikan kedahsyatan kemuliaan Tuhan.

Allah mengutus siapa? Misi Allah tidak hanya dipercayakan kepada Yesaya, atau diperuntukkan bagi dua belas murid Yesus saja. Orang-orang dari segala bangsa itulah yang Allah pilih dan jadikan imam untuk memberitakan kedahsyatan kemuliaan-Nya kepada manusia dari segala bangsa (ay. Kita+orang-orang+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">19, bdk. Mat. 28:19-20). Bila akhirnya musim menuai orang percaya tiba, persembahkanlah hasil tuaian itu sebagai korban sajian yang harum yang berkenan kepada Tuhan.

Dalam Perjanjian Baru, Yohanes mengajak kita memahami perkataan Yesus yang memaparkan tentang keadaan ladang yang sudah menguning yang siap dituai. Begitu pula Matius, mengajak kita memahami perkataan Yesus bahwa tuaian memang banyak, tetapi pekerja hanya sedikit. Bukankah ajakan mereka ini memacu semangat dan motivasi kita untuk memberitakan kemuliaan Allah? Melalui kiasan itu, khususnya dalam ulasan Matius, Allah menunjukkan bahwa pekerjaan mengabarkan Injil tidak dapat dilakukan tanpa pertolongan orang lain yang telah menggabungkan dirinya di dalam Yesus Kristus.

Siapkah Anda diutus? Ternyata, hanya karena berkat Tuhan, tuaian seluruh umat manusia akan datang dan sujud menyembah di hadapan Tuhan. Masa dan waktu tak lagi mampu membatasi kebebasan beribadah dan pemberitaan Injil.

Renungkan: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja-pekerja hanya sedikit." Bila Allah memanggil Anda dan diutus menjadi pekerja-Nya, siapkah Anda mengemban panggilan itu?

(0.74) (Yes 42:18) (full: ORANG-ORANG TULI ... ORANG-ORANG BUTA. )

Nas : Yes 42:18-25

Karena kebutaan dan ketulian rohani umat Allah, mereka dijarahi dan dirampok oleh musuh-musuh mereka; tidak ada seorang pun yang melepaskan dan memulihkan mereka.

(0.73) (Yes 8:1) (sh: Jika harus takut (Rabu, 15 Oktober 2003))
Jika harus takut

Hidup yang penuh dengan ancaman dan kejahatan seperti ini membuat beberapa orang mencoba untuk mendapatkan kekebalan dari kuasa- kuasa jahat seperti jimat. Sebagian orang lagi mencoba mendapatkan kekayaan dari dukun-dukun atau orang-orang "pintar". Hal-hal tersebut merupakan manifestasi ketakutan manusia terhadap hal-hal yang tidak bisa dikendalikan dirinya.

Setelah di pasal Kita+orang-orang+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">7 Ahas menolak tanda, di pasal Kita+orang-orang+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">8 ini Allah kembali memberikan tanda yang kurang lebih sama. Istri Yesaya melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Maher-Syalal Hasy-Bas, yang berarti "Perampasan yang Tangkas, Perampokan yang Cepat" (menurut terjemahan BIS). Kita mungkin tidak akan pernah berpikir untuk memberikan nama anak kita seperti itu. Yesaya taat kepada Tuhan untuk menjadikan anaknya semacam tanda bahwa dalam waktu 9 bulan setelah anak itu lahir (yang dianggap normal sampai seorang anak tahu memanggil "Bapak" atau "Ibu"), Asyur akan menghancurkan Samaria serta Israel. Janji ini bahkan lebih cepat daripada janji 2 tahun dalam pasal Kita+orang-orang+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">7.

Sayang sekali, Ahas memang sudah tidak memerlukan tanda. Ia menjadi sebuah "sistem yang tertutup", tidak bisa lagi mendengarkan suara Allah. Allah sudah memberikan sebuah pilihan: biarkanlah air Syiloah mengalir lamban. Artinya, biarkanlah keadaan seperti apa adanya, percayalah kepada Allah saja. Namun, Ahas memilih untuk meminta tolong kepada Asyur, daripada kepada Allah.

Pasal ini menyerukan agar Ahas takut kepada satu-satunya yang harus ditakuti, yaitu Yahweh sendiri. Allah adalah satu-satunya ancaman yang perlu diperhitungkan oleh Yehuda. Namun demikian, Allah juga adalah satu-satunya sumber keselamatan.

Renungkan: Jika Anda takut, ingatlah bahwa Allah harus lebih Anda takuti daripada apa pun. Berpeganglah pada firman-Nya dalam mengambil keputusan!

(0.73) (Yes 18:1) (sh: Dihukum agar tunduk! (Jumat, 3 September 2004))
Dihukum agar tunduk!

Etiopia adalah sebuah kerajaan yang letaknya di selatan Mesir. Peran Etiopia tidak jelas dalam sejarah bangsa-bangsa zaman Perjanjian Lama. Yang jelas nubuat penghukuman Allah ini ditujukan kepada mereka oleh karena dosa-dosa mereka. Bangsa ini digambarkan sebagai bangsa yang mengirimkan duta-duta ke negara-negara lain (ayat Kita+orang-orang+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">2a). Ciri-ciri Etiopia adalah bangsa yang berkulit mengkilap, jangkung, tangkas, ditakuti, ulet dan lalim (ayat Kita+orang-orang+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">2b). Gambaran ringkas bangsa Etiopia ini menyiratkan dosa keangkuhan. Etiopia merasa diri sebagai bangsa digdaya (tak terkalahkan) yang menimbulkan keresahan di antara bangsa-bangsa lain.

Selain kepada Etiopia, penghukuman Allah juga dikumandangkan kepada seluruh umat manusia (ayat Kita+orang-orang+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">3). Hukuman itu tidak diungkapkan secara spesifik, tetapi memakai bahasa kias. Pertama, Allah sendiri dari takhta-Nya dengan kewibawaan akan mengendalikan penghukuman (ayat Kita+orang-orang+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">4a). Kedua, penghukuman ini diibaratkan angin panas kering yang merusakkan ladang dan kebun sehingga panen gagal (ayat Kita+orang-orang+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">4b-5). Ketiga, penghukuman itu bertambah dahsyat karena binatang-binatang buas (mungkin gambaran dari bangsa-bangsa lain) akan memangsa sisa-sisa panen (ayat Kita+orang-orang+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">6). Ayat Kita+orang-orang+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">7 menjelaskan hasil penghukuman Allah terhadap Etiopia, yaitu Etiopia akan tunduk kepada Allah semesta alam, lalu menyembah Dia di Gunung Sion. Hal ini merupakan penggenapan Yesaya 2:1-4, yaitu Sion akan dipakai Allah untuk menghimpun semua bangsa agar beribadah kepada-Nya.

Apa yang kita pelajari dari nubuat ini? Tuhan dapat memakai berbagai cara untuk menaklukkan hati orang-orang yang keras, yang congkak, dan yang melawan-Nya. Motif tindakan Tuhan ialah agar mereka tunduk dan bertobat! Setelah pertobatan maka tugas gerejalah untuk menghimpun mereka agar beribadah kepada-Nya. Gereja adalah Sion masa kini!

Renungkan: Motivasi penghukuman Tuhan adalah selalu ingin membawa kita kepada pertobatan. Karena itu gereja harus senada dengan kasih Tuhan siap menerima dengan "tangan terbuka" siapa saja yang datang, meskipun dinilai "tidak layak".

(0.73) (Yes 4:2) (sh: Cinta yang tak berbalas (Jumat, 10 Oktober 2003))
Cinta yang tak berbalas

Allah mengasihi manusia. Kasih-Nya nyata melalui penciptaan, pemeliharaan dan penebusan manusia. Fakta kasih tersebut mestinya membuat manusia merespons dan hidup dalam kasih. Namun, yang terjadi justru sebaliknya, manusia tidak merespons kasih itu. Meskipun Allah mengasihi manusia, Allah tetap akan menghukum mereka yang tidak mengetahui arti terima kasih, bahkan yang melawan Sang Pemberi Cinta.

Kasus bangsa Yehuda yang masih kita baca menunjukkan bahwa Allah begitu gemas dan geram ingin menghukum Yehuda dan mengambil segala-galanya. Sekali lagi, ini bukanlah sebuah kata akhir. Karena ternyata ada beberapa orang yang tersisa (ayat Kita+orang-orang+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">4:2-6). Merekalah yang membedakan keadaan Yehuda waktu itu dengan keadaan Sodom yang sama sekali lenyap hancur. Mereka disebut "kudus": Allah telah menyingkirkan segala kenajisan melalui penghakiman dan api yang menyucikan. Suatu saat Gunung Sion akan menjadi tudung suci, menjadi tempat teduh bagi orang-orang yang mau berlindung kepada Tuhan. Keadaan ini kontras dengan situasi yang menyebabkan Yehuda dihukum, yaitu ketika mereka merasa cukup diri dan meninggalkan Tuhan yang mencintai mereka.

Kitab Yesaya ini berlanjut terus dengan mengungkapkan sebuah puisi cinta tentang Allah yang mengasihi Yehuda (ayat Kita+orang-orang+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">5:1-7). Allah menjaga dan memelihara Yehuda secara khusus. Sang Pemilik anggur mengharapkan anggur-anggur yang bagus, namun yang ada anggur- anggur liar. Maka, lagu cinta itu berubah menjadi dukacita. Dengan penuh kesedihan, Allah menumpahkan murka-Nya dan "mengambil, menghancurkan, merusak" kebun anggur-Nya, sungguh kata-kata yang keras. Namun, pilihan apa lagi yang dapat diambil Allah ketika cinta-Nya tak berbalas? Ia adalah Allah yang adil.

Renungkan: Setiap tarikan nafas Anda adalah anugerah Allah. Hari ini, wujudkan satu sikap atau sifat yang merupakan respons Anda kepada kasih itu!

(0.73) (Yes 9:1) (sh: Pengharapan itu telah datang (Minggu, 25 Desember 2011))
Pengharapan itu telah datang

Sebagian besar umat kristiani merayakan hari ini sebagai hari Natal. Apa yang kita ingat sewaktu merayakan natal? Kelahiran Yesus sebagai bayi? Atau Sang Mesias yang membawa pengharapan?

Yesaya 8:23-9:6 berkonteks kehidupan Yehuda yang dilanda ketakutan terhadap ancaman Aram dan Israel. Ahas mengambil keputusan yang salah, meminta pertolongan kepada Asyur dan bukan kepada Tuhan. Yehuda adalah bangsa yang berjalan dalam kegelapan karena dipimpin oleh raja yang tidak takut Tuhan.

Allah menjanjikan Mesias. Ia akan membawa pengharapan bagi umat-Nya. Kedatangan-Nya membuka babak baru dalam hidup umat-Nya. Manusia yang dikuasai kegelapan dosa, kini melihat Terang yang besar yang mengenyahkan kegelapan. Kedatangan-Nya mengubah kedukaan yang mencekam menjadi sukacita besar. Ia membuat manusia lepas dari belenggu dosa yang menindas dan memberikan damai sejahtera yang mampu mengenyahkan perang dan perseteruan (1-4).

Janji Mesias ini telah digenapi dengan kelahiran Yesus. Dua hal penting yang dikatakan Yesaya mengenai Yesus adalah bahwa Dia adalah manusia sejati dan Allah sejati. Yesus adalah manusia sejati sesuai perkataan 'seorang anak telah lahir'. Yesus Kristus adalah Allah sejati nampak dari empat nama Ilahi: Penasihat Ajaib, Allah yang perkasa, Bapa yang kekal, dan Raja Damai.

Natal bukan perayaan ulang tahun Yesus, melainkan kedatangan Yesus ke dunia yang memberikan pengharapan kepada manusia berdosa. Jika Yesus sudah lahir 2000 tahun yang lalu, mengapa masih ada orang yang hidup tanpa pengharapan dan damai? Bukankah Sang Raja Damai itu telah datang? Betul, dan itulah tugas kita untuk memperkenalkan Yesus sang Raja Damai itu, dan momen natal adalah salah satu kesempatan yang dapat kita pakai.

(0.73) (Yes 20:1) (sh: Jalan keluar terbaik ialah Allah. (Minggu, 11 Oktober 1998))
Jalan keluar terbaik ialah Allah.

Hampir seluruh Timur Tengah kuno ada di bawah bayang-bayang Asyur. Etiopia dan Mesir yang berusaha menentang, berupaya menggalang persekutuan dengan negara-negara kecil di sekitarnya, termasuk Yehuda. Tetapi perintah Allah kepada Yesaya untuk berjalan telanjang selama tiga tahun justru merupakan jawaban Allah atas ajakan itu (ayat Kita+orang-orang+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">1-3). Ini bukanlah sesuatu yang bersifat sewenang-wenang. Allah ingin menunjukkan secara terang-terangan kepada umat-Nya, apa yang sebenarnya akan terjadi terhadap Mesir dan Etiopia. Sia-sia saja bersandar kepada bangsa-bangsa yang akan hancur!

Perintah Allah jelas. Yehuda mengurungkan niat bersekutu dengan Mesir dan Etiopia untuk melawan Asyur bukan karena takut, tetapi karena tuntutan Allah demikian. Allah tegas mela-rang. Pesan dan isyarat yang Allah nyatakan, jelas tampak oleh mereka. Dari dengar-dengaran itulah mereka tidak dihancurkan. Sebaliknya justru Asyur akhirnya yang kelak akan meng-hancurkan Mesir dan Etiopia. Kepada siapa harus berharap? Kehancuran dan kehinaan yang dialami orang-orang Etiopia dan Mesir terjadi tepat seperti yang dinubuatkan Yesaya. Peristiwa ini yang di lain pihak telah menghancurkan harapan banyak bangsa, di pihak lain juga menunjukkan satu-satunya tempat seluruh bangsa menaruh percaya dan harap, yaitu Allah Semesta Alam! Umat Allah seharusnya tahu bahwa tidak ada tempat lain selain Allah yang mampu menjamin kehidupan masa depan mereka. Kecenderungan banyak orang Kristen untuk coba-coba berharap pada kuasa di tempat lain semata-mata karena tidak menghayati dan mengakarkan dalam dirinya arti hidup dalam Kristus.

Renungkan: Allah kita adalah Allah yang cemburu, karena itu jangan coba-coba meminta pertolongan pada kuasa lain di luar kuasa Allah.

Doa: Telanjangilah semua kekuatan dan kegemilangan dunia yang seringkali menggoda kami untuk alpa bergantung penuh kepadaMu.

(0.73) (Yes 38:1) (sh: Kematian. (Minggu, 6 Desember 1998))
Kematian.

Setiap orang, tua maupun muda, laki-laki atau perempuan, kaya atau miskin, pada suatu saat harus mengalami kematian. Raja Hizkia gelisah, bahkan amat ketakutan. Apalagi melalui Yesaya, Allah memperingatkan kepadanya, bahwa penyakit yang dideritanya tidak tak akan sembuh, bahkan akan segera membawanya kepada kematian (ayat Kita+orang-orang+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">1-2). Dengan putus asa, Hizkia berpaling kepada Allah menangis dengan amat sangat. Sekalipun semasa hidup orang-orang telah berusaha berbuat kebajikan dalam hidupnya, tetapi tetap kematian itu dianggap sangat mengerikan karena ternyata kebajikannya tidak dapat menutupi perbuatan dosa di hadapan Allah (ayat Kita+orang-orang+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">3).

Allah mengubah rencana? Kematian memang sangat menakutkan. Apakah ada janji pengharapan yang melepaskan orang dari kematian? Tidak ada! Namun, pengecualian terjadi pada Hizkia sekalipun kematian itupun tak dapat dihindari. Ketika Allah mendengar jerit tangis dan melihat air mata kesungguhan Hizkia, memohon penundaan kematiannya, Allah berjanji akan memperpanjang umurnya hingga lima belas tahun lagi (ayat Kita+orang-orang+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">5). Pengharapan sempurna hanya dapat diperoleh bila kita menggantungkan mutlak pengharapan kepada Allah.

Mati adalah keuntungan. Untuk banyak orang, kematian sering menimbulkan dilema. Apa yang Hizkia rasakan, juga dirasakan oleh Paulus. Namun karena Kristus sudah menjadi satu-satunya tujuan dan prinsip hidup Paulus, hidup atau mati sama siap dijalaninya dengan suka. Mati tidak dihadapinya dengan takut, tetapi sebagai perjumpaan dengan Kristus dalam kemuliaan. Dan setiap orang kelak akan menemui ajalnya. Saat sebelum kematian tiba adalah kesempatan bagi orang Kristen untuk menjalani saluran berkat menyaksikan Kristus bagi orang lain. Hidup manusia sangat berharga, karena itu sayang sekali bila seseorang menemui ajal tanpa kesempatan mendengar Injil. Inilah tanggung jawab Kristen yaitu berkomitmen setia kepada Kristus, bersaksi bagi-Nya, melayani-Nya dan sesama manusia.

Doa: Tuhan Yesus, terima kasih kehidupan kekal yang telah kami miliki. Kami merindukan saat untuk berjumpa dengan Engkau dalam kemuliaan-Mu yang kekal.

(0.73) (Yes 42:10) (sh: Saat Allah bertindak (Kamis, 28 Juli 2005))
Saat Allah bertindak

Ada dua bagian yang saling bertolak belakang pada nas ini, yakni adanya sukacita dan kesedihan. Bagian pertama merupakan perayaan kemenangan Allah melawan para musuh-Nya (ayat Kita+orang-orang+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">10-17). Sementara pada bagian kedua, Allah menegur perbuatan umat-Nya, Israel yang gagal menjadi saksi-Nya (ayat Kita+orang-orang+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">18-25).

Bagian pertama menyatakan waktu kegembiraan telah tiba! Allah telah bangkit untuk menyatakan kekuasaan-Nya (ayat Kita+orang-orang+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">13). Telah lama Ia berdiam diri melihat perbuatan jahat terus-menerus dilakukan di bumi. Masa anugerah pengampunan-Nya untuk bertobat telah habis (ayat Kita+orang-orang+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">14). Ada dua dampak dari hal ini. Pertama, bagi orang-orang yang berdiri di pihak Allah. Kemenangan Allah merupakan saat mereka menanggalkan baju kabung dan mengenakan jubah pujian. Inilah saat bersukaria dan bersukacita bersama Allah (ayat Kita+orang-orang+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">10-12). Kedua, bagi para musuh Allah. Kemenangan Allah adalah masa-masa penyiksaan sebab Allah menghilangkan kesuburan tanah dan mengeringkan sungai (ayat Kita+orang-orang+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">15). Tindakan Allah tersebut menyebabkan para musuh Allah tidak memperoleh makanan dan minuman. Tanpa kedua sumber kehidupan itu mereka akan mati. Pada saat itu, Allah akan mempermalukan mereka karena patung sembahan mereka yang tidak mampu mendatangkan pertolongan (ayat Kita+orang-orang+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">17).

Pada bagian kedua, Israel ditegur karena telah melalaikan waktu yang Allah berikan untuk bersaksi! Israel seharusnya menjadi saksi akan penyelamatan Allah bagi bangsa-bangsa, namun Israel memilih bersikap diam. Mata dan telinga mereka melihat pelanggaran yang terjadi, namun mereka menolak untuk menyatakan kebenaran. Akibatnya, Allah menegur tindakan mereka tersebut (ayat Kita+orang-orang+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">18-23) sebagai peringatan bagi masa mendatang (ayat Kita+orang-orang+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">23-25). Kita seharusnya menjadi saksi-saksi Allah akan kasih-Nya dan juga akan keadilan-Nya. Renungkan: Allah membela umat-Nya dari para musuhnya, tetapi Ia juga adalah Allah yang menegur ketika umat-Nya bersalah.

(0.71) (Yes 5:17) (jerusalem: kambing-kambing) Begitulah menurut terjemahan Yunani. Dalam naskah Ibrani tertulis: orang-orang asing
(0.71) (Yes 53:9) (jerusalem: dalam matinya) Dalam naskah dari Qumran (1 QIsa) terbaca: dan makamnya. Ini tepat sejalan dengan "kubur" dalam larik pertama
(0.67) (Yes 66:19) (jerusalem: orang-orang yang terluput) Bdk Yes 4:3+. Tetapi yang dimaksudkan di sini justru orang-orang dari bangsa-bangsa lain yang terluput, bdk Yes 45:20-25, yaitu mereka yang masuk agama Tuhan. Mereka diutus sampai ke ujung-ujung bumi. Anehlah bahwa "misionaris-misionaris" pertama yang disebutkan ialah orang bukan Yahudi yang bertobat
(0.66) (Yes 49:8) (full: BEGINILAH FIRMAN TUHAN. )

Nas : Yes 49:8-13

Ayat ini melukiskan keadaan sukacita dan berbahagia dari orang-orang yang mengalami kelepasan dan keselamatan di dalam Kristus.

(0.66) (Yes 50:6) (full: KEPADA ORANG-ORANG YANG MEMUKUL AKU. )

Nas : Yes 50:6

Mesias akan memikul penderitaan, penghinaan, dan malu dalam menunaikan tugas-Nya menebus umat manusia (bd. Mat 27:26,30; Mr 14:65; Mr 15:16-20; Yoh 19:1).



TIP #27: Arahkan mouse pada tautan ayat untuk menampilkan teks ayat dalam popup. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA