Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 41 - 60 dari 5306 ayat untuk Kepada setiap orang AND book:[1 TO 39] (0.004 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.51) (Bil 4:15) (sh: Melayani Tuhan: Siapa dan di mana? (Selasa, 10 Agustus 1999))
Melayani Tuhan: Siapa dan di mana?

Setiap Kristen yang telah menyadari kebesaran kasih Allah di dalam karya penebusan Tuhan Yesus Kristus, seharusnya rindu untuk berbuat sesuatu bagi Tuhan di dalam hidupnya. Berbuat sesuatu bagi Tuhan ini biasanya disebut melayani Tuhan, dan hal ini dilaksanakan sebagai ucapan syukur atas kasih karunia Tuhan kepada dirinya. Pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan oleh orang Kristen adalah siapa saja yang harus melayani Tuhan, dan siapakah yang berhak menentukan siapa yang melayani, di tempat yang mana atau melayani dalam hal apa?

Setiap anak Tuhan adalah hamba Tuhan. Allah memberikan perintah kepada Musa untuk mencatat bani Lewi menurut puak-puak beserta penjabaran mengenai tugas mereka masing-masing. Ada dua hal yang dapat kita pelajari melalui bagian firman Tuhan ini. Pertama, hal ini tidak berarti bahwa bani Israel yang lain tidak dipakai oleh Tuhan. Kedua, setiap anak Tuhan memiliki tanggung jawab masing-masing di dalam pelayanan. Masing-masing tanggung jawab itu tidak ada yang tidak berguna. Di mata Tuhan, setiap anak Tuhan yang berlaku setia pada-Nya, mereka adalah anak-anak yang berkenan di mata Tuhan.

Doa: Tolonglah aku menjadi hamba setia-Mu, baik di rumah, di gereja, di kantor, di sekolah dan di tengah masyarakat.

(0.51) (Yeh 18:21) (sh: Konsekuensi kekal (Minggu, 2 September 2001))
Konsekuensi kekal

Perkembangan pemikiran argumen Yehezkiel dari ayat sebelumnya kini menuju kepada saran bahwa pribadi tidak perlu hidup di bawah bayang-bayang dosa para pendahulunya. Jika ia dapat berbalik dari dosa bapaknya, dia dapat pula berbalik dari dosa pribadinya (ayat 21-22). Bagaimana pun logika yang disampaikan oleh Yehezkiel ini bukanlah logika semu. Alasan dibalik semua pernyataannya adalah Allah menginginkan manusia untuk bertobat.

Hukum pertanggungjawaban pribadi yang telah Yehezkiel uraikan ini sangat jelas, sehingga setiap manusia dapat memiliki pilihan untuk hidup berkenan kepada Allah atau tidak. Dan manusia meninggalkan setiap jejak yang tidak hanya berimplikasi temporal, namun berkonsekuensi kekal karena Allah akan menghakimi setiap orang menurut jalannya (ayat Kepada+setiap+orang+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">30).

Kombinasi dari fakta dan pengetahuan tentang Allah yang tidak menghendaki kematian seseorang (ayat Kepada+setiap+orang+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">32) telah memimpin Yehezkiel kepada seruan terhadap manusia di dalam nama Allah agar yang tersesat segera bertobat dan kembali kepada jalan-Nya. Di mana ada pembaruan hati dan roh, di situ ada keselamatan (ayat Kepada+setiap+orang+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">31). Sebagai pribadi kita dapat diarahkan hingga bertobat.

Renungkan: Setiap hari kita diperhadapkan dengan kebebasan memilih menu makanan, demikian pula Allah memberi kita kebebasan untuk memilih jalan hidup kita. Dengan kehendak bebas (free will) di dalam diri kita, kita dapat berbuat apa saja namun dengan catatan bahwa semua pilihan kita akan meninggalkan jejak kekal. Ada konsekuensi kekal di dalam setiap pikiran, perasaan, angan-angan, dan perbuatan yang kita lakukan. Wahai Kristen yang berbuat kebajikan, siapkan sukacitamu menerima pahala dan bagi yang berbuat jahat, siapkan pula dukacitamu menerima hukuman

Bacaan untuk Minggu ke-13 sesudah Pentakosta

Amsal 9:1-6

EfesusKepada+setiap+orang+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">5:15-20

Yohanes6:51-59

Mazmur 34:9-14

Lagu: Kidung Jemaat 416

(0.50) (Mzm 105:15) (full: JANGAN MENGUSIK ORANG-ORANG YANG KUURAPI. )

Nas : Mazm 105:15

Di dalam konteks ini, orang-orang yang diurapi adalah Abraham, Ishak, Yakub (dengan nama barunya, Israel), dan Yusuf (ayat Mazm 105:9-10,17); akan tetapi, kita tidak boleh menyimpulkan dari ayat ini bahwa kita harus memperhatikan setiap orang yang mengaku diurapi.

(0.50) (Kej 39:1) (full: YUSUF TELAH DIBAWA KE MESIR. )

Nas : Kej 39:1

Yusuf dibawa ke Mesir sekitar tahun 1900 SM. Ini sekitar 200 tahun setelah panggilan Abraham (Kej 12:1-3). Yusuf menghadapi tiga ujian besar di Mesir: ujian kemurnian pribadi, ujian yang sering dialami orang muda yang jauh dari rumah; ujian kesempatan untuk membalas, yang sering dialami orang yang diperlakukan dengan kejam; dan ujian menghadapi kematian. Dalam setiap kasus ia berhasil lulus karena kepercayaannya kepada Allah dan janji-janji-Nya.

(0.50) (Yes 50:4) (full: TUHAN ALLAH TELAH MEMBERIKAN KEPADAKU. )

Nas : Yes 50:4-11

Terjalin dengan pengalaman pribadi sang nabi dan nasihat-nasihatnya di dalam ayat-ayat ini terdapat kata-kata nubuat mengenai sifat dan penderitaan Mesias.

(0.50) (Yun 3:10) (full: IAPUN TIDAK JADI MELAKUKANNYA. )

Nas : Yun 3:10

Karena bangsa itu bertobat, Allah membatalkan rencana hukuman-Nya.

  1. 1) Keinginan Allah yang terutama ialah menunjukkan belas kasihan, bukan melaksanakan hukuman yang direncanakan-Nya. Tuhan adalah Allah yang tergerak oleh belas kasihan kepada orang berdosa yang sungguh-sungguh bertobat.
  2. 2) Kitab ini melukiskan kebenaran alkitabiah bahwa Dia tidak ingin seorang pun binasa, tetapi agar setiap orang bertobat, menerima pengampunan dan hidup kekal (lih. 2Pet 3:9).
(0.50) (Za 14:16) (full: ORANG YANG TINGGAL ... MENYEMBAH KEPADA RAJA. )

Nas : Za 14:16

Setelah kedatangan Kristus dan kebinasaan antikristus bersama pasukannya (bd. pasal Wahy 19:1-21), semua orang yang selamat dari bangsa-bangsa akan datang setiap tahun ke Yerusalem pada hari Raya Pondok Daun untuk menyembah Raja Mesias, Tuhan Yesus. Mereka yang selamat ini sangat mungkin adalah penduduk sipil yang tetap tinggal di negeri mereka dan menerima Kristus sebagai Tuhan.

(0.50) (Bil 18:1) (full: MENANGGUNG AKIBAT SETIAP KESALAHAN. )

Nas : Bil 18:1

Para imam dan suku Lewi dianggap bertanggung jawab atas setiap penajisan Kemah Suci Tuhan. Mereka harus sangat berhati-hati dalam melayani Allah dan melakukan apa yang diminta Tuhan (bd. Im 10:7).

(0.49) (Kel 12:21) (sh: Darah dan tebusan (Jumat, 15 April 2005))
Darah dan tebusan


Ritual yang dilaksanakan pada hari Paskah, berupa pemotongan domba dan pengolesan darahnya ke tiang pintu rumah orang-orang Israel dilakukan pada malam ketika mereka akan keluar dari Mesir. Hal ini dilakukan sebelum tulah yang kesepuluh dijatuhkan atas Mesir sebagai suatu tanda nyata bahwa Allah tidak akan menghukum orang Israel dengan tulah tersebut (ayat Kepada+setiap+orang+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">23,27).

Lebih daripada hanya sebagai penangkal datangnya tulah, orang Israel yakin darah yang dioleskan di tiang pintu rumah mereka menghapuskan dosa seisi rumah itu. Lalu, daging domba panggang yang dimakan pada perayaan ini ialah daging yang menyucikan mereka yang memakannya. Dengan berpartisipasi dalam ritual Paskah ini, umat Tuhan menyucikan diri mereka di hadapan Tuhan dan menjadi bangsa yang kudus (Lihat Kepada+setiap+orang+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">19:6).

Setelah semua ritual itu dilakukan, tulah kesepuluh dinyatakan (ayat Kepada+setiap+orang+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">12:29-33). Semua rumah tangga orang Mesir, termasuk Firaun, bahkan ternak-ternak mereka kehilangan anak-anak sulungnya. Namun, mereka yang telah disucikan oleh Tuhan, yaitu orang-orang Israel tidak memperoleh kutukan tersebut. Mereka selamat bahkan justru diizinkan untuk pergi keluar dari Mesir. Orang-orang Mesir yang telah melihat kutukan dahsyat Tuhan menimpa mereka, mendesak dan memaksa semua orang Israel untuk pergi (ayat Kepada+setiap+orang+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">33).

Para penulis Perjanjian Baru melihat peristiwa kematian Yesus Kristus pada rentetan ritual Paskah ini. Mereka mengartikan sifat kematian-Nya, untuk menyelamatkan, menyucikan, dan menebus manusia. Dia adalah Anak Domba yang dipersembahkan untuk keselamatan setiap orang yang percaya kepada-Nya (Ibr. 9:12). Lebih jauh lagi, di dalam peringatan Perjamuan Kudus, kita diingatkan akan peristiwa tersebut setiap kali kita memakan roti dan meminum anggur.

Renungkan: Allah telah menebus kita di dalam Yesus Kristus. Kita patut bersyukur karena hal itu. Yesus telah menjadi domba paskah bagi kita yang percaya kepada-Nya.

(0.49) (Yos 24:15) (full: TETAPI AKU DAN SEISI RUMAHKU, KAMI AKAN BERIBADAH KEPADA TUHAN. )

Nas : Yos 24:15

Soal pilihan pribadi memang termasuk dalam keselamatan yang disediakan Allah. Setiap orang percaya harus senantiasa memilih siapa yang akan dilayaninya. Seperti dengan Yosua dan orang-orang Israel, melayani Tuhan bukan suatu pilihan sekali saja (bd. Yos 1:16-18; Ul 30:19-20); kita harus berkali-kali memutuskan untuk bertekun di dalam iman dan menaati Tuhan. Membaharui pilihan-pilihan yang benar oleh orang percaya meliputi takut akan Tuhan, kesetiaan kepada kebenaran, ketaatan dengan hati yang sungguh-sungguh, dan penyangkalan dosa serta kesenangan-kesenangan yang terkait dengannya (ayat Yos 24:14-16). Lalai memilih untuk melayani dan mengasihi Tuhan akhirnya akan mendatangkan hukuman dan kebinasaan (ayat Yos 24:20; 23:11-13).

(0.49) (Hak 17:6) (full: SETIAP ORANG BERBUAT ... MENURUT PANDANGANNYA. )

Nas : Hak 17:6

Orang yang melakukan apa yang benar menurut pandangannya sendiri sudah pasti akan melakukan perkara yang jahat dipandangan Allah (bd. Hak 2:11; 4:1; 6:1; 10:6). Sikap yang ingkar akan hukum ini adalah sama lazim pada zaman kita ini seperti pada masa Mikha. Orang mau berbuat sekehendak hatinya sendiri dan merasa tersinggung bila diberi tahu apa yang dapat dan yang tidak dapat mereka lakukan -- bahkan oleh Allah dan Firman-Nya. Orang yang mengabaikan standar-standar mutlak Allah demi keinginan manusiawi yang subyektif akhirnya akan mengalami kekacauan rohani, moral, dan sosial. Pada pihak lain, orang percaya sejati akan dengan senang hati tunduk kepada standar-standar dan pendirian Allah sebagaimana dinyatakan dalam Firman-Nya yang tertulis.

(0.49) (Ayb 21:7) (full: MENGAPA ORANG FASIK TETAP HIDUP. )

Nas : Ayub 21:7

Ayub mempersoalkan ketidakadilan hidup ini, khususnya kemakmuran, keberhasilan, dan kebahagiaan banyak orang fasik. Mazm 73:1-28 membahas masalah teologi ini. Kadang-kadang yang "murni hatinya" justru "kena tulah" (Mazm 73:1,14), sedangkan yang fasik makmur dan "kesakitan tidak ada pada mereka" (Mazm 73:3-5). Allah menanggapinya dengan menyatakan kesudahan hidup orang benar dan orang jahat (Mazm 73:16-28). Pada akhirnya, Allah akan dengan adil memperbaiki segala hal dan memberikan kepada setiap orang sesuai dengan perbuatannya dan kasihnya akan kebenaran (Rom 2:5-11). Yang fasik tidak akan luput dari hukuman, dan yang benar pasti akan dibenarkan dan diberi pahala (Rom 2:5-11; Wahy 2:10).

(0.49) (Mzm 37:1) (sh: Kebahagiaan orang benar (ayat 1) (Minggu, 1 Juni 2003))

Apa yang kelihatannya merupakan kesuksesan dan kehebatan dalam kehidupan orang fasik tidak perlu membuat orang benar marah karena kesudahan mereka adalah kekalahan dan kehancuran (ayat 2,9,10). Frasa negatif "jangan marah" tiga kali muncul dalam bagian ini (ayat Kepada+setiap+orang+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">1,7,8) dan diterjemahkan secara positif dalam ayat-ayat lainnya. Ini berarti bahwa "jangan marah" pada dasarnya adalah panggilan untuk bersandar dan berlindung kepada Tuhan! Di tengah-tengah apa yang kelihatannya merupakan kebahagiaan orang fasik dan kebinasaan orang benar, pemazmur mengundang pembacanya untuk bertekun di dalam Tuhan karena kebinasaan orang fasik, dan kebahagiaan orang benar sudah dekat (ayat Kepada+setiap+orang+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">10-11).

Kebenaran ini diuraikan lebih lanjut dalam bagian kedua (ayat Kepada+setiap+orang+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">12-22) lewat serangkaian ilustrasi tentang kesia-siaan usaha orang fasik dan kepastian tentang kebinasaan mereka. Bahkan Tuhan menertawakan setiap usaha yang mereka rencanakan terhadap orang benar (ayat Kepada+setiap+orang+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">12-13). Akibatnya, setiap usaha kejahatan yang mereka rencanakan untuk orang benar berbalik menimpa mereka (ayat Kepada+setiap+orang+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">14-17a). Sebaliknya, Tuhan menopang orang benar (ayat 17b), hari-hari mereka diketahui dan milik pusaka mereka dijaga oleh Tuhan (ayat Kepada+setiap+orang+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">18). Mereka pengasih dan pemurah, tetapi mereka akan mewarisi negeri (ayat Kepada+setiap+orang+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">21,22). Kalau begitu, siapa yang berbahagia?

Renungkan: ... ketekunan menimbulkan tahan uji, tahan uji menimbulkan pengharapan, dan pengharapan tidak mengecewakan.

Bacaan Untuk Minggu Paskah 7

Kisah Para Rasul 1:15-17,21-26; Efesus 1:15-23; Lukas 24:44-53; Mazmur 1

Lagu: Kidung Jemaat 62

(0.48) (Hab 2:5) (jerusalem: Orang sombong dan khianat dia yang melagak) Dalam naskah Ibrani tertulis: Sungguh, air anggur itu pengkhianat, priya berlagak. Dalam 1QpHab terbaca: Sungguh kekayaan menjadikan jahat priya yang berlagak. Naskah Ibrani ternyata rusak dan perlu diperbaiki. Tetapi setiap terjemahan merupakan perkiraan saja
(0.48) (2Sam 2:1) (sh: Masa Peralihan (Minggu, 15 Februari 1998))
Masa Peralihan

Setiap zaman ada masa peralihan. Musa dengan Yosua. Yosua dipilih Tuhan dan didukung sepenuhnya oleh Musa. Daud dipilih Tuhan, namun dibenci Raja Saul (1Sam. 20:30-31). Daud menyadari dan percaya atas penyertaan Tuhan, sehingga dalam setiap langkah yang diambilnya Daud tetap mengutamakan kehadiran dan kehendak Tuhan (ayat Kepada+setiap+orang+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">1-4). Tuhanlah yang memberi petunjuk, sehingga Daud berangkat menuju Hebron bersama pengikut-pengikutnya. Betapa sering kita lihat di sekitar kita, atau barangkali diri kita sendiri melangkah tanpa bertanya kepada Tuhan. Tuhanlah yang menentukan kota Hebron sebagai tujuan, dan di kota itulah orang-orang Yehuda mengurapi Daud sebagai raja (ayat Kepada+setiap+orang+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">4).

Pesan istimewa. Ada hal-hal istimewa pada perikop ini. Sikap orang dalam menyambut. raja baru, ada yang spontan merestui, ada yang mencoba mengalihkan pikiran si raja baru pada berita perbuatan baik orang-orang Yabesy-Gilead (ayat Kepada+setiap+orang+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">4) Apakah itu disampaikan oleh si pembawa berita dengan maksud baik atau tidak? Bagaimana sikap Daud yang segera bertindak dan memberi pesan istimewa (ayat Kepada+setiap+orang+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">5-7)? Pertama menghargai perbuatan orang-orang Yabesy-Gilead. Kedua menghindari pertumpahan darah antara pengikut Daud dengan pengikut raja Saul yang masih setia. Ketiga tidak memberi kesempatan kepada orang lain untuk menyalahgunakan masa transisi.

Keistimewaan kepemimpinan Daud. Kehadiran Daud sebagai pemimpin baru sangat terasa bagi orang Yehuda dan sekitarnya. Gejolak sekecil apapun yang sedang terjadi, Daud segera bertindak. Tidak ada istilah tunggu hari esok, atau biarkan api semakin menyala dan merambat. Yang diutamakannya menanyakan kepada Tuhan, dan bertindak tepat dan cepat. Memang pemimpin dituntut untuk sigap bertindak. Hubungan akrab dengan Tuhan memungkinkan pemimpin tidak lamban dan juga gegabah bertindak.

Renungkan: Pemimpin yang tidak belajar dipimpin dan diajar Tuhan akan cenderung diperalat oleh kepentingan berbagai pihak.

(0.48) (Yes 38:1) (sh: Kematian. (Minggu, 6 Desember 1998))
Kematian.

Setiap orang, tua maupun muda, laki-laki atau perempuan, kaya atau miskin, pada suatu saat harus mengalami kematian. Raja Hizkia gelisah, bahkan amat ketakutan. Apalagi melalui Yesaya, Allah memperingatkan kepadanya, bahwa penyakit yang dideritanya tidak tak akan sembuh, bahkan akan segera membawanya kepada kematian (ayat Kepada+setiap+orang+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">1-2). Dengan putus asa, Hizkia berpaling kepada Allah menangis dengan amat sangat. Sekalipun semasa hidup orang-orang telah berusaha berbuat kebajikan dalam hidupnya, tetapi tetap kematian itu dianggap sangat mengerikan karena ternyata kebajikannya tidak dapat menutupi perbuatan dosa di hadapan Allah (ayat Kepada+setiap+orang+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">3).

Allah mengubah rencana? Kematian memang sangat menakutkan. Apakah ada janji pengharapan yang melepaskan orang dari kematian? Tidak ada! Namun, pengecualian terjadi pada Hizkia sekalipun kematian itupun tak dapat dihindari. Ketika Allah mendengar jerit tangis dan melihat air mata kesungguhan Hizkia, memohon penundaan kematiannya, Allah berjanji akan memperpanjang umurnya hingga lima belas tahun lagi (ayat Kepada+setiap+orang+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">5). Pengharapan sempurna hanya dapat diperoleh bila kita menggantungkan mutlak pengharapan kepada Allah.

Mati adalah keuntungan. Untuk banyak orang, kematian sering menimbulkan dilema. Apa yang Hizkia rasakan, juga dirasakan oleh Paulus. Namun karena Kristus sudah menjadi satu-satunya tujuan dan prinsip hidup Paulus, hidup atau mati sama siap dijalaninya dengan suka. Mati tidak dihadapinya dengan takut, tetapi sebagai perjumpaan dengan Kristus dalam kemuliaan. Dan setiap orang kelak akan menemui ajalnya. Saat sebelum kematian tiba adalah kesempatan bagi orang Kristen untuk menjalani saluran berkat menyaksikan Kristus bagi orang lain. Hidup manusia sangat berharga, karena itu sayang sekali bila seseorang menemui ajal tanpa kesempatan mendengar Injil. Inilah tanggung jawab Kristen yaitu berkomitmen setia kepada Kristus, bersaksi bagi-Nya, melayani-Nya dan sesama manusia.

Doa: Tuhan Yesus, terima kasih kehidupan kekal yang telah kami miliki. Kami merindukan saat untuk berjumpa dengan Engkau dalam kemuliaan-Mu yang kekal.

(0.48) (Yes 64:1) (full: MENGOYAKKAN LANGIT DAN ENGKAU TURUN. )

Nas : Yes 64:1-4

Sebagai wakil umat Allah, Yesaya memohon dengan sangat kepada Tuhan untuk turun tangan di dalam peristiwa-peristiwa dunia, mengalahkan musuh-musuh-Nya dan menyelamatkan semua yang berseru kepada-Nya. Orang percaya PB harus mendoakan hal ini setiap hari. Allah berjanji untuk bertindak demi mereka yang menantikan diri-Nya (ayat Yes 64:4).

(0.48) (Yeh 20:30) (full: APAKAH KAMU MENAJISKAN DIRIMU. )

Nas : Yeh 20:30

Pertanyaan penting dalam pasal ini ialah, "Apakah kamu bangsa Israel akan terus menajiskan dirimu?" Orang percaya masa kini menghadapi aneka keputusan setiap hari apakah mengalah kepada keinginan berdosa dari sifat kemanusiaan mereka atau menyerahkan diri kepada Roh Kudus dan melayani kepentingan Kristus (Rom 6:11-14; Gal 5:16-25).

(0.48) (Kel 16:25) (sh: Nafkah dan ibadah (Jumat, 9 September 2005))
Nafkah dan ibadah

Tuhan memakai berbagai cara untuk mengajarkan kebenaran-Nya. Misalnya, Tuhan Yesus mengajar para pendengar-Nya melalui perumpamaan. Sedangkan, pada nas ini Allah mengajarkan ketetapan hari Sabat kepada bangsa Israel melalui manna.

Tuhan mencurahkan manna setiap hari untuk mencukupi kebutuhan makanan mereka selama berada di padang gurun (ayat Kepada+setiap+orang+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">35). Aturan Tuhan adalah setiap keluarga mengumpulkan manna secukupnya setiap hari. Hal ini berlaku untuk hari pertama sampai dengan hari kelima (ayat Kepada+setiap+orang+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">6,21). Namun, pada hari keenam mereka diperintahkan mengumpulkan manna dua kali lipat jumlahnya karena pada hari ketujuh manna tidak akan dicurahkan (ayat Kepada+setiap+orang+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">22). Pengaturan ini sesuai dengan peraturan hari Sabat, yaitu larangan untuk bekerja. Hari Sabat adalah hari perhentian yang dikuduskan Tuhan (ayat Kepada+setiap+orang+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">23). Karena itu, umat Israel harus mematuhi peraturan hari Sabat untuk beristirahat, termasuk tidak mengumpulkan manna. Dengan mematuhi perintah tersebut, umat Israel membuktikan diri mereka percaya penuh pada pemeliharaan Tuhan. Baik secara jasmani dengan tidak mengumpulkan manna maupun secara rohani dengan mensyukuri pemeliharaan Tuhan hari demi hari.

Orang Kristen beroleh perhentian sejati dalam karya penyelamatan Kristus (Ibr. 4:3-11) karena itu seluruh hari kita adalah ibadah. Meski tidak lagi menjalani hari Sabat, orang Kristen tetap perlu menaati prinsip Sabat dengan beristirahat dari segala pekerjaan mereka dan memberi waktu khusus untuk beribadah pada Allah pada hari Minggu. Dengan tidak bekerja melainkan beribadah pada hari Minggu, orang Kristen telah menerapkan ajaran Tuhan Yesus: "Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah" (Mat. 4:4).

Responsku: Menjadikan hari Minggu sebagai hari aku beristirahat agar tubuh, pikiran, dan hatiku diarahkan untuk menyembah Tuhan.

(0.48) (Mzm 11:1) (sh: Tuhan Perlindunganku (Sabtu, 4 Januari 2003))
Tuhan Perlindunganku

Menjadi orang Kristen di Indonesia ternyata banyak musuhnya. Orang tidak senang gereja maju, lalu meneror dan membakarnya. Orang tidak senang orang Kristen berhasil, lalu memfitnah atau mempersulit ruang geraknya. Kalau Anda adalah salah seorang yang sedang menghadapi ancaman dan tekanan dari musuh-musuh Kristen, kepada siapakah Anda akan mencari pertolongan?

Mazmur 11 merupakan pernyataan keyakinan si pemazmur. Walaupun orang-orang fasik membenci bahkan berupaya menghancurkan dirinya (ayat Kepada+setiap+orang+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">2), sampai seakan-akan tidak ada yang dapat dilakukannya untuk menyelamatkan dirinya (ayat Kepada+setiap+orang+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">3), pemazmur percaya kepada Tuhan sebagai tempat perlindungannya. Bagaimana mungkin tetap percaya kepada Allah dalam kesulitan hidup? Pertama, sebab Tuhan adalah mahatahu. Ia tahu siapa yang fasik, siapa yang benar (ayat Kepada+setiap+orang+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">4-5). Kedua, Tuhan itu adil (ayat Kepada+setiap+orang+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">7a), Ia menghukum orang fasik (ayat Kepada+setiap+orang+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">6), tetapi berkenan kepada orang benar (ayat Kepada+setiap+orang+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">7b). Jadi, pemazmur dapat mempertaruhkan hidupnya kepada Tuhan karena ia tahu Tuhan pasti membela dirinya yang benar terhadap orang fasik yang jahat.

Di awal tahun 2003 ini, sepertinya situasi tidak semakin baik bagi Kristen di Indonesia. Namun, keyakinan bahwa Tuhan adil dan akan membalaskan kejahatan orang seharusnya membuat kita bertahan dan berserah kepada Tuhan. Pada saat yang tepat, Tuhan akan bertindak menyelamatkan kita. Percaya kepada Tuhan tidak membuat kita menjadi tidak realistis seperti orang hidup dalam dunia mimpi. Dekat Tuhan kita tidak hanya akan terlindung aman, tetapi kita juga akan beroleh ketajaman melihat dan membaca zaman yang makin jahat ini.

Renungkan: Tuhan membalas setiap orang yang fasik dengan hukuman, dan yang benar dengan kehidupan. Dalam persekutuan, atau permusuhankah Anda terhadap Tuhan?



TIP #16: Tampilan Pasal untuk mengeksplorasi pasal; Tampilan Ayat untuk menganalisa ayat; Multi Ayat/Kutipan untuk menampilkan daftar ayat. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA